Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER II

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SIDOARJO


TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Mata Kuliah : Sosiologi Dan Antropologi Pendidikan


Nama : Haifah Fitri Firdausi
Prodi : PGSD 2019-C
NIM : 42419034

Pertanyaan !
1. Apa yang kamu ketahui tentang etnografi ?
2. Ada berapa jenis penelitian etnografi, dan sebutkan ?
3. Ruang lingkup sosiologi pendidikan ada 4, sebutkan dan jelaskan ?
4. Sebutkan tujuan dan manfaat mempelajari sosiologi pendidikan (min 3) ?
5. Ada berapa aliran salad sosiologi pendidikan dan sebutkan ?

Jawab !
1. Etnografi adalah sebuah karangan atau suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku
bangsa yang di buat oleh seorang ahli antropologi. Tetapi di dunia ini ada beberapa suku-
suku bangsa kecil yang berisikan ratusan penduduk, namun ada juga yang terdiri dari
puluhan juta penduduk. Untuk itu, seorang ahli antropologi yang mengarang etnografi
tidak dapat mecakup seluruh suku bangsa tersebut dalam deskripsinya. Dan secara
universal etnografi juga dapat diartikan sebagai suatu kebudayaan yang telah menjadi
kebiasaan dalam masyarakat.

2. Pakar metodologi Creswell telah mengidentifikasi berbagai jenis penelitian etnografi,


termasuk sejarah kehidupan, autoethnografi, etnografi baru, etnografi feminis, etnografi
media elektronik, fotografi, video, audio, dan sebagainya.

Namun pada prinsipnya, metode penelitian ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
etnografi realis dan kritis.

1. Etnografi Realis
Tipe ini adalah tipe tradisional di mana peneliti mencoba untuk mendapatkan data atau
situasi individual dari sudut pandang orang ketiga.

Peran orang ketiga sangat penting karena dapat memberikan pandangan objektif tentang
fenomena yang diselidiki.

Tipe ini menawarkan etnografer kesempatan untuk memberi tahu orang ketiga tentang
apa yang sedang diamati.

Para etnografer mengambil posisi “di belakang layar” dan memposisikan pendapat
objektif peserta sebagai “fakta sosial”.
Laporan yang ditulis oleh etnografer realistis bebas dari prasangka pribadi dan politik dan
pembenaran untuk “fakta sosial” atau bahkan pernyataan yang tidak berharga.

2. Etnografi Kritis
Tipe ini adalah tipe yang lebih kontemporer di mana peneliti berpartisipasi dalam
sinkronisasi atau pertahanan kelompok sosial-budaya yang diteliti.

Etnografer kritis merespons kondisi masyarakat saat ini, yang mengasumsikan bahwa
sistem kekuasaan, prestise, dan hubungan otoritas cenderung meminggirkan individu dari
berbagai kelas, ras, dan gender.

Oleh karena itu, suara orang pertama yang hidup dalam situasi atau konteks yang
dipelajari sangat penting.

Salah satu fitur dari tipe etnografi ini adalah dorongan nilai tambah emansipatoris yang
didukung oleh peneliti.

3. Ruang lingkup :
1) Interaksi guru dan siswa, interaksi ini timbul dalam lembaga pendidikan yang
mana dalam bentuknya selalu berkaitan dengan pengajaran dan penyempaian
pengetahuan antara seorang guru dan murid.
2) Dinamika kelompok dan di organisasi intra sekolah, problema ini menjadi fokus
dalam pembahasan sosiologi pendidikan. Hal in lantaran dalam kelompok sosial
di lembaga pendidikan selalu berkaitan erat dengan orgaganisasi intra sekolah.
3) Struktur dan fungsi sistem pendidikan. Kajian dalam sosiologi pendidikan juga
memfokuskan diri pada penanganan natara struktur dan sitem yang ada di dunia
pendidikan.
4) Sistem, trakhir yang menjadi fokus kajian dalam sosiologi pendidikan adalah
sistem pendidikan dalam masyarakat yang berhasil dan tidak berhasil diterapkan
atau dipaplikasikannya. Misalnya untuk sistem pendidikan ini adalah kurikulum.

4. Tujuannya :
 Untuk menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah,
maupun dalam masyarakat
 Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial
 Menganalisis setatus pendidikan dalam masyarakat
 Menganalisis partisipasi orang terdidik/ berpendidikan dalam kegiatan sosial
 Membantu menemukan tujuan pendidikan
 Memberikan pengetahuan kepada pendidik dengan latihan yang efektif dalam
bidang sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangan solusi kepada masalah
pendidikan
Manfaatnya :
 Dapat digunakan dalam membina peserta didik untuk lebih mengenal kebudayaan
nasional di Indonesia
 Dapat digunakan dalam mengambil suatu keputusan dalam bidang pendidikan
 Memahami keragaman budaya masyarakat
 Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi
 Meningkatkan kemampuan berfikir kritis

5. Ada 4 :
1) Struktural fungsionalis
Aliran ini lahir di Amerika latin dan menyebabkan terbentuknya teori-teori ( Dun
Can Mitchell, 1984:9 ). Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara
dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta
tersebut merupakan suatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji
secara empiris.
2) Aliran analitis
Aliran ini lebih mengarah kepada masalah-masalah pembangunan yang praktis.
Maslahnya mengenai tradisi penelitian yang berangkat dari perspektif makro
( kehidupan manusia dalam masyarakat secara umum ) yang melibatkan factor-
faktor keterangan pembangunan jangka panjang dan didasarkan atas gagasan dan
paham ahli-ahli sosiologi klasik. Karena sosiologi mempelajari peristiwa
kehidupan masyarakat secara menyeluruh, yaitu tidak hanya menyangkut struktur
dan proses social secara obyektif, melainkan juga menyangkut berbagai aspek
kehidupan masyarakat seperti, perekonomian, hukum, kejahatan dan lain-lain.
3) Aliran modernisasi internasional
Aliran ini pada tahun lima puluhan dan enam puluhan mengalami zaman
perkembangannya dan sosiologi terapan yang ada hubungannya dengan itu, tidak
mengenal spesialisasi regional, akan tetapi lebih memusatkan perhatiannya
kepada tingkat mikro ( mempelajari masyarakat secara khusus ) dan mencari
keterangan untuk proses-proses jangka pendek dan menengah. Menurut
penelitian-penelitian yang dilakukan di desa-desa, di regio dan di perkampungan
kota-kota di tingkat mikro.
4) Aliran positivistik atau positivism
Positivistik menurut Comte ialah sesuatu yang berguna untuk diketahui, lawan
positivistik bukanlah suatu yang negatif melainkan spekulatif atau metafisika
( Harry Hamersma, 1992:55 ). Positivistik menganggap hokum ditentukan oleh
pokok persoalannya. Dua tipe pokok positivistik dalam teori hukum ialah
positivistik analitika, dan fungsional atau prakmatis.

Anda mungkin juga menyukai