Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN NY “E“ PERSALINAN KALA I-IV DI PUSKESMAS

TOPORE KECEMATAN PAPALANG KABUPATEN MAMUJU


TANGGAL 2 DESEMBER 2020

oleh :

Pirawati / PO76302191018
Sari wulan / PO76302191005
Al adawiyah / PO7630219122
Ayu Afrindah / PO763021910117
Ayu Dewi Sunandari / PO76302191006

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES MAMUJU
TAHUN 2020 / 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan asuhan kebidanan ini dalam
bentuk sederhana.
Atas bantuan dan bimbingan semua pihak maka Askeb ini dapat diselesaikan.
Oleh karena itu, patutlah kami menyampaikan terima kasih
Kami menyadari bahwa Askeb ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenaan dihati pembaca. Serta
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Semoga askeb ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya.

Mamuju,   17 Desember 2020

Tim Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… ................i


DAFTAR ISI………………………………………………………………................ii
BABI : PENDAHULUAN                                                                                               
A.LatarBelakang………………………………………………………................3
 B. Rumus Masalah…………………………………………………....................3
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….................3  
D. Manfaat Penulisan………………………………………………...................4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persalinan ………………………………………......................4


B. Jenis – jenis Persalinan………………………………………….................7
C. Sebab- sebab Terjadinya Persalinan……………………………..............7
D. Tahapan Persalianan…………………………………………….................8

BAB III : TINJAUAN KASUS

A. Langkah I Identifikasi Data Dasar ………………………………...............8


B. Langkah II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual …………….................9
C. Langkah III Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial……...................10
D. Langkah IV Tindakan Emergency/Kolaborasi………………...................10
E. Langkah V Rencana Tindakan………………………………….................12
F. Langkah VI Implementasi……………………………………..…................14
G. Langkah VII Evaluasi…………………………………………..…...............14
H. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebdanan ( SOAP )………................14

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan......................................................15


B. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan 15

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................17  

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan


wanita. Proses persalinan memiliki arti yang berbeda disetiap wanita, dengan
belum adanya pengalaman akan memunculkan kecemasan dan ketakutan yang
berlebih selama proses persalinan. Keadaan ini sering terjadi pada wanita yang
pertama kali melahirkan (Wijaya dkk, 2014). Persalinan merupakan suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat
hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati & Nugraheny,
2013).

Proses persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan lahir),


passanger (janin), power (kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal
(Euthocia) apabila ketiga faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat faktor
lain yang mempengaruhi proses persalinan yaitu psikologis dan penolong
(Rohani dkk, 2011). Pada ibu yang pertama kali menjalani proses persalinan
akan takut, cemas, khawatir yang berakibat pada peningkatan nyeri selama
proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan menjadi tidak lancar
(Wijaya dkk, 2014). Sehingga dalam suatu persalinan seorang istri
membutuhkan dukungan fisik maupun psikis agar dapat meringankan kondisi
2psikologis ibu yang tidak stabil, peran suami sangat dibutuhkan selama proses
persalinan.

Beberapa wujud nyata peran laki- laki saat istrinya melahirkan adalah
memberian dukungan berupa pendampingan selama proses persalinan terjadi,
sehingga dapat mempermudah proses persalinan, memberikan perasaan
nyaman, semangat, rasa percaya diri ibu meningkat, serta mengurangi tindakan
medis. Dukungan seorang suami dalam proses persalinan merupakan sumber
kekuatan yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Dukungan suami

4
berupa penguatan, memberikan semangat istri baik moral maupun material
seperti memberikan dukungan fisik, psikologis, emosi, informasi, penilaian dan
keuangan atau finansial (Marmi, 2012). Selain memberikan dukungan dan
pendampingan peran seorang suami selama persalinan diantaranya mengambil
keputusan tentang tempat pengiriman/ tempat rujukan persalinan, menyiapkan
transportasi untuk menuju tepat persalinan dan juga yang terpenting adalah
mengetahui akan komplikasi saat kehamilan dan persalinan(Iliyasuet al, 2010).

Peran seorang suami dalam proses persalinan sering dihiraukan, salah


satunya dikarenakan faktor adat istiadat dan kebijakan rumah sakit yang kurang
mendukung(Gebrehiwotet al, 2012). Proses persalinan merupakan suatu
keadaan yang menegangkan, seorang ibu membutuhkan dukungan yang kuat,
salah satunya adalah dukungan dari seorang suami. Hal ini diperlihatkan dalam
jurnal penelitian tentang pengalaman ibu yang didampingi suami saat proses
persalinan. Manfaat kehadiran suami selama proses persalinan menurut

Penelitian di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi tentang pengalaman ibu


selama menjalankan proses persalinan normal pertama kali dengan
pendampingan suami. Padahal hal tersebut menjadi acuan kebijakan bagi
tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan saat proses persalinan dengan
pendampingan suami dapat mengurangi kecemasan ibu ataupun membuat
perasaan ibu menjadi lebih tenang. Penelitian seperti ini harus dilakukan, guna
mengeksplorasi perasaan ibu selama proses persalinan dengan pendampingan
suami. Sehingga diharapkan suami selama proses persalinan dapat melakukan
perannya secara optimal sesuai yang diharapkan istri mereka.

Didapatkan hasil wawancara pada ibu yang pernah menjalani persalinan


bahwa proses persalinan merupakan proses yang mencemaskan dan
menakutkan,apalagi ketika proses persalinan tidak ada pendampingan suami.
Kebanyakan ibu mengatakan bahwasanya sedikit dari mereka yang didampingi
suami saat proses persalinan dikarenakan suami merasa takut dan cemas serta
merasa kasihan terhadap istri mereka, para suami memilih untuk tidak
mendampingi istri mereka dalam proses persalinan dan lebih menyarankan
orangtua mereka dalam mendampingi istri saat proses persalinan, hal itu sangat
berbeda dengan keinginan istri yang menginginkan suami ada disampingnya

5
ketika proses melahirkaan untuk memberikan semangat dalam menjalani proses
persalinan, perasaan ibu bertambah cemas ketika suami tidak mendampingi
selama proses persalinan.

