Anda di halaman 1dari 48

PENGERTIAN ILMU SOSIAL

Ilmu Sosial terdiri darı dısıplın ilmu yang bertujuan untuk mempelajari berbagai
aspek masyarakat manusia, yang meliputi fungsi dan perkembangannya, interaksi dan
hubungan interpersonal antara individu, dil Ilmu-ilmu sosial dapat dibagi menjadi beberapa
disiplin ilmu yang terutama berfokus pada aspek tertentu dari masyarakat dan lembaga-
lembaganya. Mengutip dari laman sociologydictionary.org, pengertian ilmu sosial adalah
salah satu cabang ilmu pengetahuan yang secara sistematis mempelajarı dunia sosial,
menyelidikı bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain dan perubahannya dari waktu ke
waktu.Kemudian menurut situs Merriam-Webster pengertian ilmu sosial adalah cabang ilmu
yang berhubungan dengan institusi dan fungsi masyarakat manusia dan dengan hubungan
interpersonal individu sebagai anggota masyarakatSedangkan menurut Gross, pengertian
ilmu sosial yaitu disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial
secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat & pada kelompok atau
masyarakat yang ia bentuk

Sejarah Ilmu Sosial

Melansir dari investopedia.com, asal-usul ilmu sosial dapat ditelusuri kembali ke


zaman Yunani kuno Kehidupan yang mereka jalanı, serta studi awal mereka tentang sifat
manusia, negara, dan kematian, membantu membentuk peradaban BaratIlmu sosial sebagai
bidang studi akademis berkembang dari Zaman Pencerahan (atau Zaman Akal budi), yang
berkembang di sebagian besar abad ke-18 di Eropa. Adam Smith, Voltaire, Jean-Jacques
Rousseau, Denis Diderot, Immanuel Kant, dan David Hume termasuk beberapa intelektual
utama yang pada saat itu meletakkan dasar untuk studi ilmu sosial di dunia Barat Individu
mulai mengambil pendekatan yang lebih disiplin untuk mengukur pengamatan mereka
terhadap masyarakat. Seiring waktu, aspek masyarakat yang serupa, seperti linguistik dan
psikologı, dipisahkan menjadi bidang studi yang unik

Cabang Ilmu Sosial:

Antropologi

Antropologi, studi tentang asal usul dan perkembangan masyarakat dan budaya manusia,
telah menjadi titik fokus selama berabad-abad dan menjadi penting selama Zaman
Pencerahan. Selama periode itu, ada fokus besar untuk memajukan masyarakat dan
pengetahuan dan kunci untuk mencapai tujuan itu adalah memahami perilaku manusi
Ekonomi

Sejarah pemikiran ekonomi kembali ke filsuf Yunanı kuno seperti Plato, Aristoteles, dan
Xenophon Karya-karya mereka meletakkan dasar dari hampir semua ilmu sosial, termasuk
ekonomi Ketika transportasi menjadi lebih mudah pada abad ke-15 hingga ke-18 dan lebil
banyak negara dapat mengambil bagian dalam perdagangan internasional sistem ekonom
merkantilisme tumbuh Tindakan ekonomi banyak negara tiba-tiba dimotivasi oleh keyakinan
bahwa suatu negara harus memaksimalkan ekspor dan meminimalkan impor

Aliran pemikiran yang mendominası ini ditantang olch para penulis seperti Smith yang
umumnya dikenal sebagai bapak ekonomi modern. Gagasan Smith, bersama dengan gagasan
Rousseau dan John Locke, mempromosikan gagasan ekonomi yang mengatur diri sendiri dan
memperkenalkan konsep yang sekarang dikenal sebagai ekonomi klasik Dua ekonom penting
lainnya yang telah membentuk cara kita berpikir tentang subjek saat ini adalah Karl Marx
Marx terkenal menantang kapitalisme sebagai model ekonomi dengan menempatkan
penekanan pada teori nilai kerja. Meski ide-ide Marx sama sekali tidak didukung secara luas
oleh sebagian besar politisi saat ini, kritiknya terhadap kapitalisme memiliki dampak besar
pada banyak pemikir

Ilmu Politik

Asal-usul ilmu politik juga dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani kuno Saat itu filsaf
Plato menulis berbagai dialog tentang politik, keadilan, dan apa yang dimaksud dengan
pemerintahan yang baik Kontribusi awal Plato secara bertahap mengambil pendekatan yang
lebih ilmiah, dipimpin oleh para pemikir seperti Aristoteles, Thomas Hobbes, Marx, dan Max
Weber Penelitian selama berabad-abad dalam politik membantu meningkatkan demokrasi
dan membantu politise membuat pilihan kebijakan populer saat berkuasa

Psikologi

Psikologi adalah salah satu bidang ilmu sosial yang tumbuh paling cepat. Flmu ini dimulai
sebagai bidang studi medis pada akhir 1800-an dan tumbuh populer di dunia Barat abad ke-
20 sebagian berkat karya Sigmund Freud. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit AS (CDC), pada tahun 2019. 20,3% orang dewasa telah menerima beberapa bentuk
perawatan kesehatan mental Meskipun banyak yang masih menggunakan obat psikiatri untuk
mengobati masalah kesehatan mental mereka, lebih banyak orang dalam beberapa tahun
terakhir mencari pengobatan alternatif, seperti mindfulness dan yoga selain terapi bicara
tradisional
Ilmu saraf, perawatan obat, dan berbagai pendekatan psikoterapi yang berkembang
menambah pilihan untuk perawatan psikologis Penelitian tentang pembelajaran hewan,
psikologi sosial, dan psikologi ekonomi adalah cabang lain dari bidang ini

• Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu yang berkembang di Eropa pada pertengahan 1800-an, merupakan
periode perubahan sosial yang cepat. Revolusi politik dan Revolusi Industri secara drastis
mendorong para sosiolog awal berpikir dan bertanya-tanya bagaimana menjaga stabilitas
ketika semuanya berubah begitu cepat Pada tahun 1875, ilmu sosiologi pertama di AS
diajarkan di Universitas Yale. Pada tahun-tahun berikutnya, perguruan tinggi lain mengikuti,
dan pada tahun 1911, mata pelajaran tersebut tiba di sekolah menengah.

Ilmu Komunikasi

Interaksi individu yang satu dengan lainnya tidak lepas akan komunikası Manusia
membutuhkan komunikasi agar pesan dan maksud yang diinginkan dapat tersampaikan
dengan baik Sudah sejak lama ilmuwan mempelajan bagaimana komunikasi yang baik dapat
tersampaikan antar individu. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan ilmuwan tersebut
lahirlah ilmu komunikası Pengertian darı ilmu komunikası yaitu ilmu yang mempelajari
proses-proses komunikasi individu, baik itu antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, maupun kelompok dengan kelompok Komunikası dalam kehidupan sehari-hari
adalah proses sosial yang mendasar. Interaksi sosial dalam komunikası memegang peranan
yang penting. Dengan adanya ilmu komunikası, manusia menjadi paham bagaimana tata cara
menyampaikan informası yang baik agar dapat dipahami oleh penerima informası

Geografi

Geografi memiliki kaitannya dengan ilmu sosial Dalam geografi, manusia dengan
lingkungannya merupakan pusat kajiannya Ilmu ini juga mempelajari tentang manunaa yang
disebut dengan geografi manusia. Dalam pembahasannya, geografi manusia mempelajari
bagaimana individu beradaptasi dengan lingkungannya, dengan sesama manusia, dan
bagaimana perannya dalam dunia

Sejarah

Ilmu sejarah juga mempelajari kronologi bagaimana proses terjadinya perilaku manusia
secara runtut berdasarkan fakta-fakta yang ada sehingga sejarah bukanlah ilmu yang bersifat
takhayul Kebenaran dalam sejarah merupakan hal yang penting, sebab manusia dapat
mempelajarinya dan mengantisipasi sejarah yang buruk agar tidak terjadi lagi di
kehidupannya sekarang ini.

Politik
Politik adalah ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari ilmu sosial. Fokus utama dalam studi
ilmu politik adalah mempelajari bagaimana jalannya kekuasaan dalam kehidupan masyarakat
dalam bernegara. Kekuasaan yang dijalankan bisa bersifat antara warga negara yang satu
dengan lainnya, warga dengan negaranya, maupun negara dengan negara lainnya. Kajian
utamanya adalah bagaimana negara dapat mendapatkan, mempertahankan, dan menggunakan
kekuasaannya sesuai dengan norma-norma yang berlaku di negara tersebut Secara tidak
langsung, ilmu sostal juga berperan didalamnya.

PENGERTIAN STUDI SOSIAL

Beberapa pengertian menurut para ahli

I Menurut Ace Binning & DH Binning

Studi Sostal/IPS ialah mata pelajaran yang menggunakan bahan ilmu sosial untuk
mempelajarı manusia dalam masyarakat dan manusia sebagai anggota masyarakat.

2 Menurut Paul Maltras

Studi sosial/IPS ialah suatu mata pelajaran disekolah untuk mempelajari manusia dalam
masyarakat pada masa lalu, masa kını dan masa yang akan datang.

3. Menurut William B. Ragam

Studi Sosial ialah mata pelajaran yang memberi informasi yang luas pengembangan
keterampilan sosial dan penyempurnaan tingkah laku kemasyarakatan. Bahan-bahan studi
sosial diambil dari lingkungan sosial.

4. J Jauroh

Studi sosial adalah mempelajari manusia dengan hubungan satu sama lain. Hubungan
manusia sama masyarakat dan manusia dengan lingkungan fisiknya. Dari berbagai pendapat
tersebut ternyata banyak mengaitkan hubungan manusiadengan lingkungannya."Studi sosial
adalah Suatu studi tentang hubungan manusia dalam suatu keragaman pola.

Esensi tujuan yang hendak dicapai adalah mengembangkan warga masyarakat yang baik
(efektif) yang memiliki

1) ilmu pengetahuan

2) proses-proses berpikir

3) sejumlah keterampilan 4. sikap-sikap dan nilai-nilai

Fokusnya bertumpu pada


1) Interaksi hubungan manusia dengan sosial dan fiskal

2) hubungan manusia dengan burmı, kelembagaan dan sistem nilai

Dilihat dari vist, mısı, dan strateginya, Barr dan kawan-kawan (1987 17-19), social studies
dapat dikembangkan dalam tiga tradısı, yaknı

Social studies taught as citizenship transmission

Social studies taught as social science

Social studies taught as reflective enguing

Empat hal yang tersirat dan tersurat dalam definisi social studies menurut Barr adalah,

1) Social studies merupakan suatu sistem pengetahuan terpadu

2) Misi utama social studies adalah pendidikan kewarganegaraan dalam suatu masyarakat
yang demokratis

3) Sumber utama konten social studies adalah social sciense dan humanities.

