Anda di halaman 1dari 19

 Sarinah (2016) Ilmu yang mempelajari sebuah dasar

dasar kebudayaan.
 Sarinah (2016) Jalan untuk bertindak dan berfikir
sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup baik
jasmani maupun rohani.
 Sarinah (2016) Ilmu Budaya Dasar sebagai usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan sekitarnya, maupun yang menyangkut
dirinya sendiri.
 Mengusahakan penajaman kepekaan rasa mahasiswa
terhadap lingkungan budaya. (mawas diri)
 Memberi kesempatan pada mahasiwa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan
budaya serta mengembangkan daya kritis mereka
terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal
tersebut.
 Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Para
akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam
berkomunikasi.
 1. Kelompok Ilmu Pengetahuan
Menurut Prof Dr. Harja Bahtiar dalam ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan menjadi 3 yakni:
 Ilmu alamiah (Natural Science)
 Ilmu Sosial (Social Science)
 Ilmu Pengetahuan Budaya (The Humanities)
a.Kelompok alamiah
 Kelompok alamiah bertujuan untuk
memahami keteraturan yang terdapat dalam
alam semesta.
 Untuk mengkaji hal itu ,maka digunakan
metode ilmiah.
b. Kelompok ilmu sosial
 Kelompok ilmu sosial bertujuan untuk
memahami keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia
 Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan metode
ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu alamiah
Akan tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100%
benar hanya mendekati kebenaran dan tidak pula
100% salah. Sebabnya adalah keteraturan dalam
hubungan antar manusia itu dapat berubah dari waktu
ke waktu.
c. Kelompok pengetahuan budaya
 Bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
 Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang
bersifat unik, kemudian diberi arti.
Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode
ilmiah. Metode pendekatannya menggunakan
pendekatan gabungan (combined approach) yaitu disisi
pendeketan terhadap manusia makhluk sosial dan
interaksi dalam kelompok sosialnya, disisi lain
pendekatan terhadap manusia makhluk budaya dan
kemanusiaan
 Manusia makhluk sosial (zoon politicion)
adalah kodrat, manusia harus hidup
bermasyarakat, saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain dalam
kelompoknya
 Manusia makhluk budaya adalah kodrat,
Pertimbangan baik - buruk merupakan
awal terjadinya suatu sistem nilai budaya
yang menjadi norma kehidupan bersama
 2. Dua Unsur Utama
Unsur sosial budaya dan unsur kemanusiaan
(humaniora). Unsur sosial budaya meliputi tema
mengenai manusia makhluk sosial (zoon
politicon) dan perkembangan kebudayaan.
Unsur ini meliputi kajian berikut :
a. Bentuk kelompok sosial budaya
b. Kebudayaan dan peradaban
c. Sistem nilai budaya dan pandangan hidup
d. Perubahan sistem nilai budaya
e. Akibat perubahan sistem nilai budaya
 Unsur kedua adalah kemanusiaan(humaniora)
 Unsur ini meliputi kajian berikut :
a. Hakikat manusia sama (universal)
b. Kebutuhan hidup manusia
c. Sikap dan perilaku manusia
d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi
e. Upaya-upaya memanusiakan manusia
 Adapun tujuan umum dari ilmu sosial budaya ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk
sosial dan makhluk budaya.
2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan
berwawasan luas masalah sosial budaya dan masalah
lingkungan sosial budaya.
3. Kemampuan menyelesaikan secara halus, aktif, dan
manusiawi masalah-masalah tersebut.
4. Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya
manusia itu makhluk ciptaan tuhan yang paling
sempurna karena sejaklahir sudah dibekali dengan
unsur akal (ratio), rasa (sense) dan karsa ( will, wish).
 Adapun tujuan khusus dari ilmu sosial budaya ini adalah
sebagai berikut :
1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan
lingkungan social budaya terutama untuk kepentingan
profesi.
2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan
masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan
daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.
3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak
bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin
ilmu yang ketat dalam lingkungan sosial budaya.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai kamanusiaan dan
kehidupan manusiawi.
5. Membina negatif yang dapat merusak lingkungan sosial
budaya.
a. Interdisipliner
Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan
dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu
serumpun yang relevan atau tepat guna secara
terpadu.
Dari sudut ekonomi mikro di antaranya: dalam
lingkup kecil “Rumah tangga” tidak sedikit yang
mengalami permasalahan kemiskinan, yang cara
pemecahan masalahnya dengan salah satunya
mencari pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras,
tidak putus asa, tidak boros dengan pendapatannya.
Dari sudut ekonomi makro diantaranya: dalam
lingkup luas “Pemerintah” yang pernah
pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikan
BBM (bahan bakar minyak) dengan tujuan
tertentu, tetapi bagi para masyarakat kebijakan
tersebut tidak lah sesuai dengan kemampuan
masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi
bawah. Sehingga kemiskinan pun semakin
merajalela. Pemecahan masalahnya adalah
pemerintah harus bisa melihat permasalahan
kebawah (masyarakat kecil), dan berusaha
mensejahterakan masyarakat ekonomi lemah.
b. Multidisipliner
Pendekatan Multidisipliner adalah pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakanberbagai sudut
pandang banyak ilmu yang relevan.
Dari sudut ilmu ekonomi, Banyak “kemiskinan” khususnya di
Negara kita Indonesia, yang sulit untuk diatasi, karena
pertumbuhan kemiskinan itu sejalan dengan semakin
berkembangnya suatu negara. dan tingkat kelahiran di
indonesia setiap tahunnya selalu bertambah,sehingga terjadi
kepadatan penduduk di Indonesia, masalahnya semakin banyak
warga negara Indonesia semakin berkurang sumber daya
alamnya sehingga menjadi tidak seimbang, antara kebutuhan
dan jumlah manusianya.
Dari sudut ilmu psikologi Contohnya seperti di temanggung
secara psikologis apabila sudah panen tembakau, maka dalam
penggunaan uangnya cenderung boros, menghambur-
hamburkan uang, tidak sesuai dengan keperluan, itu menjadi
salah satu faktor ekonomi yang dapat menimbulkan
kemiskinan,
cara memecahkan masalahnya yaitu dengan berfikir rasional,
berhemat, bijak dalam mengguanakan uang.
Dari sudut Ilmu Politik, dari sudut politik banyak kejadian
berhubungan dengan cara untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaannya. Dalam permasalahan
ekonomi, pemerintah tidak jarang membangun kantor baru,
membangun bangunan yang tidak begitu di perlukan dalam
artian menghambur-hamburkan uang rakyat, sehingga dapat
menjadi salah satu faktor dari ilmu politik yang dapat
menimbulkan masalah kemiskinan, solusinya yaitu dengan
merubah perilaku pemerintah yang tadinya berlaku konsumtif
menjadi rasional/hemat.
Dari sudut Ilmu sosiologi masalah ekonomi yang terjadi
seperti dalam pendidikan, tidak sedikit orang yang
memprioritaskan pendidikan, khususnya bagi masyarakat
awam, yang lebih mementingkan bekerja di bandingkan belajar,
salah satu faktornya yaitu tidak mampu dalam hal keuangan.
cara pemecahannya seharusnya cara berfikir mulai di rubah
sejak dini untuk lebih mengutamakan pendidikan demi masa
depan. Tetapi apabila ingin menyeimbangkan antara bekerja
dengan belajar, bisa dilakukan secara bersama atau bekerja
dahulu lalu dilanjutkan dengan mengenyam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai