MATERI 1
KARAKTERISTIK, FAKTOR-FAKTOR DOMINAN, DAN
MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Kelompok 1
Laila Gita A
14080694073
Shofia Melati
Sulistyaning Tyas
14080694053
14080694023
Tomi
130806940
Perekonomian Indonesia
Materi I
1. Karakteristik Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam
rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin
dalam keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sistem perekonomian negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain ideologi/falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, serta struktur
ekonomi.
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia sendiri adalah Sistem Ekonomi
Pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berarti
bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah. Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan
pada lima sila dalam Pancasila dengan beberapa prinsip dasar yang berkaitan dengan
prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam
ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Adapun landasan pokok perekonomian Indonesia tercantum dalam Pasal 33
Undang-Undang Dasar 1945
1. Perekonomian disusun
sebagai
usaha
bersama
berdasar
atas
azas
kekeluargaan,
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan
prinsip
kebersamaan,
efisiensi
berkeadilan,
berkelanjutan,
agar
dapat
mendongkrak
ekonomi
kerakyatan
dan
akan
mampu
yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan serta pemerataan
pembangunan daerah.
2. Faktor- Faktor Dominan yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan dan Penurunan
Perekonomian Indonesia
Perekonomian di Indonesia mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup
signifikan 2010 6,38%, 2011 6.17%, 2012 6.03%, 2013 5.58%, 2014 5.02%. pertumbuhan
ekonomi suatu negara atau wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan
bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik (Amri Amir,
2007)
Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Axel Van T menyatakan masih rendah
dibanding negara-negara yang ada di ASEAN yakni 5,2 % sedangkan Filipina 6,7 %,
Myanmar 8,5%, Kamboja 7,2% dan Malaysia 5,7%. Hal ini tentunya diakibatkan oleh
beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan perekonomian itu sendiri
diantaranya adalah:
a. Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi
oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.
Indonesia memiliki jumlah penduduk cukup besar menurut Badan Pusat Statistik
nasional mengatakan bahwa angka rata-rata peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk
indonesia dalam sepuluh tahun terakhir adalah 32 juta jiwa atau 1,21% pertahunnya. Maka
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk indonesia pertahunnya
meningkat 2,6 juta penduduk. Dan kita dapat mengetahui bahwa Jumlah Penduduk
Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 248 juta jiwa. Dan jumlah penduduk Indonesia tahun
2014 mencapai 250,6 juta jiwa.
Dibanding dengan negara lain dikawasan ASEAN jumlah tersebut menduduki urutan
tinggi. Jumlah penduduk yang tinggi tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang mumpuni.
Hal ini dikarenakan oleh beberapa factor yakni rendahnya minat masyarakat terhadap
pendidikan, kurangnya melatih skill dan kemampuan pribdai, budaya malas dan tidak
disiplin, serta penguasaan terhadap treknologi yang masih rendah.
b. Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber
daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil
hutan dan kekayaan laut.
Di Indonesia terdapat sumber daya alam yang melimpah meliputi hasil pertanian,
perikanan, pertambangan, perkebunan dll. Namun sumberdaya alam yang melimpah juga
tidak dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai untuk mengelola SDA
tersebut demi mencukupi kebutuhan masyarakat. Contohnya pada tahun 2015 pemerintah
memutuskan untuk mengimpor tujuh pangan utama yakni beras sebanyak 1.5 juta ton, cabai,
daging sapi, gula, jagung, kedelai, dan bawang merah.
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan
pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. Perusahaan yang
ada di Indonesia telah beralih kepada penggunaan teknologi mesin yang lebih efisien
sehingga mereka melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap karyawannya seperti PT
Gudang Garam Tbk yang melakukan PHK terhadap 2000 lebih karyawannya ditahun 2014.