4) Dalam upaya penyiapan warga negara yang demokratis, terbuka kemungkinan dalam
orientasi, visi, tujuan, dan metode pembelajaran.Dilihat dari definısı dan tujuannya, social
studies menyiratkan dan menyuratkan hal-hal sebagai berikut

1) Social studies merupakan mata pelajaran di seluruh jenjang pendidikan persekolahan.

2) Tujuan utama pelajaran ini adalah mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara
yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk berperan
serta dalam kehidupan demokrasi

3) Konten pelajarannya digali dan diseleksı dari sejarah dari ilmu ilmu sosial serta dalam
banyak hal dari humoniora dan sains.

4) Pembelajarannya menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi


kemasyarakatan, pengalaman budaya, dan perkembangan pribadi siswa-siswi

PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Pengetahuan Sosial merupakan terjemahan darı social studies Bahwa social studies
merupakan ilmo-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan meliputi aspek
aspek slamu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu
geografi dan filsafat vang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran disekolah dan
perguruan tinggi Bila dianalisis dengan cermat bahwa pengertian social studies mengandung
hal-hal sebagai berikut

1) Social studies merupakan turunan darı ilmu-ilmu sosial

2) Desiplin im dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan pada tingkat persekolahan


maupun tingkat perguruan tinggi

3) Aspek-aspek darı masing-masing disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi sesuai dengan
tujuan tersebut

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau Social
Stadies. Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di
Indonesia

a) Moeijono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu


pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan integrası dari berbagai cabang
ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

b) Nu'man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA Penyederhanaan
mengandung arti a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari
di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa sekolah dasar
dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna

c) S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fust atau paduan
sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah
yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek
sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial

DAFTAR PUSTAKA

http//www.gramedia.com/literasi ilmu-sosiat/

httpww/www.merdeka.com/jaher/pengertian-ilmu-sosial-beserta-sejarah-dan-cabang-amuny:
http://www.stdocs.com/d/document/universitas-muhammadiyah-prof-dr-hamka/pendidikan
sejerah ilmu-sonia (38192802

https://www.academia.edu/11704021/Pengertian studi sosial

https://www.slideshare.net/MarutthaPW/informasi-pengertian-stodi-sosial-kategori-in-dan-
prones-berpikir

https2 pips/201304/19 Lonsep-dan-rasional-social-studies-secara-umum


> TUJUAN DAN MANFAAT ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

1. Tajeen ima pengetahuan sosial

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu enam pelajaran wah dalam pendidikan di
tingkat dasar maupun menengah di Inka TPS di luar negeri lebih dikenal dengan social
studies, social education social madres odacation, dan sebagainya. Wesley (Sopriya, 20/799)
menyatakan bahwa "the social studies are the social sciences simplified for podagodical
purpose" Jadi IPS menurut Wesley lebih mengarah kepada penyederhanaan ilmu-ilmu sosial
yang bertujuan pada kemampuan podagogik

Tapuan IPS menurut Supardi (2011. 186-187) sebagai berikut

Pertama, memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik,
sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar akan hak dan kewapbannya sebagai warga
bangsa, bersifat demokratis dan kebanggaan nasional dan tanggung jawab, memiliki identitas
dan kebanggaan nasional Kedua, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri
untuk dapat memahami, mengidentifikasikan, menganalisis, dan memiliki ketrampilan sosial
untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah- masalah sosial Ketiga, melatih belajar
mandiri, disamping berlatih untuk membangun kebersamaan, melalui program-program
pembelajaran yang lebih kreatif inovatif Keempat, mengembangkan kecerdasan, kebiasaan
dan ketrampilan sosial Kelima, pembelajaran IPS juga dapat diharapkan dapat melatih siswa
untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik dan terpus termasuk moral. kejujuran, keadilan,
dan lain-lain, sehingga memiliki akhlaq mulia Keenam, mengembangkan kesadaran dan
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan

Trianto (2010: 176) berpendapat bahwa tujuan IPS yaitu untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang tejadi sehari-harı, baik yang menimpa dirinya sendin maupun
masyarakat

Sedangkan tujuan pendidikan IPS pada tingkat sekolah menurut Muhammad Numan
Somantri (2001 260-261) adalah menekankan tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral,
ideologi, negara, dan agamat menekankan pada isi dan metode berfikir ilmuwan sosial, dan
menekankan reflektif inquiri Dari pendapat pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan pendidikan IPS di sekolah adalah untuk membentuk karakter siswa menjadi warga
negara yang baik dan bertanggungjawab, serta dapat menumbuhkan perilaku berpikir secara
kritis dan inquırı Melalui pendidikan IPS di sekolah diharapkan siswa mampu
mengembangkan kemampuan-kemampuan seorang warga negara yang baik sehingga dapat
memecahkan persoalan-persoalan di lingkungannya

Tujuan pembelajaran IPS sangat bervariası. Diah Harıantı (2006 9) mengatakan bahwa tujuan
utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memilikı sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatası setiap masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah


diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui


pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat

2) Mengetahui dan memahamı konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang
diadaptası dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah sosial

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk
menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat
analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun dırı sendiri agar
survive yakemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

Menurut Simangungsong Meningkatkan kesadaran ekonomı rakyat, meningkatkan


kesejahteraan jasmanı dan rohanı, meningkatkan efisiensı, kejujuran dan keadilan dalam
pelayanan umum, meningkatkan mutu lingkungan, menjamin keamanan dan keadilan bagı
semua warganya, memberi pengertian tentang hubungan internasional, meningkatkan saling
pengertian tentang kerukunan nasional dan memelihara keagungan sıfat- sifat kemanusiaan,
kesejahteraan rohanı dan jasmanı dan tata susila"

Etin Solihatın (2009 15) berpendapat bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Jadı dapat disimpulkan bahwa siswa mampu memahami gejala lingkungan alam dan
kehidupan di muka bumı, ciri khas satuan wilayah serta permasalahan yang dihadapi sebagai
akibat adanya saling pengaruh antara manusia dan lingkungannya pembelajaran tersebut
berfungsi mengembangkan kemampuan siswa dalam mengenali dan memahami gejala alam
dan kehidupan dalam kaitannya dengan keruangan dan kewilayahan serta mengembangkan
sikap positif dan rasional dalam menghadapi permasalahan yang timbul sebagai akibat
adanya pengaruh dengan manusia terhadap lingkungannya

2. Manfaat ilmu pengetahuan sesoal

Banyak manfaat yang bisa kita peroleh darı mempelajarı ilmu pengetahuan sosial. Tidak
hanya menjadi suatu kewajiban bagi para siswa di sekolah saja untuk mempelajari dan
memahamı ilmu pengetahuan sosial ını, akan tetapi perlu juga bagi kita untuk mempelajarı
lagı dan mengingat lagi mengenai ilmu-ilmu ini.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang membahas tentang hubungan bermasyarakat
dan mempelajari aspek-aspek sosial dalam kehidupan bermasyarakat Berikut adalah beberapa
manfaat mempelajari IPS:

1 Meningkatkan kemampuan berinteraksi: IPS dapat membantu seseorang untuk mengetahui


cara dalam berinteraksı dengan sesama manusia lainnya, baik interaksi dalam kelompok kecil
ataupun kelompok besar

2 Meningkatkan kemampuan berkomunikası IPS dapat membantu seseorang untuk memiliki


kemampuan berkomunikası dan bekerjasama dengan orang lain

3 Meningkatkan kesadaran nilai-nilai sosial IPS dapat membantu seseorang untuk


meningkatkan komitmen dan kesadaran mengenai nilai-nilai sosial

4 Meningkatkan pemahaman tentang masyarakat IPS dapat membantu seseorang untuk


memahamı konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan

5. Meningkatkan pemahaman tentang hukum IPS dapat membantu seseorang untuk


memahami hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat
6. Meningkatkan pemahaman tentang politik IPS dapat membantu seseorang untuk
memahamı sistem politik dan pemerintahan yang berlaku dalam masyarakat

7 Meningkatkan pemahaman tentang ekonomi IPS dapat membantu seseorang untuk


memahamı sistem ekonomi dan perdagangan yang berlaku dalam masyarakat

8. Meningkatkan pemahaman tentang sejarah IPS dapat membantu seseorang untuk


memahamı sejarah dan perkembangan masyarakat

Dengan mempelajari IPS, seseorang dapat memperoleh manfaat yang sangat berharga dalam
kehidupan bermasyarakat. IPS dapat membantu seseorang untuk memahami dan menghargai
perbedaan dalam masyarakat serta meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dan
bekerjasama dengan orang lain.

SUMBER

https://www.silabus.web.id/pembelajaran-ips/

https://r.search.yahoo.com/fmanfaat-mempelajari-ilmu- pengetahuan sosial

https://r.search.yahoo.com/-mempelajari-ilmu-pengetahuan- sosial
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996: 2) adalah
sebagai berikut: "Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertarap
akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah."
Adapun menurut Gross (Kosasih Djahiri, 1981 1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual
yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia
sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk

Dengan demikian, IPS bukanlah ilmu-ilmu sosial itu sendiri yang diartikannya sebagai semua
bidang ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam konteks sosialnya atau sebagai
masyarakat Jadi, IPS bukan disiplin yang terpisah, tetapi sebuah payung kajian masalah yang
memayungi disiplin sejarah dan disiplin ilmu-ilmu sosial lainnya

2.Perkembangan Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS telah banyak mengalami perubahan, dibandingkan awal mula kita
mengenali materi pembelajaran IPS yang bermula dari pembelajaran studi sosial di Amerika
Serikat berpola terpisah, berupa pembelajaran ilmu-ilmu sosial. Kemudian pola tersebut
berkembang di Indonesia menjadi IPS sebagai pembelajaran gabungan atau terpadu. Bentuk
tersebut dirasa mampu memberikan hasil pembelajaran yang lebih nyata dalam membentuk
sikap, ketermapilan dan perilaku peserta didik Pada kenyataannya batasan studi sosial tidak
memperhatikan bentuk-bentuk tersebut namun dalam penelitian menjelang tahun 1935,
ternyata lebih separuh jumlah sekolah dasar dan menengah yang menyajikan studi sosial di
Amerika serikat menggunakan bentuk gabungan dari unsur-unsur ilmu sosial Sedangkan
studi yang serupa pada tahun 1957 menunjukan bahwa bagian terbesar sekolah dasar

3.Ruang Lingkup Pendidikan IPS

a Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial, hubungan ekonomi,
hubungan psikologi, hubungan budaya, hubungan sejarah, hubungan geografi, dan hubungan
politik

b. Ditinjau darı segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga, kampong,
warga
C. desa, organisasi masyarakat dan bangsa. Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal,
regional dan global

d. Ditinjau darı lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya,
memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem
kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam kontekssosialnya atau manusia sebagai
anggota masyarakat

4. Pendekatan Penyusunan Materi IPS

Pendekatan Monodis

Pendekatan Monodisiplin sering disebut sebagai pendekatan struktural, suatu model


pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu saja, tanpa menghubungkan dengan
struktur ilmu yang lain. Pengembangan materi ajar berdasarkan pada ciri dan karakteristik
dari satu bidang studi Pendekatan Interdisipliner Pendekatan interdisipliner lebih
memusatkan perhatian pada masalah-masalah sosial dengan melibatkan berbagai disiplin
ilmu sosial. Penggunaan pendekatan dengan menggunakan konsep atau generalisasi yang
berdimensi amak, karena masalah sosial menuntut pemecahan masalah darı

berbagai bidang kajian keilmuan sosial, sebagaimana contoh

➤ Pendekatan Cross Disipliner Pendekatan cross disipliner merupakan perluasan dan


pengembangan kajian IPS, permasalahan yang menjadi obyek kajian tidak cukup hanya
mengandalkan konsep-konsep darı ilmu sosial, tetapi juga membutuhkan bantuan konsep
disiplin ilmu-ilmu dari luar IPS yang bersangkuta

5.Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat. Tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu
pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung
jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai
pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang
berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu
sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan
masyarakat. Adapun tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik
untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.

6. Fungsi IPS

Pembelajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena peserta
didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan masing-masing yang mempunyai
masalah-masalah sosial yang berbeda-beda. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, peserta
didik SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara
utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalahmasalah tersebut melalui pengajaran
IPS.

Fungsi IPS diberikan di SD adalah agar anak-anak memiliki hal-hal sebagai berikut:

Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau kemampuan yang
telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna,

Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara
rasional dan bertanggung jawab.

Agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan
sendirın dan antar manusia.

8.Sumber dan Bahan Materi IPS

Ada lima macam sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,


komunikası, transportasi

c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari
sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian
besar e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, dan keluarga.

embelajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena peserta
didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan masing-masing yang mempunyai
masalah-masalah sosial yang berbeda-beda. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, peserta
didik SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara
utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalahmasalah tersebut melalui pengajaran
IPS.

Fungsi IPS diberikan di SD adalah agar anak-anak memiliki hal-hal sebagai berikut:

Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau kemampuan yang
telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna,

Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara
rasional dan bertanggung jawab.

Agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan
sendirın dan antar manusia.

8.Sumber dan Bahan Materi IPS


Ada lima macam sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,


komunikası, transportasi

c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari
sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian
besar e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, dan keluarga.

pendidikan dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan


Pancasila (Numan Somantri, 2001 103). Pengertian umum ını mengimplikasikan adanya
penyederhanaan, adaptası, seleksı, dan modifikası darı berbagai disiplin akademis ilmu-IPS,
Kaidah-kaidah akademis, pedagogis, dan psikologis tidak bisa ditinggalkan dalam upaya
pengorganisasian dan penyajian upaya tersebut. Dengan cara demikian, pendidikan IPS
diharapkan tidak kehilangan berbagai fungsi yang diembannya, apalagi jika dikaitkan secara
langsung dengan pencapaian tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam
kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional

Sementara itu, fungsi pengajaran IPS di SD adalah untuk mengembangkan pengetahuan,


nilai, sikap, dan keterampilan sosial dan kewarganegaraan peserta didik agar dapat
direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

Berkaitan dengan fungsi mata pelajaran IPS, Jarolimek (1986 4) berpendapat bahwa: Misı
utama pendidikan IPS adalah untuk membantu siswa belajar tentang masyarakat dunia di
mana mereka hidup dan memperoleh jalan, untuk belajar menerima realitas sosial, dan untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk membantu mengasah pencerahan
manusia.

2. Tujuan IPS Sebagai bidang ajar di sekolah, IPS memiliki tujuan untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial dalam bentuk konsep dan pengalaman belajar
yang dipilih atau diorganisasikan dalam rangka kajian IPS. Berkaitan dengan tujuan IPS,
Martorella (1994 7) menyatakan bahwa The Social Studies are selected information and
modes of investigation from the social sciences, selected information from any area that
relates directly to an undestanding of individuals, groups, and societies and applications of
the selected information to citizenship education.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan informasi terpilih dan cara-cara investigası dari ilmu-
ilmu sosial, informası dipilih dari berbagai tempat yang berhubungan langsung terhadap
pemahaman individu, kelompok dan masyarakat dan penerapan darı informası yang dipilih
untuk maksud mendidik warga negara yang baik.

Macam-macam ilmu ips dan ilmu sosial

Pengertian Ilmu Sosial

Ilmu sosial mencoba memahami perbedaan sebagai pelajaran berharga untuk dapat
menyatukan ketidaksamaan tersebut. Dalam kehidupan sehari-harı, banyak perbedaan yang
pasti ditemukan Akan tetapi kembali pada kodrat manusia. hari Hidup secara menyendiri
tidak mungkin bisa dilakukan. Dalam ilmu sosial. perbedaan yang ada antara individu yang
satu dengan yang lainnya ada penyelesaian yang dapat mengatasinya. Dengan adanya
penyelesaian, maka individu dapat hidup berdampingan dengan yang lainnya walaupun
konflik memang terkadang tidak bisa dihindarkan. Ilmu sosial jika dipahamı lebih mendalam
didalamnya ada telaah tentang permasalahan sosial yang sering terjadi menambah wawasan
atau pengetahuan yang lebih luas mengenai kehidupan sosial

Jenis-jenis Ilmu Social

Setelah kita mengetahui pengertian ilmu sosial, kemudian apa saja jenis- Jenis dari ilmu
sosial? Ilmu sosial sebenarnya merupakan induk darı beberapa ilmu pengetahuan vang
diajarkan baik itu di sekolah maupun di universitas Berikut ini Jenis-jenis darı ilmu sosial:

1 ANTROPOLOGI

Salah satu jenis ilmu sosial adalah antropologi. Adapun yang dimaksud dengan antropologi
adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaannya. Secara umum, antropologi
mempelajari manusia dalam lima sub yaitu evolusi manusia penyebaran budaya manusia,
perkembangan dan penyebaran bahasa dan asas-asas manusia dan budayanya yang ada di
seluruh dunia Antropologi sebagai ilmu pengetahuan mencoba menjelaskan proses-proses
budaya masyarakat yang ada dan

akan mengetahui berbagai macam kebudayaan yang ada dan yang tersebar di seluruh dunia.
Mempelajari antropologi merupakan termasuk pelestarian kebudayaan karena kita dapat tahu
budaya apa saja yang ada dan perlu untuk dikembangkan dalam kehidupan manusia sekarang
ini

2 SOSIOLOGI
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai tenomena kehidupan masyarakat atau
penduduk. Pada awalnya, sosiologi berkembang di Eropa karena ilmuwan menyadarı harus
ada ilmu yang mampu menjelaskan dan mempelajarı mencetuskan sosiologi adalah seorang
ilmuwan Prancis yang bernama August Comte Oleh para sosiolog. August Conte disebut
sebagai Bapak Sosiologi Sosiologi termasuk jenis ilmu sosial karena tidak mempelajarı ilmu
pastı (eksak) sebab yang dipelajari adalah gejala masyarakat dan perubahan-perubahan sosial
yang terjadi dalam kehidupannya. Dalam memandang gejala masyarakat, sosiologi tidak
berdiri sebagai ilmu yang bersifat spekulatif, melainkan bersifat objektif hasil pengamatan
sehingga sosiologi termasuk ilmu yang logis. Ilmu yang dipelajarı didalamnya juga luas
Berdasarkan perubahan-perubahan kehidupan sosial yang terjadi semenjak manusia pertama
ada hingga manusia modern (homo sapiens) seperti sekarang ini. Sebagai satu disiplin iimu,
sosiologi tidak memandang masalah secara normatif melainkan harus netral dalam
memandang permasalahan yang ada di dalam masyarakat

3 ILMU KOMUNIKASI

Interaksı individu yang satu dengan lainnya tidak lepas akan komunikası Manusia
tersampaikan dengan baik Sudah sejak lama ilmuwan mempelajarı bagaimana komunikası
yang baik dapat tersampaikan antar individu. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan-
ilmuwan tersebut lahırlah ilmu komunikası Pengertian darı ilmu komunikası yaitu ilmu yang
mempelajarı proses-proses komunikası individu, baik itu antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok Komunikası dalam
kehidupan seharı-han adalah proses sostal penting Dengan adanya ilmu komunikası, manusia
menjadi paham bagaimana tata cara menyampaikan informası yang baik agar dapat dipahami
oleh penerima informası Dalam prosesnya, komunikası terus berkembang Dulu orang
menggunakan surat sebagai media komunikasi, tetapi membutuhkan proses yang cukup
panjang. Sekarang medianya sudah lebih maju dengan menggunakan kecanggihan teknologi
menggunakan handphone, email, dan lain sebagainya. Perilaku manusia dalam
berkomunikası itulah yang menjadi objek utama yang dikajı dalam ilmu komunikası

4 EKONOMI

Dalam kehidupan sosial, manusia tidak bisa lepas darı yang namanya ekonomi dalam dunia
ekonomı, perilaku manusia merupakan bahan kajian utamanya Ilmu ekonomi menjelaskan
bagaimana perilaku manusia dalam menggunakan sumber dava ekonomi vang ada untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan dalam kehidupannya Dalam dunia ekonomi, ada tiga
pelaku ekonomi yaitu rumah tangga, pelaku bisnis, dan pemerintah ketiga pelaku ekonomi
tersebut dalam menjalankan aktivitasnya tidak lepas dari keputusan dan menjalankan
perannya masing-masing Keputusan yang diambil ketiganya mempengaruhi bagaimana
perilakunya Dalam
merupakan konsumen yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengkonsumsi
barang atau jasa Pelaku bisnis yang dijalankan oleh individu atau kelompok akan
memproduksi barang atau jasa untuk memperoleh keuntungan Sedangkan peran pemerintah
dalam ekonomi adalah sebagai pengambil kebijakan publik Keputusan yang diambil oleh
pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan bagı rumah tangga dan bagı pelaku bisnis.

5. ILMU PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan, interaksı yang terjadi antara pendidik dengan peserta

pendidikan, ilmu sosial penting untuk dimiliki Seorang pendidik harus memahamı bagaimana
karakteristik dan tingkah laku peserta didiknya sehingga ia mampu menerapkan metode
pembelajaran vang sesuai agar dapat menyalurkan ilmu vang dimilikinya. Dibutuhkan adanya
keterampilan komunikası yang baik sebagai seorang pendidik. Selain itu, dengan adanya
pendidikan manusia dapat mengubah kehidupan baik itu untuk dirinya sendırı maupun untuk
orang lain. Maka dari itu, yang menempuh pendidikan di tingkat tinggi seperti universitas
nantinya berpeluang menjadi agent of change atas permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat Diharapkan mereka mampu memecahkan permasalahan yang ada sehingga
manusia akan memperoleh kehidupan yang lebih merdeka dan lebih sejahtera. Itulah
pentingnya ilmu pendidikan sehingga mampu mengubah kehidupan di sekitarnya jauh lebih
baik 6 GEOGRAPH

Geografi

merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bumi dan seisinya Didi sekitarnya Sekilas
geografi sepertinya tidak ada kaitannya dengan ilmu sosial namun jangan salah. Geografi
memiliki kaitannya dengan ilmu sosial. Dalam geografi, manusia dengan lingkungannva
merupakan pusat kajiannya Ilmu ini juga mempelajari tentang manusia yang disebut dengan
geografi manusia Datam pembahasannya, geografi manusia mempelajarı bagaimana individu
beradaptasi dengan lingkungannya, dengan sesama manusia, dan bagaimana perannya dalam

Sehingga dengan mengetahui kekayaan alam yang dimilikı, nantinya manusia dapat
mengelola dan memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kemaslahatan umat lainnya.
Pastinya secara adil dan merata

SEJARAH
Perkembangan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada manusia sejak pertama kalı tersebut
dinamakan dengan ilmu sejarah. Secara kronologis, ilmu sejarah mencoba merangkai
berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu sehingga menjadi seperti sekarang ini. Ilmu
sejarah juga mempelajarı kronologi bagaimana proses terjadınva perilaku manusia secara
runtut berdasarkan fakta-fakta yang ada sehingga sejarah bukanlah ilmu yang bersifat
takhayul. Kebenaran dalam sejarah merupakan hal yang penting, sebab manusia dapat
mempelajarinya dan mengantısıpası sejarah suatu ilmu tidak hanya mempelajari seperti apa,
kapan, di mana, dan bagaimana peristiwa terjadi Ilmu sejarah lebih dari itu, di dalamnya
mempelajari fakta-fakta, pola terjadinya peristiwa, unsur-unsur terbentuknya peristiwa, dan
lain sebagainya yang terjadi pada dırı manusia secara historis. Maka dari itu, sejarah dan
simu sosial tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling terikat satu sama lain

ILMU POLITIK

Politik adalah ilmu yang tidak dapat dipisahkan darı ilmu sosial Fokus utama dalam

kehidupan masyarakat dalam bernegara. Kekuasaan yang dijalankan bisa bersifat antara
warga negara yang satu dengan lainnya, warga dengan negaranya, maupun negara dengan
negara lainnya. Kajian utamanya adalah bagaimana negara dapat mendapatkan,
mempertahankan, dan menggunakan kekuasaannya sesuai dengan norma-norma yang berlaku
di negara tersebut. Secara tidak langsung, ilmu sosial juga berperan didalamnya Kekuasaan
yang dijalankan dalam politik tidak boleh

keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Tanpa adanya ilmu sosial, ilmu politik sulit
untuk mengakomodası kepentingan masyarakat umum

9 HUKUM

Dalam dunia hukum, kehidupan sosial masyarakat tidak lepas untuk dipelajarı Bagı pokok
bahasan yang dipelajari Manusia merupakan makhluk sosial dan setiap perilaku dan
perbuatannya harus diatur dan diarahkan Adanya undang-undang peraturan, dan kebijakan
vang diambil oleh institusi yang berwenang merupakan salah satu cara untuk mengendalikan
perilaku sosial manusia Adanya hukum yang jelas dapat mengatur kehidupan manusia dan
memberikan kejelasan apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan oleh manusia.
Bayangkan apabila tidak hukum konsekuensı atas apa yang mereka lakukan. Tidak adanya
punishment membuat perilaku buruk yang mungkın dilakukan manusia tidak dapat
dikendalikan. Selain itu, dalam duma hukum pembuatan kebijakan dan aturan seyogyanya
menggunakan pendekatan sosial kemasyarakatan. Perlu adanya penerapan peraturan yang
adil dan merata untuk setiap individu agar berperilaku sesuai dengan norma dan budaya yang
ada. Bahkan hukum sebenarnya lahır darı berbagai kondisı sosial yang ada

10 PSIKOLOGI SOSIAL

Psikologi dan sosial merupakan dua hal erat yang tidak bisa dipisahkan satu sama manusia
yang melahirkan tingkah laku. Manusia merupakan bahan kajian utama darı psikologi.
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki banyak perilaku dan tingkah laku vang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Dısısı ını, psikologi mendalamı mental, pıkıran, dan
perilaku tersebut. Bagaimana kaitannya individu dengan orang lain dijelaskan dalam
psikologi. Secara umum, yang dipelajarı dalam psikologi sangatlah luas. Maka darı itu perlu
adanya pendalaman satu bidang yang bidang, psikologi sosial menjelaskan berbagai
fenomena yang terjadi pada manusia sebagai makhluk sosial. Di dalamnya, bidang ini juga
menyoroti berbagai macam peristiwa sosial yang bersifat negatif atau disebut sebagai
patologi sosial Contoh patologi sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah
penyalahgunaan narkoba, kejahatan premanisme, berita hoax, prostitusı, dan lain sebagainya
Manfaat yang bisa diperoleh dengan mendalamı psikologı sosial adalah manusiaNmampu
menyusun alternatif pemecahan yang ada dan mengubahkan menjadi situasi yang
menguntungkan untuk semuanya.

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996: 2) adalah
sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertarap
akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.”
Adapun menurut Gross (Kosasih Djahiri, 1981: 1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual
yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia
sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk

Dengan demikian, IPS bukanlah ilmu-ilmu sosial itu sendiri yang diartikannya sebagai semua
bidang ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam konteks sosialnya atau sebagai
masyarakat. Jadi, IPS bukan disiplin yang terpisah, tetapi sebuah payung kajian masalah yang
memayungi disiplin sejarah dan disiplin ilmu-ilmu sosial lainnya

2.Perkembangan Pembelajaran IPS


Pembelajaran IPS telah banyak mengalami perubahan, dibandingkan awal mula kita
mengenali materi pembelajaran IPS yang bermula dari pembelajaran studi sosial di Amerika
Serikat berpola terpisah, berupa pembelajaran ilmu-ilmu sosial. Kemudian pola tersebut
berkembang di Indonesia menjadi IPS sebagai pembelajaran gabungan atau terpadu. Bentuk
tersebut dirasa mampu memberikan hasil pembelajaran yang lebih nyata dalam membentuk
sikap, ketermapilan dan perilaku peserta didik

Pada kenyataannya batasan studi sosial tidak memperhatikan bentuk-bentuk tersebut namun
dalam penelitian menjelang tahun 1935, ternyata lebih separuh jumlah sekolah dasar dan
menengah yang menyajikan studi sosial di Amerika serikat menggunakan bentuk gabungan
dari unsur-unsur ilmu sosial. Sedangkan studi yang serupa pada tahun 1957 menunjukan
bahwa bagian terbesar sekolah dasar

3.Ruang Lingkup Pendidikan IPS

a. Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial, hubungan


ekonomi, hubungan psikologi, hubungan budaya, hubungan sejarah, hubungan
geografi, dan hubungan politik.
b. Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga,
kampong, warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.
c. Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal, regional dan global.
d. Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi.

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya;
memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem
kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam kontekssosialnya atau manusia sebagai
anggota masyarakat.

4. Pendekatan Penyusunan Materi IPS

 Pendekatan Monodis
Pendekatan Monodisiplin sering disebut sebagai pendekatan struktural, suatu model
pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu saja, tanpa
menghubungkan dengan struktur ilmu yang lain. Pengembangan materi ajar
berdasarkan pada ciri dan karakteristik dari satu bidang studi

 Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan interdisipliner lebih memusatkan perhatian pada masalah-masalah sosial
dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu sosial. Penggunaan pendekatan dengan
menggunakan konsep atau generalisasi yang berdimensi amak, karena masalah sosial
menuntut pemecahan masalah dari berbagai bidang kajian keilmuan sosial,
sebagaimana contoh

 Pendekatan Cross Disipliner


Pendekatan cross disipliner merupakan perluasan dan pengembangan kajian IPS,
permasalahan yang menjadi obyek kajian tidak cukup hanya mengandalkan konsep-
konsep dari ilmu sosial, tetapi juga membutuhkan bantuan konsep disiplin ilmu-

5.Tujuan Pembelajaran IPS


Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.Tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu
pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung
jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai
pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang
berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu
sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan
masyarakat. Adapun tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik
untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.

6. Fungsi IPS
Pembelajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena peserta
didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan masing-masing yang mempunyai
masalah-masalah sosial yang berbeda-beda. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, peserta
didik SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara
utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalahmasalah tersebut melalui pengajaran
IPS.

 Fungsi IPS diberikan di SD adalah agar anak-anak memiliki hal-hal sebagai berikut:
Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau kemampuan
yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna;

 Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial
secara rasional dan bertanggung jawab.
 Agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan
sendiri dan antar manusia.
8.Sumber dan Bahan Materi IPS
Ada lima macam sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain:

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,
komunikasi, transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari
sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian
besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan,
dan keluarga.

LANDASAN DAN FALSAFAH IPS

Landasan Pendidikan IPS - Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran dan pendidikan disiplin
ilmu seyogianya memiliki landasan dalam pengembangan, baik sebagai mata pelajaran
maupun pendidikan disiplin ilmu. Landasan ini diharapkan akan dapat memberikan
pemikiran-pemikiran mendasar tentang pengembangan struktur, metodologi dan pemanfaatan
Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.

Landasan Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu meliputi:

Landasan Pendidikan IPS


1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan untuk


menentukan apa obyek kajian atau domain apa saja yang menjadi kajian pokok dan dimensi
pengembangan Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu (aspek ontologis);
bagaimana cara, proses atau metode membangun dan mengembangkan Pendidikan IPS
hingga menentukan pengetahuan manakah yang dianggap benar, sah, valid atau terpercaya
(aspek epistomologis); apa tujuan Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu ini
dibangun dan dikembangkan serta digunakan atau apakah manfaat dari Pendidikan IPS ini
(aspek aksiologis).

Keberadaan landasan-landasan ini telah dan akan memperkokoh body of knowledge


Pendidikan IPS untuk eksis dan berkembang lebih luas lagi.

2. Landasan Ideologis

Landasan ideologis dimaksudkan sebagai sistem gagasan mendasar untuk memberi


pertimbangan dan menjawab pertanyaan: (1) bagaimana keterkaitan antara das sein
Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dan das sollen Pendidikan IPS dan (2)
bagaimana keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan hakikat dan praksis etika, moral,
politik dan norma-norma perilaku dalam membangun dan mengembangkan Pendidikan IPS.
Menurut O’Neil, ideologi sebagai landasan ini telah dan akan memberikan sistem gagasan
yang bersifat ideologis terhadap Pendidikan IPS yang tidak cukup diatasi hanya oleh filsafat
yang bersifat umum.

3. Landasan Sosiologis

Landasan sosiologis memberikan sistem gagasan mendasar untuk menentukan cita-cita,


kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi serta pola kehidupan masa depan melalui
interaksi sosial yang akan membangun teori-teori atau prinsip-prinsip Pendidikan IPS sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Landasan ini akan dan telah memberikan dasar-dasar sosiologis
terhadap pranata dan institusi pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif.

4. Landasan Antropologis

Landasan antropologis memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar dalam menentukan


pola, sistem dan struktur pendidikan disiplin ilmu sehingga relevan dengan pola, sistem dan
struktur kebudayaan bahkan pola, sistem dan struktur perilaku manusia yang kompleks.
Landasan ini telah dan akan memberikan dasar-dasar sosial-kultural masyarakat terhadap
struktur Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dalam proses perubahan sosial yang
konstruktif.

5. Landasan Kemanusiaan
Landasan kemanusiaan memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan
karakteristik ideal manusia sebagai sasaran proses pendidikan. Landasan ini sangat penting
karena pada dasarnya proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.

6. Landasan Politis

Landasan politis memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan arah dan
garis kebijakan dalam politik pendidikan dari Pendidikan IPS. Peran dan keterlibatan pihak
pemerintah dalam landasan ini sangat besar sehingga pendidikan tidak mungkin steril dari
campur tangan unsur birokrasi.

7. Landasan psikologis

Landasan psikologis memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan cara-


cara Pendidikan IPS membangun struktur tubuh disiplin pengetahuannya, baik dalam tataran
personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas psikologisnya. Hal ini sejalan dengan
hakikat dari struktur yang dapat dipelajari, dialami, didiversifikasi, diklasifikasi oleh anggota
komunitas Pendidikan IPS berdasarkan kapasitas psikologis dan pengalamannya"

Pengertian Filsafat Pendidikan IPS

Filsafat berasal dari kata philos rtinya berpikir dan sophia artinya kebijaksanaan. Bepikir
artinya mengolah data inderawi menjadi pengertian, atau proses mencari makna,
kebijaksanaan artinya pengambilan keputusan yang memihak pihak yang lemah. Dengan
demikian filsafat dapat diartikan berpikir mendalam tentang data inderawi dan pengambilan
keputusan yang memihal pada pihak yang lemah. Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang
menyelidiki hakekat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar
belakang, cara dan hasilnya, serta hakikat ilmu pendidikan, yang berhubungan dengan
analisis kritis terhadap struktur dan kegunaan pendidikan. Filsafat ilmu pendidikan dibedakan
4 macam, yaitu:

a. Ontologi, yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekat substansi dan pola
organisasi ilmu pendidikan.

b. Epistemologi yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekat objek formal dan
material ilmu pendidikan.

c. Metodologi yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekut cara cara kerja dalam
menyusun ilmu pendidikan.

d. Aksiologi yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekat nilai kegunaan teoriis
dan praktis ilmu pendidikan.
Filsafat Pendidikan IPS merupakan filsafat praktik pendidikan, yakni praktik tentang
pendidikan ilmu-ilmu sosial agar para peserta didik mampu memahami masalah-masalah
sosial dan dapat mengatasinya serta mengambil keputusan tepat terhadap masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya

Unsur-unsur Dalam Filsafat Pendidikan IPS

a. Perkembangan Sosial

Manusia adalah individu yang nyata, yang dapat dilihat dari kerja. mereka atau dari kondisi
riil kehidupan mereka. Itulah hakekat keberadaan manusia dan hakekat hasil kerja mereka.
Pernyataan ini dapat dibuktikan secara empiris. Sebagai makhluk individu, manusia dapat

dilihat dari kondisi riil kehidupannya, Manusia dan masyarakat hidup, berubah dan
berkembang dari cara mereka membuat barang-barang. material untuk memenuhi
kebutuhannya.

b. Kesadaran Sosial

Kesadaran Sosial dilahirkan dari keadaan sosial, yaitu ide, gagasan dan pikiran yang ada pada
manusia. Itu adalah realisasi dari interaksi antara manusia dalam kegiatannya memproduksi
barang-barang material atau dalam keadaan sosial atau dalam kehidupan riilnya. Manusia
adalah produsen gagasan-gagasan rohaniah yang dinyatakan dalam kata-kata, misalnya dalam
filsafat, hukum, ajaran moral, ideologi, dsb.

c. Ideologi Sosial

Ideologi Sosial adalah bangunan atas suatu masyarakat, yaitu sistem keyakinan yang dianut
oleh suatu masyarakat tertentu. Ideologi itu berdasarkan pada basis.

d. Perjuangan sosial

Perjuangan Sosial ialah tindakan masyarakat untuk mengubah sistem. sosial yang berlaku
sesuai dengan perkembangan tenaga produktif masyarakat.

e. Perubahan Sesial

Perubahan Sosial ialah bergantinya sistem politik dan sosial suatu masyakarat, pada
umumnya melalui revolusi. Negara dan revolusi merupakan dua sisi pada satu keping mata
uang Negara lahir karena adanya revolusi, dan revolusi lahir karena adanya negara yang
menindas rakyatnya.

F. Pimpinan Sosial.
Dalam sejarah perkembangan masyarakat, setiap kelompok (golongan) manusia ada yang
menjadi pemimpin dan ada yang menjadi pengikut (massa), Pemimpin dan massa merupakan
dua sisi dari keping mata uang, artinya pemimpin dan massa itu merupakan satu kesatuan
yang utuh yang tidak dapat dipisahkan.

IPS sebagai kajian akademik merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan bidang praktik pendidikan. Komitmen kelompok masyarakat yang ingin
mengembangkan pengetahuan sosial dan humaniora yang dikemas secara psikologis untuk
tujuan pendidikan dan kajian sosial serta humaniora untuk program pendidikan tingkat
sekolah. Pendidikan IPS merupakan kemasan pengetahuan yang telah dipertimbangkan
secara psikologis untuk kepentingan pendidikan. Contoh tentang pembelajaran sosial
pendidikan IPS, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Pendidikan IPS harus secara fungsional berhubungan dengan kebutuhan dan minat dari
yang ada sekarang, seperti masalah dmokmsi, HAM, keadilan, krisis, konflik, kesejahteraan
kelangkaan, pengelolaan, wabah, bencana, globalisasi dan lain-lain.

b) Isi studi sosial IPS harus diatur mengenai tolik dan permasalahan- permasalahan yang
disajikan, sebaiknya juga subyek yang disajikan harus berhubungan dan dikombinasikan
(terpadu) untuk penyelidikan kontemporer, sehingga dapat tercapai yang efektif..

c) Metode pembelajaran IPS terkait dengan kehidupannya.

d) Masalah yang dipelajari harus merupakan seleksi dari beberapa sumber dan pengetahuan,
serta sesuai kebutuhan murid dan masyarakat umumnya.

Pengembangan pribadi sosial melalui IPS tidak langsung tampak hasilnya, tetapi setidaknya
melalui Pendidikan IPS akan membekali kemampuan seseorang dalam pengembangan diri
melalui berbagai keterampilan sosial dalam kehidupannya.

Tujuan Filsafat Pendidikan IPS

a. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan.

b. Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan

c. Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut.

d.Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan.

SUMBER
https://pendidikanrosda.blogspot.com/2018/11/landasan-pendidikan-
ips.html#:~:text=Landasan%20Pendidikan%20IPS%20%2D%20Pendidikan,pertanyaan%3A
%20(1)%20bagaimana%20keterkaita

DIMENSI DAN STRUKTUR PENDIDIKAN IPS

1. DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Dimensi dalam pembelajaran IPS secara terpadu pembelajaran


terdiri dari 4(empat) kajian, yaitu geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi yang
diajarkan melalui pendekatan tema. Pembelajaran ini berbasis pada
kontekstual dengan mengamati danbelajar dari pengalaman di
sekelilingnya. Karakteristik IPS mampu mewadahiperkembangan psikologis
peserta didik yang selalu ingin tau, berpikir kritis dan senang bereksplorasi.

Pencapaian pembelajaran pendidikan IPS di persekolahan diperlukan


pemahaman dan pengembangan program pendidikan yang komprehensif. program
pendidikan IPS yang komprehensif menurut sapriya (2009 : 48-56) adalah program
pendidikan yang mencakup empat dimensi, yaitu dimensi pengetahuan (knowledge),
dimensi keterampilan (skill), dimensi nilai dan sikap (value and attitude), dan dimensi
tindakan (action). Lebih perinci keempat dimensi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :

a. Dimensi Pengetahuan
(Knowledge)

Pengetahuan adalah kemahiran dan pemahaman terhadap sejumlah informasi


dan ide-ide. Tujuan pengembangan pengetahuan ini adalah untuk membantu siswa
dalam belajar untuk memahami lebih tentang dirinya, fisiknya, dan dunia sosial
serta lingkungan sekitarnya. Dimensi yang menyangkut pengetahuan sosial
mencakup : a) fakta, b) konsep, c) generalisasi yang dipahami siswa. Pertama,
fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan hal-hal yang
terjadi (peristiwa). Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengenal
berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupan. Pada dasarnya, fakta
untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan
berpikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek,
dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan agar
fakta disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing-masing. Kedua, konsep
merupakan kata-kata atau frasa yang mengelompok, berkategori, dan memberi arti
terhadap kelompok fakta yang berkaitan.

b. Dimensi
keterampilan

Keterampilan adalah pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu sehingga


digunakan pengetahuan yang diperolehnya. Keterampilan ini dalam pendidikan IPS
terwujud dalam bentuk kecakapan mengolah dan menerapkan informasi yang
penting untuk mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang mampu
berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokratis. Kecakapan mengolah dan
menerapkan informasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk
mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang mampu berpartisipasi secara cerdas
dalam masyarakat demokratis. Keterampilan tersebut dalam mencakup keterampilan
meneliti, keterampilan berpikir, keterampilan partisipasi, dan keterampilan
berkomunikasi. Pertama, keterampilan meneliti. Keterampilan ini diperlukan untuk
mengumpulkan dan mengolah data. Secar umum penelitian mencakup sejumlah
aktivitas sebagai berikut :