Berdasarkan masalah di atas, untuk mengurangi rasa cemas ibu,maka suami


disarankan untuk mendampingi istrinya saat proses persalainan.dan bias
memberikan ibu semangat untuk menjalani proses persalinan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan kebidanan pada kehamilan trimester III.persalinan.

C.Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan,pada ibu bersalinan, pada


Ny. ‘’E’’ umur 36 tahun G5P4A0

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa di harapkan dapat menerapkan manajemen varney dengan


langkah langkah sebagai berikut :

a. mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan analisa data


b. mahasiswa mampu menentukan diagnose dan masalah aktual
c. mahasiswa mampu menentukan diagnose dan masalah potensial
d. mahasiswa mampu menentukan kebutuhan tindakan segera
e. mahasiswa mampu membuat rencana asuhan sesuai dengan rencana
dengan masalah
f. mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan secara efisien
g. mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah di lakukan
C. Manfaat Penulisan
a. Manfaat teoritis
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi
perkembangan ilmu kebidanan khususnya dalam pemberian asuhan
kebidanan
b. Manfaat aplikatif
1. Bagi penulis

6
Penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan yang sesuai standar
kepada klien menambah wawasan dan pengalaman dan penerapan
keterampilan yang sudah di dapatkan selama proses perkuliahan.
2. Bagi puskesmas topore
Menjadi lahan praktek bagi mahasiswa yang membantu bidan dalam
menjalankan perannya sebagai pemberian asuhan kebidanan pada
Ny “E” di masa persalinan
3. Bagi klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan dan juga merencanakan
persalinannya di pelayanan kesehatan
4. Bagi institusi
Mampu mengevaluasi sejauh mana mahasiswa memahami asuhan
kebidanan pada klien Ny “E” umur 36 tahun G4P5A0

7
BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Pengertian persalinan
Persalinan adalah kasus membuka dan menipis nya servis,dari janin
trun kejalan lahir.kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban di
dorong keluar melalui jalan lahir ( sarwono 2011 )
Persalinan atau partus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
( janin dan plasenta ) yang cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,dengan bantuan atau tahap bantuan
( kekuatan sendiri ) (wiknjosastro 2007 ).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke jalan lahir ( sumarah ,2009 )
Partus normal adalah proses lahirnya bayi dengan letak belakang
kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
ibu dan bainya yang umumnya berlangsung 24 jam
Persalinan adalah proses dari pengeluaran janin dan
plasenta,persalianan normal adalah proses pengeluaran janin cukup
bulan,presentase belakang kepala masuk melalui jalan lahir sesuai kurva
partograf normal dan lahir secara normal setra tidak terdapat konplikasi pada
ibu dan bayi,usiah kehamilan normal 37-42 minggu, BB 2500-4000 gram
Dasar asuhan persalian normal adalah asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi lahir,serta upayah pencegahan
komplikasi terutama pendarahan paska salin,hiportemia,dan haspiksia bayi
baru lahir
B. Jenis-jenis persalinan
1. Jenis persalinan berdasarkan bentuk persalinan
a. Persalinan spontan yaitu persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri
b. Persalinan buatan yaitu proses persalinan dengan bantuan dengan
tenaga dari luar

8
c. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang di perlakukan untuk
persalinan di timbukan dari luar dengan cara rangsang
2. Jenis persalinan menurut usiah kehamilan
a. Abortus yaitu pengeluaran buah kehamilan sebelum usiah 20 minggu
atau berat badan janin kurang dari 500gram
b. Partus immatur yaitu pengeluaran kehamilan antara usiah kehamilan
20 minggu dan 28 minggu atau berat badan jainin antara 500 gramm
dan kurang dari 1000 gram
c. Partus premature yaitu pengeluaran buah kehamilan antara usia
kehamilan 28 minggu dan < 37 minggu atau berat badan janin antara
1000 gram dan kurang dari 2500 gram
d. Partus matur atau partus aterm yaitu pengeluaran buah kehamilan
antara usiah kehamilan 23 minggu dan 42 minggu atau berat badan
janin lebih dari 2500 gram
e. Partus serotinus atau partus postmatur yaitu pengeluaran buah
kehamilan lebih dari 42 minggu
3. Sebab – sebab yang menimbulkan persalinan
Menurut asrinah 2010 sebab mulainnya persalinan meliputi :
1. Penurunan hormon progesteron
Pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun menjadi otot
rahim sensitip sehingga menimbulkan his
2. kereganggan otot – otot
otot Rahim akan meregang dengan majunya kehamilan,oleh
karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan
isinya atau mulai persalinan
3. peningkatan hormone oxytosin
pada akhir kehamilan hormon oxytosin bertambah sehingga
dapat menimbulkan his.
4. Pengaruh janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal pada janin memegang peranan
dalam proses persalinan, oleh karena itu pada anensefalus kehamilan
lama dari biasannya

9
5. Teori prostaglandin
prostaglandin yang di hasilkan dari desi dua peningkatan saat
umur kehamilan 15 minggu hasil percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur
kehamilan.
6. Plasenta menjadi dua
Dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi dua villi coroalis
mengalami perubahan sehingga kadar progresterone dan esrogen
menurun
4. Tahapan persalinan
Persalinan aktif di bagi menjadi 4 kala yaitu:
1. Kala I persalian
Kala I persalian dimulai ketika telah mencapai kontraksi uterus dengan
frekuensi intensitas, dan lilatasi serviks yang progesif, kala I persalinan
selesai ketika serviks sudah membuka lengkap ( sekitar 10 cm)
sehingga memungkinkan kepala janin lewat. Oleh karena itu, kala I
persalinan di sebut juga stadium pendataran dan dilatasi serviks. Kala I
terdiri dari 2 fase yaitu fase latin dan fase aktif.
a. Fase laten
1. Fase latin di mulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
2. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm
3. Pada umumnya fase latin berlangsung antara 6-8 jam
b. Fase aktif
1. Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap ( kontraksi dianggap adkuat/ memadai jika terjadi 3
kalai atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama
40 detik atau lebih).
2. Dari pembukaan 7 cm hingga mencapai pembukaan lengkap
atau 10 cm akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per
jam ( nulipera atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2
cm (multipara).
3. Fase akselerasi:dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm.
10
2. Kala II persalinan
Kala II persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap, dan
berakhir ketika janin lahir sudah lahir. Kala II disebut sebagai kala
pengeluaran bayi. Gejala dan tanda kala II persalinan adalah :
a. Ibu ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan
vaginanya
c. Perenium menonjol
d. Vulva dan sfingter ani menonjol
e. Meningkatnya pengeluran lendir bercampur darah tanda pasti kala
II persalinan di tentukan melalui permeriksaan dalam dan hasilnya
adalah :

