Anda di halaman 1dari 19

NASKAH PUBLIKASI

LAPORAN TUGAS AKHIR


ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N USIA 23 TAHUN
DI PUSKESMAS KALORAN KECAMATAN KALORAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

Disusun oleh :
Cindy Yanuari
NIM : P1337424220086

PRODI D III KEBIDANAN MAGELANG JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2023
Poltekkes Kemenkes Semarang Program
Studi Diploma III Kebidanan Magelang
2023

ABSTRAK
Cindy Yanuari1, Herlina Tri Damailia, SKM, M.Kes2
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N UMUR 23 TAHUN DI
PUSKESMAS KALORAN KECAMATAN KALORAN KABUPATEN
TEMANGGUNG
209 hal + 4 lampiran
Pembangunan keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan keluarga
berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Keluarga berperan terhadap
optimalisasi pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas seluruh anggotanya melalui
pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan anggota keluarga. Di dalam
komponen keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok rentan. Hal ini terkait dengan
fase kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak.
Continuity of Care dalam pelayanan kebidanan merupakan layanan melalui model
pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa kehamilan, kelahiran serta
masa post partum.
Tujuan dari Laporan Tugas Akhir ini agar mampu melakukan asuhan kebidanan
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan memberikan Asuhan
Kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, pelayanan KB dan bayi baru lahir
secara kompherensif.
Hasil studi kasus diperoleh diagnosa G1P0 A0 usia kehamilan 37+5 minggu,
persalinan 38+1 minggu, masa nifas fisiologis diikuti dengan konseling alat kontrasepsi
untuk program KB, bayi baru lahir fisiologis, asuhan sudah diberikan dengan tepat dan
sudah di dokumentasikan dalam bentuk SOAP dengan asuhan COC. Namun terdapat
kesenjangan dalam proses persalinan saat menggunakan APD antara teori dan praktik di
lahan. Diharapkan asuhan yang diberikan dapat bermanfaat bagi ibu dan bayi.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Nifas & KB, Bayi Baru
Lahir
Pustaka : 34 Pustaka (tahun 2013 s.d 2022)
Catatan :
1 : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang
2. Pembimbing Laporan Tugas Akhir

1
Health Polytechnic of Semarang
Magelang Midwifery Diploma III Study Program
2023
ABSTRACT
Cindy Yanuari , Herlina Tri Damailia, SKM, M.Kes2
1

COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE FOR NY. N 23 YEARS OLD IN


KALORAN HEALTH CENTER, KALORAN DISTRICT, TEMANGGUNG
REGENCY
209 pages + 4 attachments
Family development is carried out in an effort to create a quality family that
lives in a healthy environment. The family plays a role in optimizing the growth,
development and productivity of all its members by meeting nutritional needs and
ensuring the health of family members. Within the family component, mother and
child are a vulnerable group. This is related to the phases of pregnancy, childbirth
and postpartum in the mother and the growth and development phase in the child.
Continuity of Care in midwifery services is a service through a continuous service
model for women throughout pregnancy, birth and the post partum period.
The purpose of this Final Project Report is to be able to provide midwifery
care using a midwifery management approach by providing comprehensive
midwifery care for pregnant women, birth mothers, postpartum women, family
planning services and newborns.
The results of the case study obtained a diagnosis of G1P0 A0 gestational
age 37+5 weeks, delivery 38+1 weeks, physiological postpartum period followed
by contraceptive counseling for family planning programs, physiological newborns,
care had been given appropriately and had been documented in the form of SOAP
with COC care. However, there is a gap in the delivery process when using PPE
between theory and practice in the field. It is hoped that the care provided can be
beneficial for both mother and baby.
Keywords: Midwifery Care Pregnancy, Childbirth, Postpartum & Family
Planning, Newborns
Libraries: 34 Libraries (2013 to 2022)
Notes :
1 : Student of Poltekkes Kemenkes Semarang
2. Supervisor of the Final Project Report

2
3

Pendahuluan Sebesar 50,7% kematian maternal


di Provinsi Jawa Tengah terjadi pada
Pembangunan keluarga dilakukan
waktu nifas. Sementara untuk
dalam upaya untuk mewujudkan
kelompok umur, kejadian kematian
keluarga berkualitas yang hidup
maternal terbanyak adalah pada usia
dalam lingkungan yang sehat. Selain
20-34 tahun yaitu sebanyak 65,4%
lingkungan yang sehat, kondisi
dan masih ditemukan sekitar 1,4%
kesehatan dari tiap anggota keluarga
kematian ibu yang tejadi pada
sendiri juga merupakan salah satu
kelompok umur ≤20 tahun. Penyebab
syarat darikeluarga yang berkualitas.
kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah
Keluarga berperan terhadap
ini didasarkan pada kasus Covid-19
optimalisasi pertumbuhan,
55,2%, hipertensi dalam kehamilan
perkembangan, dan produktivitas
16,0%, lain-lain 1%, perdarahan
seluruh anggotanya melalui
10,7%, gangguan system peredaran
pemenuhan kebutuhan gizi dan
darah 4,4%, infeksi 1,7%, dan
menjamin kesehatan anggota
gangguan metabolik 0,6% (Dinkes
keluarga. Di dalam komponen
Jateng, 2021. h. 45).
keluarga, ibu dan anak merupakan
Pelayanan kesehatan ibu hamil
kelompok rentan. Hal ini terkait
atau antenatal harus memenuhi
dengan fase kehamilan, persalinan
frekuensi minimal enam kali
dan nifas pada ibu dan fase tumbuh
pemeriksaan kehamilan dan dua kali
kembang pada anak. Hal ini yang
pemeriksaan oleh dokter.
menjadi alasan pentingnya upaya
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil
kesehatan ibu dan anak menjadi salah
dilakukan minimal 1 kali pada
satu prioritas pembangunan kesehatan
trimester pertama (usia kehamilan 0-
di Indonesia (Kemenkes RI, 2021.
12 minggu), 2 kali pada trimester
h.108).
kedua (usia kehamilan 12-24
Angka Kematian Ibu (AKI)
minggu), dan 3 pada trimester ketiga
merupakan salah satu indikator untuk
(usia kehamilan 24 minggu sampai
melihat keberhasilan upaya
menjelang persalinan), serta minimal
Kesehatan ibu. Secara umum terjadi
dua kali diperiksa oleh dokter saat
penurunan kematian ibu selama
kunjungan pertama di trimester satu
periode 2015-2019 dari 111,16
dan saat kunjungan ke lima di
menjadi 76,9 per 100.000 kelahiran
trimester tiga. Standar waktu
hidup. Pada tahun 2020 telah
pelayanan tersebut dianjurkan untuk
mencapai 9% per 100.000 kelahiran
menjamin perlindungan terhadap ibu
hidup, terlihat mulai naik lagi dan
hamil dan janin berupa deteksi dini
tahun 2021 sudah mencapai 199% per
faktor risiko, pencegahan, dan
100.000 kelahiran hidup (Dinkes
penanganan dini komplikasi
Jateng, 2021. h. 43).
4

