Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI NY N DENGAN


RDS + PRETERM INFANT (31 MG) + BBLSR
DI RUANG NEONATOLOGI ANTHURIUM
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak

Program Profesi Ners Angkatan XXXVI

Disusun Oleh :

INTAN FEBRYANI RAMADHANTI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018
I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : By. Ny. N
Tanggal lahir : 18 November 2018
No Medrec : 0001725073
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Kp Citanjung RT/RW 01/01 Kel.Mekarjaya,
Kec.Banjaran, Kab.Bandung Barat
Anak ke- :2
Diagnosa Medis : RDS + PTI (31 mg) + BBLSR
Tgl masuk RS : 18 November 2018
Tanggal Pengkajian: 20 November 2018
Identitas Penanggung Jawab
Nama ayah/ibu : Tn. U/ Ny. N
Pekerjaan ayah/ibu : Swasta / IRT
Alamat : Kp Citanjung RT/RW 01/01 Kel.Mekarjaya,
Kec.Banjaran, Kab.Bandung Barat

2. Keluhan utama /Alasan Masuk RS


Sesak napas
3. Riwayat Kesehatan sekarang
Klien tampak sesak napas, nafas klien tampak cepat dan dalam, RR
60x/menit disertai adanya retraksi intercosta. Klien terpasang alat bantu
napas NCPAP (Nasal Continuous Positive Airway Pressure) dengan
mode PEEP (Positive End Expiratory Pressure) 7 FiO2 30%, infus 1 line,
OGT, dan di rawat dalam incubator.
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Menurut penuturan ayah klien ibu G2P0A0. Selama hamil ibu klien
mengkonsumi obat multivitamin selama 3 bulan,dan tablet Fe selama
3 bulan. Ibu juga melakukan prenatal care di bidan.
b. Natal
Klien lahir spontan, ibu KPD. Klien lahir dengan BBL 1210 gr, PBL
40 cm, Lingkar kepala 25 cm, Lingkar dada 24 cm, Lingkar lengan
atas 6cm. Lama persalinan < 1 jam dengan nilai APGAR 1 menit
pertama= 6 dan 5 menit kemudian=8
c. Post natal
Dari sejak lahir klien belum pernah pulang ke rumah karena
kondisinya masih belum stabil. Klien lahir kurang bulan dan berat
badan lahir sangat rendah. Keadaan umum klien lemah, sesak napas,
tidak sianosis, kulit tidak ikterik, kepala simetris, mata simetris. Klien
terpasang alat bantu napas NCPAP dengan mode PEEP 7 FiO2 30%,
infus 1 line, OGT, dan di rawat dalam incubator.
5. Riwayat Keluarga
Tidak ada yang menderita penyakit diabetes mellitus dan penyakit berat
lainnya seperti jantung, asma , hipertensi, TB dan kanker.
6. Kebutuhan dasar
Kebutuhan dasar Selama di Rumah Sakit
Nutrisi - Klien minum susu melalui OGT setiap 3
jam sebanyak 8 cc
- Klien diberikan cairan Dextrose 10% IV
4 cc/jam
Eliminasi Klien BAK ± 30 cc/4 jam dan BAB 1-
3x/hari
Tidur Klien tidur nyenyak di dalam incubator dan
terbangun disaat klien lapar dan BAK/BAB

7. Pemeriksaan
a.Pemeriksaan Umum
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 140x /menit
RR : 46 x/menit
Suhu : 36,8OC
BB :1210 gr
PB :40 cm
Lingkar kepala : 25 cm
Lingkar dada : 24 cm

RR = 46 x/menit :0
Retraksi = Ringan :1
Sianosis = Tidak ada :0
Air Entry = Udara masuk :0
Merintih = Di dengar dengan stetoskop :2
3
Keterangan: Sesak napas ringan

b. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
- Kepala
 Ubun-ubun datar dan lembut
- Hidung
 Pernapasan cuping hidung (+), napas cepat dan dangkal
 Terpasang PEEP 7 FiO2 30%
- Mulut :
 Mukosa bibir kering,
 Terpasang OGT untuk minum ASI
 Refleks menghisap kurang
b. Dada
 Bentuk dan pergerakan simetris
 Retraksi suprasternal (+)
 Retraksi intercostae (+)
 Retraksi subcostal (+)
 Lingkar dada : 24 cm
c. Abdomen
Bentuk cembung dan lembut, tali pusat belum terlepas.
d. Ekstremitas
Akral hangat, terpasang infus D10% pada tangan kiri 4cc/jam,
terpasang three way, jumlah jari lengkap 10 jari tangan dan 10 jari
kaki, gerakan lemah.
e. Genetalia dan anus
Bentuk dan fungsi tidak ada kelainan. BAB dan BAK normal
8. Status Nutrisi
BB saat pengkajian 1210 gr, PB 40 cm, LK 25 cm, LLA 6 cm
Usia Gestasi : 31 minggu

