Anda di halaman 1dari 14

Teori Akuntansi Keuangan

Menerjemahkan Positive Accounting Theory

Dosen Pembimbing
Melanthon Rumapea, S.E., M.Si., Dr., Ak., CA.

Disusun oleh
Nurhayati Sinaga (218420143)

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2021/2022
Jurnal Internasional

POSITIVE ACCOUNTING THEORY: A TEN YEAR PERSPECTIVE

Ross L. Watts dan Zimmerman Jerold L. (1990)

University of Rochester

Artikel ini menjelaskan pandangan dari teori akuntansi positif, dimana tujuannya
untuk menghapus beberapa perdebatan dalam metodelogi penelitian akuntansi. Hal ini, juga
menunjukkan cara-cara untuk meningkatkan penelitian yang positif dalam akuntansi. Yang
penting disini, adanya upaya perbaikan yang diperlukan antara teori dan tes empiris yang
dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara variabel dan regresi
serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel dependen dan independen dalam
regresi. Dalam jurnal yang ditulis oleh Zimmerman dan Watts (1990) tujuan artikel ini adalah
pertama untuk menyampaikan perspective dari sudut pandang penulis mengenai evolusi dan
keadaan sekarang mengenai teori akuntansi positif dan meringkas bukti-bukti empiris
sistematis dalam akuntansi. Kedua adalah mengevaluasi metode riset dan metodologi dalam
akuntansi positif dan kritikan-kritikannya. Ketiga, menunjukkan pandangan penulis tentang
arah masa depan literature akuntansi positif.

Ada dua tipe penelitian yang berkaitan dengan teori akuntansi positif (Januarti, 2004).
Pertama, Penelitian akuntansi dan perilaku pasar modal. Dalam tahap ini tidak dijelaskan
tentang praktek akuntansi, tetapi dilakukan penelitian terhadap hubungan pengumuman laba
dengan reaksi harga saham. Kedua, dilakukan untuk menjelaskan dan memprediksi praktek
akuntansi antar perusahaan yang difokuskan pada alasan oportunistik dalam hal perusahaan
memilih metode akuntansi tertentu, atau pada alasan efisiensi yaitu metode akuntansi dipilih
untuk mengurangi biaya kontrak antara perusahaan dengan stakeholder-nya. Alasan pertama
yaitu perspektif oportunistik disebut expost yaitu pemilihan metode akuntansi dilakukan
sesudah diketahui faktanya. Alasan kedua yaitu perpektif efisiensi disebut ex ante karena
pemilihan metode akuntansi dilakukan sebelum faktanya diketahui. Penelitian dibidang ini
menggunakan agency theory yang membahas tentang paradigm pengendalian (control).

Hipotesis dalam teori akuntansi positif yang dirumuskan oleh Watt & Zimmerman
(1986) dalam bentuk "oportunistik" yang sering diinterpretasikan, yaitu :
1. Hipotesis rencana bonus (Plan Bonus Hypothesis), dalam ceterisparibus para manajer
perusahaan Dengan rencana bonus akan lebih memungkinkan untuk memilih prosedur
akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke
periode sekarang atau dikenal dengan income smoothing.
2. Hipotesisperjanjian hutang (Debt Convenat manajer perusahaan yang mempunyai
ratio lebih suka memilih prosedur akuntansi Hypothesis), dalam ceteris
paribusleverage (debt/equity) yang besar akan yang dapat menggantikan laporan
earning ceteris paribus untuk periode mendatang ke periode sekarang.
3. Hipotesis biaya proses politik (Politic Process Hypothesis), dalam semakin besar
biaya politik perusahaan, semakin mungkin manajer perusahaan untu memilih
prosedur akuntansi yang menangguhkan laporan earning periodesekarang ke periode
mendatang. Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang biaya politikny
besar lebih sensitif dalam hubungannya untuk mentransfer kemakmuran yang
mungkin lebih besa dibandingkan dengan perusahaan yang biaya politiknya kecil
dengan kata lain perusahaan besa cenderung lebih suka menurunkan atau mengurangi
laba yang dilaporkan dibandingka perusahaan kecil.

Selain itu Zimmerman dan Watts (1990) menyampaikan sudut pandangnya mengenai teori
akuntansi positif yakni :

a. Pertama tentang evolusi dan negara saat teori akuntansi positif dan merangkum bukti
empiris keteraturan sistem dalam akuntansi, yang kedua untuk mengevaluasi metode
penelitian dan metodelogi yang digunakan untuk mendokumentasikan keteratura
empiris, yang mana dalam literatur akuntansi positif telah menjelaskan beberapa prakte
akuntansi tapi masih banyak juga yang belum dijelaskan, serta yang ketiga adalah
memberikan pandangan tentang arah masa depan untuk literatur akuntansi positif.
b. Pengembangan dan pengujian hipotesis alternatif untuk keteraturan empiris yang ada
akan meningkatkan hubungan antara teori dan tes. Hipotesis dapat dikembangkan untuk
memprediksi keteraturan empiris baru. Melalui pendekatan kontrak, utang dan
kompensasi kontrak perusahaan. Kontrak hanya beberapa lainnya (eksplisit kontra dan
yang implisit) mempengaruh dapat arus digunakan kas untuk mengembangkan prediksi
baru (DeAngelo 1988a).
c. Ketiga kesalahan pengukuran , dalam net accruals dapat dikurangi untuk meningkatkan
daya tes. Ini membutuhkan model net accruals tidak tunduk pada kebijakan akuntansi
manajerial (Kaplan, 1985; McNichols dan Wilson 1988; DeAngelo 1988b; Moyer
1988). Juga, menggantikan variabel indikator sederhana yang digunakan untuk
mewakili rencana bonus atau an accounting based debt covenant dengan variabel
kontinu yang lebih baik mengukur besaran relatif dari berbagai kontrak biaya mungkin
akan meningkatkan daya prediksi teori tersebut.
Kritikan penulis mengenai positive accounting theory (PAT) yang telah dikembangkan oleh
Watt dan Zimmerman (1990)

Menurut penulis positive accounting theory (PAT) yang telah dikembangkan oleh
watt dan Zimmerman (1990) masih banyak terdapat celah yang dapat memberikan ruang
kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi maupun
mempengaruhi kekayaan pribadinya dengan menggunakan metode akuntansi yang berlaku.
Menurut penulis hal ini disebabkan karena positive accounting theory (PAT) yang
dikembangkan oleh Watt dan Zimmerman (1986), (1990) tidak menyentuh aspek sosial,
dalam praktik maupun teori yang telah dikembangkan seperti yang telah diulas di atas.
positive accounting theory (PAT) yang berkembang dari saat pembuatan teori hingga
perkembangan saat ini hanya sebatas ilmu alam (natural science). Seharusnya baik dalam
teori maupun dalam praktiknya akuntansi selain berdasarkan ilmu alam, harus melibatkan
aspek manusia di dalamnya.