kehamilan (Kemenkes RI, 2021. h. dengan hari ke-28 pasca persalinan,


111). dan pada hari ke-29 sampai dengan
Upaya percepatan penurunan AKI hari ke-42 pasca persalinan. Ibu
dilakukan dengan menjamin agar bersalin yang telah melakukan
setiap ibu mampu mengakses kunjungan nifas sebanyak 3 kali dapat
pelayanan kesehatan ibu yang dihitung telah melakukan kunjungan
berkualitas, seperti pelayanan nifas lengkap (KF Lengkap).
Kesehatan ibu hamil, pertolongan Cakupan KF lengkap provinsi Jawa
persalinan oleh tenaga kesehatan Tengah pada tahun 2021 sebesar
terlatih di fasilitas pelayanan 98,1%, meningkat dibandingkan
Kesehatan, perawatan pasca cakupan tahun 2020 yaitu 96,5%.
persalinan bagi ibu dan bayi, Suplementasi vitamin A pada ibu
perawatan khusus dan rujukan jika nifas merupakan salah satu program
terjadi komplikasi, dan pelayanan penanggulangan kekurangan vitamin
keluarga berencana termasuk KB A. Cakupan ibu nifas mendapat
pasca persalinan. Dalam rangka kapsul vitamin A adalah cakupan ibu
menjamin ibu bersalin mendapatkan nifas yang mendapat kapsul vitamin
pelayanan Kesehatan sesuai standar, A dosis tinggi (200.000 SI) pada
sejak tahun 2015 setiap ibu bersalin periode sebelum 40 hari setelah
diharapkan melakukan persalinan melahirkan. Cakupan ibu nifas
dengan ditolong oleh tenaga mendapat kapsul vitamin A dari tahun
kesehatan yang kompeten di fasilitas 2017 cenderung meningkat,
pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, meskipun pada tahun 2020 terjadi
Rencana Strategis Kementerian penuruna, kabupaten temanggung
Kesehatan tahun 2020-2024 memiliki presentase 99,9%(Dinkes
menetapkan persalinan ditolong Jateng, 2021. h. 51-52).
tenaga kesehatan di fasilitas Angka Kematian Neonatal (AKN)
pelayanan kesehatan (PF) sebagai di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar
salah satu indikator upaya kesehatan 5,9% per 1.000 kelahiran hidup.
keluarga, menggantikan indikator Perhatian terhadap upaya penurunan
pertolongan persalinan oleh tenaga angka kematian neonatal (0-28 hari)
kesehatan (PN) (Dinkes Jateng, menjadi penting karena kematian
2021). neonatal memberi kontribusi terhadap
Pelayanan kesehatan ibu nifas 74,3% kematian bayi di Provinsi Jawa
adalah pelayanan kesehatan pada ibu Tengah. Tetapi untuk angka kematian
nifas sesuai standar, yang dilakukan neonatal, bayi dan balita dari tahun ke
sekurang-kurangnya 3 kali sesuai tahun sudah menunjukan penurunan
jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 (Dinkes Jateng, 2021. h. 57).
jam sampai dengan tiga hari pasca Sebagian besar kematian neonatal di
persalinan, pada hari ke 4 sampai Provinsi Jawa Tengah tahun 2021
5

disebabkan karena BBLR 37,44%, dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu
asfiksia 26,13%, lain-lain 17,64%, lainnya dilakukan secara terintegrasi
kelainan bawaan 15,82%, dan sepsis dalam layanan yang diberikan oleh
2,96%. Angka Kematian Bayi (AKB) penyedia layanan yang terlibat dalam
menggambarkan tingkat asuhan pasien (Susanti et al., 2018. h.
permasalahan kesehatan masyarakat 1).
yang berkaitan dengan faktor Continuity of Care dalam
penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan kebidanan merupakan
pelayanan antenatal, status gizi ibu layanan melalui model pelayanan
hamil, tingkat keberhasilan program berkelanjutan pada perempuan
KIA dan KB, serta kondisi sepanjang masa kehamilan, kelahiran
lingkungan dan sosial ekonomi. serta masa post partum (Ningsih,
Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, 2017). Filosofi model continuity of
brarti status kesehatan di wilayah care menekankan pada kondisi
tersebut rendah (Dinkes Jateng, 2021. alamiah yaitu membantu perempuan
59-60). Indikator yang agar mampu melahirkan dengan
menggambarkan pelayanan kesehatan intervensi minimal dan pemantauan
bagi neonatal adalah KN lengkap fisik, kesehatan psikologis, spiritual
yang mengharuskan agar setiap bayi dan sosial perempuan dan keluarga
baru lahir memperoleh pelayanan (Ningsih, 2017).
Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, Tujuan Continuity of Care adalah
yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada untuk memantau perkembangan
3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai kehamilan, menjaga kesehatan ibu
standar di satu wilayah kerja pada dan pertumbuhan serta perkembangan
satu tahun (Dinkes Jateng, 2021. h. bayi yang belum lahir, dan
62). menemukan ketidaknormalan atau
Continuity of Care (CoC) masalah sejak dini. Mengurangi
diterjemahkan ke dalam Bahasa penggunaan intervensi pada saat
Indonesia menjadi ‘layanan persalinan termasuk SC,
berkesinambungan (berkelanjutan); meningkatkan persalinan secara
kesinambungan layanan; atau normal. Manfaat yang diharapkan
kontinuitas layanan’. Layanan pada Contiunity of Care meliputi
berkesinambungan ini merupakan penurunan risiko kelahiran prematur,
kontra atau kebalikan dari layanan persalinan SC dan kematian neonatal
terfragmentasi (fragmented care) atau (Suparyanto dan Rosad, 2015, 2020).
terpisah-pisah. Dalam CoC, alur atau
Metode Pengambilan Data
kemajuan layanan kesehatan yang
diterima oleh pasien dari satu 1. Sumber data
penyedia ke penyedia lainnya, atau Sumber data yang beragam.
dari satu shift ke shift lainnya, atau Peneliti kualitatif lazim
6

mengumpulkan jenis data yang program komputer atau secara


beragam, seperti wawancara, manual (Adiputra & Trisnadewi,
observasi, dan dokumen 2021).
sekaligus. Jarang peneliti Miles dan Huberman
kualitatif hanya mengandalkan (1994) dalam Adiputra &
satu jenis sumber data. Semua Trisnadewi (2021)
data yang berhasil dikumpulkan menyebutkan ada tiga langkah
dari berbagai sumber tersebut pengolahan data kualitatif,
selanjutnya ditelaah, yakni reduksi data (data
diinterpretasikan, dan reduction), penyajian data
diorganisasikan menjadi satu (data display), dan penarikan
kesatuan kategori-kategori atau kesimpulan (conclusion
tema-tema (Adiputra & drawing and verification).
Trisnadewi, 2021). Dalam pelaksanaannya
2. Prosedur pengumpulan data reduksi data, penyajian data,
Dalam penelitian kualitatif, dan penarikan
teknik pengumpulan data yang kesimpulan/verifikasi,
utama adalah observasi merupakan sebuah langkah
participant, wawancara yang sangat luwes, dalam arti
mendalam studi dokumentasi, tidak terikat oleh batasan
dan gabungan ketiganya. Perlu kronologis.
dikemukakan kalua Teknik 4. Analisa data
pengumpulan datanya dengan Analisis data adalah proses
observasi, maka mencari dan Menyusun secara
perludikemukakan apa yang sistematis data yang diperoleh
diobservasi, kalua wawancara, menggunakan berbagai
kepada siapa akan melakukan Teknik pengumpulan data
wawancara (Sugiyono, 2013). seperti, wawancara,
melakukan kunjungan atau saat kuesioner, observasi dan
kunjungan rumah. Dan untuk dokumentasi seperti rekaman
wawamcara pada studi kass ini video/audo dengan cara
dilakukan untuk memperoleh mengorganisasikan data dan
data subyektif. memilih mana yang penting
3. Pengolahan data dan dipelajari, serta membuat
Setelah dilakukan pengumpulan kesimpulan, sehingga mudah
data, data yang diperoleh dipahami oleh diri sendiri
diorganisasikan sedemikian rupa maupun orang lain (Adiputra
agar mudah disajikan dan & Trisnadewi, 2021).
dianalisis. Pengolahan data dapat Sesuai dengan langkah
dilakukan menggunakan manajemen kebidanan yang
7

digunakan, maka didapatkan pernyataan Widatiningsih &


data subyektif dan obyektif Dewi (2017. h. 162) umur
dari anamnesa pemeriksaan reproduksi sehat yaitu antara 20-
yang telah dilakukan. Setelah 35 tahun, sehingga usia Ny. N
didapatkan data, selanjutnya aman untuk kehamilan sampai
dilakukan interpretasi data dengan nifas.
untuk menegakkan diagnose Pemeriksaan tanda-tanda vital
kebidanan dan kemungkinan dan pemeriksaan fisik Ny.N
adanya masalah. Dari didapatkan hasil yang normal
diagnose maka disuun sehingga menunjukkan ibu dalam
perencanaan dan Tindakan keadaan baik. Selain itu, pada
sesuai kebutuhan dan pemeriksaan obstetric, tidak
pelaksanaan. Kemudian terdapat perbedaan antara kasus
dilakukan evaluasi untuk dan teori.
menilai asuhan yang telah Kemudian, dalam
diberikan. Setelah didapatkan pemeriksaan leopold Ny. N
hasil penelitian maka akan menunjukkan hasil yang normal
dipaparkan apakah terdapat yaitu presentasi janin sudah
kesesuaian atau kesenjangan kepala dan letak punggung ada di
antara teori dan kasus sebelah kiri perut ibu, sedangkan
sehingga dapat dilakukan ekstremitas janin ada di sebelah
pembahasan kanan perut ihu, kepala janin
sudah masuk pintu atas panggul
Hasil dan Pembahasan
(divergen). TFU ibu 31 cm,
A. Asuhan Kebidanan Kehamilan sehingga TBI yang dikandung
Pengkajian asuhan kehamilan ibu yaitu (31-11) x 155 = 3100
diperoleh identitas ibu, yaitu Ny. gram, hasil ini sudah di atas 2500
N, ibu mengatakan berumur 23 gram jadi tidak ada kemungkinan
tahun. Umur ibu merupakan hal BBLR. Selain itu, hasil
yang penting karena menentukan pemeriksaan DJJ diperoleh 148
keadaan ibu selama masa x/menit teratur, punctum
kehamilan, persalinan, nifas. maximum jumlah 1 di perut
Data subyektif diperoleh bahwa bagian kiri bawah pusat. Ini
Ny. N mengatakan ingin termasuk dalam batas normal,
memeriksakan kehamilannya sesuai dengan teori menurut
dengan keluhan kadang merasa Diana & Mafticha (2017. h. 111)
kenceng yang hilang timbul. nilai normal DJJ antara 120-160
Pada kasus, umur Ny. N kali per menit secara teratur.
termasuk dalam usia reproduksi Pemeriksaan penunjang
sehat. Hal ini sesuai dengan dalam kehamilan yaitu Hb.
8

Berdasarkan catatan dalam buku mengatasi dengan cara


KIA, ibu melakukan menggunakan pakaian yang
pemeriksaan Hb 1x pada TM I, longgar, kompres perut
1x pada TM III. menggunakan air hangat,
Ny. N umur 23 tahun G1P0A0 membatasi mengangkat
usia kehamilan 37 minggu 5 hari, barang/benda berat dan atasi
janin tunggal, hidup, intrauterine, kencang-kencang dengan santai
puki, presentasi kepala fisiologis. tidak perlu panik. Tetapi jika
Diagnosa ini merupakan kencang-kencang teratur seperti
kesimpulan dari tindakan 3-4kali dalam 10 menit dengan
anamnesa dan pemeriksaan fisik durasi 20-30 detik segeralah
ibu yang didukung data subyektif untuk ke Puskesmas karena hal
umur ibu 23 tahun, kehamilan tersebut bisa menjadi tanda akan
pertama, belum pernah mulainya persalinan. Sesuai
melahirkan, usia kehamilan 37 dengan penelitian Maulida et al.,
minggu 5 hari, dan data obyektif (2020) dalam Jurnal yang
terdengar DJJ yang menunjukkan berjudul “Midwifery Care for
janin hidup, DJJ hanya terdengar Pregnant Women in the Third
1 berarti tunggal didalam rahim, Trimester with Complaints of a
dan pada pemeriksaan leopold Flat Stomach at the Clinic” yang
didapatkan hasil punggung mengatakan bahwa untuk
disebelah kiri ibu dan kepala mengatasi perut kenceng-
berada dibagian bawah Rahim. kenceng pada ibu hamil TM III
Penatalaksanaan yang dapat dapat dilkukan dengan
dilakukan pada Ny. N sesuai mengganti posisi tubuh secara
dengan hasil pemeriksaan dan teratur dan tidak berada pada
kebutuhan. Sesuai dengan posisi yang sama dalam waktu
masalah Ny. N yang merasakan yang lalma, beristirahat cukup,
kenceng-kenceng tetapi belum mandi dengan air hangat, lebih
teratur. Sesuai dengan teori banyak minum air putih atau sari
Widatiningsih & Dewi (2017. h. buah, dan mengalihkan untuk
148) Kontraksi Braxton Hicks mengurangi rasa sakit.
yaitu peningkatan intensitas B. Asuhan Kebidanan Persalinan
kontraksi uterus sebagai Keluhan utama yang
persaiapan persalinan. Cara dirasakan oleh Ny. N saat datang
mengatasinya dengan istirahat, ke Puskesmas, Ibu mengatakan
ganti posisi tidur, relaksasi kenceng-kenceng sejak pukul
dengan bernafas dalam, dan 02.00 WIB, kenceng dimulai dari
menggosok perut dengan lembut pinggang hingga menjalar ke
dan ritmik. Atau ibu dapat perut bagian bawah pengeluaran
9

lendir bercampur darah pada umum bayi baik. jenis kelamin


pukul 08.50 WIB, air ketuban laki-laki, menangis kuat, gerakan
belum keluar. Rasa sakit pada aktif, warna kulit kemerahan.
perut dan pinggang akibat Dalam pengkajan data
kontraksi yang datang lebih kuat, subyektif kala III. Ibu
sering dan teratur, keluarnya mengatakan lega karena bayinya
lendir darah dan keluarnya air sudah lahir dan ibu mengatakan
ketuban dari jalan lahir merasa mulas. Data obyektif
merupakan tanda dan gejala yang diperoleh yaitu bayi lahir
persalinan yang dikeluhkan oleh spontan pervaginam, tanggal 3
ibu menjelang akan bersalin Maret 2023, pukul 15.20 WIB.
menurut Surtinah dkk (2019. h. Jenis kelamin laki-laki, menangis
111). kuat, gerakan aktif, kulit
Pemeriksaan dalam dilakukan kemerahan, tidak teraba janin
pada Ny. N untuk mengetahui kedua. Tampak tali pusat
sudah inpartu atau belum. Pada memanjang, semburan darah
kasus, didapatkan hasil tiba-tiba, plasenta belum lahir.
vulva/vagina tidak ada edema Kontraksi uterus kuat, TFU
ataupun benjolan, serviks lunak, setinggi pusat.
menipis, pembukaan 6 cm, Penegangan Tali pusat
efficement 50%, kulit ketuban Terkendali (PTT) dilakukan
(+), teraba kepala. POD ubun- hanya selama uterus
ubun kiri depan, penurunan berkontraksi, dilakukan untuk
bagian terendah Hodge II, bagian mempersingkat proses kala III
lain tidak ada, STLD(+). dan mengurangi terjadinya
Pemeriksaan dalam dilakukan perdarahan. Pada kasus, plasenta
kembali pada Ny. N tanggal 3 lahir setelah 10 menit bayi lahir,
Maret 2023 jam 13.50 WIB yaitu tanggal 3 Maret 2023 pukul
dilakukan karena ada ada 15.30 WIB. Selaput plasenta
indikasi ketuban pecah dan ada lengkap dan utuh. Perdarahan
tanda kala II persalinan. Dari yang keluar masih dalam batas
pemeriksaan tersebut diperoleh normal yaitu 150 cc. Perkiraan
hasil Vulva tidak oedema, jumlah kehilangan darah Ny. N
dilatasi 10 cm, eff 100%, KK (-) masih normal selama persalinan
jernih, UUK kiri depan, moulage karena tidak lebih dari 500cc.
0, tidak teraba bagian lain, H IV, Pemberian oxytocin dalam satu
STLD (+). Setelah dipimpin menit setelah bayi lahir bertujuan
mengejan selama 1 jam, bayi meningkatkan kontraksi uterus
lahir spontan tanggal 3 Maret kemudian dilanjutkan dengan
2023 pukul 15.20 WIB. Keadaan lepasnya plasenta seluruhnya.
10

