Anda di halaman 1dari 7

ILMU SOSIAL BUDAYA

Kelompok 3

1. Adinda Mutia Chitra. P (3415161546)


2. Ayu Awalia Rahman (3415160804)
3. Indah Praminingsih (3415160025)
4. Luthfiah Achmad (3415160356)
5. Risdela Verfia Purnomo (3415161279)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018

DASAR PEMIKIRAN PEMBELAJARAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

A. Pengantar

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) dikaji menggunakan konsep-konsep yang berasal
dari berbagai bidang disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, politik,
ekonomi, geografi, antropologi, dan ilmu pengetahuan lainnya (Wahyu, 2007:16).

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) sebagai ilmu pengetahuan memiliki tujuan, yaitu
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang keragaman,
kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial
dalam peri-kehidupan masyarakat.,

B. Inovasi Pembelajaran ISBD

Pada titik inilah Kurikulum Berbasis Kompetensi menekankan kejelasan hasil didik
pendidikan tinggi sebagai seseorang yang menguasai:

a. Ilmu pengetahuan dan keterampipan tertentu,


b. Penerapan ilmu pengetahuan dan keterampipan dalam bentuk kekaryaan,
c. Sikap berkarya,
d. Hakikat dan kemampuan dalam berkehidupan bermasyarakat dengan pilihan
kekaryaan,
e. Nilai-nilai dasar agama, budaya serta kesadaran berbangsa, bernegara untuk
jadi pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.

Ditahun 1988 UNESCO mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu:

a. Pembelajaran untuk tahu (learning to know),


b. Pembelajaran untuk berbuat (learning to do),
c. Pembelajaran untuk membangun jati diri (learning to be),
d. Pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis (learning to live
together).

Inti gagasan dari UNESCO bertujuan meningkatkan mutu dan kualitas hasil
pendidikan. Dan bercermin pada Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidilan Nasional pasal 40 ayat (1) dan (2).

C. VISI-MISI, TUJUAN UMUM, DAN TUJUAN KHUSUS ISBD

a. VISI ISBD
Agar berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis,
peka, dan arif dalam memahami keragaman, dan kemartabatan manusia
yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan
kemasyarakatan.
b. MISI ISBD
e. Memberikan landasan dan wawasan yang luas
f. Menumbuhkan sikap kritis peka, dan arif pada mahasiswa untuk
memahami keragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang
beradab
g. Bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya
h.
c. TUJUAN UMUM ISBD
a) Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk budaya
b) Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah
sosial-budaya dan masalah lingkungan sosial-budaya
c) Kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-
masalah sosial-budaya

d. TUJUAN KHUSUS ISBD


a) Mempertajam kepekaan terhadap sosial-budaya dan lingkungan sosial-
budaya terutama untuk kepentingan profesi
b) Memperluas pandangan tentang masalah sosial-budaya dan masalah
kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis terhadap
kedua masalah tersebut
c) Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat
kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam
menanggapi dan menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan
sosial-budaya
d) Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan
manusiawi
e) Membina kemampuan berpikir dan bertidak obyektif untuk menangkal
pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial-budaya
e. PENDEKATAN DALAM ISBD
a) Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan ini berusaha untuk melihat masalah sosial dan budaya secara
lebih luas dan komprehensif, sehingga mereka dikemudian hari dapat
berperan serta memecahkan masalah-masalah sosial
b) Pendekatan Monodisplin
Pendekatan ini menggunakan disiplin tertentu dalam ilmu-ilmu sosial dan
ilmu-ilmu budaya secara terpisah
c) Pendekatan Multidisiplin
Pendekatan ini berusaha untuk menyelesaikan masalah sosial dan
budaya melalui pendekatan multidisiplin secara integratif, baik secara
Interdisipliner (menggunakan berbagai disiplin ilmu secara terpadu untuk
menguji suatu masalah), crossdisipliner(menggunakan dua disiplin dari
sudut pandang yang berbeda), atau transdisipliner (penggunaan berbagai
disiplin ilmu dalam sudut pandang yang berbeda). Pendekatan
multidisiplin dalam pembelajaran ISBD dapat menggunakan:
 Pendekatan Struktural: beberapa disiplin ilmu sosial budaya digunakan
untuk mengkaji masalah. Contoh: kemiskinan dengan ilmu ekonomi
 Pendekatan Fungsional: pembelajaran yang bertitik tolak masalah
yang terdapat dalam masalah sosial budaya masyarakat/mahasiswa
dimana mahasiswa terlihat secara langsung. Contoh: Ketika
membahas pergaulan bebas diluar nikah
 Pendekatan Interfield: bertitik tolak dari ruang lingkup yang luas.
Contoh: masalah humanitis tema reformasi dikaji dalam berbagai
bidang ilmu.