 Mengidentifikasi dan mengungkapkan masalah


atau isu
 Mengumpulkan dan
mengolah data
 Menafsi
rkan
data
 Mengana
lisis data
 Menilai bukti-bukti yang
ditemukan
 Meny
impul
kn
 Menerapkan hasil
temuan
 Membuat
pertimbangan nilai

Kedua, keterampilan berpikir. Sejumlah keterampilan berpikir banyak


berkonstribusi terhadap pemecahan masalah dan partisipasi dalam kehidupan
masyarakat secar efektif. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir pada diri
siswa, perlu ada penguasaan terhadap bagian-bagaian yang lebih khusus dari
keterampilan berpikir tersebut serta melatihnya dikelas. Beberapa keterampilan berpikir
yang perlu dikembangkan oleh guru dikelas untuk para siswa meliputi:

 Mengkaji
 Merencanakan
 Merumuskan faktor sebab akibat
 Memprediksi hasil dari suatu kegiatan atau peristiwa

Ketiga, keterampilan partisipasi sosial. Dalam belajar IPS, siswa perlu


dibelajarkan bagaimana berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Keahlian
bekerja dalam kelompok sangat penting karena dalam kehidupan bermasyarakat
begitu banyak orang menggantungkan hidup melalui kelompok. Beberapa
keterampilan partisipasi sosial yang perlu dibelajarkan oleh guru meliputi:

 Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh ucapan terhadap orang


lain

 Menunjukkan rasa hormat dan perhatian pada


orang lain

 Berbuat efektif sebagai anggota


kelompokMenerima kritik dan saran
 Menyesuaikan kemampuan dengan tugas yang harus
diselesaikan

Keempat, keterampilan berkomunikasi. Pengembangan keterampilan


berkomunikasi merupakan aspek yang penting dari pendekatan pembelajaran
IPS, khususnya dalam inquiry sosial. Setiap siswa perlu diberi kesempatan
untuk mengungkapkan pemahaman dan perasaannya secara jelas, efektif, dan kreatif.
Walaupun bahasa tulis dan lisan telah menjadi alat berkomunikasi yang paling biasa,
guru hendaknya selalu mendorong para siswa untuk mengungkapkan gagasannya
dalam bentuk lain, seperti dalam film, drama, seni (suara, tari, lukis), pertunjukan,
foto, bahkan dalam bentuk peta. Para siswa hendaknya dimotivasi agar menjadi
pembicara dan pendengar yang baik.

c. Dimensi Nilai dan Sikap (Value and


Attitude)

Nilai dan sikap merupakan seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah
mempribadi dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang terungkap
ketika berpikir dan bertindak. Nilai adalah kemahiran memegang sejumlah
komitmen yang mendalam, mendukung ketika sesuatu dianggap penting dengan
tindakan yang

d. Dimensi
tindakan(action)

Tindakan sosial ini merupakan dimensi IPS yang penting karena tindakan sosial
yang dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif, dengan jalan
berlatih secara konkret dan praktik, belajar dari apa yang diketahui dan dipikirkan
tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang dilakukan dan
bagaimana caranya dengan demikian siswa akan belajar menjadi warga Negara yang
efektif di masyarakat.

Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan pada semua
tindakan kelas. Dimensi tindakan sosial untuk pembelajaran IPS meliputi tiga model
aktivitas sebagai berikut: a) percontohan masyarakat dalam memecahkan masalah
di kelas seperti cara berorganisasi dan bekerja sama, b) berkomunikasi dengan anggota
masyarakat dapat diciptakan, dan c) pengambilan keputusan dapat menjadi bagian
kegiatan kelas, khususnya pada saat siswa diajak untuk melakukan inquiry.

2. STRUKTUR
PENDIDIKAN IPS

Struktur IPS terdiri dari dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Pemanfaatan fakta,
konsep, generalisasi, dan teori dalam pengajaran IPS bukanlah pengajaran suatu hal
yang baru karena IPS sudah lama kita ketahui. Namun, dalam proses belajar mengajar
sering kali menggunakan istilah-istilah yang kurang tepat bahkan banyak siswa yang
tidak tau apa itu fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Hal ini disebabkan karena
kurangnya

pengetahuan tentang IPS tersebut dan bersifat abstrak, oleh sebab itu disini akan
membahas struktur IPS supaya mempermudah peserta didik untuk memahami apa
itu yang dimaksud dengan IPS.

1. Fakta

Fakta ialah sesuatu kejadian yang benar-benar terjadi di kehidupan baik


pada masa lampau hingga sekarang. Fakta diperoleh dari hasil penelitian
yang nyata dan dari data yang ada.

Fakta disiplin ilmu sejarah : nama pelaku, tempat peristiwa, tanggal,


bulan, dan tahun kejadian. Fakta geografi : nama daerah, pantai, datar
atau daerah pegunungan, bagaimana tingkat kesuburan tanahnya, dan lain-
lain.
2. Konsep

Konsep menunjukkan pada suatu abtraksi, penggambaran dari sesuatu yang


konkrik maupun yang abstrak dapat berbentuk pengertian, defenisi atau
gambaran mental, atribut ensial dari sesuatu kategori yang memiliki ciri-
ciri esensial yang relatif sama.

3. Generalisasi

Generalisasi ialah pernyataan tentang hubungan antara konsep- konsep dan


berfungsi mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan dapat
digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang berhubungan dengan
pernyataan yang berada di generalisasi tersebut.

4. Teori

Teori ialah prinsip umun yang menjelaskan hakikat gejala atau hubungan
gejala berupa rumus, aturan, kaidah dan sebagainya. Teori merupakan
rangkaian fakta- fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi.

https://rafikaterritory.wordpress.com/2017/10/02/dimensi -dan-
struktur- pendidikan-ips/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-
jember/pendidikan- ips/dimensi-dan-struktur-pendidikan-
ips/4393276
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN PENDIDIKAN

Pengertian Pendidikan Multikultural

Kata budaya/kultur (culture)di pandang penting karena kata ini membentuk dan merupakan
bagian dari istilah Pendidikan Multikultural. Bagaimana kita mendefinisikan budaya akan
menentukan arti dari istilah Pendidikan Multikultural. Tanpa kita mengetahui apa arti
budaya / kultur, kita akan sulit memahami implikasi pendidikan multicultural secara utuh.
Misalnya jika budaya didefinisikan sebagai warisan dan tradisi dari suatu kelompok social,
maka pendidikan multicultural berarti mempelajari tentang berbagai (multi) warisan dan
tradisi budaya.

Istilah multikultur berakar dari kata kultur yang diartikan sebatas pada budaya dan kebiasaan
sekelompok orang pada daerah tertentu (Ainul Yaqin, 2005:6). Secara etimologis
multiculturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), culture (budaya), dan isme (aliran atau
paham) (H.A.R Tilaar,2004: Punggung). Multicultural sebenarnya merupakan kata dasar
yang mendapat awalan. Kata dasar dasar itu adalah kultur yang berarti kebudayaan,
kesopanan, atau pemeliharaan sedang awalannya adalah multi yang berarti banyak, ragam,
atau aneka. Dengan demikian, multikultur berarti keragaman kebudayaan, aneka kesopanan,
atau banyak pemeliharaan.

Multikulturalisme merupakan suatu paham atau situasi-kondisi masyarakat yang tersusun dari
banyak kebudayaan.Multikulturalisme sering merupakan perasaan nyaman yang dibentuk
oleh pengetahuan. Pengetahuan dibangun oleh keterampilan yang mendukung suatu proses
komunikasi yang efektif, dengan setiap orang dari sikap kebudayaan yang ditemui dalam
setiap situasi dengan melibatkan sekelompok orang yang berbeda latar belakang
kebudayaannya. Multikulturalisme sebagai sebuah paham menekankan pada kesenjangan dan
kesetaraan budaya-budaya local tanpa mengabaikan hak-hak dan ekstensi budaya yang ada.

Pengertian “Multikultural” secara luas mencakup pengalaman yang membentuk persepsi


umum terhadap usia, gender, agama, status social ekonomi, jenis identitas budaya, bahasa,
ras, dan berkebutuhan khusus.

Dasar Pendidikan Multikultural

1. Kesadaran Nilai Penting Keragaman Budaya

Pendidikan multikultural ini memberikan pemahaman mengenai berbagai jenis kegiatan


pendidikan sebagai bagian integral dari kebudayaan universal.

2. Gerakan Pembaharuan Pendidikan


Ini ditujukan agar tidak ada kesenjangan sosial dan diskriminasi di masyarakat.Contohnya
seperti kesenjangan ketika muncul fenomena sekolah favorit yang didominasi oleh golongan
orang kaya karena ada kebijakan lembaga yang mengharuskan untuk membayar uang
pangkal yang mahal untuk bisa masuk ke sekolah favorit itu.Sedangkan siswa dengan
karakteristik budaya yang berbeda tidak memiliki kesempatan itu.

3. Proses Pendidikan

Pendidikan multikultural juga merupakan proses (pendidikan) yang tujuannya tidak akan
pernah terealisasikan secara penuh. Pendidikan Multikultural harus dipandang sebagai suatu
proses yang terus menerus, dan bukan sebagai sesuatu yang langsung bisa tercapai. Tujuan
utama dari pendidikan multicultural adalah untuk memperbaiki prestasi secara utuh bukan
sekedar meningkatkan skor.

Tujuan Pendidikan Multikultural

1. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya

Mempelajari tentang latar belakang sejarah, bahasa, karakteristik budaya, sumbangan,


peristiwa kritis, individu yang berpengaruh, dan kondisi social, politik, dan ekonomi dari
berbagai kelompok etnis mayoritas dan minoritas.

2. Perkembangan Pribadi

Menekankan pada pengembangan pemahaman diri yang lebih besar, konsep diri yang positif,
dan kebanggaan pada identitas pribadinya yang berkontribusi pada perkembangan pribadi
siswa, yang berisi pemahaman yang lebih baik tentang diri yang pada akhirnya berkontribusi
terhadap keseluruhan prestasi intelektual, akademis, dan social siswa.

3. Klarifikasi Nilai dan Sikap

Merupakan langkah kunci dalam proses melepaskan potensi kreatif individu untuk
memperbarui diri dan masyarakat untuk tumbuh-kembang lebih lanjut.

4. Kompetensi Multikultural

Dengan mengajarkan keterampilan dalam komunikasi lintas budaya, hubungan antar pribadi,
pengambilan perspektif, analisis kontekstual, pemahaman sudut pandang dan kerangka
berpikir alternatif, dan menganalisa bagaimana kondisi budaya mempengaruhi nilai, sikap,
harapan, dan perilaku.