Tanda pasti kala II persalinan ditentukan melalui pemeriksaan dalam


yang hasilnya adalah :

a. Pembukaan serviks telah lengkap ( 10 cm)


b. Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina
Pada kala II berlangsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada
multipara
Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah masuk
dalam
dasar panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan pada otot-otot
dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa mengedan.
Wanita
merasa adanya tekanan pada rectum dan seperti akan buang air
besar.kemudian perineum mulai menonjol dan melebar dengan
membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian
kepala janin tampak di vulva saat ada his. Jika dasar panggul sudah
berelaksasi , kepala janin tidak masuk lagi diluar his. Dengan kekuatan
his
dan mengedan maksimal kepala bayi dilahirkan dengan suboksiput
dibawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his
istirahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan
anggota

11
tubuh bayi lainnya.
3. Kala III
Kala tiga disebut juga sebagai kala uri atau pengeluaran
plasenta. Kala tiga merupakan kelanjutan dari kala satu ( kala
pembukaan ) dan kala dua ( pengeluaran bayi ). Dengan demikian,
berbagai aspek yang akan dihadapi pada kala tiga sangat berkaitan
dengan apa yang telah dikerjakan pada tahap-tahap sebelumnya.
Pada kala tiga persalinan, otot uterus berkontraksi mengikuti
penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi.penyusutan
ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan
plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan
ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal
dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas plasenta akan
turun kebagian bawah uterus atau kedalam vagina.
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal di
bawah ini :
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi,
uterus berbentuk bulat ( discoid ) dan tinggi fundus berada 3 jari
dibawah pusat setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong
ke bawah, uterus berbentuk segi tiga atau seperti buah alpukat dan
fundus setinggi pusat.
b. Tali pusat memanjang
 Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva
c. Semburan darah mendadak dan singkat
Darah yang terkumpul di retroplasenter ( diantara tempat
implasanti dan permukaan maternal plasenta ) akan melepas
plasenta dari tempat perlekatannya didinding uterus. Jika
kumpulan darah dalam ruang antara dinding uterus dan plasenta
telah melebihi kapasitas tampungannya maka darah terssembur
keluar dari tepi plasenta yang terlepas. ( Febri 2008 )

12
4. Kala IV
Kala IV dimulai setelah plasenta lahir sampai 2 jam post
partum.saat paling kritis pasca melahirkan adalah pada masa post
partum. pemantauan ini di lakukan untuk mencegah adanya kematian
ibu akibat kehamilan 50 % kematian pada masa nifas 24 jam pertama (
saifuddin,dkk 2002 )

13
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN NY “ E “ DENGAN PERSALINAN KALA I - IV


DI PUSKESMAS TOPORE KEC. PAPALANG KAB. MAMUJU
TANGGAL 7 DESEMBER 2020

A. Identifikasi Data Dasar


No Register : E -06-0129
Tanggal masuk : 7 Desember 2020, pukul : 21:55 wita
Tanggal pengkajian : 7 Desember 2020, pukul : 22:00 wita
Ruangan : INC

1. Identitas Istri/suami
Nama : Ny “ E “ / Tn “ A “
Umur : 36 tahun / 45 tahun
Nikah / lamahnya : 2x / ±18 tahun
Suku : Bugis / bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Bonda

2. Riwayat Persalinan Sekarang


Ibu merasakan Nyeri perut tembus belakang disertai pelepasan lendir. Nyeri
mulai dirasakan pada tanggal 7 Desember 2020, jam 18.00 wita . sifatnya
hilang timbul, usaha ibu untuk mengatasi keluhannya adalah mengelus-
ngelus perut sambil berjalan–jalan.
3. Tinjauan Buku KIA
a. Riwayat kehamilan sekarang
GV PIV AO, Jumlah anak Hidup IV orang..Hari pertama haid terakahir
(HPHT) tanggal 12 Maret 2020, Hari Tafsiran persalinan ( HTP ) tanggal
19 Desember 2020 pergerakan janinnya mulai di rasakan sejak bulan juli,
jarak kehamilan ini dengan persalinan terakhir 3 tahun, lingkar lengan
atas (lila) 27 cm, tinggi badan 153 cm, tidak ada riwayat penyakit yang di

14
derita, tidak ada alergi obat-obatan melakukan kunjungan Antenatal care
2 kali kunjungan, selama hamil.
b. Kunjungan ANC.
1) tanggal 15 Oktober 2020,keluhan yang dirasakan pusing,tekanan
darah 100/60 mmhg,berat badan 60 kg,umur kehamilan 31
minggu,tinggi fundus 28 cm,letak janin punggung kiri,denyut jantung
janin terdengar jelas,kuat,dan teratur dengan frekuensi 134 x
/menit,pemberian obat b.com,sf.nasihat yang disampaikan istirahat
yang cukup dan rajin memeriksaka kehamilannya,makan obat yang di
berikan,makan sedikit tapi sering-sering,dan kembali 2 minggu
kemudian.
2) tanggal 3 November 2020,keluhan yang dirasakan tidak ada,tekanan
darah 110/60 mmhg,berat badan 61 kg,umur kehamilan 33 minggu 5
hari,tinggi fundus 28 cm,letak janin punggung kiri,denyut jantung janin
terdengar jelas kuat dan teratur dengan frekuensi 140 x/menit, nasihat
yang disampaikan istirahat yang cukup.
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Anak pertama lahir di rumah, penolong persalinan adalah bidan, berat
badan 2.900 gram, jenis kelamin perempuan tidak ada riwayat
perdarahan
b. Anak kedua lahir di rumah, penolong persalinan adalah bidan, berat
badan 3.000 gram jenis kelamin perempuan tidak ada riwayat
perdarahan.
c. Anak ketiga lahir di rumah, penolong persalinan adalah bidan, berat
badan 3.100 gram jenis kelamin laki laki tidak ada riwayat perdarahan.
d. Anak keempat lahir di rumah , penolong persalinan adalah dukun, berat
badan 3.700 gram jenis kelamin perempuan tidak ada riwayat
perdarahan.Melahirkan usia kehamilan 9 bulan dan tidak ada penyulit
pada masa nifas.
5. Riwayat reproduksi
Menarche umur 15 tahun, lamanya 5-7 hari, siklus haid 28-30 hari dan
tidak ada nyeri perut saat haid.
6. Data psikosial,spritual dan ekonomi.