Selanjutnya, pengkajian data bahwa Ny. N dalam keadaan


subyektif kala IV didapat Ny. N normal.
mengatakan merasa lega karen Diagnosa yang muncul pada
aplasentanya gtelah lahir. Pada kasus Ny. N usia 23 tahun, P1A0,
Ny. N terdapat laserasi derajat 2 dalam masa nifas 6 jam fisiologis.
yaitu pada perineum dan Diagnosa ini merupakan hasil dari
dilakukan jahitan dengan Teknik anamnesa dan pemeriksaan fisik
jelujur dengan anastesi. pada Ny. N. Dan pada nifas 6 jam
C. Asuhan Kebidanan Nifas ini Ny. N mengatakan tidak
Pengkajian masa nifas 6 jam merasakan adanya keluhan.
dilakukan pada tanggal 3 Maret Sehingga dapat dikatakan bahwa
2023 pukul 21.20 WIB. Tidak ada masa nifas 6 jam Ny. N yaitu
keluhan yang dirasakan Ny. N fisiologis/normal.
pada masa nifas 6 jam. Hasil Pada penatalaksanaan ini yang
pengkajian tersebut didukung dilakukan antara Menganjurkan
dengan data obyektif yaitu pada ibu untuk istirahat cukup untuk
pengukuran tinggi fundus uteri Ny. dapat memulihkan tenaganya. Dan
N yaitu 2 jari di bawah pusat, jika ibu sudah dirumah, setidaknya
kontraksi keras. ibu beristirahat/tidur malam 7-
Hasil pemeriksaan masa nifas 8jam/hari dan tidur siang 1-
6 jam pada Ny. N diperoleh hasil 2jam/hari. Memberitahu ibu segara
yang normal dan pada untuk tenaga kesehatan apabila ibu
pemeriksaan obstetri, kolostrum mengalami salah satu tanda bahaya
telah keluar, TFU 2 jari di bawah pada masa nifas seperti perdarahan
pusat, kontraksinya baik, berlebih, secret vagina berbau,
konsistensi keras dan posisi uterus demam, bengkak di tangan, wajah,
di tengah. Hal tersebut tungkai, sakit kepala atau
menunjukkan keadaan normal pandangan kabur dan nyeri
pada Ny. N masa nifas 6 jam. payudara.
Terdapat pengeluaran pervaginam Pengkajian masa nifas 3 hari
lochea yang berwarna merah, hal dilakukan pada tanggal 6 Maret
ini sesuai teori lokhea rubra yang 2023 pukul 10.00 WIB dan
keluar pada hari pertama sampai diperoleh data subyektif yaitu ibu
ketiga dimana hampir seluruhnya mengatakan tidak ada keluha dan
berwarna merah kehitaman dan ASI keluar cukup banyak sampai
mengandung sel desidua, verniks rembes. Ibu mengatakan minum
caseosa, rambut lanugo, sisa vitamin A dosis 2 pada tanggal 4
mekonium serta sisa darah. Maret jam 16.20 WIB Pola nutrisi
(Surtinah dkk 2019. h. 123). dan eliminasi Ny. N berjalan
Sehingga dalam disimpulkan dengan normal. Ny. N mengatakan
11

BAB selama 3 hari ini sudah BAB hangat atau dingin. Memberikan
1x, dan BAK 4-5x/hari. BAK informasi cara perawatan bayinya
sendiri sebaiknya dilakukan yaitu dengan cara memakaikan
secepatnya dan ibu diharappkan baju, popok, sarung tangan dan
dapat BAB sekitar 3-4hari kaki, topi, kemudian bayi
postpartum (Marmi, 2017b). dibedong dan diberikan selimut.
Sehingga pada kasus Ny. N tidak Jikabayi BAB/BAK segera
terdapat masalah atau gangguan mungkin harus menggntinya
saat melakukan eliminasi, dengan pakaian yang kering.
sehingga proses eliminasi Ny. N Hindari bayi dari kipas angin dan
berjalan dengan normal. Diagnosa juga asap rokok
ini ditegakkan berdasarkan hasil Pada masa nifas 2 Minggu,
anamnesa dan pemeriksaan pada tanggal 17 Maret 2023, dilakukan
Ny. N, yaitu Ny. N usia 23 tahun, pengkajian untuk mengetahui
P1A0 dalam masa nifas 3 hari perkembangan ibu dan bayi. Data
fisiologis. Tidak ada masalah yang subyektif yang diperoleh yaitu ibu
mucul. mengatakan tidak ada keluhan.
Pelaksanaan yang dilakukan Data objektif, saat dilakukan
yaitu Menilai adanya tanda-tanda pemeriksaan fisik kondisi ibu
bahaya seperti demam, infeksi dan dalam batas normal sehingga tidak
perdarahan pada ibu. Memastikan mengindikasikan adanya
ibu mendapatkan istirahat yang komplikasi maupun tanda infeksi.
cukup. Memberikan informasi Diperkuat dengan adanya
mengenai gizi pada ibu menyusui pemeriksaan obyektif pada Ny. N
dengan porsi lebih banyak dari yaitu pada saat dilakukan palpasi
pada saat hamil untuk memenuhhi pada Ny. N TFU sudah tidak teraba
kebutuhan gizi ibu dan bayi. sesuai dengan teori. ASI Ny. N
Menganjurkan ibu minum air putih juga sudah banyak dan lancar
10-12 gelas dan tidak ada Diagnosa yang muncul pada
pantangan. Menganjurkan ibu masa nifas 2 minggu sama dengan
untuk menyusui bayinya sesering diagnosa ibu nifas pada masa
mungkin agar payudara tidak sebelumnya. Perbedaannya hanya
penuh. Bila bayi sudah kenyang terletak pada waktunya. Menurut
dan payudara terasa penuh ASI hasil anamnesa dan pemeriksaan
bisa dipompa atau dikeluarkan fisik pada Ny. N didapatkan hasil
menggunakan tangan untuk yang menunjukkan ibu dalam
mengurangi panas ibu dianjurkan keadaan sehat dan tidak ada tanda
untuk mengompres menggunakan gejala yang mengarah pada
air hangat atau dingin. Payudara keadaan yang tidak normal atau
bisa dikompres menggunakan air patologis. Pelaksanaan pada masa
12

nifas 2 minggu sama dengan KB, Ny. N mengatakan bahwa ia


pelaksanaan pada nifas 3 hari. masih bingung untuk memilik KB
Pada masa nifas 4 mimggu, yang akan digunakan, dan Ny. N
tanggal 31 Maret 2023, dilakukan akan melakukan diskusi dengan
pengkajian untuk mengetahui suaminya terlebih dahulu.
perkembangan ibu dan bayi. Data D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru
subyektif yang diperoleh yaitu ibu Lahir
mengatakan tidak ada keluhan. Pengkajian asuhan bayi baru
Diagnosa yang muncul pada masa lahir 6 jam dilakukan pada
nifas 4 minggu sama dengan tanggal 3 Maret 2021 Jam 21.20
diagnosa ibu nifas pada masa WIB. Bayi Ny. N telah berhasil
sebelumnya. Perbedaannya hanya IMD, ibu menyusui bayinya
terletak pada waktunya. Menurut sesuai keinginan bayi atau setiap
hasil anamnesa dan pemeriksaan bayi menangis dan bayi menyusu
fisik pada Ny. N didapatkan hasil dengan kuat. Bayi dapat menyusu
yang menunjukkan ibu dalam sesuai kehendak atau kebutuhan
keadaan sehat dan tidak ada tanda bayi setiap 2-3 jam (paling
gejala yang mengarah pada sedikit setiap 4 jam) dan bayi bias
keadaan yang tidak normal atau menyusu sebanyak 12-15 kali
patologis. dalam 24 jam (Marmi &
Pelaksanaan pada masa nifas Rahardjo, 2018. h. 73). Sehingga
4minggu sama dengan menunjukkan pula bahwa reflek
pelaksanaan pada nifas 2 Minggu. rooting (mencari), sucking
Perbedaannya hanya ada pada (menghisap), swallowing
pemberian konseling KB karena (menelan), sudah baik.
diharapkan ibu dapat Pada pemeriksaan
menggunakan kontrasepsi sesuai antropometri bayi, berat badan
dengan keinginannya untuk normal 3400 gram, panjang
mengatur kehamilanya. badan 50 cm, lingkar kepala 33
Pelaksanaan asuhan nifas 4 cm, lingkar dada 34 cm. Menurut
minggu atara lain, menganjurkan (Marmi & Rahardjo, 2018. h. 8)
ibu mengkonsumsi makanan yang berat badan BBL normal adalah
bergizi. Menganjurkan ibu untuk 2500 - 4000 gram, panjang badan
memberikan ASI eksklusif pada BBL normal adalah 48-52 cm,
bayinya. Menanyakan pada ibu lingkar kepala BBL normal
apakah ada penyulit dalam masa adalah 33 - 35 cm, lingkar dada
nifas nya atau tidak. Dan BBL normal adalah 30-38 cm.
memberikan konseling mengenai Tidak terdapat kesenjangan pada
KB pasca salin. Pada pelaksanaan pengukuran antropometri bayi.
memberikan konseling megenai Bayi Ny. N dalam keadaan
13

normal. Pada pemeriksaan fisik kekuningan. Sehingga eliminasi


didapatkan keadaan bayi normal Bayi Ny. N dapat diakatakan
dan tidak ada kelainan dalam keadaan normal. Hasil
kongenital. Pada pemeriksaan pemeriksaan fisik bayi
abdomen ditemukan bahwa tali ditemukan bahwa tali pusat
pusat tidak ada perdarahan, belum lepas namun tidak ada
pembengkakan, nanah, bau yang tanda infeksi. Ny. N mengatakan,
tidak enak atau kemerahan, tali pusat bayi belum lepas,
kemudian dalam pemeriksaan namun sudah kering.
genetalia didapatkan hasil bahwa Pengukuran antropometri bayi
terdapat lubang pada ujung pada minggu pertama biasanya
uretra, testis ada dua hal ini mengalami penurunan. Pada
sesuai dengan teori (Marmi & kasus, berat badan bayi menjadi
Rahardjo, 2018). Diagnosa 3300 gram, ini menunjukkan bayi
kebidanan yang muncul pada mengalami penurunan sekitar
kasus bayi Ny. N ini adalah Bayi 2,94%, meskipun penurunan bayi
Ny. N usia 6 jam fisiologis. hanya 100 gram, sehingga
Pelaksanaan asuhan BBL 6 jam disimpulkan keadaan bayi saat
yang dilakukan pada bayi Ny. N ini normal.
yaitu menyampaikan hasil Diagnosa yang muncul pada
pemeriksaan bayi Ny.N, menjaga bayi baru lahir 3 hari sama
kehangatan bayi seperti bayi dengan diagnosa pada bayi baru
berpakaian lengkap dan lahir usia 6 jam. Perbedaan hanya
diselimuti, bayi memakai terletak pada waktunya. Karena
penutup kepala, hal ini dilakukan pada saat ini bayi dalam keadaan
agar bayi tidak mengalami normal atau fisiologis. Diagnosa
hipotermi. Memberikan ASI ini ditegakkan berdasarkan hasil
setiap kali bayi menginginkannya anamnesa dan pemeriksaan pada
atau minimal 2 jam sekali. bayi Ny. N. diagnosa kebidanan
Pengkajian bayi umur 3 yaitu, Bayi Ny. N usia 3 hari
haridilakukan pada tanggal 6 fisiologis.
Maret 2023 pukul 10.00 WIB. Pelaksanaan yang dilakukan
Dari hasil pengkajian didapatkan pada bayi sudah sesuai dengan
bahwa ibu mengatakan bayi kebutuhan bayi baru lahir usia 3
menyusu setiap 2 jam sekali atau hari. Pelaksanaan yang dilakukan
ketika bayi menangis karena yaitu memberikan pendkesh
lapar. Ny. N mengatakan bayi tentang tata cara menyusui yang
BAB 5x sehari. warna baik dan benar. Mengamati
kekuningan dan lembek, dan apakah ada anda bahaya pada
BAK 6x sehari, warna jernih bayi atau tidak. Dan selanjutnya
14