Namun mesin yang digunakan bukan produksi dalam negeri melainkan impor. Hal ini
membuktikan bahwa alat-alat elektronik dan teknologi cangggih yang dipakai oleh
masyarakat Indonesia bukan buatan dalam negeri melainkan impor seperti Handphone,
laptop, mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi dll. Menurut mantan Menteri dan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan
teknologi di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya
tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi
di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di
Indonesia.
d. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Di Indonesia sendiri budaya yang buruk yang masih tertanam kuat adalah tidak
disiplin, malas, KKN. Peringkat Indonesia di indeks korupsi yang dikeluarkan Transparency
International naik dari 114 ke 107.
e. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas. Sumber daya modal Indonesia masih bergantung pada
investasi yang dilakukan oleh stakeholder.
3. Masalah Perekonomian di Indonesia
Negara Indonesia mempunyai beberapa masalah ekonomi yang cukup pelik. Ada
beberapa persoalan ekonomi yang hingga saat ini belum bisa diatasi secara maksimal dan
masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Jokowi-JK. Masalah yang tidak segera
diselesaikan dan ditemukan solusinya akan menghambat pertumbuhan perekonomian dan
dalam
mencari
pekerjaan.
Dikarenakan
semua
perusahaan
BI
memaparkan
mengenai
masalah
perekonomian ditahun 2015 adalah sentimen dari eksternal dan internal yakni:
1. kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed karna hal tersebut
akan memicu terjadinya arus modal keluar dan pelemahan nilai tukar Rupiah
2. Perlambatan ekonomi Tiongkok
3. Peningkatan tekanan inflasi karena kenaikan LPG dan TTL
4. Peningkatan kerentanan eksternal karena pembiayaan luar negeri
Namun Hendar optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai level 5,4%
dikarenakan kenaikan harga BBM bersubsidi diharapkan dapat mendorong
perbaikan bila dialihkan dalam sector produktif, selain itu dampak kenaikan harga
BBM terhadap inflasi hingga akhir tahun 2015 berada dikisaran 7,7% - 8,1%. Meski
demikian kabar baik datang dari gejolak harga minyak dunia yang sudah dibawah
$70 per barel. Penurunan harga minyak dunia ditambah dengan permintaan yang
berkurang akibat kenaikan harga BBM akan mengurangi impor migas. Dengan
begitu kondisi tersebut diharapkan akan turut memperbaiki deficit transaksi berjalan
dan bisa mengarah ke level 2 % dari PDB
c. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Daftar Rujukan
Amri Amir.2007. Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di
Indonesia. Jurnal inflasi dan pengangguran Vol. 1 no. 1, 2007, Jambi
Ariyanti, Fiki. 22 Juni 2015. Strategi Pemerintah Jokowi Kurangi Tingkat Kemiskinan.
Liputan6, (Online), (http://m.liputan6.com/bisnis/read/2256860/strategi-pemerintah-jokowikurangi-tingkat-kemiskinan, diakses Februari 2016).
Biro Pusat Statistik. Keadaan Pengangguran Terbuka Edisi. Jakarta: Biro Pusat Statistik
Gengaje, Aneesh dan Feby Ramadhani. 25 Juli 2014. Laporan Pembangunan Manusia 2014
Peluncuran Global, Implikasi Lokal, (Online), (http://unic-jakarta.org/2014/07/25/laporanpembangunan-manusia-2014-peluncuran-global-implikasi-lokal/, diakses 14 Februari 2016).
Jahansyahtono, R. 20 Desember 2015. 5 Masalah Ekonomi Indonesia yang Tidak Boleh
Terulang di Tahun
CNN
Indonesia,
(online),
Wikipedia.
Pertumbuhan
Ekonomi,
(Online),
https://www.academia.edu/11720778/MAKALAH_PERTUMBUHAN_EKONOMI,
diakses Februari 2016)
World
Bank.
Pengentasan
Kemiskinan
di
Indonesia,
(Online),
(www.worldbank.org/in/country/indonesia/brief/reducing-extreme/poverty-in-indonesia,
diakses Februari 2016).