Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

DASAR
(ISBD)
Dosen Pengampu:
Luh Rina Apriani, S.H., M.H.

Disusun Oleh :
3018210391 Abdurrahman Aji
3018210138 Yuniar Beriztryana
3018210335 Naufal Rahman
3018210272 Ananda Salsabila
3018210234 Rangga Saputra
3018210359 Aaliyah Rania Flora

UNIVERSITAS PANCASILA
Fakultas Hukum
2018/2019
A. Hakikat dan Ruang Lingkup ISBD
1. Hakikat ISD dan IBD
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu Ilmu Alamiah (natural sciences), Ilmu Sosial (Social Sciences),
dan Pengetahuan Budaya (the humanities). Ilmu sosial dasar (ISD) termasuk
dalam kelompok ilmu sosial. ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan
timbal balik manusia dengan lingkungannya. Objek kajian ISD adalah sebagai
berikut.
a) Berbagai permasalahan yang terjadi di sekitar kita merupakan masalah
sosial yang dapat ditanggapi melalui pendekatan sendiri maupun
pendekatan makhluk sosial.
b) Banyak kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang masing-
masing memiliki kepentingan dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga
persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerja sama dan
pertentangan.
Intinya, matakuliah ISD adalah upaya untuk memberikan pengetahuan dasar dan
pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala sosial sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran kita terhadap
lingkungan sosial meningkat.
Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran
dan kepribadian kita agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan
ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia lain terhadap
manusia yang bersangkutan.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai
masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian yang
berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan atau
keahlian. Pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serta hakikat manusia
yang satu. IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan
umum mengenai konsep-konsep budaya untuk mengkaji masalah kemanusiaan
dan budaya. Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap
masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran budaya
mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
Namun dalam rangka efektivitas dan keterpaduan maka sesuai SK Dirjen Dikti
No. 44/2006 pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan
menjadi ISBD. Sebagai integrasi dari ISD dan IBD, ISBD memiliki kompetensi
dasar menjadi ilmuwan yang professional, yakni yang berpikir kritis, kreatif,
sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan
empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (SK
Dirjen No. 44 tahun 2006).
2. Ruang Lingkup ISD, ISB, dan ISBD
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada mahasiswa yang diharapkan
akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan menanggulangi masalah-
masalah dalam kehidupan masyarakat (masalah sosial). Ruang lingkup materi
yang disajikan dalam ISD meliputi :
a. Individu, keluarga, dan masyaraakat.
b. Masyarakat desa dan masyarakat kota.
c. Masalah penduduk.
d. Pelapisan sosial.
e. Pemuda dan sosialisasi.
f. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.
Berdasarkan hasil konsorsium pada lokakarya tahun 1982, ditetapkan bahwa
matakuliah IBD adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah budaya. IBD bukanlah pengetahuan
mengenai budaya. Materi yang disajikan bukanlah tema atau topik tentang
kebudayaan. Pokok kajian IBD adalah aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya, hakikat manusia yang
satu, serta sistem nilai budaya. Ruang lingkup yang dijadikan tema dalam mata
kuliah IBD mencakup hal-hal berikut.
a. Manusia dan pandangan hidup
b. Manusia dan keindahan
c. Manusia dan keadilan
d. Manusia dan cinta kasih
e. Manusia dan tanggung jawab
f. Manusia dan kegelisahan
g. Manusia dan harapan
Materi ISD dan IBD digabungkan menjadi ISBD maka sesuai dengan konsep
kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yang
mengarah pada tercapaimya kompetensi dasar. Artinya, bahwa pemberian
substansi kajian atau ruang lingkup kajian ISBD yang ada kepada mahasiswa
diharapkan dapat mencapai kompetensi dasar matakuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kalian ISBD berdasarkan ketentuan dalam Surat Keputusan
Dirjen Dikti No.30/Dikti/Kep/2003 tentang Rambu-Rambu Pelaksaan Tinggi
Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut.
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia dan peradaban
d. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
e. Manusia, keragaman, dan kesederajatan
f. Moralitas dan hukum
g. Manusia, sains, dan teknologi
h. Manusia dan lingkungan
Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu Surat Keputusan Dirjen Dikti
No.44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksaan Kelompok Matakuliah
Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi, substansi kajian ISBD
meliputi hal-hal berikut.
a. Pengantar ISBD
b. Manusia sebagai makhluk budaya
c. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
d. Manusia dan peradaban
e. Manusia, keragaman, dan kesetaraan
f. Manusia, nilai, moral, dan hukum
g. Manusia, sains, teknologi, dan seni
h. Manusia dan lingkungan
Kajian ISBD mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan
manusia sebagai subjek bagi masalah tersebut. Baik dihadapkan pada masalah
sosial maupun budaya tersebut. Baik dihadapkan pada masalah sosial maupun
budaya tersebut, diharapkan manusia dapat meningkat wawasannya,
kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun pemecahan
masalahnya.
B. ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dan Pendidikan
Umum
1. ISBD merupakan Kelompok MBB di Perguruan Tinggi
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Menurut Surat Keputusan Menteri No.
232/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam kelompok MPK kurikulum
institusional. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan
pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, yang terdiri
atas tambahan dari kelompok ilmu dalam dalam kurikulum inti yang disusun
dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas
perguruan tinggi yang bersangkutan. Sedangkan, kelompok MPK kurikulum
institusional yang lain, misalnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ilmu alamiah
dasar, filsafat ilmu, dan olahraga (Pasal 10 ayat (2)).
Selanjutnya terjadi perubahan, berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti
No.31/Dikti/Kep/2003 dan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 44/Dikti/kep/2006
tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat di Perguruan Tinggi maka ISBD termasuk dalam kelompok
MBB (Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat). Matakuliah yang termasuk
dalam MBB terdiri atas :
a. Ilmu sosial dan budaya dasar (ISBD)
b. Ilmu kealaman dasar (IAD)
a. Visi Kelompok Mahasiswa Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman
bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat,
pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
b. Misi Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Misi kelompok MBB di perguruan tinggi membantu menumbuhkembangkan:
daya kritis, daya kreatif, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai
sosial dan budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial. Standar kompetensi
kelompok MBB yang harus dikuasai mahasiswa meliputi berpikir kritis, kreatif,
sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, memiliki apresiasi,
kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung
tinggi nilai kemampuan.
c. Kompetensi Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan dan profesional
yang berpikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis,
memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan
budaya secara arif. Kompetensi dasar untuk IAD adalah menjadi ilmuwan dan
profesional yang berpikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas,
etis, estetis, memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup, serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah
lingkungan hidup secara arif.
2. ISBD Sebagai Program Pendidikan Umum (General Education)
Lulusan perguruan tinggi baik ilmuwan/akademisi dan profesional diharapkan
memiliki jenis kemampuan yang meliputi kemampuan personal, kemampuan
akademik, dan kemampuan profesional. Kemampuan personalm ini adalah
kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan
memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku, dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesial; memahami dan mengenal
nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan (Pancasila).
Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah,
baik lisan maupun tulisan; menguasai peralatan analisis, berpikir logis, kritis,
sistematik, dan analitik. Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam
bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Kemampuan personal ditanamkan
kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga ahli melalui program pendidikan
umum (general education). ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan
umum yang bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal.
Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan
pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan
keahlian serta golongan asal masing-masing; membantu mahasiswa menemukan
diri sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat dan
kebudayaan yang sedang berlangsung. Singkatnya, program pendidikan umum
diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka, disertai
rasa tanggung jawab yang lebih kuat. ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada
para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan
budaya. Selanjutnya, diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis, serta
berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
C. ISBD Sebagai Alternative Pemecahan Masalah Sosial Budaya
ISBD memberikan alternatif sudut pandang atas pemecahan masalah sosial
budaya di masyarakat. Berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian
ISBD, mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu
mengetahui ke arah mana pemecahan masalah harus dilakukan. Pendekatan
dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu
sosial dalam menghadapi masalah sosial. ISBD digunakan untuk mencari
pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisiplioner atau
multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu
sosial lebih bersifat subject oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari
ilmu sosial tersebut.
Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah sosial,
kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan
wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat pengotakan ilmu
secara ketat. ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya,
sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu
sosial yang terintegrasi. Pendekatan yang mendalam dan bersifat subject
oriented dibebankan pada ilmu sosial dan budaya yang lebih bersifat teoretis,
baik yang menyangkut ruang lingkup, metode, dan sistematiknya.
Pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala alamiah juga
bersifat subject oriented. Dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat
memberi wawasan alan pentingnya pendekatan sosial dan budaya dalam
menangani masalah alam. Berdasarkan hal tersebut, beberapa perguruan tinggi
memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program
ilomu alam atau eksakta. Hal ini dimaksudkan agar pendekatan sosial dan
budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi
atas pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi. Dengan demikian,
mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan profesional harapan bangsa mampu
bertindak secara arif dan bijaksana.
Daftar Pustaka

Herimanto, dan Winarno. 2008. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai