Anda di halaman 1dari 3

Laporan Literasi Membaca Novel

Nama : Hayatun Nufus Kamilah


Kelas/Abse : XII MIPA 7 / 13
n

Identitas Novel

Judul : Cinta Dalam Diam


Penulis : Shineeminka
Tahun : 2017
Terbit
Cetakan ke : Pertama
Penerbit : BINTANG MEDIA
PT MELVANA MEDIA INDONESIA
Halaman : 352

Sinopsis/Ringkasan Cerita

Fatimah Az-Zahra yang terpaksa menerima perjodohan dengan teman kecilnya, Ali. Ali
sendiri merupakan seorang dokter sekaligus dosen di kampus Zahra. Kisah pedih dimulai di
malam pertama ketika Ali melihat sosok Ayana, tante Zahra. Ali sadar, ternyata bukan Zahra
yang ia cintai selama ini, melainkan tante dari istrinya sekarang. Wajah mereka memang sangat
mirip. Ali berada di keadaan yang membuatnya bimbang. Ali mencintai Ayana yang juga
ternyata mencintainya. Namun ia juga sudah terlanjur nyaman dengan Zahra. Di belakang
Zahra, Ali menjalin hubungan dengan Ayana. Sikap Ali kepada Zahra mulai berubah. Ali sering
kali mengacuhkannya. Zahra memendam semua yang ia rasakan seorang diri. Ali bimbang, ia
tidak ingin berlama-lama dalam dosa perasaan. Ia menceritakan masalahnya kepada Ibunya
yang kemudian meminta Zahra untuk mengikhlaskan Ali menikah dengan Ayana. Hati Zahra
benar-benar hancur hingga membuatnya keguguran. Ali menyesal karena harus kehilangan
calon bayinya yang bahkan belum ia ketahui keberadaannya. Dan itupun karena ulahnya
sendiri. Ali tak tega mengatakan kabar keguguran tersebut pada Zahra. Namun, lagi-lagi Ayana
yang merusak semuanya. Ia sengaja mengatakanya kepada Zahra. Zahra benar-benar kecewa
kepada Ali.
Setelah Sekian lama mereka menjalani hidup masing-masing. Ali tak tahan harus
memendam rindunya, ia datang menemui Zahra yang kenyataannya masih membenci Ali.
Namun tak bisa dipaksakan bahwa rasa cinta itu masih ada. Hingga akhirnya Ali jatuh sakit dan
Zahra mulai membuka hati dan merawat Ali.
Ujian berkali-kali datang. Ayana tak menyerah demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia
kembali hadir merusak hubungan Ali dan Zahra. Begitu banyak rintangan yang harus mereka
hadapi demi membangun pernikahan yang menjadi jalan mereka menuju surga Allah.

Analisis Unsur Intrinsik

No. Unsur Uraian Kutipan Hlm.


Intrinsik
1. Setting Tempat Aku menundukkan kepalaku dalam-dalam 18
saat mulai melangkah memasuki halaman
masjid yang terletak di dekat fakultas hukum.
Sepertinya masjid memang sengaja dibangun
dekat Fakultas Hukum. Mungkin supaya anak-
anak hukum pada ingat agama. Maklum, di
antara semua fakultas, kemungkinan yang
paling besar godaannya kalau sudah terjun ke
dunia kerja, ya anak-anak hukum.

Waktu Zahra baru terbangun tepat pukul sembilan 156


malam. Ali yang dengan setia menemani
Zahra, tidak dapat menyembunyikan rasa
leganya saat melihat mata Zahra yang sudah
lebih dari lima jam terpejam akhirnya terbuka
lebar. Mata coklat Zahra menatap bingung
ruangan yang kini ia tempati. Ini bukan
kamarnya. Ini juga bukan kamar ia dan Ali.

Suasana Sakit… aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba 44


hatiku terasa sakit saat kata mengakhiri
terucap dari mulut Mas Ali. Ia ingin
mengakhiri pernikahan yang kurang dari dua
puluh empat jam berlangsung. Apa yang
sebenarnya telah terjadi?

2. Alur Tahapan Alur

Pengenalan Aneh! Itulah pendapatku saat mengamati 5


penampilanku di depan cermin. Bayangkan!
Aku yang biasanya memakai jeans dan kemeja
lengan panjang saat menemani Mama
bepergian, hari ini –tak tahu kenapa- malah
disuruh Mama untuk memakai gamis!

Konflik Aku tidak menyangka kalau akan mengalami 46


hal ini… Aku berharap, meski pernikahan ini
tidak didasari oleh cinta, pernikhan ini
berjalan sebagaimana mestinya. Tapi kenapa
semuanya jadi serumit ini? Aku menikah
dengan seseorang yang mencintai tanteku
sendiri. Apa yang harus kulakukan? Lagi-lagi
pertanyaan itulah yang terus kupertanyakan.

Klimaks Zahra masih memilih memejamkan matanya. 137


Ia mendengarkan segala pengakuan Ali dalam
diam.
“Aku mencintainya, Ra. Aku sungguh
mencintainya.”
Setetes air mata membasahi sudut mata
Zahra. Pengakuan cinta Ali lebih menyakitkan
daripada saat ia melihat Ali dengan Ayana di
kafe. Pengakuan cinta itu bukan untuknya. Ia
menanti pengakuan cinta itu untuknya, namun
ternyata cinta Ali memang tidak pernah ada
untuknya.
Peleraian “Tidak adakah kesempatan untukku 188
memilikimu, Mas? Suara Ayana mulai
terdengar bergetar. “Bukankah kau
mencintaiku?”
“Dulu aku memang mencintaimu, namun
kini tidak ada sedikitpun cinta yang kumiliki
untukmu… Semua cinta yang kumiliku telah
menjadi milik Zahra.”
Penyelesaian Aku mencium punggung tangan Mas Ali 270
seusai salat. Ia mencium ubun-ubunku seraya
membaca doa. Doanya selalu berhasil
membuatku meneteskan air mata.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang
Engkau berikan kepadanya. Dan aku
berlindung pada-Mu dari kejelekannya dan
kejelekan yang engkau berikan kepadanya.”

3. Tokoh,  Nama Tokoh Zahra 5


Penokohan  Penggambaran Dramatik dialog antar tokoh
Watak Tokoh “Iih…! Aneh banget, Mah! Ganti ya? Zahra
keliatan kayak emak-emak kalau pake baju
kayak ginian,” rengekku.
“Enggak…, hari ini kamu harus pake baju
itu!” perintah Mama tegas.
“Please Ma! Zahra gak percaya diri kalau
harus pake baju kayak gini,” mohonku
kembali. Semoga saja Mama mengizinkanku
untuk mengganti baju gombrang ini dengan
baju yang sudah biasa kupakai.

4. Sudut Orang ketiga Aku selalu berharap ketika kata ijab telah 57
Pandang/ serba tahu terucap maka kata cintalah yang selanjutnya
POV kudengar terucap dari bibir imamku, imam
yang insyaallah menuntunku mengejar ridho
ilahi. Namun bukanlah kata cinta yang
terucap, namun kata-kata yang kudengar
menyakitkan.

Jombang, 20 November 2020

Mengetahui Penulis Laporan


Orangtua/Wali

Rilah Hayatun Nufus Kamilah

Anda mungkin juga menyukai