- BB pengkajian : 1210 gram pada usia gestasi 31 berada pada


kategori Appropriate for Gestasional Age (AGA). PB 40 cm berada
pada kategori AGA, LK 25 cm berada pada kategori Small for
gestasional age (SGA).

- BB,PB lahir : 1210 gram, 40 cm, pada usia gestasi 31 minggu berada
dalam kategori Appropriate for Gestasional Age (AGA). LK lahir :
25 cm berada pada kategori Small for gestasional age (SGA).
Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan kalori = 100 kcal x Kg BB/hr


= 100 kcal x 1,21 Kg BB= 121 Kcal
Kebutuhan karbohidrat 60-70%
60-70% x 121 = 73 – 85 kcal/ hari
Kebutuhan Protein 10%
10% x 121 = 12,1 kcal
Kebutuhan lemak 20%
20% x 121 = 24 kcal
Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan anak BB <10 kg = BB (kg)x 100 ml/kgBB/hr
= 1,21 kg x100 ml/kgBB/hr
= 121 ml/hr

9. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 21 November 2018

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Interpretasi


Normal

Hematologi 8
parameter

Hemoglobin 14.2 g/dL 14.5-22.5 Rendah

Hematokrit 14.1 % 45.0-67.0 Rendah

Leukosit 21.83 10^3/uL 13.0-38.0 Normal

Eritrosit 3.80 juta/uL 4.0-6.6 Rendah

Trombosit 249 ribu/uL 150-450 Normal

Index Eritrosit

MCV 108.2 fL 95-121 Normal


MCH 37.4 pg 31-37 Normal

MCHC 34.05 % 29-37 Normal

Hitung Jenis
Leukosit

Basofil 0 % 0-1 Normal

Eosinofil 0 % 0-4 Normal

Neutrofil Batang 2 % 3-5 Rendah

Neutrofil Segmen 58 % 30-48 Tinggi

Limfosit 24 % 40-81 Rendah

Monosit 12 % 3-8 Tinggi

Kimia

CRP Kuantitatif 0.17 mg/dL <0.3 Normal

Glukosa Sewaktu 56 mg/dL 70-140 Rendah

Bilirubin Total 16.357 mg/dL 0/100- Tinggi


11.999

Bilirubin Direk 0.542 mg/dL 0.100- Tinggi


0.300

Bilirubin Indirek 15.815 mg/dL Normal

Natrium 144 mg/dL 135-145 Normal

Kalium 4.8 mg/dL 3.5-5.1 Normal

1. Terapi
a. NCPAP PEEP 7 FiO2 30%
Cairan D10% IV 4 cc/jam
b.
No Nama Obat Dosis, Fungsi Efek samping
Waktu,
Cara
1. Ampicilin 2x60 mg Antibiotik yang Ruam, diare,mual.
IV digunakan untuk
mencegah dan
mengobati
sejumlah infeksi
bakteri. Obat ini
digunakan untuk
mengobati infeksi
saluran
pernapasan, infeksi
saluran kemih,
meningitis,
salmonelosis, dan
endokarditis.
2. Gentamicin 5mg Antibiotik Edema (bengkak),
Tiap 36 golongan kemerahan pada
jam aminoglikosida kulit, rasa gatal,
IV yang dapat neurotoksisitas
digunakan untuk (vertigo,
mengobati infeksi ataxia/gangguan
bakteri gram cara berjalan),
negatif seperti P. ketidakstabilan
aeruginosa, postur tubuh,
Proteus, E.coli, ototoksisitas
Klebsiella, (gangguan
Enterobacter, pendengaran),
Serratia, nefrotoksisitas
Citrobacter dan (gangguan ginjal).
Staphillococcus.
3. Aminofilin 2x3 mg Untuk mengobati Gelisah, sakit
IV berbagai gangguan kepala, gangguan
pernapasan, seperti tidur, jumlah urine
asma, penyakit meningkat, diare,
paru obstruktif berdebar-debar.
kronis, bronkitis,
dan emfisema.
Obat ini terkadang
juga digunakan
untuk menangani
gangguan
pernapasan pada
bayi yang lahir
prematur.
4 Cefotaxime 2x50 gr Antibiotik yang Radang usus
IV digunakan untuk besar, diare,
mengobati infeksi nitrogen urea
akibat bakteri, darah (BUN) dan
terutama untuk kreatinin,
mengobati infeksi peninggian
persendian hingga transaminase hati,
selulitis. eosinofilia,
demam, nyeri
tempat suntikan,
mual, pruritus,
ruam,
trombositopenia,
neutropenia,
transien, muntah

II. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah

1 DS : - Bayi lahir kurang bulan Pola nafas


DO: ↓ tidak efektif
 Klien tampak sesak imaturitas

 Pernafasan cepat dan Surfaktan turun
dangkal ↓
Compliance paru menurun
 RR 46x / menit ↓
 Pernapasan cuping hidung Usaha nafas meningkat

 Klien terpasang NCPAP Ventilasi meningkat
PEEP 7 FiO2 30% ↓
Ketidakseimbangan suplai dan
 Skor downes : 3 (sesak
kebutuhan O2
napas ringan ↓
Pola nafas tidak efektif
2 DS : - Bayi lahir premature Resiko
DO : ↓ ketidakseimban
 Refleks menghisap kurang Inadekuat surfaktan gan nutrisi :

 Klien terpasang OGT Alveolus kolaps
kurang dari
↓ kebutuhan
Ventilasi << tubuh

Peningkatan usaha bernapas

Takhipnea

Mortilitas usus menurun dan
penyerapan berkurang

Kekurangan nutrisi

Resiko ketidakseimbangan nutrisi
: kurang dari kebutuhan tubuh
3. o DS : - Kemampuan pertahanan nonspesifik Resiko infeksi
o DO : belum optimal
- Lapisan kulit tipis ↓
- Terpasang CPAP, PICC Paparan lingkungan dan prosedur
invasif

Masuknya bakteri dalam tubuh

Sepsis

Resiko infeksi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan fungsi penyerapan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun ditandai dengan
lapisan lemak subkutis minimal, terpasang CPAP dan PICC
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan 1.Monitor atau observasi 1. Deteksi dini status pernafasan dan
efektif berhubungan perubahan status pernafasan
keperawatan selama 2x24 jam pengenalan diri perubahan
dengan hiperventilasi
Tujuan : Pola napas efektif perjalanan penyakit.
Kriteria : 2. mencegah turunnya kosentrasi O2
2.Berikan O2 tidak lebih dari
- Mempertahankan pola nafas 40% hangatkan dan dan menurunkan kebutuhan-
lembabkan dengan krap.
efektif kebutuhan air
-Irama nafas, kedalaman nafas 3.Observasi apnea dan cyanosis 3. Deteksi dini status pernafasan dan
normal mempertahankan gas darah optimal
-Oksigenasi adekuat
4.Observasi keefektifan 4. Dapat diketahui adekuat atau
-Tidak ada retraksi
pemasangan NCPAP tidaknya pemberian oksigen dan
suprasternal, intercostae perubahan saturasi
maupun subcostal 5.Bantu posisi anak untuk 5. Memberikan rasa nyaman dan agar

