Anda di halaman 1dari 9

Ilmu Sosial Budaya Dasar

BAB I

PENGANTAR ISBD

Tujuan Pembelajaran

Diharapkan mahasiswa mampu :

1. Mengetahui kompetensi dasar dan pokok substansi kajian sebagai ruang lingkup

ISBD
2. Menjelaskan pentingnya ISBD sbg MBB (Mata kuliah Berkehidupan

Bermasyarakat) dan program pendidikan umum di perguruan tinggi.


3. Menggunakan ISBD sbg sudut pandang alternatif atas pemecahan masalah sosial

dan budaya.

Materi

1. Hakikat dan ruang lingkup ISBD


2. ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
3. ISBD sbg alternatif pemecahan masalah sosial dan budaya

A Hakikat dan Ruang Lingkup ISBD

Mahasiswa bukanlah makhluk kosong tanpa entry behavior yang tidak memiliki

kemampuan dan kecakapan apapun, akan tetapi sbg objek berpotensi yang mampu

mengkreasi dunia lingkungannya. Sehingga dengan memberikan posisi yang seimbang

antara aktivitas dosen dan mahasiswa dlm proses belajar akan mampu memberikan

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

hasil lebih, baik tambahan ilmu pengetahuan, meningkatnya sikap positif, dan

bertambahnya keterampilan pada mahasiswa.

Untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan, UNESCO (1988) mendeklarasikan

empat pilar pembelajaran, yaitu:

1. Learning to know ( pembelajaran untuk tahu)


2. Learning to do (pembelajaran untuk berbuat)
3. Learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri)
4. Learning to live together (pembelajaran untuk hidup bersama scr harmonis)

Learning to live together dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, juga science

menjadi alat untuk mengkaji fenomena dan problema sosial serta budaya yang terjadi

sehingga seseorang mampu memecahkan masalah sosial dan budaya tsb.

Ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga macam , yaitu:

a. Ilmu alamiah (natural sciences).


b. Ilmu social (social sciences).
c. Pengetahuan budaya (the humanities).

Ilmu Sosial Dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu sosial. ISD tidak bersifat

kearah suatu bidang disiplin ilmu sosial. ISD berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk

menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya yang dihadapi masyarakat Indonesia.

Tema pokok ISD , yaitu hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.

Sasaran kajian ISD adalah :

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

a. Berbagai masalah sosial yang dapat ditanggapi melalui pendekatan sendiri

maupun pendekatan antar bidang (interdisiplin).

b. Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dlm masyarakat yang memiliki

kepentingan dan kebutuhan sendiri, terdapat juga kepentingan yang dapat

mengakibatkan kerja sama dan pertentangan.

ISD adalah upaya untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum ttg

konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial sehingga daya

tangkap, presepsi, dan penalaran mahasiswa thd lingkungan sosial meningkat, dengan

demikian kepekaan sosialnya pun bertambah. Dengan mengetahui dan

mengorientasikan diri ke dalamnya, paling tidak ia harus mampu mengetahui kearah

mana pemecahan jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.

Ruang lingkup materi ISD meliputi :

a. Individu, keluarga dan masyarakat.

b. Masyarakat desa dan masyarakat kota.

c. Masalah penduduk.

d. Pelapisan sosial.

e. Pemuda dan sosialisasi.

f. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

IBD, ilmu budaya dasar (basic humanities) berbeda dengan pengetahuan budaya (the

humanities). Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk

berbudaya. IBD mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD adalah suatu

pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan

menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai

bidang pengetahuan atau keahlian.

Ruang lingkup tema IBD mencakup hal-hal ;

a. Manusia dan pandangan hidup.

b. Manusia dan keindahan.

c. Manusia dan keadilan.

d. Manusia dan cinta kasih.

e. Manusia dan tanggung jawab.

f. Manusia dan kegelisahan.

g. Manusia dan harapan.

Dalam rangka efektivitas dan keterpaduan, sesuai SK Dirjen Dikti No. 44/2006

pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan menjadi ISBD.

ISBD dapat dikatakan sebagai paduan atau integrasi dari kajian ISD dan IBD. ISBD

memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuwan yang profesional, yakni yang berfikir

kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan

dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.

Ruang lingkup kajian ISBD :

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

a. Pengantar ISBD.

b. Manusia sebagai makhluk budaya.

c. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial .

d. Manusia dan peradaban.

e. Manusia, keragaman dan kesetaraan.

f. Manusia, nilai, moral dan hukum.

g. Manusia, sains, teknologi dan seni.

h. Manusia dan lingkungan.

Tujuan ISBD :

a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tentang

keragaman dan kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam

kehidupan masyarakat.

b. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa dalam memecahkan

masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan

kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, selaku individu dan

makhluk sosial beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademis dan

keahliannya.

