BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2003 dimulainya operasi pemusnahan helm yang bukan standar oleh jajaran
kepolisian, ada beberapa warga Banjarmasin yang mengeluh/segan dengan penggunaan
helm standar. Berbagai alasan mulai dari kepala terasa berat,tidak nyaman,tidak mendengar
kalo ada yang memanggil, dan sebagainya.
Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman. Biasanya helm semacam ini lulus
persyaratan DOT (Departement of Transportation) atau standar transportasi Amerika
Serikat. Ada juga standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang, bahkan Indonesia
sendiri. Apapun itu, helm yang aman adalah helm yang terbuat dari lapisan cangkang luar
yang membungkus seluruh kepala dan menyisakan cukup ruang untuk melihat
kedepan.Orang-orang sering menyebutnya helm full face. Juga cangkangnya harus
lumanyan tebal dan anti benturan.
Helm yang aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan meskipun
hampir-hampir tidak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm haruslah cukup ringan dan
memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik kala siang dan malam ataupun teruk hujan.
Hindari penggunaan jenis kaca mika yang kurang bening yang mengurangi jarak
pandang,terutama saat malam. Kaca yang sudah penuh dengan goresan, sebaiknya diganti.
Pilihlah yng berkualitas oleh kebeningan dan tidak berefek cembung atau cekung.
Sekarang ini banyak sekali terdapat merk-merk helm yang ditawarkan kepada konsumen
seperti Arai, Shoe, Nolan, dan merk helm GV yang palsu yaitu GM dan sebagainya.
Dimana masing-masing merk helm tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih
unggul dibandingkan dengan merk lain. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah
yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan
perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, pihak produsen harus mampu merebut
hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan
konsumennya.
Dalam memahami prilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat
yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping
dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap
prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya,kelas
social,kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan factor internal
adalah factor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar,
kepribadian, dan konsep diri,serta sikap (Stanton,1996:155).
Oleh sebab itu konsumen harus dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan
berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli
produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen
itu sendiri. Tidak semua merk helm yang mampu diminati oleh sebagian besar konsumen
yang ada, tetapi hanya beberapa saja.Salah satunya adalah merk GV yang menjadi pilihan
konsumen khususnya mehasisiwa fakultas ekonomi UNLAM Banjarmasin.
Helm merk GV ini memiliki kualitas yang berstandar internasional yang menggunakan
teknologi dari Italia. Berat helm half face idealnya 1 sampai 1,3 kg, sedangkan untuk helm
full face bobotnya berkisar 1,3-1,7 kg.
Helm GV nampaknya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor, khususnya
mahasiswa. Sering dikatakan oleh para mahasiswa Kalau naik motor helmnya harus GV
kalo tidak mau di cap tidak gaul. Melihat keadaan inilah penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai perilaku konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam
menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan
kepada konsumen, sehinggan diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan
yang berakibat lengsung pada peningkatan pasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi
beberapa hal sebagai berikut :
Banyaknya merk-merk helm sepada motor yang ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen.
Helm merupakan salah satu penunjang keselamatan berkendaraan yang sangat penting.
Pentingnya memahami prilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan.
Helm GV diminati oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi UNLAM.
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan
promosi secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli helm merk GV?
2.Dari factor-faktor tersebut, factor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh
terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian helm merk GV?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1.Untuk mengetahui prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV dilihat dari harga,
selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
2.Untuk mengetahui factor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam
pembelian helm merk GV.
D. Manfaat Penelitian
1.Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan
dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan
usaha bisnis mereka.
Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan
adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam benyak
perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk
tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran
merupakan factor vital sebagai strategi pesrusahaan dalam menjalankan usahanya, yang
terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar,
atau bias juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan
penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) Pemasaran adalah proses social yang didalamnyaa individu
dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produks yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada meupun pembeli potensial.
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) Pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan
hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia
membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami
tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan
mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi,
serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.
2. Prilaku Konsumen
Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) Prilaku konsumen merupakan
interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di
mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
Dari dua jenis definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu
proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu
dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara
ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau
jasa tertentu.
a.Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen.
Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya yang merupakan karakter paling
penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi
penentu dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri
dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah
suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari
keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya
terbagi dalam strata atau kelas social. Kelas social merupakan sekelompok orang yang
sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya
tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan
pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok
acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memilki
pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh
dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga
sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan
peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau
merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan
jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan
gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat
melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan
yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan
jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan
produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri,
yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam
menganalisis prilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang
berhubungan dengan kepribadian seseorang.
d.Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis utama, yaitu :
motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan
terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen.
Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk
dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
4.Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen
ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
memakai, dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuasakan kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset
atau Quesioner atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk
mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati
tahap-tahap sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.
Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang
diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu
dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan
eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi
rangsangan yang paling sering membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar
kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b.Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus
diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative pilihan
untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-
sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar
adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh
relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara
umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial
yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
d.Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan,
konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika
keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan
yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat
mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan
mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang
terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penelitian sebelumnya.
KERANGKA FIKIRAN
Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis I
Ho : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan
promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
hel merk GV.
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan
promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian hel
merk GV.
b.Hipotesis II
A.Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin dengan alamat JL. Brigjen H. Hasan Basri Banjarmasin Telp. 0511-
3305116,3306654 FAX. 0511-3306654
a.Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu
literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
( scoring ).
2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui
wawancara dan kuesioner di lapangan.
b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti
data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan
langsung dengan objek yang diteliti.
E.Variabel penelitian
1.VAriabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV di Fakultas
Ekonomi UNLAM Banjarmasin.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka
digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan
interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 2 Skor 1
2,1 4 Skor 2
4,1 6 Skor 3
6,1 8 Skor 4
8,1 10 Skor 5
1.Harga (X1)
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga harga helm merk GV yang
ditetapkan dibandingkan dengan harga produk pesaingnya yang sejenis.
X1.1Perbandingan dengan harga pesaing
Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga helm merk GV dengan helm merk lain
yang sejenis seperti Arai, Shoe, Nolan, dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.
X1.2Harga yang ditetapkan
Tanggpan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk yang dbeli konsumen.
Diukur dalam rupiah.
2.Selera (X2)
Uji validasi dan rehabilitasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar data
yang diperoleh dengan cara penyetaraan quisioner valid dan reliable.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diingikan dan mempu
mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrument menunjukkan
sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang
dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 ).
Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu menguji
terhadap kualitas item-itemnya. Yaitu dengan menghitung korelasi antara setiap item
dengan skor total sebagai kriteria validilitasnya.
Uji reabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau
diandalkan. Pengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha
Cronbach (a). Dimana, biasanya reliabilitas minimal 0,5.
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan
menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier
Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dugunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara variabel
independent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem multikolonieritas. Untuk
mengetahui ada tidaknya multi kolonieritas antar variabel, dapat dilihat dari Variabel
Inflation (VIF) dari masing-masing variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF
kurang dari sepuluh dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas ( Gujarati, 1995).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian
dari residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang kain tetap, maka disebut
omoskedastisitas. Dan jika varian berbeda disebut heteroskedasitas ( Santoso, Singgih,
2002 :208 ). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterosskedatisitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Sperman Rank Correlation. Apabila hasil pengujian menunjukkan
lebih dari = 5% maka tidak ada heteroskedasitas.
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mgnetahui apakah sebuah model regresi, variabel
independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih Santoso
( 2001 : 142 ) pedoman pengambilam keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig
atau signifikan lebih besar daripada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).
DAFTAR PUSTAKA