Anda di halaman 1dari 3

4.

Pengertian, Pendekatan, da peran ISBD


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang
dikembangkan untuk memahami serta memecahkan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan
serta budaya dengan menggunakan atau menerapkan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu
sosia; dan humaniora dengan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin.
ISBD bukanlah ilmu, melainkan hanyalah sebagai suatu pengetahuan tentang konsepkonsep dasar yang ada dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora dlam rangka pembentukan dan
pengembangkan kepribadian untuk kepribadian untuk berkehidupan bermasyarakat serta
perluasan wawasan, perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada
dan timbul dalam lingkungan :
1. Ilmu Sosial : Khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan masyarakat dan orang lain, agar
daya tangkap, persepsi dan penalaran berkaitan dengan lingkungan sosial dapat
diperluas dan dipertajam.
2.Ilmu Budaya : Khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kehidupan dan lingkungannya
serta kemanusiaanya, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran berkaitan
dengan lingkungan budaya dapat di perluas dan dipertajam (Dirjen DIkti,
2003).
Dengan kata lain, bahwa ISBD merupakan upaya pendidikan yang diarahkan untuk
membantu mahasiswa agar memiliki daya tangkap, presepsi dan penalaran yang luas dan tajam
berkenaan dengan gejala-gejala sosial dan budaya dalam rangka pembentukan dan
pengembangkan kepribadian untuk berkehidupan bermasyarakatan.

Pengajaran ISBD diharapkan dapat melahirkan konsistensi antara ucapan dan tindakan.
Oleh karena itu, ISBD harus merupakan :
1.

Simplifikasi dan distalasi dari berbagai disiplin ilmu sosial dan budaya untuk

2.

kepentingan pendidikan
Tujuannya merupakan ,a body predigest and organized knowledge, skills, specific
virtues, the presumed product of research in the social sciences, to be transmitted to

3.

the student.
Bahan pembelajaran harus merupakan sebagian dari hasil penelitian ilmu-ilmu sosial
dan budaya yang dipilih dan diramu sehingga cocok untuk program pendidikan.

Di lihat dari bahannya, menurut Numan Somantri, ISBD dimaksudkan mempelajari


bahan-bahan yang sifatnya abu, tertutup (closed areas) atau controversial issues yang timbul
dalam bidang ekonomi, politik, sejarah, hokum, moral, dan lainnya. Dengan bahan seperti ini
diharapkan mahasiswa :
1. Dapat memepelajari masalah sosial dan budaya yang perlu dipecahkan
2. Iklim kelas mencerminkan kehidupan demokratis
3. Melatih berbeda pendapat
4. Bahan tabu dekat kegunaanya dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat,
Dalam pengertian ISBD tersebut di atas telah disebutkan bahwa dalam memecahkan
masalah-masalah sosial dan budaya dengan menggunakan pendekatan multidisiplin atau
interdisiplin . Pentingnya pendekatan interdisiplin ini diharapkan agar mahasiswa dapat melihat
masalah-masalah sosial dan budaya secara lebih luas dan komprehensif, sehingga mereka
dikemudian hari dapat berperan serta memecahkan maslaah-masalah sosial dan budaya dalam
kehidupan bermasyarakat.
Dilihat dari perannya, ISBD sebagai salah satu pendukung utama sistem pendidikan
nasional dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia memberikan warna bagi
peningkatan iman dan ketaqwaan (imtak) dan moral dalam upaya mengimbangi kemajuan iptek

dewasa ini. Kemampuan Iptek yang dilepaskan dari dimensi agama atau moral atau sbealiknya
menunjukkan kecenderungan pada apa yang disinyalir oleh Einsten dalam ucapannya yang
terhambur: Science without religion is blind, religion without science is lame ( Ilmu tanpa
agama buta, agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh) (Syahidin, 2008).

Anda mungkin juga menyukai