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

B ISBD sbg Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dan Pendidikan

Umum

Visi MBB di perguruan tinggi, tercantum dlm Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI

No.38 2002 Pasal 1 menyatakan : Mahasiswa memiliki landasan pengetahuan,

wawasan, dan keyakinan sbg bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan makhluk

sosial yang beradab serta tanggung jawab thd sumber daya alam dan lingkungannya.

ISBD termasuk pada kategori General Education (Pendidikan Umum) bertujuan

membina individu (mahasiswa) menjadi warga masyarakat dan warga negara yang

baik, yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dlm

kaitannya dgn masyarakat dan lingkungan hidup.

Pendidikan Umum mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang

sesungguhnya , yang manusiawi, mengenal diri sendiri, manusia lain disekelilingnya,

sadar akan kehidupan luas dengan segala masalah dan kondisinya yang menjadi hak

dan kewajiban tiap orang.

ISBD sbg bagian dari general education bukanlah sebuah disiplin ilmu, tetapi merupakan

sebuah studi yang akan menggunakan makna-makna esensial disiplin ilmu2 sosial dan

ilmu budaya sbg pisau analisis untuk memecahkan masalah sosial dan budaya yang

ada dalam, kehidupan masyarakat. Makna esensial yang melekat dalam kehidupan

masyarakat dan budaya manusia, menurut Phenix (1964:4) meliputi enam pola, yaitu

simbolik (kemampuan berbahasa dan berhitung), empirik (kemampuan memaknai

benda-benda melalui proses penyelidikan empiris), estetik (kemampuan memaknai

keindahan), sinoetik (kemampuan berfikir logis dan rasional sehingga dapat memaknai

benar dan salah), etik (kemampuan memaknai baik dan buruk) dan sinoptik

(kemampuan untuk beragama atau berfilsafat).

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

ISBD dimaksudkan mempelajari bahan-bahan yang sifatnya tabu, tertutup(closed areas)

atau controversial issues yang timbul dlm bidang ekonomi, politik, sejarah, hukum,

moral dll. Dengan bahan ini diharapkan mahasiswa :

a. Dpt mempelajari masalah sosial dan budaya yang perlu dipecahkan.

b. Melatih berbeda pendapat.

c. Mencerminkan kehidupan demokratis.

d. Bahan yang tabu dekat kegunaannya dengan kebutuhan pribadi dan

masyarakat.

Untuk memecahkan masalah sosial dan budaya perlu menggunakan pendekatan

multidisiplin secara integratif, karena hakikat masalahnya kompleks, sehingga perlu

kajian dari berbagai disiplin ilmu, maupun crossdisipliner (penggunaan dua disiplin dari

sudut pandang yg berbeda) untuk mengkaji masalah.

Pendekatan multidisiplin menggunakan ;

Pendekatan Struktural , beberapa disiplin ilmu sosial atau ilmu budaya

digunakan untuk mengkaji masalah tetapi salah satu struktur disiplin tertentu

masih terlihat dominan sebagai pisau analisisnya.

Pendekatan Fungsional , bertitik tolak dari masalah yang terdapat di

masyarakat atau lingkungan atau masalah sosial budaya di mana mahasiswa

terlibat secara langsung. Pendekatan ini tidak berangkat dari satu disiplin ilmu,

karena luasnya pembahasan dan banyaknya konsep yang berhimpitan.

Pendekatan Interfield , bertitik tolak dari ruang lingkup yang luas.

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

Lulusan perguruan tinggi baik ilmuwan/akademisi dan profesional diharapkan

memiliki :

Kemampuan Personal, kemampuan kepribadian, mampu menunjukkan sikap,

tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia. Peka

terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Kemampuan Akademik, kemampuan utk berkomunikasi scr alamiah baik lisan

dan tulisan. Menguasai peralatan analisis, berpikir logis, kritis, sistematik,dan

analitik. Memiliki konsepsional utk mengidentifikasi & merumuskan masalah yg

dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.

Kemampuan Profesional, Kemampuan dlm bidang profesi tenaga ahli yg

bersangkutan.

C ISBD sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya

Dengan mempelajari ISBD diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis, serta berempati

atas solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif.

Pendekatan dlm ilmu sosial lebih bersifat subject oriented , artinya berdasarkan sudut

pandang dari ilmu social tsb, dapat bersifat teoritis sesuai ruang lingkup, metode dan

sistematikanya. Misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif

ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula. Sebuah

ilmu tdk cukup mampu mengkaji masalah kemasyarakatan secara mandiri, tapi

membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, juga dgn solusi pemecahannya.

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.


Ilmu Sosial Budaya Dasar

Pendekatan dlm ilmu alam dalam mengkaji alamiah juga bersifat subject oriented ,

mahasiswa yg menekuni ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam melalui sudut

pandang ilmu mereka. Dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat memberi

wawasan akan pentingnya pendekatan sosial budaya dalam menangani masalah alam.

Dosen : Yussi Retna Wulan Sari, S.sos., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai