PENDAHULUAN
80% pasien menunjukkan gejala ringan hingga sedang, dan 15% pasien
kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit diberhentikan dan fokus pada
pemerintah yang mengatur pembatasan mengenai jarak sosial, dan lain-lain yang
1
2
Indonesia adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Ibu merupakan penopang keluarga
dan kematian ibu selama kehamilan dan persalinan merupakan kerugian besar
2019 sebesar 830 wanita untuk setiap 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu
hanya 12 per 100.000 kelahiran hidup di negara maju, tetapi 239 per 100.000
4.221 jiwa pada kelahiran hidup 4.772.961, atau 88 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2020, AKI meningkat sebesar 4.627 jiwa pada kelahiran 4.740.342
atau 97 per 100.000 kelahiran hidup. (Kemenkes RI, 2020). Hal ini belum
termasuk ibu, pada tahun 2030, yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup. Sumatera
Utara pada tahun 2020 masuk ke dalam lima pulau terbesar dengan Angka
Kematian Ibu (AKI) tertinggi yaitu mencapai 187 jiwa pada kelahiran hidup
299.198. Pada tahun 2021, mengalami kenaikan yaitu 248 jiwa pada kelahiran
Ibu (AKI) semakin meningkat yakni pada tahun 2018 tercatat 5 orang, tahun 2019
naik menjadi 7 orang, tahun 2020 naik menjadi 12 orang dan pada tahun 2021
yang diterima ibu hamil sebelum kelahiran dan mencakup pendidikan, skrining,
dibandingkan dengan target jumlah wanita hamil dalam satu tahun disebut
sesuai jadwal yang dianjurkan minimal empat kali, lebih rendah dari target jumlah
wanita hamil di satu wilayah kerja dalam satu tahun disebut cakupan K4.
Dari tahun 2007 hingga 2020, proporsi ibu hamil di Indonesia yang
pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, 88,54% menjadi 84,6%. Diasumsikan,
Covid-19. Cakupan pelayanan antenatal juga masih jauh dari target 95% yang
RI, 2021)
kesehatan ibu hamil K1 yaitu sebesar 89,41% sementara untuk cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil K4 hanya sebesar 84,19% (Dinkes Sumut, 2021). Sementara,
untuk Kota Medan, cakupan kunjungan pelayanan Antenatal Care kesehatan ibu
hamil K1 yaitu 93,6% untuk pelayanan kesehatan ibu hamil K4 sebesar 87,2%.
4
Pada tahun 2021 jumlah kunjungan pelayanan Antenatal Care kesehatan ibu
hamil K1 di Kota Medan sebesar 94,89% untuk pelayanan kesehatan ibu hamil
melayani pasien non rawat inap dan 13 melayani pasien rawat inap. Puskesmas
kunjungan terendah selama tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2020, K1 mencapai
97,0% dan K4 mencapai 71,8% dari total 539 ibu hamil. Pencapaian K1 sebesar
91,9% pada tahun 2021, dan pencapaian K4 sebesar 72,1% dari total 494 ibu
Pada tahap K1, ada dua jenis layanan perawatan antenatal yang tersedia
yaitu K1 murni dan K1 akses. Bila usia kehamilan ibu hamil lebih dari 12 minggu,
akses K1 mengacu pada interaksi awal ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk
kurang dari 12 minggu, K1 murni merupakan titik awal kontaknya dengan tenaga
sebesar 72,21%. Hal ini menyebabkan rentang yang luas dalam cakupan layanan
seperti penting untuk diperhatikan agar wanita hamil puas dengan layanan yang
baik teknologi yang dapat diakses oleh ibu hamil, semakin besar kemungkinan
dan Kabupaten Pekalogan menunjukkan bahwa ibu hamil dan bidan perlu
dan sesuai dengan standar selama masa pandemi Covid-19 (Vianti & Hasanah,
2021)
pelayanan.
Care Oleh Ibu Hamil Pada Pasca Pandemi COVID-19 di Puskesmas Medan
Tuntungan?”
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
antenatal care oleh ibu hamil pada pasca pandemi Covid-19 di Puskesmas
Medan Tuntungan.
antenatal care oleh ibu hamil pada pasca pandemi Covid-19 di Puskesmas
Medan Tuntungan.
pelayanan antenatal care oleh ibu hamil pada pasca pandemi Covid-19 di
antenatal care oleh ibu hamil pada pasca pandemi Covid-19 di Puskesmas
Medan Tuntungan.
a. Bagi Responden
b. Bagi Puskesmas
Medan.