mendokumentasikan hasil kebidanannya yaitu, Bayi Ny. N


tindakan di buku KIA. usia 2 minggu fisiologis,
Pelaksanaan asuhan BBL 3 hari Pelaksanaan pada bayi baru
yang dilakukan di lahan sudah lahir usia 2 minggu sama dengan
sesuai dengan teori. pelaksanaan pada bayi baru lahir
Data subyektif yang diperoleh usia 3 hari, hal ini disesuaikan
pada asuhan bayi baru lahir 2 dengan kebutuhan bayi. Asuhan
minggu pada tanggal 17 Maret BBL 2 minggu pada bayi Ny. N
2023 pukul 11.00WIB yaitu Ny. antara lain, memberitahu ibu
N mengatakan bayi menyusu tentang imunisasi bayi dasar
kuat setiap 2-3 jam sekali atau wajib untuk bayi, pada saat usia 1
ketika bayi menangis karena bulan yaitu BCG dan polio.
lapar dan ibu mengatakan bayi Memberikan penkes tentang
BAB 5x sehari, warna kuning, perawatan bayi. Beberapa hal
lembek dan BAK 6x sehari, yang menjadi bagian merawat
warna jernih kekuningan. Hal ini bayi meliputi, menjaga kuku bayi
menunjukkan pola eliminasi bayi agar tetap pendek, kuku dipotong
tidak ada masalah. Pada setiap 3 atau 4 hari sekali agar
pengukuran antropometri, berat tidak menyebabkan lecet pada
badan bayi Ny. N sudah mulut atau kulit bayi. Lalu bayi
mengalami kenaikan BB menjadi dibiasakan keluar selama 1 atau 2
3500 gram, sedangkan pada jam sehari bila udara baik, hal ini
penimbangan sebelumnya 3300 agar bayi terbiasa dengan sinar
gram, dan berat badan lahir 3400. matahari namun usahakan
gram. Hal ini berarti berat badan hindari pancaran langsung
bayi Ny. N mengalami kenaikan dengan pandangannya.
200 gram dari berat lahir. Memberikan penyuluhan tentang
Diagnosa yang muncul pada bayi pemberian makanan yang bergizi
baru lahir usia 2 minggu sama yaitu dengan memberikan ASI
dengan diagnosa bayi baru lahir sampai 6 bulan. Menganjurkan
pada masa sebelumnya. ibu untuk pemeriksaan rutin atau
Perbedaannya hanya terletak berkala pada bayinya untuk
pada waktunya. Karena menurut imunisasi, penimbangan berat
hasil anamnesa dan pemeriksaan badan dan lainnya. Dan
fisik pada bayi Ny. N didapatkan mendoukumentasikan hasil
hasil yang menunjukkan bayi pemeriksaan. Pelaksanaan
dalam keadaan sehat dan tidak asuhan BBL 2 minggu yang
ada tanda gejala yang mengarah dilakukan di lahan sudah sesuai
pada keadaan yang tidak normal dengan teori, tidak terdapat
atau patologis. Diagnosa kesenjangan.
15

Kesimpulan menggunakan Asuhan


Persalinan Normal, yaitu
Setelah penulis melakukan
pada tanggal 3 Maret 2023.
asuhan manajemen
Pada kala I, kala II, kala III
kebidanan dengan
dan kala IV persalinan
menggunakan pendekatan
berjalan dengan normal
komprehensif dan
tanpa ada penyulit dan
pendokumentasian secara
komplikasi yang
SOAP pada Ny. N dari
menyertai, serta dilakukan
kehamilan, bersalin, nifas dan
IMD selama 1 jam. Namun
bayi baru lahir dimulai
dalam pelaksanaannya
tanggal 28 Februari – 7 April
terdapat kesenjangan
2023. Maka dapat
antara teori dan lahan yaitu
disimpulkan :
pada APD, penolong tidak
1. Asuhan kehamilan pada menggunakan kacamata
Ny. N dengan usia dan penutup kepala
kehamialn 37 minggu 5 dikarenakan kelalaian
hari dimulai dari penolong dalam
pengkajian, pemeriksaan menggunakan APD
fisik dan pemeriksaan lengkap. Namun hal
obstetri, pada tanggal 28 tersebut bukanlah suatu
Januari 2023. Dari hasil masalah yang dapat
pengkajian dan mempersulit dalam
pemeriksaan pada masa memberikan asuhan.
kehamilan 37 minggu 5 Persalinan Ny.N
hari, Ny.N belum merupakan persalinan
mengetahui tanda-tanda fisiologis tanpa adanya
persalinan, oleh karena itu masalah maupun penyulit
bidan memberikan asuhan dalam proses persalinan
sesuai kebutuhan ibu yaitu 3. Asuhan nifas pada dari 6
memberikan pendidikan jam post dari tanggal 3
kesehatan tentang tanda- Maret 2023 –7 April 2023
tanda persalinan. Pada saat yaitu sampai 5 minggu post
memberikan asuhan, tidak partum. Asuhan nifas dan
ditemukan adanya penyulit KB pada Ny.N usia 23
pada Ny. N. tahun P1A0, tidak ada
2. Asuhan persalinan yang keluhan atau penyulit pada
diberikan pada Ny. N masa nifas. Pada masa
dengan usia kehamilan 38 nifas Ny.N diberikan
minggu 1 hari pendidikan kesehatan
16

mengenai tanda bahaya pemantauan bayi baru lahir


pada masa nifas. Ny.N sampai dengan usia 2
kooperatif saat diberikan minggu tidak ditemukan
asuhan, sehingga komplikasi atau tanda
memudahkan bidan dalam bahaya
memberikan asuhan.
Daftar Pustaka
Melakukan kunjungan
nifas selama tiga kali Adiputra, I. M. S., & Trisnadewi, N.
dengan hasil tidak ada W. (2021). Metodologi
masalah maupun hambatan Penelitian Kesehatan. Yayasan
Kita Menulis.
selama masa nifas.
Pemberian konseling KB Amalia, D. anggi pratitis, &
dilakukan pada 5 minggu Wulandari, Y. (2022). Asuhan
masa nifas, dan ibu belum Keperawatan Ibu Postpartum
Sectio Caesarea dalam
dapat memilih alat
Pemenuhan Kebutuhan Rasa
kontrasepsi yang akan Nyaman.
digunakan karena Ny. N
masih merasa bingung dan BKKBN. (2019). MPI 2: Pelayanan
Kontrasepsi Pada Kondisi
akan melakukan diskusi
Khusus. 9–25.
dengan suami. Ny.N dalam
masa nifas fisiologis, tanpa Diana, S., & Mafticha, E. (2017).
adanya penyulit yang Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Ibu Hamil.
menyertainya.
4. Asuhan bayi baru lahir Dinkes Jateng. (2021). PROFIL
kepada bayi Ny.N dengan KESEHATAN JAWA TENGAH
jenis kelamin laki-laki, TAHUN 2021.
lahir dengan berat badan Handayani, E., & Pujiastuti, W.
3400 gram dan panjang (2016). Asuhan Holistik Masa
badan 50 cm. Tidak Nifas dan Menyusui. Trans
ditemukan adanya cacat Medika.
bawaan serta tanda bahaya Handayani, S. R., & Sri, M. T. (2017).
pada bayi baru lahir. Bayi DOKUMENTASI KEBIDANAN
Ny.N telah diberikan salep (2017th ed.).
mata tetrasiklin 1%, Vit Hatijar, Saleh, I. S., & Yanti, L. C.
Neo K 1 Mg/0,5cc. Pada (2020). Buku Ajar Asuhan
asuhan BBL 6 jam, Kebidanan Pada Kehamilan. In
pemberian imunisasi Hb 0 CV. Cahaya Bintang
Cermelang.
setelah 1 jam telah di
berikan, dari hasil Hutagaol, H. S., Darwin, E., & Yantri,
pemeriksaan dan E. (2014). Pengaruh Inisiasi
17