- Suara nafas vesikuler ekspansi paru maksimal. ada upaya untuk bernafas
- CRT < 3 detik
6.Observasi respon anak untuk 6. Mencegah turunnya kosentrasi
ekspansi paru maksimal mekanik dan kemungkinan-
kemungkinan terjadi komplikasi.
7.Suction jika diperlukan 7. Mengurangi penumpukan sekret
8. Kolaborasi pemberian 8. Antibiotik diberikan sebagai antibakteri
antibiotik
2 Resiko Kebutuhan nutrisi terpenuhi 1.Timbang BB tiap hari 1. Mendeteksi adanya penurunan dan
ketidakseimbangan dengan kriteria peningkatan berat badan
nutrisi : kurang dari - Mencapai status nutrisi 2.Berikan ASI/ susu formula 2. Diperlukan keseimbangan cairan dan
kebutuhan tubuh normal dengan berat badan banyaknya sesuai umur dan kebutuhan kalori secara parsial.
berhubungan yang sesuai berat badan
dengan penurunan - Mencapai kadar gula darah 3.Berikan glukosa 5-10% 3. Diperlukan keseimbangan cairan dan
fungsi penyerapan normal banyaknya sesui umur dan kebutuhan kalori secara parsial.
- Mencapai keseimbangan berat badan 4. Asupan nutrisi inadekuat
intake dan output menyebabkan penurunan glukosa
- Bebas dari adanya 4.Monitor adanya hipoglikemi dalam darah.
komplikasi GI 5.Monitor adanya komplikasi GI 5. Mempertahankan nutrisi cukup
: Distress, Konstipasi / diare, energy dan keseimbangan intake dan
Frekuensi muntah output
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Pertahankan teknik aseptik 1. Teknik aseptik dan antiseptik dapat
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam dan antiseptik dalam mencegah pertumbuhan atau
dengan penurunan klien tidak mengalami infeksi
sistem imun dengan kriteria hasil: melakukan semua tindakan membunuh kuman sehingga infeksi
ditandai dengan keperawatan tidak terjadi.
lapisan lemak - Klien bebas dari tanda dan
2. Batasi pengunjung 2. Meminimalkan terjadinya
subkutis minimal, gejala infeksi
terpasang CPAP dan 3. Monitoring tanda dan gejala kontaminasi/penyebaran infeksi
PICC - Nadi dalam rentang 120-
infeksi (dolor (nyeri), kalor dengan lingkungan.
160x/menit
(panas), tumor 3. Deteksi dini terjadinya infeksi dapat
- Pernapasan dalam rentang
(pembengkakan), rubor memberikan kesempatan untuk
40-60x/menit
(kemerahan), fungsio laesa, intervensi tepat waktu dan
drainase, penampilan luka, mencegah komplikasi yang lebih
sekresi, suhu kulit, lesi kulit, serius
keletihan, malaise)
4. Monitor adanya luka 4. Mencegah kontaminasi lingkungan
pada luka yang baru. gangguan
pada integritas kulit atau dekat
dengan lokasi adalah sumber
kontaminasi luka.
5. Obeservasi tanda-tanda vital 5. Peningkatan suhu tubuh, denyut
tiap 2 jam nadi, frekuensi pernapasan dan
penurunan tekanan darah
merupakan salah satu terjadinya
infeksi. Suara napas abnormal jika
terjadi infeksi.
6. Pantau hasil laboratorium 6. Dapat mengetahui adanya
(leukosit, urin) leukositosis yang merupakan tanda-
tanda infeksi.
7. Berikan obat-obatan 7. Antibiotik diberikan untuk
antibiotik sesuai jadwal. mengatasi infeksi atau secara
proflaksis mengurangi peluang
mendapatkan infeksi lebih lanjut.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : By. Ny. N Nama Mahasiswa : Intan F.R
No. Medrek : 0001725073 Ruangan : Perinatologi
TGL DP IMPLEMENTASI RESPON PARAF
20 1 1. Mengobservasi 1. HR: 142x/menit, RR: Intan
November TTV 48x/menit, S: 36,9OC
2018 2. Memonitor atau 2. Masih terdapat
mengobservasi retraksi intercosta
perubahan status 3. Sesak pada klien
pernafasan tampak berkurang,
3. Mengobservasi sianosis (-), apneu (-)
adanya apneu dan
sianosis
4. Mengobservasi 4. Terpasang NCPAP
keefektifan dengan PEEP 7 FiO2
pemakaian 30 % dengan SpO2 99
NCPAP %

20 2 1. Menimbang BB 1. BBA : 1210 gram Intan


November tiaphari
2018 2. Susu masuk melalui
2. Memberikan ASI selang OGT tanpa
via OGT sebanyak ada hambatan
8 cc

3. Memonitor adanya 3. Klien tidak


komplikasi GI : mengalami diare,
Distress, konstipasi dan tidak
Konstipasi / diare, ada muntah
Frekuensi muntah
21 1 1. Mengobservasi 1. HR: 142 x/menit, RR: Intan
November TTV 52x /menit, S: 36,9OC
2018 2. Memonitor atau
mengobservasi 2. Klien masih terlihat
perubahan status sesak, apneu (-),
pernafasan sianosis (-)
3. Mengobservasi 3. Masih terdapat
adanya apneu dan retraksi intercosta
sianosis
4. Mengobservasi 4. Terpasang NCPAP
keefektifan dengan PEEP 7 FiO2
pemakaian 30 % dengan SpO2 98
NCPAP %
21 2 1. Menimbang BB 1. BBA : 1210 gram Intan
November tiap hari
2018
2. Memberikan susu 2. ASI masuk melalui
ASI via OGT selang OGT tanpa
sebanyak 8 cc ada hambatan

3. Memonitor adanya 3. Klien tidak


komplikasi GI : mengalami diare,
Distress, konstipasi dan tidak
Konstipasi / diare, ada muntah
Frekuensi muntah

21 3 1.Mempertahankan 1. Setiap tindakan yang Intan


November teknik aseptic dan dilakukan mengutamakan
2018 antiseptic dalam teknik aseptic dan
melakukan semua antiseptic
tindakan keperawatan

2.Membatasi 2. Pengungjung dibatasi


pengunjung sesuai dengan jam

3.Monitoring tanda kunjungsan


dan gejala infeksi 3. Tidak tampak tanda
(dolor (nyeri), kalor infeksi
(panas), tumor
(pembengkakan),
rubor (kemerahan),
fungsio laesa,
drainase, penampilan
luka, sekresi, suhu
kulit, lesi kulit,
keletihan, malaise)

4.Memonitor adanya 4.Tidak tampak adanya


luka luka
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : By. Ny. N Nama Mahasiswa : Intan F.R
No. Medrek : 0001725073 Ruangan : Perinatologi
No DX Tanggal CATATAN PARAF
1 20 S:- Intan
November
O:
2018
- HR: 142x/menit, RR: 48x/menit, S: 36,9 OC,
CRT < 3 detik
- Terpasang NCPAP dengan PEEP 7 FiO2 30%
dan SaO2 yang dihasilkan 99 %
- Tidak terdapat sianosis(-), apneu (-)
- Sesak pada klien tampak berkurang
- Masih terdapat retraksi intercosta
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi, Observasi TTV, Monitor


keefektifan pemakaian NCPAP, Observasi adanya
perubahan status pernapasan, Observasi adanya
sianosis dan apneu

2 20 S:- Intan
November
O:
2018
- BBA : 1210 gram
- ASI masuk melalui OGT tanpa ada hambatan
- Cairan D10% IV 4 cc/jam
- Klien tidak mengalami diare (-), konstipasi (-),
muntah (-)
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi, Timbang BB setiap hari, beri


klien ASI sesuai kebutuhan, monitor adanya
hipoglikemi, monitor adanya komplikasi GI : Distress,
Konstipasi / diare, Frekuensi muntah
1 21 S:- Intan
November
O:
2018
- HR: 142x/menit, RR: 52x/menit, S: 36,9 OC,
CRT < 3 detik
- Terpasang NCPAP dengan PEEP 7 FiO2 30%
dan SaO2 yang dihasilkan 98 %
- Klien tampat masih sesak
- Tidak terdapat sianosis(-), apneu (-)
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi, Observasi TTV, Monitor


keefektifan pemakaian NCPAP, Observasi adanya
perubahan status pernapasan, Observasi adanya
sianosis dan apneu

2 21 S:- Intan
November
O:
2018
- BBA : 1210 gram
- ASI masuk melalui OGT tanpa ada hambatan
- Cairan D10% IV 4 cc/jam
- Klien tidak mengalami diare (-), konstipasi (-),
muntah (-)
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi, Timbang BB setiap hari, beri


klien ASI sesuai kebutuhan, monitor adanya
hipoglikemi, monitor adanya komplikasi GI : Distress,
Konstipasi / diare, Frekuensi muntah

3 21 S:- Intan
November O:
2018
-Tidak tampak tanda infeksi
- Tidak tampak adanya luka
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. et all. 2016. Nursing Interventions (NIC) edisi 6 (edisi bahasa


Indonesia). Singapore: CV Mokomedia-Elsevier Inc.
Herdman, T.H. 2015. Nanda internasional Inc. diagnosis keperawatan: definisi &
klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta: EGC.
Moorhead, S. et all. 2016. Nursing OutcomesClassification (NOC) pengukuran
outcomes kesehatan edisi Kelima (edisi bahasa Indonesia). Singapore: CV
Mokomedia-Elsevier Inc.
Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Bruner & Suddart Edisi 8.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Dongoes 2005

Anda mungkin juga menyukai