D. ANSOS SEBAGAI BASIS PEMBELAJARAN ISBD

Analisis Sosial (Ansos) merupakan metode untuk membongkar persoalan sosial


secara objektif di masyarakat, baik dalam melihat masalah secara struktural, kultural
maupun historis.

 Tujuan Ansos
Analisis sosial bertujuan untuk mempelajari struktur sosial yang ada,
mendalami institusi ekonomi, politik, agama, budaya, dan keluarga. Telaah
atas institusi-institusi itu membuat kita mampu melihat satu masalah sosial
dalam konteksnya yang lebih luas. Sehingga, kita dapat menentukan tindakan
atau aksi sosial yang lebih tepat dari sebab terdalam atau akar masalah itu.
 Ruang Lingkup Ansos
Secara umum, objek sosial yang dapat dianalisis, antara lain :
1. Masalah-masalah sosial, seperti keimiskinan, pengangguran, dan
kriminalitas
2. Sistem sosial, seperti tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem
pemerintahan, sistem pertanian
3. Lembaga atau organisasi sosial, seperti sekolah layanan rumah sakit,
lembaga pedesaan, lembaga masyarakat.
4. Kebijakan publik, seperti dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan
sebuah undang-undang.
 Prinsip Ansos
Prinsip dalam ansos diantaranya :
1. Kompleksitas (mempermasalahkan masalah, atau masalah tidak (bisa
disederhanakan).
2. Tidak bebas nilai (ada kepentingan atau keberpihakan).
3. Manusia sebagai pusat perubahan (manusia akan mengalami
perubahan kalau manusia berusaha mengubahnya).
4. Dilakukan bersama-sama masyarakat atau komunitas (melakukan
ansos harus dilakukan bersama-sama masyarakat atau komunitas).
 Aspek Penting Ansos
1. Telaah Histori
Telaah ini untuk melihat kebelakang atau sejarah. Asumsi dasarnnya,
suatu peristiwa tidak hadir begitu saja, melainkan melalui proses
sejarah.
2. Telaah Struktur
Struktur yang dilihat adalah ekonomi (distribusi sumber daya), politik
(bagaimana kekuasaan dijalankan), sosial (bagaimana masyarakat
mengatur hubungan di luar politik dan ekonomi), dan budaya
(bagaimana masyarakat mengatur nilai).
3. Telaah Nilai
Melihat nilai yang dominan dianut masyarakat, mengapa demikian, dan
siapa yang paling berkepentingan dalam pengembangan nilai itu.
4. Telaah Reaksi
Melihat reaksi yang berkembang berarti mempersoalkan siapa atau
pihak mana yang sudah bereaksi, mengapa reaksi muncul dan
bagaimana bentuknya.
5. Telaah Masa Depan
Tahap ini lebih merupakan usaha untuk meramalkan apa yang akan
terjadi selanjutnya.
 Keterhubungan Materi dan Kontradiksi
Dalam fenomena kehidupan masyarakat terdapat materi-materi yang memiliki
keterhubungan konkret satu dengan yang lain.
a. Saling hubungan organik
Saling hubungan yang mempunyai pengaruh asntara satu dengan
yang lain.
b. Saling hubungan menentukan
Saling hubungan yang hakiki, yang menentukan adanya sesuatu yang
saliing hubungan hakekat dari adanya suatu

Keterhubungan materi dan Kontrakdiksi

Terdapat empat macam Materi-materi hubungan konkret antara satu dengan lainnya
dalam kehidupan masyarakat, yaitu :

A. Saling hubungan organik, hubungan yang mempunyai pengaruh satu sama lain.

B. Saling hubungan menentukan, hubungan yang hakiki yang menentukan


keberadaan sesuatu.
C. Saling hubungan pokok, hubungan yang menjadi poros dan memimpin semua
saling hubungan lain.

