Oleh :
KELOMPOK VII
MANAJEMEN OPERASI A4
NAMA KELOMPOK :
1. Anak Agung Sagung Wulan Maharani 07 / 2007521024
2. Ni Made Dwi Ratna Cahyanti 16 / 2007521199
3. Made Aditya Saputra 18 / 2007521209
4. Nyoman Mutiara Pradnyani 23 / 2007521227
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Manajemen
Proyek (Percepatan Proyek) yang bertujuan untuk memenuhi standar penilaian dalam mata
kuliah Manajemen Operasi.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Drs.
Kastawan Mandala, M.M. selaku dosen pengajar mata kuliah yang telah memberikan
penugasan ini yang dapat menambah wawasan serta meningkatkan hubungan kerja sama
yang baik diantara kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, hal
ini dikarenakan wawasan serta pengalaman yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai penyempurnaan
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat terhadap semua pihak, khususnya dalam
lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dan masyarakat pada
umumnya agar dapat menambah wawasan dan informasi mengenai manajemen operasi.
JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................(ii)
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................(iii)
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................(1)
1.1 Latar Belakang.................................................................................................(1)
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................(1)
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................(2)
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................(3)
2.1 Menentukan Jalur Kritis..................................................................................(3)
2.2 Biaya Sumber Daya.........................................................................................(7)
2.3 Percepatan Proyek...........................................................................................(8)
BAB III PENUTUP...........................................................................................(11)
3.1 Kesimpulan....................................................................................................(11)
3.2 Saran..............................................................................................................(11)
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Lintas Depan
Untuk menunjukkan secara jelas jadwal aktivitas pada jaringan proyek, dapat
menggunakan notasi yang ditunjukan pada gambar diatas. ES dari sebuah aktivitas ditunjukan
pada sisi pojok kiri atas dari titik simpul yang menunjukan aktivitas tersebut. EF ditunjukan
pada sisi pojok kanan atas. Waktu yang paling lambat, LS dan LF, ditunjukkan pada sisi
pojok kiri bawah dan kanan bawah, secara berurutan.
a. Peraturan Waktu Mulai Paling Awal
Sebelum sebuah aktivitas bisa dimulai, semua aktivitas pendahulunya yang terdekat
harus sudah selesai.
Jika sebuah aktivitas hanya memiliki aktivitas pendahulu terdekat tunggal, ES
sama dengan EF dari aktivitas pendahulunya.
Jika sebuah aktivitas memiliki banyak aktivitas pendahulu terdekat, ES
merupakan nilai maksimal dari semua nila EF dari aktivitas pendahulunya, yakni
ES = Maksimal (EF dari semua aktivitas pendahulu terdekat)
b. Peraturan Waktu Mulai Paling Awal
Waktu selesai yang paling awal (EF) dari sebuah aktivitas merupakan jumlah dari
waktu mulai yang paling awalnya (ES) dan waktu aktivitasnya, yakni EF = ES + Waktu
Aktivitas. Walaupun lintas depan memungkinkan kita untuk menentukan waktu penyelesaian
proyek yang paling awal, hal itu tidak mengidentifikasi jalur kritis. Untuk mengidentifikasi
jalur ini, kita sekarang perlu untuk melakukan lintas belakang untuk menemukan nilai LS dan
LF untuk semua aktivitas.
Lintas Belakang
Seperti halnya lintas depan dimulai dengan aktivitas pertama dalam proyek, lintas
belakang dimulai dengan aktivitas terakhir dalam proyek. Untuk masing-masing aktivitas,
kita pertama menentukan nilai LF-nya, diikuti dengan nilai LS. Dua peraturan berikut
digunakan dalam proses ini.
a. Peraturan Waktu Selesai Paling Telat
Peraturan ini juga berdasarkan pada fakta bahwa sebelum sebuah aktivitas bisa
dimulai, semua aktivitas sebelumnya harus diselesaikan terlebih dahulu.
Jika sebuah aktivitas merupakan sebuah aktivitas pendahulu terdekat untuk
hanya satu aktivitas, nilai LF-nya sama dengan nilai LS dari aktivitas yang
mengikuti setelahnya.
Jika sebuah aktivitas merupakan sebuah aktivitas pendahulu terdekat bagi
lebih dari satu aktivitas, nilai LF-nya merupakan nilai minimal dari semua
nilai LS dari semua aktivitas yang mengikut setelahnya. Yakni LF = Minimal
(LS dari Semua aktivitas yang mengikuti setelahnya)
b. Peraturan Waktu Mulai Paling Lambat
Waktu mulai yang paling lambat (LS) dari sebuah aktivitas merupakan perbedaan dari
waktu selesai paling lambat (LF) dan waktu aktivitasnya, yakni LS = LF – Waktu aktivitas.
3.1 Kesimpulan
Jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui suatu jaringan. Untuk
menemukan jalur kritis, kita harus menghitung dua waktu awal dan akhir untuk masing-
masing aktivitas, diantaranya yaitu permulaan paling awal (Earliest Start—ES) adalah
waktu paling awal di mana sebuah aktivitas bisa dimulai, asumsikan semua aktivitas
pendahuluannya telah selesai, penyelesaian paling awal (Earliest Finish—EF) adalah
waktu paling awal di mana sebuah aktivitas bisa diselesaikan, permulaan paling akhir
(Latest Start—LS) adalah waktu paling lambat di mana sebuah aktivitas bisa dimulai
sehingga tidak menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek, penyelesaian paling
akhir (Latest Finish—LF) adalah waktu paling lambat di mana sebuah aktivitas harus
selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek.
Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah
metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui
siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa
fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan,
pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
Percepatan proyek atau schedule compression digunakan untuk mempercepat jadwal
proyek pada saat perencanaan maupun saat pelaksanaan. Schedule compression saat
perencanaan bertujuan untuk mendapatkan jadwal yang optimal atas biaya. Hal ini
terdapat pada proses Schedule Development. Sedangkan schedule compression saat
pelaksanaan umumnya untuk mengatasi keterlambatan pelaksanaan.
3.2 Saran
1. Bagi Pembaca
Hendaknya dalam pembuatan makalah ini, mampu menjadi referensi lain dalam
pengetahuan hingga pembuatan tulisan yang berkaitan dengan materi analisis
sumber dan penggunaan kas. Dalam hal ini, pembaca diharapkan mampu
memahami penentuan jalur kritis, biaya sumber daya dan percepatan proyek
dalam suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay & Barry Render. 2017. Manajemen Operasi – Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan. Edisi ke 11, Penerbit Salemba Empat
Udayana, University. Biaya Sumber Daya dan Percepatan Proyek. Dikutip melalui laman
https://www.coursehero.com/file/39418477/biaya-sumber-daya-
dan-percepatan-proyekdocx/