15
Hubungan dan suami baik, ibu dan keluarga berharap bayi yang dikandung
sehat saat lahir,selamat.pengambil keputusan dalam keluarga adalah
suami, biaya persalinana ditanggung bpjs.

7. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar


a. Nutrisi : Makan terakhir jam 22:10 wita sebanyak tiga sendok makan, dan
minum air putih dan teh.
b. Personal hygiene : Mandi terakhir jam 07:00 wita, keramas satu kali
gosok gigi satu kali
c. Pola istirahat : ± 4 jam terjaga karena ada kontraksi
d. Eliminasi : Belum ada BAB ( Buang Air Besar )pukul 09.00 wita. dan
terakhir BAK ( Buang Air Kecil ) pukul 20.50 wita
8. Pengetahuan ibu
Ibu mengetahui cara mengedan yang benar dan sudah mengetahui tentang
ASI ekskusif.
9. Pemeriksaan fisik
a. kedaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, ekspresi wajah
meringis saat nyeri timbul, tekanan darah 110/70 mmhg, nadi 80x
/menit, suhu 36,3ºc,pernafasan 24 x /menit.
b. Wajah,tidak ada oedema , konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak
ada polip pada hidung, dan nyeri tekan,bibir tidak pucat
c. Leher,tidak ada pelepasan kelenjar tiroid dan vena jugularis dan tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
d. Payudara simetris kiri dan kanan tampak hipergimentasi areola
mammae puting susu menonjol, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan
e. Abdomen : Leopold I : tinggi fundus uteri Leopold II : puka atau puki.
(PUKI) Leopold III :menentukan titik terendah janin apakah kepala atau
bokong.
(kepala) Leopold IV : apakah janin sudah masuk dalam panggul atau masih
bergerak atas panggul. (BDP)
Denyut jantung janin terdengar kuat jelas dan teratur pada bagian perut
sebelah kiri dengan frekuensi 140 x/menit .

16
f. Genetalia, VT tamggal 7 Desember 2020 pukul 22:00 wita,Vulva dan vagina
normal, Portio tipis, tebal an teraba lunak, pembkaan 7 cm, Ketuban utuh,
Presentase kepala, Molase tidak ada, penurunan kepala hodge 3,
penumbungan tidk ada, kesan panggul normal, pelepasan lendir.
g. Ekstremitas, tidak ada oedema pada tungkai dan tidak ada varises.
B. Identifikasi diagnosa masalah aktual
GV PIV A0, gestasi 38 minggu 4 hari. prsentase kepala, puki, BDP tunggal,
hidup, inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal, keadaan umum ibu baik
1. G5 P4 A0
DS : ini kehamilan ke 5 dan tidak pernah keguguran sebelumnya
DO : tonus otot kendor
Analisa dan interpretasi data
Ibu melahirkan 5 kali dan tidak pernah keguguran,pada pemeriksaan tonus
otot perut kendor hal ini disebabkan karena mengalami peregangan pada
kehamilan sebelumnya pertanda ibu hamil yang kelima pada kulit dinding
perut ibu,akan menjadi kemerah – merahan (prawirohardjo.s. 2011)
2. Gestasi 38 minggu 4 hari
DS : hari pertama haid terakhir tanggal 12 Maret 2020
DO :tafsiran persalinan 19 Desember 2020 dan tanggal pengkajian 7
Desember 2020
Analisa dan interpretasi data
Menurut rumus Neagle
dari hpht tanggal 12 Maret 2020 sampai dengan tanggal pengkajian tanggal 7
Desember 2020 maka didapatkan gestasi 38 mingggu 4 hari.dan kita bisa
mengukur dari TFU dan sejak bulan berpa janin mulai bergerak.
(prawirohardjo, s. 2014).
3. Puki
DS: ibu merasakan pergerakan janin kuat pada kuadran sebelah kanan perut
ibu
DO: leopold II teraba tahanan seperti papan dan keras disebelah kiri perut
ibu.
Analisa dan interpretasi data
pemeriksaan leopold II bertujuan untuk mengetahui apa yang terdapat pada
sisi perut ibu baik kiri maupun kanan. pada pemeriksaan bagian kiri sisi perut
17
ibu teraba keras memanjang seperti papan pertanda punggu janin sebelah kiri
perut ibu. (prawirohardjo,s 2014).
4. Presentase kepala
DS : adanya tekanan yang dirasakan pada perut bagian bawah
DO : leopold lll Teraba bagian besar, keras, bulat, dan melenting.
Analisa dan interpretasi data
Pada palpasi loepold lll tertaba bagian keras bulat dan melenting di bagian
sympisis manandakan janin presentase kepala (Ai Nuraisyah DKK 2012)
5. Bergerak Dalam Panggul
DS : -
DO : leopol lV kedua ujung jari tangan pemeriksaan tidak bertemu
Analisa dan interpretasi data
Dari palpasi leopold lv di ketahui kepala,tidak dapat di gerakan dari jari-
jari,tidak bisa bertemu yang artinya bagian terendah janin sudah masuk ke
dalam rongga panggul,didapatkan dengan hodge lll (Mandriwati G.A 2013)
6. Tunggal
DS : ibu merasakan pergerakan janin lebih aktif di sebelah kanan di perut ibu
DO :palpasi leopold l bokong,leopold ll puki,leopold lll kepala,leopold lV
BDP,.DJJ terdengar jelas,kuat,dan teratur pada kuadran bagian kiri
perut ibu dengan frekuensi 140x/menit.
Analisa dan interpretasi data
Pergerakan janin yang hanya aktif pada satu sisi dan DJJ terdengar
jelas,teratur, kuat pada bagian kiri perut ibu,terdengar pada satu tempat dan
pada pemeriksaan leopold teraba dua bagian besar janin,yaitu bulat dan
melenting dan teraba di sisi lain bulat dan lunak.
7. Hidup
DS : Ibu baru saja merasakan pergerakan janinnya
DO : Denyut jantung janin terdengar jelas,kuat,dan teratur, frekuensi
140x/menit

