PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius
2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Beberapa negara
memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Saharan 179.000 jiwa, Asia Selatan
69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara
Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten
dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi
tersebut dikarenakan 52,6% dari jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia
berasal dari enam provinsi tersebut. Sehingga dengan menurunkan angka kematian ibu
di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu di
1
2
Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh dunia yaitu satu dari 8 kematian ibu,
diperkirakan 13% atau 67.000 kematian, diakibatkan oleh aborsi yang tidak aman.
Hampir 95% aborsi yang tidak aman berlangsung di Negara berkembang dan
diperkirakan bahwa diseluruh dunia, hampir 80.000 wanita meninggal tiap tahun akibat
komplikasi setelah abortus. Diperkirakan bahwa diantara 10% dan 50% dari seluruh
wanita yang mengalami aborsi yang tidak aman memerlukan pelayanan medis akibat
komplikasi. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah aborsi inkomplit, sepsis,
dan perdarahan sebanyak 28% adalah penyebab langsung AKI di Indonesia terkait
kehamilan dan persalinan. Penyebab lain yaitu preeklamsia dan eklamsia 24%, infeksi
Sampai saat ini aborsi tidak aman (unsafe abortion) akibat kehamilan yang
tidak diinginkan masih merupakan salah satu penyebab tingginya AKI. Berdasarkan
Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, aborsi hanya dapat dilakukan
3
dalam kondisi tertentu, yaitu berdasarkan indikasi kedaruratan medis atau kehamilan
akibat pemerkosaan.
upaya yang dapat dilakukan adalah yang bersifat preventif. Melalui fungsi pengawasan
khususnya yang terkait dengan upaya preventif untuk mencegah terjadinya aborsi yang
tidak aman, sehingga pada akhirnya AKI dapat diturunkan dan target agenda
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susiana Sali yang berjudul “Aborsi dan
bersifat lintas sektor dan tidak dapat ditangani oleh Kementerian dan Dinas yang
2016 bahwa faktor resiko yang paling dominan sebagai penyebab abortus
inkomplit dari hasil uji statistik multivariat, variabel umur dengan nilai tertinggi
yaitu sebesar 1.985 (95% CI 1.218-3.236), ibu dengan umur berisiko (<20 atau
>35 tahun) 2 kali lebih tinggi terjadi abortus inkomplit dibandingkan ibu dengan
dengan abortus inkomplit sebanyak 52 orang. Umur ibu yang mengalami abortus
inkomplit lebih banyak pada umur resiko rendah sebanyak 31 responden (59,6%)
dan umur resiko tinggi sebanyak 21 responden (40,4%), responden paritas ibu
yang mengalami abortus inkomplit lebih banyak pada paritas resiko rendah
Sakit Muhamadiyah Palembang diharapkan pada ibu hamil agar untuk bisa lebih
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
13
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
janin .
b. Pembagian Kehamilan
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
14
2007; h. 125).
pada pagi hari. Dalam batasan yang fisiologis, keadaan ini dapat
menjadi berkurang.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
15
c) Ngidam
h.107)
e) Payudara tegang
cepat terasa penuh dan sering miksi atau buang air kecil. Pada
h.107).
h.107).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
16
h) Pigmentasi kulit
i) Epulsi
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
17
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
18
ibu dan janin yang mungkin terjadi pada masa kehamilan muda
1) Abortus
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
2) Imatur
3) Prematur
2007; h. 125).
4) Matur
(Sastrawinata,2005;h.1)
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
19
2. Abortus
a. Pengertian abortus
h. 1).
pengeluaran hasil konsepsi dengan berat janin kurang dari 500 gram. (
janin belum mampu hidup di luar rahim (belum viable), dengan kriteria
usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram
pengeluaran hasil konsepsi ( pertemuan sel telur dan sel sperma) pada
usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin < 500 gram.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
20
b. Klasifikasi
1) Abortus spontan
a) Abortus imminens
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
21
b) Abortus insipiens
h. 89).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
22
2010;h. 58).
c) Abortus inkomplit
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
23
d) Abortus komplite
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
24
(Achadiat,2004;h.26).
e) Missed abortion
(Sastrawinata,2005;h. 8)
HK,2011;h.94).
(Achadiat,2004;h. 26)..
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
25
f) Abortus habitualis
h.26).
HK,2011;h.96)
2) Abortus Provokatus
menjadi:
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
26
a) Abortus medisinalis
2008;h. 460).
b) Abortus kriminalis
medis yang sah atau oleh orang yang tidak berwenang dan
(Sastrawinata,2005;h.2).