5. Kemampuan Keterampilan Dasar

Untuk memfasilitasi pembelajaran untuk melatih kemampuan keterampilan dasar dari siswa
yang berbeda secara etnis dengan memberi materi dan teknik yang lebih bermakna untuk
kehidupan dan kerangka berpikir dari siswa yang berbeda secara etnis.

6. Persamaan dan Keunggulan Pendidikandasar, namun lebih luas dan lebih filosofis. Untuk
menentukan sumbangan komparatif terhadap kesempatan belajar, pendidik harus memahami
secara keseluruhan bagaimana budaya membentuk gaya belajar, perilaku mengajar, dan
keputusan pendidikan.

7. Memperkuat Pribadi untuk Reformasi Sosial

Tujuan terakhir dari Pendidikan multikultural adalah memulai proses perubahan di sekolah
yang pada akhirnya akan meluas ke masyarakat. Tujuan ini akan melengkapi penanaman
sikap, nilai, kebiasaan dan ketrampilan siswa sehingga mereka menjadi agen perubahan sosial
(social change agents) yang memiliki komitmen yang tinggi dengan reformasi masyarakat
untuk memberantas perbedaan (disparities) etnis dan rasial dalam kesempatan dan kemauan
untuk bertindak berdasarkan komitmen ini. Untuk melakukan itu, mereka perlu memperbaiki
pengetahuan mereka tentang isu etnis di samping mengembangkan kemampuan pengambilan
keputusan, ketrampilan tindakan sosial, kemampuan kepemimpinan, dan komitmen moral
atas harkat dan persamaan.

8. Memiliki Wawasan Kebangsaan/Kenegaraan yang Kokoh

Dengan mengetahui kekayaan budaya bangsa itu akan tumbuh rasa kebangsaan yang kuat.
Rasa kebangsaan itu akan tumbuh dan berkembang dalam wadah negara Indonesia yang
kokoh. Untuk itu Pendidikan Multikultural perlu menambahkan materi, program dan
pembelajaran yang memperkuat rasa kebangsaan dan kenegaraan dengan menghilangkan
etnosentrisme, prasangka, diskriminasi dan stereotipe.

9. Memiliki Wawasan Hidup yang Lintas Budaya dan Lintas Bangsa sebagai Warga Dunia.

Hal ini berarti individu dituntut memiliki wawasan sebagai warga dunia (world citizen).
Namun siswa harus tetap dikenalkan dengan budaya lokal, harus diajak berpikir tentang apa
yang ada di sekitar lokalnya. Mahasiswa diajak berpikir secara internasional dengan
mengajak mereka untuk tetap peduli dengan situasi yang ada di sekitarnya - act locally and
globally.

10. Hidup Berdampingan secara Damai

Dengan melihat perbedaan sebagai sebuah keniscayaan, dengan menjunjung tinggi nilai
kemanusian, dengan menghargai persamaan akan tumbuh sikap toleran terhadap kelompok
lain dan pada gilirannya dapat hidup berdampingan secara damai.[2]

Fungsi Pendidikan Multikultural


The National Council for Social Studies (Gorski, 2001) mengajukan sejumlah fungsi
yang menunjukan pentingnya keberadaan dari pendidikan multikultural. Fungsi tersebut
adalah :

1. Memberi konsep diri yang jelas.

2. Membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan budaya ditinjau dari sejarahnya.

3. Membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan realitas itu memang ada pada
setiap masyarakat.

4. Membantu mengambangkan pembuatan keputusan (decision making), partisipasi social,


dan keterampilan kewarganegaraan (citizenship skills)

5. Mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.[3]

E. Paradigma Baru Pendidikan Multikultural.

Kemajemukan merupakan ciri khas bangsa Indonesia.Seperti diketahui Indonesia


merupakan Negara Kepulauan dengan jumlah pulau terbesar di dunia. Pada satu sisi
kemajemukan masyarakat memberikan side effect (dampak) secara positif namun pada sisi
lain juga menimbulkan dampak negatif, karena kemajemukan itulah justru terkadang sering
menimbulkan konflik antar kelompok masyarakat. Pada akhirnya, konflik-konflik antar
kelompok masyarakat tersebut akan melahirkan distabilitas keamanan, sosioekonomi, dan
ketidakharmonisan social (social disharmony).

Dalam menghadapi fluralism budaya diperlukan paradigma baru yang lebih toleran
yaitu paradigma Pendidikan Multikultural.Paradigma Pendidikan Multikultural itu penting
sebab dapat mengarahkan anak didik untuk bersikap dan berpandangan toleran dan inklusif
terhadap realitas masyarakat yang beragam baik dalam hal budaya, suku, ras, etnis, maupun
agama.

Pendidikan multikultural sebagai pendidikan alternatif patut dikembangan dan


dijadikan sebagai model pendidikan di Indonesia dengan alasan, Pertama, realitas bahwa
Indonesa adalah negara yang dihuni oleh berbagai suku, bangsa, etnis agama, dengan bahasa
yang beragam dan membawa budaya yang heterogen serta tradisi dan perdaban yang
beraneka ragam. Kedua, pluralitas tersebut secara inheren sudah ada sejak bangsa Indonesia
ini ada.Ketiga, masyarakat menentang pendidikan yang berorientasi bisnis, komersialisasi,
dan kapitalis, yang mengutamakan golongan atau orang tertentu.Keempat, masyarakat tidak
menghendaki kekerasan dan kesewenang-wenangan pelaksanaan hak setiap orang.Kelima,
pendidikan multikultur sebagai resistensi fanatisme yang mengarah pada berbagai jenis
kekerasan dan kesewenang-wenangan.Keenam, pendidikan multikultural memberikan
harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini.ketujuh,
pendidikan multikultutral sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan, social, kalaman, dan
keTuhanan

B. Pengertian pendidikan global

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh satu generasi ke generasi
berikutnya baik melalui pengajaran maupun penelitian yang berlangsung secara terus
menerus. Menurut W.J.S. Poerwadarmawinta(1985:702) menjelaskan secara
linguistik ,sebagai kata benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan timgkah laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melelui upaya
pengajaran dan latihan

.Menurut Sapriya (2017 , p. 120-138), bahwa pendidikan global merupakan upaya untuk
menanamkan suatu pandangan tentang dunia kepada para siswa dengan memfokuskan bahwa
terdapat saling keterkaitan antar budaya, umat manusia dan kondisi planet bumi. Pada
umumnya, tujuan setiap pendidikan sama yaitu mendorong siswa berpikir kritis, namun
dalam pendidikan global fokus subtansinya berasal dari hal-hal yang mendunia bercirikan
pluralisme, interdependensi dan perubahan.

Pendidikan global merupakan suatu cara ataupun jalan untuk menyampaikan kepada peserta
didik bahwa di dunia ini memiliki banyak perbedaan-perbedaan yang saling ketergantuingan
satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Dari beberapa ulasan-ulasan
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan global adalah jalan yang di tempuh untuk
menanamkan pandangan tentang dunia yang memiliki banyak perbedaan yang saling
ketergantungan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.

Tujuan Pendidikan Global

Tujuan pendidikan global adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan,sikap yang


diperlukan untuk hidup secara efektif dalam dunia yang sumber daya alamnya semakin
menipis dan ditandai oleh keberagaman etnis, budaya yang saling berkaitan. Pendidikan
global juga bertujuan untuk membantu peserta dan calon pendidik menghadapi era globalisasi
yang semakin meluas di dunia

Mempelajari pendidikan global dapat mendorong peserta didik berpikir kritis namun juga
dapat berpikir lebih maju terhadap era globalisasi yang semakin menjamur di dunia dan tidak
dapat dihindari lagi karena dunia semakin berkembang setiap waktu. Kita bisa menarik
kesimpulan bahwa mempelajari pendidikan global sangat penting apalagi bagi seorang calon
pendidik bagi generasi yang akan datang.

. Kajian kajian tentang pendidikan global


Willard M. Knip mengemukakan bahwa isi pendidikan global dirumuskan dari realitas
sejarah dan kondisi saat ini yang menggambarkan dunia sebagai masyarakat global. Unsur
kajian yang dianggap esensial dan mendasar bagi pendidikan global yaitu kajian tentang nilai
manusia, kajian tentang sistem global,kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu global,
kajian tentang sejarah hubungan dan saling ketergantungan antar orang, budaya dan bangsa.

*Kajian Tentang Nilai Manusia*

Nilai-nilai yang dianut oleh banyak orang biasanya menggambarkan bagaimana sikap,
keyakinan dan perilakunya yang bersumber dari pengalamannya.Nilai-nilai yang kita miliki
bagaimana cara kita memandang dunia dan bagaimana niali-nilai itu mempengaruhi kita dan
bagaimana kita menerapkannya dalam aktivitas kita sehari-hari. Disamping nilai-nilai yang
kita anut terkadang ada yang bersifat aneh namun hal-hal yang paling penting ialah
kebersamaan dalam kelompok etnis nasional dan agama. Dalam diri kita terdapat banyak
nilai-nilai yang dapat mencerminkan bagaimana sikap, keyakinan dan perilaku kita yang kita
aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup
tanpa bantuan orang lain. Terkadang nilai yang kita miliki berlebihan atau melampaui batas
kita yang dianggap universaldan menentukan kita sebagai manusia.Dalam pendidikan global
kita tertarik dalam nilai universal yang melampaui identitas kelompok dan perbedaan nilai-
nilai yang menentukan keanggotaan kelompok dan memberikan konstribusi terhadap
pandangan dunia dan perspektif kita yang unik.

*Kajian Tentang Sistem Global*

Karena kita berada di dalam lingkungan sistem interaksi global, maka kita merasaka
ketergantungan global. Itu tentunya memiliki karakteristik, komponen,peluang interaksi, serta
aturan main dan pengaruhnya.salah satu konponen yang menjadi perhatian saat ini adalah
pendidikan global. Dalam hal ini memberikan pengertian kepada siswa terhadap
ketergantungan itu, maka materi pembelajarannya harus diakitkan dengan pendidikan global
dibidang ekonomi, politik, ekologi dan teknologi sejalan dengan tempat dilingkungan mana
mereka hidup.

1. Sistem ekonomi

Secara tidak sadar perilaku ekonomi yang kita lakukan sehari-hari sudah cukup menjadi
contoh adanya saling kertergantungan.Ekonomi global merupakan sistem yang sangat
kompleks yang memiliki saling ketergantungan jauh lebih dari sekedar hubungan konsumen
dan produsen pada ilayah yang berbeda. Pendidikan global akan membantu para siswa
memandang dirinya sendiri sebagai pelaku ekonomi dalam ekonomi global ini.

2. Sistem politik global


Peristiwa dunia saat ini sangat menunjukkan adanya ketergantungan dalam bidang politik.
Pemilihan umum sampai sidang MPR di Indonesia dan kemungkinan-kemungkinan
perubahan struktur kekuasaan mendapat perhatian yang intensif bagi seluruh dunia karena
implikasi-implikasi akan mempengaruhi keamanan Asia dan keseimbangan kekuatan antar
negara-negara-negara adikuasa.