Hal ini disebabkan segala bentuk praktik akuntansi lebih banyak berada antara
lingkungan sosialnya, sehingga wajar saja penulis menginginkan teori maupun praktik
akuntansi yang ada saat ini harus lebih melibatkan aspek manusia di dalamnya. Sehingga
dengan adanya praktik akuntansi yang ada selain member keuntungan bagi pemilik
perusahaan maupun pembuat standar, namun masyarakat yang terlibat atau yang berada
dalam lingkungan praktik akuntansi tersebut juga memperoleh keuntungan seperti yang
diperoleh oleh pemilik perusahaan maupun pembuatan standar. Pendapat penulis ini
didukung oleh Garffikin (2006) dalam tulisannya yang berjudul The Critique of Accounting
Theory. Menurut Garfikkin (2006) : “Consequently, rather than attempting to recreate the
methods of the natural sciences, it is more appropriate that accounting turn to the methods
that recognise the human aspects of the discipline rather than claim an intellectual status akin
to the natural sciences” Dari statement yang dikeluarkan oleh Garfikkin menyebutkan bahwa
daripada mencoba untuk menciptakan metode-metode ilmu alam, itu adalah lebih tepat
bahwa akuntansi beralih ke metode yang mengakui aspek manusia disiplin daripada
mengklaim status intelektual mirip dengan ilmu alam. Menurut statement yang dikeluarkan
oleh Garfikkin lebih menuntut agar metode akuntansi yang ada hingga saat ini dirubah kearah
yang lebih melibatkan aspek manusia. Disebabkan menurut Garfikkin metode akuntansi yang
berkembang hingga saat ini tidak melibatkan aspek manusian (human) sehingga dapat dilihat
dalam keadaan dunia saat ini yang disebabkan dari metode akuntansi yang berlaku, banyak
celah maupun kekurangan yang diperoleh sehingga terdapat kecurangan yang dilakukan oleh
manajer untuk memperkaya dirinya sendiri yang tidak lain disebabkan karena terdapat celah
dari positive accounting theory (PAT) untu melakukan hal tersebut. Sehingga seharusnya
menurut Garfikkin (2006) dalam sebuah positive accounting theory (PAT) harus melibatkan
aspek manusia (human) di dalamnya sehingga hasil yang akan selain berguna bagi pemilik
perusahaan maupun manajer, juga akan berguna bagi masyarakat sekitar yang terlibat
langsung dengan penggunaan standar akuntansi yang berasal dari dasar positive accounting
theory (PAT).

Namun kritik yang yang dilakukan sunggu kontras dengan teori akuntansi positif yang
telah dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman yang memberikan statement bahwa “Ini
adalah langkah pendek untuk menunjukkan bahwa metode akuntansi yang mempengaruhi
biaya organisasi perusahaan dan metode akuntansi yang bertahan hidup adalah hasil dari
keseimbangan ekonomi serupa (Watts 1974, 1977) peneliti Akuntansi miliki. Baru saja
kembali ke menggunakan bahwa gagasan yang efisien set metode akuntansi untuk
menjelaskan pilihan akuntansi (Zimmer 1986)” Menurut Watts dan Zimmerman metode
akuntansi positif harus digunakan dalam kegiatan transaksi akuntansi baik dalam suatu
organisasi maupun dalam perusahaan. Sehingga prinsip going concern dalam perusahaan pun
dapat dilakukan. Menurut mereka dengan suatu perusahaan maupun suatu organisasi
menggunakan metode akuntansi yang positif yang mereka telah kembangkan maka
perusahaan tersebut akan terus berdiri, sesuai dengan konsep going concern dalam akuntansi.
Berikut merupakan salah satu yang metode akuntansi yang dibuat oleh Watt dan Zimmerman.
Studi pilihan untuk saat ini menemukan hasil umumnya konsisten dengan hipotesis rencana
bonus (Watts dan Zimmerman 1986, bab 11;. Christie akan terbit). Tes awal hipotesis bonus
tidak tes yang sangat kuat dari teori ini, karena mereka bergantung pada penyederhanaan teori
yang tidak tepat dalam banyak kasus. Sebagai contoh, rencana bonus tidak selalu
memberikan manajer insentif untuk meningkatkan pendapatan. Jika, dengan tidak adanya
perubahan akuntansi, laba berada di bawah tingkat minimum yang diperlukan untuk
pembayaran bonus, manajer memiliki insentif untuk mengurangi laba tahun ini karena tidak
ada bonus mungkin dibayar. Mengambil seperti "mandi laba" meningkatkan keuntungan
yang diharapkan dan bonus di masa mendatang. Dengan menggunakan rincian bonus
berencana untuk mengidentifikasi situasi di mana manajer diharapkan dapat mengurangi
pendapatan, Healy (1985) tes mencakup lebih banyak jenis manipulasi. Hasilnya konsisten
dengan manajer memanipulasi akrual bersih untuk mempengaruhi bonus mereka. Sebenarnya
dari metode yang dikeluarkan oleh Zimmerman dan Watts sudah cukup membuktikan kalau
metode akuntansi yang dikeluarkan oleh mereka berdua tidak selamanya berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Masih terdapat moral hazard yang dilakukan oleh para manajer atas
metode tersebut. Sehingga para manajer tersebut dapat memperkaya sendiri dengan
menggunakan celah dari metode akuntansi tersebut. Selain masalah metode yang dalam teori
akuntansi positif hanya bermuatkan dengan nilai yang terlahir dari fakta. Atau dapat
dikatakan bebas nilai. Sehingga dapat dikatakan bahwa Teori positive accounting theory
(PAT) yang telah berkembang hingga saat ini tidak bermuatan nilai atau bebas nilai. Itulah
sebabnya dalam teori maupun praktik positive accounting theory (PAT) yang ada tidak
memasukkan unsur religi maupun sosial di dalamnya. Padahal sebenarnya dengan
memasukkan unsur sosial maupun religi ke dalam positive accounting theory (PAT) maka
dalam praktiknya pasti positive accounting theory (PAT) juga akan berpandangan bahwa
semua praktiknya akan bermuatan nilai-nilai sosial. Sehingga masyarakat yang baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap metode akuntansi akan memperoleh keuntungan
selain manajer dan pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya. Menurut penulis sangat
penting bila teori maupun praktik dalam positive accounting theory (PAT) memasukkan
unsure religi dan sosial di dalamnya dikarenakan saat ini praktik akuntansi menggunakan
positive accounting theory (PAT) dalam kehidupannya, sehingga dapat dilihat banyak
kejahatan yang diperbuat, dari manajer yang memperkaya dirinya sendiri melalui metode
akuntansi hinga masyarakat yang merasa dirugikan akibat hal tersebut.