D. Saling hubungan keharusan dan kebetulan. Saling hubungan keharusan adalah


hubungan yang tidak bisa ditiadakan dan tidak bisa dihindari. Saling hubungan
kebetulan adalah hubungan yang tidak tentu terjadi dalam saling huungan organis.

Arah gerak materi-materi dalam kehidupan masyarakat terdapat azas kontradiksi


(pertentangan/perbedaan). Kontradiksi memiliki 2 sifat, yakni :

1. Keumuman kontradiksi, artinya ada dimana-mana dan dalam seluruh waktu.

2. Kekhususan kontradiksi, artinya sesuatu hal berbeda dengan hal lainnya


membuat kontradiksi yang ada atau yang dikandung dalam hal yang berbeda itu
juga berbeda.

Macam Kontradiksi

1. Kontradiksi pokok, artinya menjadi poros dan mementukan adanya kontradiksi-


kontradiksi lain yang tidak pokok dan dalam pengurusan serta penyelesaiannya
harus diutamakan.

2. Kontradiksi dasar, yaitu kepentingannya sama sekali bertentangan antara yang


satu dengan yang lain serta menentukan adanya sesuatu dan menentukan sesuatu
dari bentuk itu.

3. Kontradiksi antagonis

a. Kontradiksi Antagonis dalam artian wataknya yaitu kepentingannya sama


sekali bertentangan antara yang satu dengan lainnya serta mengandung
saling menghancurkan dengan unsur-unsur kekerasan dalam
menyelesaikannya.
b. Kontradiksi dalam artian bentuknya yaitu penyelesaiannya mengambil bentuk
kekerasan, walau watak kontradiksinya sendiri tidak antagonis.

Strukturasi dan Relasi Kekuasaan

Strukturasi berkaitan dengan sistem dan kultur (struktur sosial). Terdapat dua
model dalam membahas struktur sosial Yaitu :

1. Model konsensus, yaitu struktur sosial merupakan hasil konsensus bersama


semua anggota masyarakat yang pada hakikatnya teratur dan stabil.

2. Model konflik, yaitu struktur sosial yang ada sebagai hasil pemaksaan
sekelompok kecil anggota masyarakat terhadap mayoritas masyarakat. Model ini
memandang positif perubahan-perubahan dan konflik sebagai sumber potensi bagi
perubahan sosial yang progresif.
 Keadilan Personal dan Keadilan Sosial

Didalam keadilan personal mudah diketahui siapa yang bertanggung jawab.


Pelaksanaan keadilan personal tergantung pada kehendak setiap individu
bersangkutan. Keadilan personal menuntut agar memperlakukan setiap orang
dengan adil.

Keadilan sosial bertanggung jawab atas perbuatan dan efek perbuatan menjadi
tanggung jawab semua orang. Pelaksanaan keadilan sosial tergantung pada
struktur masyarakat dan menjadi tanggung jawab semua pihak.

Contoh keadilan sosial seperti seorang pengusaha tekstil yang tidak dapat
menaikan upah buruhnya karena kondisi yang tidak menguntungkan. Jika
menaikan gaji buruhnya maka perusahaannya akan gulung tikar. Artinya institusi
ekonomi yang ada menyebabkan upah buruh tetap rendah. Akibat pelaksanaan
keadilan sosial tergantung pada struktur sosial yang ada, perjuangan demi
keadilan sosial berarti perjuangan membangun struktur sosial yang adil.

Anda mungkin juga menyukai