Analisa dan interpretasi data


Dengan adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu, dan denyut jantung
janin terdengar jelas,kuat dan teratur dengan frekuensi 140 x/menit
menandakan janin hidup (Mandriwati G.A 2013)
18
8. Inpartu kala l fase aktif dilatasi maksimal
DS : Nyeri perut tembus belakang di sertai pelepasan lendir
DO : VT pukul 22.00 wita pembukaan 7cm.
Analisa dan interpretasi data
1. Fase laten,berlangsung selama 8 jam,serviks membuka sampai 3 cm.
2. Fase aktif berlangsung selama 7 jam,seriviks membuka dari 4 cm sampai
10 cm,kontarkasi lebih kuat dan sering,dibagi dalam 3 fase.
a) Fase akselerasi:dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
b) Fase diltasi maksimal:dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
c) Fase deselerasi:pembukaan menjadi lambat sekali,dalam waktu 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
C. Identifikasi diagnosa/masalah potensial
 Tidak ada data yang mendukung terjadinnya masalah potensial
D. Tindakan segara atau kolaborasi
 Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera atau
kolaborasi
E. Recana tindakan
1. Tujuan
a. Kondisi ibu dan janin tetap baik
b. Persalinan kala l-IV berlangsung normal
2. Kriteria
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan darah sistole 90-130
mmHg, penambahan tidak lebih dari 15 mmHg, distole 60-90 mmHg
penambahan tidak lebih dari 10 mmHg, Suhu tubuh 36,5 0c – 37,5 0C,
nadi 60-88 kali/menit dan pernafasan 16-24 kali/menit.
b. KALA I berlangsung normal.
c. Kala ll berlangsung tidak lebih darai 2 jam,bayi lahir langsung menangis
d. Kala lll berlangsung tidak lebih dari 30 menit ,plasenta lahir lengkap
e. Kala lv kontraksi baik,tidak terjadi perdarahan .
3. Interfensi
a. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga berdasarkan hasil
pemeriksaan yang di lakukan

19
Rasional : keadaan baik adalah keadaan di mana ibu sadar sepenuhnya
serta di dukung dengan tanda-tanda vital ibu dalam batas normal yaitu
tekanan darah : 100/70 mmhg ,nada : 80 x/m, suhu : 36,3 ˚C,pernafasan :
24 x/m
b. Memberikan dukungan,motifasi pada ibu
Rasional : dukungan selama proses persalinan adalah dukungan yang
berupa kehangatan,kepedulian,maupun ungkapan empati bahwa ibu
merasa di cintai dan di perhatikan tenaga kesehatan dan keluargannya
pada akhirnya dapat berpengaruh pada keberhasilan dalam persalinan
c. Ajarkan teknik relaksasi saat ada His
Rasional : teknik relaksasi merupakan salah satu cara untuk
melepaskan organ-organ dan menguranggi keteganggan otot,serta
memberi suplai O2 dalam jaringan sehingga dapat mempengaruh pada
keberhasilan,menguranggi rasa nyeri yang di rasakan.
d. Berikan makanan dan minuman
Rasional : makan dan minum adalah sumber energy bagi tubuh agar
organ tubuh dapat berfungsi dengan baik dan cairan yang di butuhkan
oleh ibu hamil,makan dan minuman juga sebagai sumber tenaga
tambahan saat proses persalinan.
e. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman .
f. Rasional : merupakan asuhan sayang ibu yang bertujuan untuk
mempercepat penurunan kepala.
g. Observasi His,DJJ Dan Nadi setiap 30 menit
Rasional : kontraksi uterus merupakan tanda inpartu dari kemajuan
persalinan dan DJJ untuk memantau keadaan janin dan waktu 30
menit merupakan tolak ukur untuk menganalisis sedini mungkin
komplikasi yang terjadi
h. Lakukan VT 3 jam kemudian atau jika ada indikasi
Rasioanal : vagina toucher (VT) adalah pemeriksaan yang di lakukan
dengan cara memasukkan jari, tangan kedalam vagina ibu, dengan
tujuan untuk mengetahui kemajuan persalinan, dan untuk mendeteksi
adanya komplikasi sehingga dapat di tangani secepat mungkin
i. Ajarkan ibu cara mengedan yang baik

20
Rasional : mengedan adalah di mana ibu mengeluarkan tekanan di
dalam tubuh bagian bawah untuk mendorong bayi keluar dengan
menggunakan tenaga ibu sendiri
j. Pantau tanda dan gejala kala II
Rasional : tanda dan gejala kala II adalah adanya dorongan tekanan
pada anus, perenium menonjol, dan membuka.
k. Dokumentasikan hasil pada partograf
Rasional : merupakan alat untuk memantau kemajuan persalinan dan
membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam
penatalaksanaan yang di gunakan selama fase aktif persalinan
F. Implementasi
Tanggal 07 Desember 2020
1. Pukul 22.00 wita, menjelaskan hasil pemeiksaan kepada ibu dan
keluarga, ibu berada pada persalinan kala I fase aktif pembukaan 7
cm, keadaan ibu dan janin baik his, DJJ, Nadi frekuensi his 5x dalam
10 menit durasi 47-50, DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan
frekuensi 140 kali/menit Nadi 80 kali/menit
2. Pukul 22 :05 wita, mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika ada his yaitu
dengan bernafas panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat
mulut
Ibu melakukan tehnik relaksasi yang di ajarkan
Ibu memilih posisi dengan miring ke kiri
3. Pukul 22:10 wita, menganjurkan ibu untuk makan dan minum
Ibu minum air putih dan the
4. Pukul 22:15 wita, memberikan support dan motivasi pada ibu
Ibu bersemangat menjalanni persalinan
5. Pukul 22:20 wita, mengobservasi his, djj, nadi frekuensi his 5x dalam
10 menit durasi 50-60, DJJ 140 kali/ menit, nadi 80 kali/ menit
6. Pukul 22:59 wita, ketuban pecah
7. Pukul 23:00 wita, melakukan VT kembali untuk mengetahui kemajuan
pembukaan. pembukaan 10 cm (lengkap),penurunan (hodge iv)
molase (-) penumbungan (tidak ada), kesan panggul (normal)
pelepasan (lendir dan darah).

