Anda di halaman 1dari 3

BAB I

LINGKUP KAJIAN DAN TUJUAN


ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

A. Lingkup Kajian Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)


1. Kelompok Ilmu Pengetahuan
Untuk memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar termasuk kelompok ilmu
pengetahuan yang mana, perlu dipahami lebih dahulu pengelompokan ilmu
pengetahuan. Prof. Dr. Harsja Bachtiar (1981) mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga (tiga) kelompok besar yaitu
kelompok ilmu alamiah (natural sciences), kelompok ilmu sosial (social sciences)
dan kelompok pengetahuan budaya (the humanities).

a. Kelompok Ilmu Alamiah


Kelompok ilmu alamiah bertujuan untuk memahami keteraturan yang
terdapat dalam alam semseta. Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan
metode ilmiah. Caranya adalah menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan itu, kemudian dibuat analisis guna menentukan suatu kualitas.
Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu lalu dibuat
prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah. Termasuk
kelompok ilmu alamiah antara lain adalah astronomi, fisika, kimia, biologi,
kedokteran, dan mekanika.

b. Kelompok Ilmu Sosial


Kelompok ilmu sosial bertujuan untuk memahami keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu alamiah. Akan tetapi, hasil
penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran dan
tidak pula 100% salah. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antar
manusia itu dapat berubah dari waktu ke waktu. Termasuk kelompok ilmu
sosial antara lain adalah ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi,
antropologi sosial, dan sosiologi hukum.

c. Kelompok Pengetahuan Budaya


kelompok pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari
arrti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu
digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Peristiwa dan pernyataan itu pada umumnya
terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan
metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metoe ilmiah. Termasuk
kelompok pengetahuan budaya antara lain adalah filsafat, seni (sastra, tari,

Ilmu Sosial Budaya Dasar


rupa, musik, suara, dan lukis), sejarah, antropologi budaya, hukum dan
budaya.

Berdasarkan pengelompokan ilmu dan pengetahuan diatas, Ilmu Sosial


Budaya Dasar di satu sisi termasuk dalam kelompok ilmu sosial dan di sisi
lain termasuk dalam kelompok ilmu sosial dan sisi lain termasuk kelompok
pengetahuan budaya. Oleh karena itu, metode pendekatannya menggunakan
pendekatan gabungan (combined approach), yaitu di satu sisi pendekatan
terhadap manusia makhluk sosial dan interaksi dalam kelompok sosialnya, di
sisi lain pendekatan terhadap manusia makhluk budaya dan kemanusiaan.

Manusia makhluk sosial (zoon politicon) adalah kodrati, artinya manusia


sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkembang sempurna
apabila tidak hidup bersama dengan individu manusia yang lain. Sejak lahir
manusia sudah harus hidup bersama setidak-tidaknya dengan ibu dan ayah
yang memelihara dan melindunginya. Keharusan hidup bersama itu karena
manusia mempunyai kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi apabila
berhubungan dengan atau mendapat bantuan daari manusia yang lain.
Dengan kata lain, manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup bermasyarakat
artinya saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam
kelompoknya dan juga terhadap individu diluar kelompoknya guna
memperjuangkan dan memenuhi kepentingan hidupnya.

Di sisi lain manusia makhluk budaya adalah juga kodrati, artinya sejak lahir
sudah menjadi makhluk yang paling sempurna karena dibekali oleh Sang
Pencipta dengan akal, perasaan dan kehendak yang membedakannya dengan
makhluk hewan. Sebagai makhluk budaya, manusia hanya mampu
mengembangkan diri dan budayanya apabila hidup bersama dan
berhubungan dengan manusia lain. Dalam hubungan tersebut manusia
mempertimbangkan mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk,
serta mana yang bermanfaat dan merugikan. Pertimbangan ini merupakan
awal terjadinya suatu sistem nilai budaya yang menjadi norma kehidupan
bersama. Pengetahuan budaya (the humanities) mengkaji masalah nilai
manusia sebagai makhluk budaya (homo humanus).

2. Dua Unsur Utama


Ilmu Sosial Budaya Dasar terdiri dari 2 (dua) unsur utama, yaitu unsur sosial
budaya dan unsur kemanusiaan (humaniora). Unsur sosial budaya meliputi tema
mengenai makhluk sosial (zoon politicon) dan perkembangan kebudayaan. Unsur
ini melingkupi kajian-kajian sebagai berikut :
a. Bentuk kelompok sosial budaya.
b. Kebudayaan dan peradaban.
c. Sistem nilai budaya dan pandangan hidup.

Ilmu Sosial Budaya Dasar


d. Perubahan sistem nilai budaya.
e. Akibat perubahan sistem nilai budaya.

Unsur kedua adalah kemanusiaan (humaniora), unsur ini meliputi tema


mengenai manusia makhluk budaya dan nilai kemanusiaan. Unsur ini melingkupi
kajian-kajian berikut :
a. Hakikat manusia sama (universal)
b. Kebutuhan hidup manusia
c. Sikap dan perilaku manusia
d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi
e. Upaya-upaya mamanusiakan manusia.

B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)


1. Tujuan Umum
Secara umum Ilmu Sosial Budaya Dasar bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon) dan sebagai
makhluk budaya (homo humanus), sehingga mampu menanggapi secara kritis
dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial
budaya, serta mampu menyelesaikan secara halus (refined), arif dan manusiawi
masalah-masalah tersebut. Tujuan umum Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
mengandung 3 (tiga) rumusan utama, yaitu :
a. Pengembangan Kepribadian Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk
Budaya.
b. Kemampuan Menanggapi Secara Kritis dan Berwawasan Luas Masalah Sosial
Budaya dan Masalah Lingkungan Sosial Budaya.
c. Kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-
masalah tersebut.

2. Tujuan Khusus
Disamping tujuan umum, Ilmu Sosial Budaya Dasar secara khusus bertujuan
untuk :
a. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan sosial
budaya terutama untuk kepentingan profesi.
b. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan masalah
kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis terhadap kedua
masalah tersebut.
c. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat
kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam
menanggapi dan menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan sosial
budaya.
d. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan manusiawi.
e. Membina kemampuan berpikir dan bertindak objektif untuk menangkal
pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar

Anda mungkin juga menyukai