Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan

yang terjadi secara alami menghasilkan janin yang tumbuh di rahim ibu.

Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 38 minggu - 40 minggu

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Depkes RI 2016:132)

Kehamilan dibagi dalam 3 Trimester yaitu Trimester I mulai dari

konsepsi sampai 12 minggu, Trimester II >12 minggu sampai 28 minggu,

Trimester III >28 minggu sampai 42 minggu. Selama proses kehamilan

berlangsung tidak menutup kemungkinan untuk seorang ibu akan mengalami

masalah tanda bahaya kehamilan yang dapat berpengaruh pada proses

kehamilannya maupun proses persalinannya apabila usia kehamilan sudah

memasuki aterm 37-40 minggu (Saifuddin, 2014:98).

Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

profesional yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan yang

dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal. Pemeriksaan ini

bertujuan memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala diikuti dengan

upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, dengan standar 6 kali

kunjungan sebagai upaya menurunkan angka kematian prenatal dan kualitas

perawatan pada frekuensi pelayanan antenatal oleh Kemenkes ditetapkan 6

kali kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal, selama kehamilan

dengan ketentuan 2 kali pada trimester pertama atau K1 (UK 0-12 minggu), 1
2

kali pada trimester II (UK >12 minggu-28 minggu) dan 3 kali pada trimester

III atau K4 (UK>28 minggu-lahir) (Kemenkes RI, 2020:74).

Pemeriksaan medis dalam pelayanan antenatal meliputi anamnesis,

pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan obstetrik dan pemeriksaan

diagnosis penunjang Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care

pemeriksaan kehamilan sangat penting karena dapat mengurangi angka 2

kematian ibu dan bayi, serta dapat mendeteksi ibu hamil dengan faktor

resiko. Maka dari itu pengetahuan akan kehamilan sangat penting untuk

diketahui oleh ibu, suami, keluarga maupun masyarakat agar masyarakat

mampu mendeteksi secara dini dan mampu memberikan penanganan awal

apabila terjadi tanda bahaya selama proses kehamilan, persalinan, bayi baru

lahir, dan masa nifasnya (Saifuddinn, 2014:98).

Kehamilan beresiko merupakan kehamilan yang dapat menyebabkan

ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran

berlangsung. Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa faktor penting

penyebab risiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia 35 tahun

dikatakan usia tidak aman karena saat bereproduksi pada usia 35 tahun

dimana kondisi organ reproduksi wanita sudah mengalami penurunan

kemampuan untuk bereproduksi, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat

badan kurang dari 45 kg, jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang

kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4 (Syafruddin 2020:11).

Kurangnya informasi tentang komplikasi kehamilan akibat kurangnya

kunjungan ANC. Kurangnya kunjungan ANC dapat membahayakan ibu dan

janin, seperti pendarahan selama kehamilan, karena tidak ada tanda tanda

risiko (Panahi et al., 2020:142). .


3

Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 53% puskesmas teregistrasi

telah melaksanakan Program perencanaan pencegahan komplikasi. Adapun

ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 93,5%.

Puskesmas telah melakuan Program perencanaan pencegahan komplikasi.

Sebanyak 8 provinsi memiliki capaian 100% yang artinya seluruh puskesmas

di wilayah tersebut telah melakukan Program perencanaan pencegahan

komplikasi. Delapan provinsi tersebut yaitu, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, Banten, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu,

dan Sumatera Selatan. Namun demikian, terdapat 11 provinsi dengan capaian

0% pada tahun 2020 dan Jambi merupakan salah satu provinsi yang belum

tercapai untuk melakukan Program perencanaan pencegahan komplikasi

dibandingkan dengan Kalimantan Timur dan merupakan urutan ke 10 dari 34

provinsi. (Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021:109).

Berdasarkan data kesehatan provinsi Jambi Memperlihatkan cakupan

komplikasi kebidanan menurut kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2020.