21
8. Pukul 23.01 wita, mulai memimpin ibu untuk mengedan karna
sebagian besar kepala bayi sudah masuk dalam rongga dasar panggul
9. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan, pada partograf.
Partograf telah di isi.

G. Evaluasi
Tanggal 07 Desember 2020
Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal berlangsung normal di tandai
dengan keadan ibu baik, kesadran komposmentis, tekanan darah 110/70
mmhg, nadi 80 x / menit, suhu 36,3ºc, pernafasan 24 x/menit, DJJ 140
x/menit,hasil pemeriksaan VT pukul 23:00 wita ,vulva dan vagina
normal,portio melesap,ketuban pecah, molase tidak ada,penurunan
kepala,penumbungan tidak ada,kesan panggul normal,pelepasan lendir dan
darah, his 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 40-50 detik

22
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN NY “E”
PERSALINAN KALA I – IV DI PUSKESMAS TOPORE
KEC. PAPALANG KAB. MAMUJU
TANGGAL 07 DESEMBER 2020

A. Identitas Data Dasar


No Register : E -06-0129
Tanggal masuk : 7 Desember 2020, pukul : 21 . 55 wita
Tanggal pengkajian : 7 Desember 2020, pukul : 22 . 00 wita
Ruangan : INC

1. Identitas Istri/suami
Nama : Ny “ E “ / Tn “ A “
Umur : 36 tahun / 45 tahun
Nikah / lamahnya : 2x / 18 tahun
Suku : Bugis / bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Bonda

A. Data subjektif (S)

Ibu merasakan nyeri perut tembus belakang, hamil kelima, Anak hidup 4
orang dan tidak pernah keguguran, umur kehamilan sekarang cukup bulan,
Hari Pertama Haid Terakhir 12 maret 2020, pengeluaran lendir dari jalan
lahir sejak pukul 22.00 wita. gerak janin aktif, kuat dan teratur, tidak ada
riwayat penyakit yang di derita dan tidak ada riwayat penyakit yang di derita
dan tidak mempunyai alergi obat – obatan.

23
B. Data Objektif (O)
Hari Pertama Haid Terakhir 12 maret 2020 Hari Tafsiran Persalinan 19
Desember 2020 Gestasi 38 minggu 4 hari, keadaan umum ibu baik,
tekanan darah 100/70 mmhg Nadi 80 x/menit, Suhu 36,3˚C, Pernafasan 24
x/menit
Leopold l : Bokong ( TFU 32 cm ), Leopold ll : puki, Leopold lll : kepala ,
Leopold IV : BDP, Denyut jantung janin 140 x/menit, his 5x dalam 10 menit
durasi 50-60 detik tafsiran berat janin 32 x 100 =3200 gram hasil
pemeriksaan dalam keadaan vulva dan vagina normal, porsio tipis, dalam
pembukaan 7 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan hodge lll
molase tidak ada, penunggungan tidak ada, kesan panggul
normal,pelepasan lendir
C. Analisa ( A )
G5 P4 A0 Gestasi 38 minggu 4 hari punggung kiri, presentasi kepala,
bergerak dalam panggul, tunggal, hidup, inpartu kala l fase aktif keadaan ibu
dan janin baik.
D. Penatalaksanan
1. Pukul 21:59 wita, menyampaikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang
akan diberikan kepada ibu dan keluarga tekanan darah : 110/70 mmHg,
nadi 80 x/menit, suhu 36,3˚c, pernafasan 24x/menit. Pemeriksaan dalam
vagina toucher pembukaan 7 cm frekuensi his 5x dalam 10 menit durasi
50-60 detik, denyut jantung janin 140x/menit penurunan III, ketuban utuh,
portio tipis, penumbungan tidak ada, molage tidak ada, presentasi kepala
kecil kiri, kesan panggul normal, pelepasan lendir Ibu dan keluarga
mengerti, dan memahami
2. Pukul 22:00 wita, menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga ibu berada pada persalinan kala 1 fase aktif pembukaan 7 cm
keadaan ibu dan janin baik his, djj ,nadi frekuensi his 5x dalam 10 menit
durasi 40-50, DJJ terdengar jelas, teratur dengan fre[kuensi 140x/menit ,
nadi 80x/menit

24
3. Pukul 22: 05 wita, mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika ada his yaitu
dengan panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut.Ibu
melakukan tehnik relaksasi yang di ajarkanIbu memilih posisi dengan
miring ke kiri
4. Pukul 22:10 wita, menganjurkan ibu untuk makan dan minum Ibu minum
air putih dan teh
5. Pukul 22: 15 wita, memberikan support dan motivasi pada ibu,Ibu Nampak
bersemangat menjalanni persalinan
6. Pukul 22:30 wita, mengobservasi his , Djj, nadi, frekuensi his 5x dalam 10
menit durasi 50-60 detik, Djj 140x/menit, nadi 80x/menit
7. Pukul 22:59 wita, ketuban pecah.
8. Pukul 23:00 wita, melakukan VT untuk mengobservasi vulva dan vagina
(normal) pembukan 10 cm (lengkap), penurunan (hodge IV) molage (-)
penumbungan ( tidak ada), kesan panggul (normal). Pelepasan (lendir dan
darah) .
9. Pukul 23:01 wita, mulai memimpin ibu untuk megedan
10. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan, pada partograf, Partograf
telah di Isi.