Salah satu pendapat ahli positive accounting theory (PAT) yakni Tinker menggangap
bahwa "Realisme, beroperasi di pakaian teori positif, klaim supremasi teoritis karena lahir
dari fakta, bukan nilai-nilai" (hal. 172). Dari penjelasan tinker tersebut dapat pula dikritisi
bahwa hal itulah penyebab positive accounting theory (PAT) hanya memasukkan unsur
ilmiah dan teori akuntansi yang ada hanya berdasarkan fakta yang terjadi, sehingga sangat
sulit untuk membuat teori akuntansi baru, yang sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini.
Adapun perkembangan teori akuntansi saat ini hanya pada salah satu Negara. Misalnya
seperti yang terjadi di Negara barat. Tapi Negara-negara timur yang tidak menemukan teori
akuntansi tersebut, hanya bertindak sebagai pengikut dari teori yang telah dikembangkan
walaupun hal itu tidak sesuaidengan keadaan Negara mereka sendiri. Sehingga dapat kita
lihat terjadi banyaknya celah yang terjadi dalam standar yang tidak sesuai dengan keadaan
bangsa lain, bahkan di Negara pembuat teori akuntansi itu sendiri terjadi resesi ekonomi yang
tidak lain disebabkan oleh positive accounting theory (PAT) tersebut.
Selain dari faktor di atas terdapat juga hal yang perlu dikritisi dari jurnal positive
accounting theory (PAT) yang dikembangkan oleh Zimmerman dan Wattd (199)) adalaj
mengenai metodologi yang digunakan dalam pengembangan ilmu positive accounting theory
(PAT) tersebut. Dari segi pandang metodologi positive accounting theory (PAT) menurut
penulis kurang mencerminkan dan mengembangkan keadaan akuntansi yang terdapat dalam
masyarakat saat ini. Menurut penulis hal ini disebabkan metodologi positive accounting
theory (PAT) telah gagal tes pasar karena mereka memiliki sedikit pengaruh pada penelitian
akuntansi. Disebabkan antara lain kebanyakan dari penelitian positive accounting theory
(PAT) hanya menggunakan metode penelitian yang tidak secara langsung menyentuh aspek
masyarakat, dalam positive accounting theory (PAT) kebanyakkan hanya menyentuh dari
permukaan masalah tidak menyentuh akar permasalahan.