Sebagian besar kabupaten/kota sudah mencapai target cakupan penanganan

komplikasi kebidanan tahun 2020. Cakupan penanganan komplikasi

kebidanan Provinsi Jambi Tahun 2020 sebesar 79,11%, Kabupaten Merangin

dengan capaian cakupan komplikasi kebidanan tertinggi (99,92%).

Kabupaten dengan capaian terendah adalah Kabupaten Bungo dengan

cakupan sebesar57,53%. Namun demikian cakupan di kabupaten Muaro

Jambi juga belum tercapai yaitu 80% menduduki urutan ke 5 dari Kabupaten

Tanjung Jabung Barat,Kerinci, Batang hari dan Bungo.(Profil Kesehatan

Profinsi Jambi 2020:59).


4

Memperlihatkan cakupan data ibu hamil dengan deteksi resiko di

kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2021 dengan jumlah sasaran yaitu 1.771

Orang dengan jumlah ibu hamil beresiko yang melakukan kunjungan

sejumlah 1592 orang atau 84% yang tercapai pada tahun 2021 dari 11

wilayah puskesmas di muaro jambi cakupan deteksi factor resiko ibu hamil

tertinggi di puskesmas S.Bahar VII yaitu 147,31%. Cakupan deteksi faktor

resiko ibu hamil terrendah pada puskesmas pondok meja 50,59%. Namun

demikian puskesmas Tangkit merupakan salah satu puskesmas yang cakupan

deteksi faktor resiko yang belum tercapai yaitu dengan jumlah sasaran 173

orang dan yang melakukan kunjungamn sejumlah 145 orang atau 83 % dan

masuk dalam 5 besar puskesmas yang belum tercapai salah satunnya 50,59%

puskesmas Pondok Meja, 69.30% Kebon IX, 76,09% daerah Markanding,

Daerah Tanjung 79% dan Puskesmas Tangkit 84% yang tidak tercapai

(Dinkes Muaro Jambi 2021).

Berdasarkan Rekapitulasi data di Puskesmas Tangkit pada tahun 2021

memperlihatkan sasaran ibu hamil dengan faktor resiko dengan jumlah

sasaran 175 orang target yang tercapai 141 atau 80% tercapai. Desa tertinggi

yang tercapai yaitu desa Tangkit Baru 107% . Sedangkan cakupan desa

terrendah yaitu desa Tangkit 53%. (Rekapitulasi Data Puskesmas tangkit

2021).

Kurangnya informasi tentang komplikasi kehamilan akibat kurangnya

kunjungan ANC. Kurangnya kunjungan ANC dapat membahayakan ibu dan

janin, seperti pendarahan selama kehamilan, karena tidak ada tandatanda

risiko. Pengetahuan tentang tanda bahaya selama kehamilan sangat

bermanfaat untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), dan mengenali


5

indikator bahaya dalam kehamilan memudahkan ibu hamil untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga risiko komplikasi dalam

kehamilan dapat diidentifikasi dan ditangani secara dini (Pamungkas et al.,

2020:69).

Pihak swasta juga memberikan solusi dalam meningkatkan kualitas

pelayanan serta akses kesehatan, termasuk penyelenggaraan fasilitas dalam

pelayanan kesehatan. Ini dapat mencakup lebih banyak pengguna yang dapat

dilihat di internet maupun Pihak di aplikasinya. Berdasarkan penelitian hasil

yang dapat dicapai dalam aplikasi Quizizz sebagai media pembelajaran,

yakni : Perhatian siswa dalam menggunakan handphone dalam proses

pembelajaran, Pemahaman responden terhadap memahami soal secara

mandiri keaktifan,baik bertanya mengenai materi maupun mengevaluasi dan

mencatat materi. Ketelitiansiswa terhadap soal dan manajemen waktu.

Ketenangan dalam mengerjakan soal atau kuis. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa media aplikasi Quizizz sangat efektif digunakan dalam

proses pembelajaran.(Kemenekes RI. 2016).