Kala II
A. Data subjektif (S)
Ada dorongan yang kuat untuk megedan sakitnya bertambah kuat dan
tembus kebelakang.
B. Data objektif (O)
Keadaan umum baik,tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
36,3˚c, pernafasan 20x/ menit Kontraksi 5 x dalam 10 menit durasi 50-60
detik, denyut jantung janin 140x/menit pembukaan 10 cm.ketuban jernih,
presentasi kepala kecil kiri depan, penurunan hodge dasar panggul, tidak ada
molase dan penumbungan, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan
darah, ada dorongan meneran, tekanan pada anus perenium menonjol vulva
dan anus membuka.
C. Analisa (A)
inpartu kala II dengan ketuban jernih.Keadaan ibu dan janin baik
D. Penatalaksanaan.(P)
25
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan di berikan .
ibu mengerti dan memahami
2. Pakai celemek Memakai celemek sebelum melakukan tindakannya
3. Memakai sarung DTT pada salah satu untuk melakukan pemeriksaan
dalam ( vagina toucher)
4. Memasukan oxytosin ke dalam spuit
5. Membersihkan vulva dan vagina dengan kapas/ kasa yang di basahi air
DTT.
6. Lakukan pemeriksaan dalam untuk membantu persalinan VT tanggal 18
desember 2020 pukul 22 :59 vulva dan vagina normal, partio melepas,
pembukaan 10 cm, ketuban jernih presentasi kepala. Penurunan hodge
IV, molase tidak ada dan penumbungan tidak ada kesan panggul normal,
pelepasan lendir dan darah
7. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan kedalam larutan
klorin 0,5% lepaskan dengan cara terbalik
8. Dengarkan Djj setelah kontraksi ,Memeriksa djj dengan mengunakan
lenek setelah kontraksi berakhir selama 1 menit, Djj 140x/menit
9. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik-
baik saja.
10. Memfasilitaskan keluarga untuk membantu mengambil posisi ibu
mengedan, meminta keluarga untuk membantu. Ibu menyiapkan posisi
mengedan dengan posisi setengah duduk
11. Melakukan bimbingan mengedan pada saat timbul kontraksi yang kuat.
12. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi nyaman.
13. Letakan sarung bersih untuk mengeringkan bayi di atas perut ibu jika
sudah vulva membuka dengan diameter 5-6
14. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
15. Peralatan dan alat : membuka alat partus set priksa alat partus set apakah
sudah lengkap dan siap digunakan
16. Pakai sarung DTT pada kedua tangan untuk melakukan pertolongan
17. Lindungi perenium satu tangan yang di lapisi dengan kain dan tangan
yang satu menahan kepala bayi untuk mencegah terjadinya repleksi dan
membantu lahirnya kepala.
18. Priksa adanya lilitan lali pusat
26
19. Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara sepontan.
20. Pegang kepala bayi biparental anjurkan ibu untuk melahirkan bahu depan
dengan gerakan ke atas untuk melahirkan bahu belakang memegang
kepala bayi secara biparental dengan lembut mengarahkan ke bawah lalu
keatas anterior muncul di bawah arkus pubis dan melahirkan bahu
belakang
21. Beser tangan kebawah arah peremium ibu untuk menelusuri dan pegang
lengan dan siku atas
22. Penelusuran tangan berlanjut untuk melahirkan punggung belakang
dengan memegang kaki bayi.
23. Nilai pernapasan, warna kulit dan tonos otot bayi dengan cepat dan
meletakan bayi di atas perut ibu. Posisi kepala lebih rendah dari badan
bayi tidak terjadi sumbatan jalan nipas, menangis sepontan tonos otot
positif (-) bayi lahir tanggal 7 desember 2020 pukul 23 : 20 wita jenis
kelamin perempuan
24. Letakan bayi di atas handuk kering serta bungkus bayi.

Kala III

A. Data subjektif (S)


Ibu senang dengan kelahiran bayinya, mules pada perut dan nyeri pada jalan
lahir.
B. Data objektif (O)
Bayi lahir jam 23:20 wita,jenis kelamin perempuan,kulit kemerahan,bergerak
aktif dan langsung menangis.
C. Analisa (A)
Bayi baru lahir cukup bulan,presentase belakang kepala.
D. Penatalaksanaan
1. mengeringkan bayi dengan kain bersih dan kering
bayi sudah dikeringkan.
2. menghisap lendir dari mulut bayi kemudian hidung
lendir dri mulut dan hidung sudah dihisap.

27
3. menjepit tali pusat dengan menggunakan penjepit tali pusat kemudian
memotong tali pusat.
4. melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan meletakkan bayi diatas
dad ibu dalam keadan telanjang kemudian ditutupi denga selimut.
5. memeriksa kembali uterus untuk memastikan janin, tunggal dan beritahu
ibu akan di suntik oxsytosin
6. Dalam 1 menit lahirnya bayi, suntik oxytosin 10 ml ( IM) 1/3 distel reteral
paha
7. Setelah 2 menit lahir bayi, pegang tali pusat dengan satu tangan sekitar 6
cm dari pusat bayi kemudian jari telunjuk dan jari tengah lainnya menjepit
tali pusat dan geser hingga 3 cm dari pusat bayi dan klem tali pusat dari
pusat tersebut
8. memindahkan klem hingga 5-10 cm dari vulva. Meletakan satu tangan di
atas kain pada perut ibu (di atas simpisis) untuk mendeteksi kontraksi
tangan lain memegang klem untuk meregangkan tali pusat.
9. Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorsal kranial)
dan hati-hati untuk mencegah inva terlepas, minta ibu untuk sedikit
meneran untuk menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah
atas mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan
arah pada uterus
10. Setelah plasenta nampak di introitus vagina lahirkan placenta dengan
kedua tangan, placenta lahir pukul 23.25 wita.
11. Setelah placenta lahir lakukan masase uterus dengan meletakan tangan
12. di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi.
13. Periksa bagian maternal dan bagian fetal untuk memastikan placenta lahir
lengkap.
14. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perinium, lakukan
penjahitan bila terjadi laserasi

Kala IV
A. Data Subjektif ( S )