3. Abortus Inkomplit
a. Pengertian
dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
27
b. Etiologi
1) Faktor janin
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
28
288)
c) Pengaruh luar
2) Faktor Ibu
a) Umur
dengan usia ibu dan ayah. Faktor abortus secara klinis terdeteksi
2010;h.289).
d) Penyakit infeksi
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
29
e) Kelainan endokrin
g) Defisiensi progesteron
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
30
5) Trauma
2005; h.3)
6) Nutrisi
abortus yang penting. Mula dan muntah yang timbul agak sering
7) Laparatomi
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
31
a) Radiasi
kurang dari 5 Rad. Akan tetapi pada sebagian besar kasus, tidak
b) Kafein
955).
c) Alkohol
d) Tembakau
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
32
e) Kontrasepsi
oral dan zat spermasida yang digunkan dalam krim dan jeli
9) Faktor Hematologik
(Saifuddin, 2010;h.466)
a) Faktor Autoimun
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
33
b) Faktor Aloimun
2006; h. 956).
c. Patofisiologi
gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan
2010; h. 289)
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
34
dan hubungan villi korialis dengan desidua makin erat hingga mulai
abortus. (Sastrawinata,2005; h. 4)
utuh. Sebagian abortus termasuk dalam tiga tipe pertama, karena itu
2) Terjadinya perdarahan
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
35
negatif.
2010; h. 294)
e. Diagnose
nyeri atau kram dibagian supra simfisis. Pada abortus inkomplit jika
beberapa diantaranya:
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
36
1) Perdarahan
3) Syok
312)
4) Degenerasi ganas
g. Pemeriksaan penunjang.
masih hidup.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
37
setiap komplikasi.
mg setiap 8 jam.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
38
perut tegang).
diimunisasi.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
39
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
40
masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (PP IBI,
2006; h. 126).
1. Langkah I : Pengkajian.
a. Data Subjektif
2010; h. 183).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
41
b. Data Objektif
klien , hasil lab, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam
yang dapat menjadi tujuan yang diharapkan, karena telah ada masalah
5. Langkah V : Perencanaan
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
42
6. Langkah VI : Pelaksanaan
rekam medis sebagai catatan kemajuan pasien. SOAP adalah catatan yang
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
43
Planning : membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Dimana
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
44
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar
kandungan.
Abortus inkomplit adalah begitu keadaan hemodinamik pasien sudah dinilai dan
pengobatan dimulai, jaringan yang tertahan harus diangkat atau perdarahan akan terus
berlangsung
Dalam kasus seperti ini diperlukan penanganan tindakan evaluasi dengan segera.
II. SARAN
1. MAHASISWA
2. INSTITUSI
3. TENAGA KESEHATAN
Diharapkan lebih kompeten dalam memberi pelayanan sesuai dengan protop dan
harapan klien.
4. KLIEN
bidan agar abortus inkomplit dapat segera teratasi dan kondisi klien segera membaik.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
45
DAFTAR PUSTAKA
Andriza.“hubunganUmurdenganParitasIbuHamildenganKejadianAbortusInkomplit
di RumahsakitMuhammadiya Palembang 2013”Jurnal HarapanBangsa Vol.1
No. 1, Juli 2013
Ansariadi,”epidemiologi kematian Ibu di Sulawesi Selatan 2008-2013”(IAKMI)XII,
28-29 oktober 2014.
Barasa, Sinta Susanty. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Ibu
Menjelang Tindakan Kuretase Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan: Jurnal
Kesehatan. Vol.2, No.6, Juli 2015.
A. Benson Ralph dan Martin L.Pernoll.BukuSakuObstetridanGinekologi.
Jakarta: EGC.2013.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
46
Lim, Li Min and Singh, K. Methods of Abortion in First and Second Trimester.
Department of Obstetrics and Gynaecology, National University Hospital,
Singapore, 2014
Pudiastuti, Ratna Dewi. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika. 2012
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2014.
Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternadan
Neonatal. Jakarta: PT BinaSarwono Prawirohardjo.2014.
Sandi, Deby Matia, “Gambaran Umum dan Paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus
Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang” Jurnal Harapan
Bangsa Vol 2. 2014.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
47
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013
48
Asuhan Kebidanan Ibu..., Dias Asteria Rinawati, Kebidanan DIII UMP, 2013