Berdasarkan data di Puskesmas Tangkit tahun 2022 diketahui bahwa

jumlah ibu hamil beresiko yang melakukan kunjungan antenatal care dari

bulan Februari dan bulan Maret berjumlah 2 orang atau 3% dengan jumlah

sasaran ibu hamil beresiko pada tahun 2022 sejumlah 51 Orang. Salah

satunnya yaitu ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun berjumlah 6

orang, atau 11%. Ibu hamil usia lebih dari 35 tahun berjumlah 9 orang, atau

17%. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun berjumlah 5 orang, atau 9,8%.

Jumlah ank lebih dari 4 berjumlah 8 orang,atau 17%. Ibu hamil dengan

tinggi Badan kurang dari 145 berjumlah 14 orang, atau 27,4%, dan ibu hamil
6

dengan LILA kurang dari 23,5 cm berjumlah 9 0rang, atau 17 %. Dapat

disimpulkan bahwa edukasi tanda bahaya kehamilan perlu disampaikan pada

ibu hamil untuk mencegah komlikasi pada masa kehamilan seperti

perdarahan, pertumbuhan janin terhambat dan dapat dilakukan dengan media

permainan quizizz untuk menarik perhatian ibu hamil di masa yang canggih

saat, dominan ibu hamil menggunakan androit dan ini merupakan media yang

terbaru.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah kurangnnya pengetahuan ibu hamil dengan deteksi faktor resiko

tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Tangkit Kabupaten muaro

Jambi Pada Tahun 2022.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi pengaruh permainan quizizz terhadap tanda

bahaya kehamilam kepada kelompok ibu hamil yang beresiko di masa

kehamilan di Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi pada tahun

2022.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya

masa kehamilan di Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi

sebelum diberikan permainan quizizz kepada kelompok ibu hamil

beresiko

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya

masa kehamilan di Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi


7

sesudah diberikan permainan quizizz kepada kelompok ibu hamil

beresiko

D. MANFAAT PENELITIAN

Setelah peneliti melakukan penelitian nanti, diharapkan hasil dari

penelitian tersebut dapat mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Dinkes Muaro Jambi

Sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan dalam

pengembangan program kebijakan kesehatan, khususnnya ibu hamil

dengan deteksi faktor resiko tentang tanda bahaya kehamilan

2. Bagi Puskesmas Tangkit

Dapat digunakan oleh tenaga kesehatan sebagai pengetahuan dan

sumber informasi menegenai edukasi tanda bahaya kehamian di

Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi tahun 2022.

3. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Jambi

Hasil didalam penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan yang

bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi civitas

akademik, khususnya dibagian kebidanan dan sebagai cara merancang

teknik untuk pengembangan sistem edukasi baru yang bermanfaat.

4. Bagi Penelitian Lain

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber tambahan

informasi dan referensi bagi para peneliti di bidang kebidanan khususnnya

kehamilan sehingga mampu memberi wawasan baru dan mengubah cara

berpikir menjadi lebih inovatif dan menjadi sumber pengetahuan bagi

civitas akademika masa depan yang ingin melihat pengaruh permainan


8

quizizz terhadap pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan

di Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi tahun 2022.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

menegtahui pengaruh permainan quizizz terhadap edukasi tanda bahaya

kehamilan di Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2022,

dengan menggunakan desain penelitian Pree Experiment dengan rancangan

one group pretest dan posttest untuk menegtahui pengaruh permainan quizizz

terhadap edukasi tanda bahaya kehamilan. Populasi penelitian ini adalah

semua ibu hamil dengan deteksi faktor resiko yang berada di Puskesmas

Tangkit , dengan teknik pengambilan sample purposive sampling. Penelitian

ini penelitian ini dilaksankan pada bulan Januari sampai Juli tahun 2022.

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro

Jambi. Adapun variable penelitian adalah pengetahuan ibu hamil dengan

faktor resiko . Jenis data yang digunakan adalah data primer. Instrumen

penelitian ini menggunakan kuis langsung pada ibu hamil yang melakukan

kelas hamil di wilayah Puskesmas Tangkit Kabupaten Muaro Jambi tahun

2022.

Anda mungkin juga menyukai