28
Ibu lelah setelah melewati proses melahirkan, nyeri pada jalan lahir dan ibu
senang melahirkan normal
B. Data Objektif ( O )
Keadaan umum baik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,3°c,
penafasan 22 x/menit, placenta lahir lengkap pukul 23:20. kala III berlangsung + 3
menit, kontraksi uterus baik teraba bulat dan keras tinggi fundus uteri 1 jari
dibawah pusat, perdarahan + 150 cc.
C. Analisa ( A )
perlangsungan kala IV.
D. Penatalaksanaan ( P )
1. Menginfomasikan hasil pemeiksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
mengerti dan memahami.
2. Pastikan uterus berkontaksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam serta kandung kemih kosong
3. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan clorin
0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh
4. Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi.
5. Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan.
6. Periksa nadi ibu dan kedaan ibu baik.
7. Pantau keadaan bayi dan Pastikan bayi bernafas dengan baik.
8. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5% untuk
dekontaminasi 10 menit, cuci dan bilas peralatan setelah dikontaminasi.
9. Buang bahan-bahan yang terkontaminas ke tempat sampah yang telah di
sediakan.
10. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan
cairan DTT.
11. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu untuk memberikan ASI, anjurkan
keluarga untuk memberikan makan dan minum yang di inginkan.
12. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5%
13. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan clorin 0,5% balik bagian
dalam ke luar dan rendam dalam larutan clorin 0,5% + 10 menit.
14. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir bersih, kemudian
keringkan tangan denga tissue atau handuk bersih dan kering.
29
15. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi.
Bayi dalam keadaan baik, tidak ada hambatan jalan nafas, berat badan 2800
gram, panjang badan : 49 cm, lingkar kepala : 33 cm, lingkar dada : 31 cm.
16. Setelah 1 jam pertama beri salf mata /tetes mata chloramphenicol, injeksi vit.k
1mg (IM) pada paha kiri bawah lateral.
17. Setelah 1 jam pemberian vit.K 1, berikan suntikan imunisasi Hb0 paha kanan
bawah lateral
18. Lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan Clorin
0,5% selama 10 menit.
19. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan.
20. Lengkapi patograf.

30
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Persalinan
a. Kala I
keluhan utama tanda–tanda permulaan persalinan yaitu perasaan nyeri di
perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi lemah uterus, serviks
menjadi lembek, mulai mendatar,pembukaan yang menyebabkan lendir yang
terdapat pada kanalis lepas, dan terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh
darah pecah sehingga sekresinya bertambah dan mungkin bercampur darah
(bloody show) Menurut Rustam Mochtar (2012 h; 70). Pada kasus Ny.”E”
mengeluh karna nyeri perut tembus belakang dan sudah mengeluarkan
lendir.
b. Kala II
Keluhan utama
Tanda – tanda inpartu yaitu rasa nyeri oleh adanya his yang lebih kuat,
sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah, pada pemeriksaan dalam
serviks mendatar dan telah ada pembukaan. Menurut Rustam mochtar
(2012, h; 70),. Pada kasus Ny.E mengeluh seperti ingin BAB, kontraksi
uterus semakin sering, sehingga terdapat kesamaan antara teori dan kasus,
bahwa terdapat tanda – tanda in partu kala III
c. Kala III

Keluhan utama Menurut Asrinah (2010.h;102) pada kala lll otot uterus
(miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus
setelah lahirnya bayi. Pada kasus Ny.E mengatakan perut terasa mules dan
teraba keras Sehingga terdapat kesamaan antara teori damn kasus,
terjadinya kontraksi menyebabkan perut terasa mula

31
PENUTUP

BAB V

A. Kesimpulan

1. Asuhan kebidanan kehamilan Trimester III pada Ny “E” dilakukanberdasarkan


data subjektif dan objektif, sehingga didapatkan penatalaksanaan sesuai
dengan keluhan dan kebutuhan pasien. Asuhan yang diberikan pada Ny
“E”sudah sesuai dengan teori yang ada. Anemia yang dialami ibu dan ketidak
nyamanan yang dirasakan ibu ketika persalinan telah di tangani dengan baik.
2. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny “ E” telah sesuai dengan teori. Ny “ E“
pada masa kehamilan 38 minggu 4 Hari dan telah mendapat asuhan yang
sesuai. Persalinaan berlangsung secara normal fase aktif ±2 jam, kala II 25
menit, kala III 10 menit, kala IV 2 jam. Peneliti tidak dapat melakukan asuhan
secara langsung, hanya berdasarkan sumber data sekunder dari rekam
medis dan dari pihak pasien sehingga ada beberapa data observasi yang
tidak tercantum.
3. Asuhan kebidanan pada BBL dan neonatus Ny “ E “ berlangsung fisiologis.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada BBL dan neonatus telah sesuai
dengan teori sehingga ikterik teratasi.
4. Asuhan kebidanan masa nifas pada Ny “E” berlangsung secara fisiologis dan
keluhan yang dirasakan ibu merupakan hal fisiologis. Dengan konseling yang
tepat dan sesuai pada Ny “E”, keluhan dapat teratasi.
5. Pendokumentasian dalam asuhan yang diberikan pada Ny E sudah selalu
dituliskan sesuai dengan asuhan yang diberikan.

32
B. Saran

1. Kepada pihak bidan puskesmas sebaiknya lebih memperhatikan factor


risiko yang terdapat pada klien sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan
sedini mungkin dan lebih melengkapi dokumentasi asuhan kebidanan
yang telah dilakukan. Dalam memberikan asuhan telah sesuai dengan
teori dan diharapkan dapat mempertahankan asuhan yang diberikan.
2. Kepada klien dan keluarga diharapkan lebih terbuka sehingga segala
permasalahan yang ada dapat segera teratasi dengan baik. Mengenal
tanda-tanda abnormal sehingga bila ibu mengalami akan segera datang
ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tindakan segera.
3. Kepada pasien diharapkan untuk dapat memperbaiki dan
mempertahankan asuhan berkesinambungan pada ibu hamil agar setiap
pasien terlayani sesuai dengan teori dan kebijakan yang ada.

33
Daftar Pustaka

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pengertian+persalinan

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=tinjauan+pustaka+

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=tinjauan+kasus+

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pembahasan+dalam+persalinan

34

Anda mungkin juga menyukai