Selain masalah substansi dari penelitian dan metode penelitian yang digunakan
terdapat kritikan yang cukup tajam mengenai metodologi positive accounting theory (PAT)
yakni para peneliti tidak boleh merubah pendekatan yang mereka gunakan. Dalam hal ini bila
suatu peneliti Editor jurnal belum meminta peneliti untuk mengubah metodologi mereka
berdasarkan kritik diterbitkan. Setidaknya ada tiga alasan kritik-kritik ini memiliki sedikit
efek pada penelitian yang dipublikasikan. Pertama, kritik yang ditulis dalam mode abstrak.
Bukan hanya mengkritik kertas yang masih ada, jika kritikus akan mengulang studi tanpa
membuat kesalahan yang dituduhkan, maka pengguna akan menuntut penelitian yang
dikoreksi prosedur tersebut harus diikuti di masa depan. Jika kesalahan diduga penting untuk
pengguna, maka peneliti lain, editor, dan wasit akan mengadopsi saran. Kedua, kritikus yang
menempatkan tuntutan tidak masuk akal pada studi menyebabkan peneliti lain untuk
mengabaikan keluhan mereka. Ketiga, para peneliti sebagian besar, memperdebatkan
metodologi "tidak menang" situasi, karena masing-masing pihak berpendapat dari paradigm
yang berbeda dengan aturan yang berbeda dan tidak ada kesamaan.

Selain itu bila dilihat dari sudut pandang manfaat yang akan diperoleh dari hasil
metodologi penelitian positive accounting theory (PAT) digambarkan bahwa setiap fenomena
sosial sebagai konsekuensi pembuatan keputusan oleh individu. Singkatnya individu
membuat keputusan tetapi tidak melaksanakan. Ketika komite menyusun standar, direktur
membuat keputusan, metodologi individu mengatakan bahwa itu keputusan group dengan
penjelasan keputusan yang dibuat oleh masing-masing anggota dalam komite. Sehingga
fenomena yang diambil dari penelitian positive accounting theory (PAT) tidak dapat merubah
keputusan yang akan diambil oleh para penggunanya, lebih tepatnya tergantung dari masing-
masing individu dalam hal ini komitekomite maupun manajemen.

Dari segi filosofi positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan oleh Watts
dan Zimmerman tentang filosofi positive accounting theory (PAT) lebih banyak didasarkan
pada penekanan bahwa Watts & Zimmerman memberi batasan positif/normatif. Watts &
Zimmerman tidak bersandar pada filsafat argumen-argumen ilmu pengetahuan lainnya dalam
mendukung tulisan metodologi pertama yang sedang mereka mereka kembangkan. Watt
untuk & Zimmerman menganggap bahwa sosial world dan strukturnya dapat dipandang
secara terpisah dari individu yang dipelajarinya, hal ini tidak obyektif karena tidak mungkin
peneliti terpisah dari obyek yang diteliti.