Menyusu Dini ( IMD ) terhadap Flat Stomach at the Clinic. 12,


Suhu dan Kehilangan Panas 1–9.
pada Bayi Baru Lahir. 3(Imd), https://doi.org/10.21070/ijins.v
332–338. 12i.517
Kemenkes RI. (2021). PROFIL Nina Aisya. (2020). Laporan Tuugas
KESEHATAN INDONESIA Akhir Asuhan Kebidanan
2021. Kementrian Kesehatan Kompherensif Pada Ny. S Usia
Republik Indonesia. 22 tahun Di Puskesmas
Kajoran I Kec. Kajoran Kab.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Magelang. Prodi DIII
Pedoman Pelayanan Keluarga Kebidanan Magelang
Berencana Pasca Persalinan di POLTEKKES KEMENKES
Fasilitas Kesehatan. SEMARANG.
Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 74. Ningsih, D. A. (2017). Continuity of
Care Kebidanan. OKSITOSIN :
Kurniarum, A. (2016). Asuhan Jurnal Ilmiah Kebidanan, 4(2),
Kebidanan Persalinan Dan 67–77.
Bayi Baru Lahir. Pusdik SDM https://doi.org/10.35316/oksito
Kesehatan. sin.v4i2.362
Marmi. (2016). Intranatal Care Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
Asuhan Kebidanan Pada Penelitian Kesehatan. PT
Persalinan. Pustaka Pelajar. Pustaka.
Marmi. (2017a). Asuhan Kebidanan Rahmi, J., Romlah, S. N.,
Pada Masa Antenatal. Pustaka Ramadihina, A. R., & Sari, I. P.
Pelajar. (2020). PENGARUH
Marmi. (2017b). Asuhan Kebidanan PERAWATAN PAYUDARA
Pada Masa Nifas “Peurperium TERHADAP KELANCARAN
Care.” Pustaka Pelajar. ASI DAN TINGKAT
KECEMASAN PADA IBU
Marmi, & Rahardjo, K. (2018). NIFAS. 4(1), 49–55.
Asuhan Neonatus, Bayi, Balita,
dan Anak Prasekolah. Pustaka Rosyati, H. (2017). BUKU AJAR
Pelajar. ASUHAN KEBIDANAN.
Fakultas Kedokteran dan
Mauliani, N & Zainal, E. (n.d.). Kesehatan Universitas
Modul Ajar Auhan Kebidanan Muhammadiyah Jakarrta.
Peralinan Dan BBL. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sugianti, T., & Joeliatin. (2019).
Saptabakti. Efektifitas Manajemen Nyeri
dengan Kompres dan Relaksasi
Maulida, M. C. Z., Muchfudloh, H., Genggam Jari Terhadap Nyeri
& Kusumawardani, P. A. Saat Persalinan Kala 1 Fase
(2020). Midwifery Care for Aktif. Jurnal Kesehatan, 7(2),
Pregnant Women in the Third 64–68.
Trimester with Complaints of a
18

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Data Demografi Dan Tabung


Kuantitatif, Kualitatif Dan Pengukur Volume ASI . A, 2(1),
R&D. ALFABETA, CV. 1–4.
Sulistyawati, A., & Nugraheny, E. Yulizawati, & Dkk, ayunda insani.
(2013). Asuhan Kebidanan (2019). BUKU AJAR ASUHAN
Pada Ibu Bersalin. Salemba KEBIDANAN PADA
Medika. persalinan. In Indomedia
pustaka.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020).
No Title No Title No Title. Zulfa, I. M., & Handayani, W. (2022).
Suparyanto Dan Rosad (2015, Keamanan Obat Untuk Ibu
5(3), 248–253. Hamil Dan Menyusui. 02(01),
13–25.
Surtinah dkk, N. (2019). Buku Ajar
Dokumentasi Kebidanan. Zulfani, R. (2021). Skripsi Analisis
Faktor Risiko Kejadian
Susanti, A., Alyensi, F., & Dkk. Diastasis Recti Abdominis pada
(2018). Konsep Ibu Postpartum Di RSIA Asy-
Kesinambungan Asuhan Syifa Sangatta.
Kebidanan. Nuha Medika.
Tando, N. marie. (2019). Asuhan
Kebidanan : Neonatus, Bayi, &
Balita. Buku Kedokteran EGC.
Tyastuti, S., & Wahyuningsih, H. P.
(2016). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Widatiningsih, S., & Dewi, C. H. T.
(2017). Praktik Terbaik Asuhan
Kehamilan. Trans Medika.
Wulan, S., & Gurusinga, R. (2015).
Pengaruh Perawatan Payudara
(Breast Care) Terhadap
Volume ASI Pada Ibu Post
Partum (Nifas). PENGARUH
PERAWATAN PAYUDARA (
BREAST CARE ) TERHADAP
VOLUME ASI PADA IBU
POST PARTUM ( NIFAS ) DI
RSUD DELI SERDANG
SUMUT TAHUN 2012
Pengambilan Data Dengan
Menggunakan Lembar
Observasi Yang Berisi Tentang

Anda mungkin juga menyukai