3. Sistem teknologi

Pendidikan global akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk melakukan ekplorasi
teknologi, dengan dapat mengetahui kecepatan transformasi dunia terhadap masyarakat
global,melakukan eksplorasi cabang-cabang transpormasi pada masyarakat dan budaya
dunia, mengembangkan keterampilan agar dapat menaklukkan dunia.

*Kajian Tentang Masalah dan Isu-isu global*

Adapun ciri isu –isu dan masalah-masalah global,yaitu :

-Ruanglingkupnya bersifat transnasional.

-Isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat di selesaikan melalui tindakan multilateral.

-Konplik itu ada pada ciri pertama dan kedua.

-Masalah dan Isu-isu itu mempunyai sifat terus menerus,berkembang menjadi masalah dan
isu yang berkelanjutan.

-Isu dan masalah ini terkait hal yang lain.

Kniep, mengemukakan empat kategori pemikiran isi pendidikan global yang dapat menjadi
masukan untuk kurikulum.

1. Isu-isu Perdamaian dan Keamanan

2. Isu-isu Pembangunan

3. Isu-isu Lingkungan

4. Isu-isu Hak Asasi Manusia

Semua unsur yang ada dalam setiap dimensi merupakan bagian penting dari displin ilmu-
ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, politik dan lain-lain.
Untuk kepentingan pengajaran di persekolahan semuabagian ini dapat diintegrasikan dalam
mata pelajaran IPS sehingga tuntunan untuk proses belajar mengajar akan betul-betul bersifat
global tuntunan kurikulum maupun kondisi di masa depan akan tercapai sesuai harap
PENDIDIKAN GLOBAL

A. Pengertian Pendidikan Global

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh satu


generasi ke generasi berikutnya baik melalui pengajaran maupun penelitian
yang berlangsung secara terus menerus. Menurut W.J.S.
Poerwadarmawinta(1985:702) menjelaskan secara linguistik ,sebagai kata
benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan timgkah laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melelui upaya pengajaran dan latihan.1

Menurut Sapriya (2017 , p. 120-138), bahwa pendidikan global


merupakan upaya untuk menanamkan suatu pandangan tentang dunia
kepada para siswa dengan memfokuskan bahwa terdapat saling keterkaitan
antar budaya, umat manusia dan kondisi planet bumi. Pada umumnya,
tujuan setiap pendidikan sama yaitu mendorong siswa berpikir kritis, namun
dalam pendidikan global fokus subtansinya berasal dari hal-hal yang
mendunia bercirikan pluralisme, interdependensi dan perubahan.

Pendidikan global merupakan suatu cara ataupun jalan untuk


menyampaikan kepada peserta didik bahwa di dunia ini memiliki banyak
perbedaan-perbedaan yang saling ketergantuingan satu sama lain yang tidak
dapat dipisahkan antara satu sama lain. Dari beberapa ulasan-ulasan di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan global adalah jalan yang di
tempuh untuk menanamkan pandangan tentang dunia yang memiliki banyak
perbedaan yang saling ketergantungan satu sama lain yang tidak dapat
dipisahkan.

B. Tujuan Pendidikan Global

Tujuan pendidikan global adalah mengembangkan pengetahuan,


keterampilan, sikap yang diperlukan untuk hidup secara efektif dalam dunia
yang sumber daya alamnya semakin menipis dan ditandai oleh
keberagaman etnis, budaya yang saling berkaitan.2 Pendidikan global
juga bertujuan untuk membantu peserta dan calon pendidik menghadapi
era globalisasi yang semakin meluas di dunia.

Mempelajari pendidikan global dapat mendorong peserta didik


berpikir kritis namun juga dapat berpikir lebih maju terhadap era
globalisasi yang semakin menjamur di dunia dan tidak dapat dihindari lagi
karena dunia semakin berkembang setiap waktu. Kita bisa menarik
kesimpulan bahwa mempelajari pendidikan global sangat penting apalagi
bagi seorang calon pendidik bagi generasi yang akan datang.

C. Kajian-kajian tentang pendidikan global

Willard M. Knip mengemukakan bahwa isi pendidikan global


dirumuskan dari realitas sejarah dan kondisi saat ini yang menggambarkan
dunia sebagai masyarakat global. Unsur kajian yang dianggap
esensial dan mendasar bagi pendidikan global yaitu kajian tentang nilai
manusia, kajian tentang sistem global, kajian tentang masalah-masalah dan
isu-isu global, kajian tentang sejarah hubungan dan saling ketergantungan
antar orang, budaya dan bangsa.

D. Kajian Tentang Nilai Manusia

Nilai-nilai yang dianut oleh banyak orang biasanya


menggambarkan bagaimana sikap, keyakinan dan perilakunya yang
bersumber dari pengalamannya. Nilai-nilai yang kita miliki bagaimana cara
kita memandang dunia dan bagaimana niali-nilai itu mempengaruhi kita dan
bagaimana kita menerapkannya dalam aktivitas kita sehari-hari. Disamping
nilai-nilai yang kita anut terkadang ada yang bersifat aneh namun hal-hal
yang paling penting ialah kebersamaan dalam kelompok etnis nasional dan
agama. Dalam diri kita terdapat banyak nilai-nilai yang dapat
mencerminkan bagaimana sikap, keyakinan dan perilaku kita yang kita
aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk sosial yang
tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Terkadang nilai yang kita miliki berlebihan atau melampaui batas


kita yang dianggap universaldan menentukan kita sebagai
manusia.Dalam pendidikan global kita tertarik dalam nilai universal yang
melampaui identitas kelompok dan perbedaan nilai-nilai yang menentukan
keanggotaan kelompok dan memberikan konstribusi terhadap
pandangan dunia dan perspektif kita yang unik.

a) Nilai Universal

Pada tahun 1948 PBB berhasil menetapkan The Universal


Declaration of Human Right yang menegaskan bahwa
manusia berhak atas hidup (life), kebebasan (liberty),
pemilikan (property), kesamaan (equality), keadilan (justice),
kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan berbicara
(free of speech), majelis perdamaian dan perlindungan.3

Nilai-nilai unuversal berasal dari berbagai ragam budaya


dan tradisi di dunia. Meskipun terdapat beragam perbedaan
semua bangsa di dunia telah mendukung nilai-nilai yang sama
tanpa mempedulikan aktu letak geografis. Nilai-nilai ini
merupakan suatu kakuatan umtuk melindungi umat manusia di
dunia.

b) Perbedaan Nilai Manusia

Dalam pendidikan global mencerminkan juga mengajarkan


kepada siswa mengenal dan memahami keragaman masyarakat
dunia. Berbagai ragam perbedaan di dunia baik dari segi
kebudayaan, agama, perilaku dan jenis. Dari berbagai
perbedaan itulah pendidikan global mengajarkan bahwa kita
harus bisa membantu para siswa memandang kualitas
kemanusiaan yang berbeda dari dirinya.

E. Kajian Tentang Sistem Global

Karena kita berada di dalam lingkungan sistem interaksi global,


maka kita merasaka ketergantungan global. Itu tentunya memiliki
karakteristik, komponen, peluang interaksi, serta aturan main dan
pengaruhnya.salah satu konponen yang menjadi perhatian saat ini adalah
pendidikan global. Dalam hal ini memberikan pengertian kepada siswa
terhadap ketergantungan itu, maka materi pembelajarannya harus diakitkan
dengan pendidikan global dibidang ekonomi, politik, ekologi dan teknologi
sejalan dengan tempat dilingkungan mana mereka hidup.

1. Sistem ekonomi

Secara tidak sadar perilaku ekonomi yang kita lakukan


sehari-hari sudah cukup menjadi contoh adanya saling
kertergantungan.Ekonomi global merupakan sistem yang sangat
kompleks yang memiliki saling ketergantungan jauh lebih dari
sekedar hubungan konsumen dan produsen pada ilayah yang
berbeda. Pendidikan global akan membantu para siswa memandang
dirinya sendiri sebagai pelaku ekonomi dalam ekonomi global ini.

2. Sistem Politik Global

Peristiwa dunia saat ini sangat menunjukkan adanya


ketergantungan dalam bidang politik. Pemilihan umum sampai
sidang MPR di Indonesia dan kemungkinan-kemungkinan perubahan
struktur kekuasaan mendapat perhatian yang intensif bagi seluruh
dunia karena implikasi-implikasi akan mempengaruhi keamanan
Asia dan keseimbangan kekuatan antar negara- negara-negara
adikuasa

Di dalam sistem ekologi bumi yang kompleks lapisan hidup


yang tipis mengelilingi bumi sangat mudah dipengaruhi dan
terancam oleh aktifitas hidup manusia.Dalam senua spesies
yang membangun kehidupa ini, manusialah peran paling
penting dan paling kritis dalam sistem ekologi karena manusia
memiliki kemampuan untuk mengelola,mengurus maupun
merusak. Pendidikan global akan membantu siswa merasa bahwa
dirinya bagian dari bumi dan mampu melestarikannya.

3. Sistem Teknologi

Pendidikan global akan memberikan kesempatan bagi para


siswa untuk melakukan ekplorasi teknologi, dengan dapat
mengetahui kecepatan transformasi dunia terhadap masyarakat
global,melakukan eksplorasi cabang- cabang transpormasi pada
masyarakat dan budaya dunia, mengembangkan keterampilan agar
dapat menaklukkan dunia

Kajian Tentang Masalah dan Isu-isu global

Adapun ciri isu –isu dan masalah-masalah global,yaitu :

 Ruanglingkupnya bersifat transnasional.

 Isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat di selesaikan melalui


tindakan multilateral.

 Konplik itu ada pada ciri pertama dan kedua.

 Masalah dan Isu-isu itu mempunyai sifat terus


menerus,berkembang menjadi masalah dan isu yang berkelanjutan.

 Isu dan masalah ini terkait hal yang lain.


Kniep, mengemukakan empat kategori pemikiran isi pendidikan global yang
dapat menjadi masukan untuk kurikulum.

I. Isu-isu Perdamaian dan Keamanan


II. Isu-isu Pembangunan

III. Isu-isu Lingkungan

IV. Isu-isu Hak Asasi Manusia5

Semua unsur yang ada dalam setiap dimensi merupakan bagian penting dari
displin ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi,
politik dan lain- lain. Untuk kepentingan pengajaran di persekolahan
semuabagian ini dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran IPS sehingga tuntunan
untuk proses belajar mengajar akan betul-betul bersifat global tuntunan kurikulum
maupun kondisi di masa depan akan tercapai sesuai harapan.

Anda mungkin juga menyukai