Pandangan Penulis Mengenai Positive Accounting Theory (PAT) Kedepannya

Pandangan penulis mengenai positive accounting theory (PAT) ke depannya adalah


arah penelitian positivism di masa depan untuk menutupi kekurangan sebelumnya. Salah
satunya berimprovisasi untuk menghubungkan teori dengan fakta empirisnya dengan
hipotesahipotesa alternative dan memperluas kemungkinan pengaruh dari political cost
terhadap cashflow dari yang sekarang. Kedua, Teori dan model-model empiris harus lebih
dikembangkan untuk mengatasi endogenitas diantara variable-variabel. Ketiga Pengukuran
error dikurangi untuk lebih menguatkan hasil penelitian. Selain itu dalam filosofi yang
digunakan positive accounting theory (PAT) harus memasukkan unsur sosial dalam religi
sehingga manfaat yang dihasilkan dari suatu penelitian yang berdasarkan positive accounting
theory [(PAT) akan berguna bagi pihak-pihak berkepentingan terutama bagi masyarakat yang
secara tidak langsung terkena dampak dari positive accounting theory (PAT) tersebut.

Selain dari aspek sosial, aspek religi dalam positive accounting theory (PAT) juga
penting karena semua ilmu dari positive accounting theory (PAT) selain berorientasi pada
manusia, juga pada Sang Illahi. Sehingga dengan adanya orientasi positive accounting theory
(PAT) terhadap Sang Illahi maka moral hazard yang akan dilakukanoleh para pihak yang
berkepentingan dari teori yang dikeluarkan dari positive accounting theory (PAT) dapat
diminimalisir. Sehingga selain berguna bagi masyarakat sekitar, hasilnya juga sesuai yang
disyariatkan karena berdasarkan nilai-nilai religi. Disarankan lebih banyak penelitian yang
berbasis selain positive accounting theory (PAT), sehingga lebih dapat mengembangkan
akuntansi yang telah ada dan mempunyai manfaat yang lebih besar dalam perkembangan
akuntansi. Terutama bagi seluruh lapisan masyarakat yang secara tidak langsung
berhubungan dengan proses akuntansi. Selain dituntutnya perkembangan akuntansi yang
lebih baik, maka secara otomatis juga harus terjadi perubahan pada standar akuntansi yang
akan digunakan setiap negara. Yang mana setiap negara tersebut harus membuat standar
akuntansi sesuai dengan keadaan negaranya.
III.Ringkasan dan konklusion

Tujuan utama kami dalam makalah ini adalah untuk memberikan suatu
perspektif pada tahun 1978 dan 1979 Akuntansi Reuiew makalah. 1978 kertas
telah terbukti lebih penting daripada "Alasan" kertas. Berdasarkan kutipan, 1978
kertas telah menerima lebih dari tiga kali lebih banyak kutipan sebagai 1979
kertas (Coklat dan Gardner 1985, 97J. 1978 kertas adalah katalis untuk penelitian
pilihan metode akuntansi. Kecuali untuk menghasilkan perdebatan metodologi,
1979 "Alasan" kertas tetap di luar arus utama penelitian akuntansi mungkin
karena lebih subjektif jenis bukti yang diperlukan untuk menguji teori-teori efek
accountlng penelitian kebijakan.
Perdebatan metodologi telah kurang berguna dari penemuan dan penjelasan
empiris keteraturan. Positif literatu empiris keteraturan dalam akuntansi pilihan
dan memberikan penjelasan bagi mereka. Kritik dari tahun 1978 dan 1979
makalah mengangkat isu-isu yang melibatkan
r akuntansi telah menemukan beberapa

metode penelitian dan filsafat ilmu. Metodologi kami dan selanjutnya literatur
yang digunakan adalah metodologi ekonomi, keuangan, dan ilmu pengetahuan
umumnya. Metodologi ini telah sukses di bidang akuntansi dan kita merasa tidak
ada perlunya untuk meminta maaf untuk itu. Di bawah ini metodologi, teori ini
tidak dibuang hanya karena beberapa konsisten pengamatan. Teori terbaik
ditentukan dalam kompetisi untuk memenuhi permintaan dari mahasiswa dan
praktisi untuk teori-teori yang menjelaskan dan memprediksi akuntansi pilihan.
Hal ini tidak mungkin akuntansi atau ilmu sosial teori dengan sempurna prediksi
akan pernah ada. Peneliti dipengaruhi oleh nilai-nilai mereka. Tapi, sejauh yang
peneliti berlomba-lomba untuk memenuhi mahasiswa dan praktisi' permintaan
untuk teori-teori, mereka memiliki insentif untuk mengurangi pengaruh itu. Lebih
lanjut, hati-hati dikotomi antara teori dan resep membantu mengurangi pengaruh
itu. Terakhir, akuntansi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang
dan satu tidak dapat menghasilkan teori yang memperkirakan dan menjelaskan
fenomena akuntansi dengan mengabaikan insentif dari individu-individu yang
akun. Di bagian akhir ini kami merangkum kontribusi yang dibuat oleh sastra ini,
pandangan kita pada yang menjanjikan petunjuk penelitian, dan kesimpulan.

Positif Literatur Akuntansi Kontribusi


Menemukan sistematis pola dalam akuntansi pilihan diuraikan di bagian
sebelumnya bagian, dan memberikan penjelasan spesifik untuk pola ini adalah
sastra kontribusi besar. Namun, kami percaya bahwa sastra telah membuat
kontribusi lainnya: ini menyediakan intuitif masuk akal kerangka untuk
memahami akuntansi. Yang masuk akal framework adalah yang berguna
pedagogi untuk pengajaran akuntansi. Literatur juga mendorong peneliti untuk
mengatasi masalah-masalah akuntansi dan menekankan peran sentral tertular
biaya dalam akuntansi teori.
Literatur-literatur yang menjelaskan mengapa akuntansi yang digunakan dan
menyediakan kerangka kerja untuk memprediksi akuntansi pilihan. Pilihan-pilihan
yang tidak dibuat dalam hal "pengukuran yang lebih baik" dari beberapa
akuntansi yang membangun, seperti pendapatan. Pilihan yang dibuat dalam hal
individu tujuan dan efek dari metode akuntansi pada pencapaian tujuan tersebut.
Sebagai contoh, beberapa akuntansi instruktur mengajarkan bahwa metode
akuntansi tertentu (misalnya, biaya saat ini) lebih baik daripada yang lain
(misalnya, biaya historis). Namun, tidak ada penjelasan yang memadai mengapa
ini "baik" langkah-langkah yang tidak diadopsi. Positif literatur akuntansi yang
diperlukan seperti yang diberikan proposisi yang diterima set memaksimalkan
kekayaan dari pihak kontraktor dan kemudian berusaha untuk memahami
bagaimana kekayaan dipengaruhi oleh akuntansi tertentu metode.
Literatur penekanan pada memprediksi dan menjelaskan fenomena akuntansi
mendorong riset yang relevan dengan akuntansi. Salah satu pertanyaan yang satu
mengejar pendekatan ini meminta model baru adalah apakah hal ini memiliki
relevansi untuk memprediksi dan menjelaskan akuntansi praktek.
Kontribusi lain dari sastra adalah untuk menyoroti pentingnya biaya kontrak
tincluding informasi, badan, kebangkrutan, dan melobi biaya). Biaya kontrak telah
lama penting di bidang ekonomi dan tanggal untuk Coase ( 1937). Positif
akuntansi penelitian baru-baru ini telah diakui Pentingnya biaya kontrak untuk
menjelaskan akuntansi. Pada akhir 1960-an dan 1970-an, keuangan ekonom yang
berasal pricing model (capital asset pricing model, model penentuan harga opsi,
arbitrage pricing model). Model ini dikembangkan berdasarkan asumsi-asumsi
tanpa biaya informasi dan model tersebut menjelaskan mengapa berbeda
Referensi

Alchian, A. A. 1950. Ketidakpastian, evolusi dan teori ekonomi. Jurnal Polittcol

Ekonomi. (JuneJ: 211-221.

, dan H. Demsetz. 1972. Produksi, Informasi biaya dan organisasi ekonomi.


Amerika 6conomtc fteuieii". {DecemberJ: 777-795.

Bola, R. 1972. Perubahan dalam akuntansi teknik dan harga saham. Jurnal
o/Akuntansi ftesearch. tsupplement): 1-38.

1980. Diskusi tentang akuntansi untuk penelitian dan pengembangan biaya:


Satu Dampak dari pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan. "Jurnal dari
Accotintinp Penelitian. (Kenyal - mentl: 27-37.

. 1989. Akuntansi, audit dan sifat dari perusahaan. Kertas kerja, William E.
Simon Graduate School of Business Administration, University of Rochester.

. dan P. Coklat. 1968. Empiris evaluasi akuntansi pendapatan angka. Jour-

nal oJ Accottnting Penelitian. (Musim gugur): 159-178.

, dan G. Foster. 1982. Perusahaan keuangan pelaporan: A metodologis revlew


dari penelitian empiris. JournctI o/Akuntansi ftesenrch. (SupplementJ: 161-234.

Berang-Berang, W. 1968. Kandungan informasi dari pengumuman laba tahunan.


Jurnal

Accotintinp Penelitian. (Suplemen): 67-92.

Begley, J. 1990. Utang perjanjian-perjanjian dan akuntansi pilihan. Jurnal o/


AccounttnS & Ekonomi. (Forthcomingl.

Bernard, V. 1989. Pasar modal penelitian Di bidang akuntansi selama tahun 1980-an:
Sebuah tinjauan kritis. Naskah, University of Michigan.

Bowen, R. M., E. W. Noreen, dan J. M. Lacey. 1981. Faktor penentu keputusan


perusahaan untuk mengkapitalisasi bunga. Jurnal oJAccountinp & Ekonomi.
(Agustus): 15 Aku -179.
Coklat, L. D., dan J. C. Gardner. 1985. Menggunakan kutipan analisis untuk menilai
Dampak dari jurnal - Jurnal dan artikel tentang kontemporer penelitian akuntansi
(CARJ. Joiirnot o/Akuntansi Heseorch. (Semi): 84-109.

Chambers, R. J. 1966. Akuntansi, evotuntion, akhir ekonomi behnutor. Prentice-Hall.


Christie. A. A. 1987. Pada penampang analisis dalam penelitian akuntansi. Jurnal Ac-

menghitung & Economics. (Decemberl: 231-258.

l99o. Agregasi statistik uji: evaluasi terhadap bukti-bukti pada pihak pada
persetujuan dan ukuran hipotesis. "Journot Akuntansi & Ekonomi. (ForthcomingJ.

Christenson, C. 1983. Metodologi akuntansi positif. Akuntansi Revteu". (JanuaryJ: 1-22.

Coase, R. H. 1937. Sifat dari perusahaan. Economtcn. (November): 386—4O6.

Daley, L. A., dan R. L. Vigeland. 1983. Efek dari perjanjian utang dan biaya-biaya politik
pada pilihan metode akuntansi: kasus akuntansi untuk R&D biaya. Jurnal o/ Akuntansi
& E:conomics. tDecember}: 195-211.

DeAngeIo. L. E. 1986. Akuntansi nomor sebagai penilaian pasar pengganti: studi


management buyout umum pemegang saham. Tfie Akuntansi Reuiew. (Juli): 400-420.

. 1988a. Manajerial persaingan, informasi biaya, dan corporate governance:


penggunaan akuntansi mengukur kinerja Dalam rapat umum kontes. Joiirnot
o/Akuntansi & Ekonomi. (Januari): 3-36.

. 1988b. Diskusi tentang bukti-bukti dari laba manajemen dari satu ketentuan
untuk kredit macet. Jurnal Riset Akuntansi. (Supplementl: 32-40.

Duke. J.. dan H. Berburu. 1990. Empiris pemeriksaan dari perjanjian utang
pembatasan dan akuntansi terkait utang proxy. Jourriot o/Accoitntinp &
fconorriics. (Forthcomingl.

Anda mungkin juga menyukai