Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan,
sehingga timbullah social studies atau di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). IPS (social studies) pertama kali dimasukkan dalam kurikulum
sekolah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau setengah abad setelah
terjadinya Revolusi Industri pada abad ke-18.
Abad pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan lapangan kerja. Pendidikan adalah salah satu
hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan.
Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya
pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu mendapat bimbingan, dorongan, dan
peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang akan
diperlukan dalam kehidupannya. Proses Berfikir adalah kecakapan
menggunakan akal menjalankan proses pemikiran/ kemahiran berfikir.
Seseorang yang memperolehi kemahiran berfikir sanggup dan cekap dalam
menyusun perbincangan, konsep atau idea secara yang teratur dan membuat
kesimpulan atau keputusan yang tepat untuk tindakan yang terarah dan
sewajarnya. Penguasaan murid terutama dalam kemahiran berfikir menjadi
lebih berkesan melalui penggunaan alat berfikir yang sesuai semasa proses
pengajaran dan pembelajaran berjalan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud studi sosial?
2. Jelaskan ruang lingkup ilmu sosial?
3. Apa saja cabang-cabang ilmu sosial?
4. Jelaskan perbedaan ilmu-ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang pengertian ilmu sosial
2. Mengetahui ruang lingkup ilmu sosial dasar
3. Mengetahui cabang-cabang ilmu sosial
4. Mengetahui perbedaan ilmu-ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Sosial
Studi Sosial (social studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan
atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja
pengkajian Studi Sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan yang
termasuk bidang-bidang ilmu sosial. 1
Adapun beberapa pengertian menurut para ahli:
1. William B. Ragam Studi Sosial ialah mata pelajaran yang memberi
informasi yang luas pengembangan keterampilan sosial dan
penyempurnaan tingkah laku kemasyarakatan. Bahan-bahan studi sosial
diambil dari lingkungan sosial.
2. J. Jauroh Studi sosial adalah mempelajari manusia dengan hubungan satu
sama lain. Hubungan manusia sama masyarakat dan manusia dengan
lingkungan fisiknya.
3. Menurut Ace Binning & DH Binning Studi Sosial ialah mata pelajaran
yang menggunakan bahan ilmu sosial untuk mempelajari manusia dalam
masyarakat dan manusia sebagai anggota masyarakat.2
Dari berbagai pendapat di atas ternyata studi sosial lebih banyak
menekankan hubungan antara manusia dengan masyarakat, hubungan antara
manusia dalam masyarakat, disamping hubungan manusia dengan lingkungan
pisiknya. Dengan rumusan pendapat diatas secara umum dapatlah
disimpulkan bahwa studi sosial pada hakikatnya ialah kajian mengenai
manusia dengan segala aspeknya dalam sistem hidup bermasyarakat. Kajian
ini dilakukan orang dalam bentuk pengajaran disekolah untuk mempersiapkan
anak didik menjadi warga negara yang baik,berdasarkan nilai dan kaidah
kemasyarakatan yang hidup dan berlaku.3

1
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta. Rineka Cipta, 1991), h. 2.
2
Iti Fatimah, Pembelajaran IPS, (Padang: UNP Press 2015), h.4.
3
Robert Barr, Konsep Dasar Studi Sosial, (Bandung: Sinar Baru, 1987), h. 193.

3
B. Ruang Lingkup Ilmu Sosial
Ilmu sosial mencakup masalah-masalah sosial yang timbul didalam
sebuah masyarakat. Untuk menelaah masalah-masalah sosial tersebut
hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial
dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar
dapat dibedakan atas tiga golongan beasar yaitu :
a. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara
bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
b. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-
kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang
sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang
dibahas pada ilmu social.
c. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang
lainnya saling berkaitan satu sama lain.4
Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok pembahasan. Dari
kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu
Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan
pengembangan.
2. Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi
4. Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.

4
Nursid Sumaatmadja, Pengantar Studi Sosial, (Bandung: Alumni, 1986), h. 22.

4
C. Cabang-cabang Ilmu Sosial
Cabang-cabang utama dari ilmu sosial antara lain:5
1. Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya
antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat
2. Akuntansi, yang mempelajari suatu aktivitas dalam mengidentifikasikan,
mengukur, mengklasifikasi, dan mengikhtisar sebuah transaksi ekonomi
atau kejadian yang dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan
3. Arkeologi, yang mempelajari kebudayaan (manusia) purbakala melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan
4. Astronomi, yang mempelajari benda-benda langit serta fenomena-
fenomena alam di luar Bumi
5. Demografi, yang mempelajari dinamika kependudukan manusia
6. Ekologi, yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya
7. Ekonomi, yang mempelajari produksi, dan pembagian kekayaan dalam
masyarakat
8. Geografi, yang mempelajari lokasi, dan variasi keruangan atas fenomena
fisik, dan manusia di atas permukaan bumi
9. Geologi, yang mempelajari Bumi beserta komposisinya, struktur, sifat-
sifat fisik, dan sejarahnya
10. Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
11. Ilmu Lingkungan, yang mempelajari lingkungan dan solusi permasalahan
lingkungan
12. Klimatologi, yang mempelajarinya iklim dan cuaca
13. Kriminologi, yang mempelajari kejahatan dan tindak pidana
14. Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa
15. Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar,
pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral

5
Dadang Supardan. 2009. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendektan Struktural.
Jakarta: Bumi Aksara, h. 49.

5
16. Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk
negara)
17. Oseanografi, yang mempelajari samudra dan lautan
18. Paleontologi, yang mempelajari kehidupan pra-aksara
19. Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
20. Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat
manusia
21. Seksologi, yang mempelajari seksualitas manusia
22. Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan atau relasi antar
manusia di dalamnya.

D. Perbedaan antara Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) dan Ilmu


Pengetahuan Sosial (Social Studies)

Ilmu-ilmu sosial berbeda dengan ilmu pengetahuan sosial, beberapa


perbedaan tersebut yaitu:
1. Aspek kehidupan manusia yang menjadi objek studi
ilmu-ilmu sosial terpisah, misalnya sosiologi objek studinya interaksi
sosial, antropologi objek studinya kebudayaan, ekonomi objek studinya
kebutuhan manusia, geografi objek studinya ruang atau interelasi manusia
dengan faktor alam pada ruang, ilmu politik objek studinya kekuasaan,
sejarah objek studiya waktu atau riwayat masa lampau, psikologi sosial
objek studinya proses mental manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan,
IPS bukan disiplin ilmu mandiri seperti ilmu-ilmu sosial lainnya. IPS juga
mengkaji manusia dalam konteks sosialnya, namun, IPS mengkaji aspek
kehidupan sosial manusia sebagai satu kebulatan atau unidimensional.
2. Ilmu-ilmu sosial (social sciences) lebih dipusatkan
pada pengkajian ilmu murni. Kerangkan kerja ilmu-ilmu sosial lebih
diarahkan kepada pengembangan teori dan prinsip ilmiahnya. Setiap
disiplin ilmu-ilmu sosial (sosiologi, antropologi, sejarah, geografi, ilmu
politik, ekonomi, dan lain-lain) berusaha untuk mengembangkan kajiannya

6
sesuai dengan alur keilmuannya. Oleh sebab itu, ilmuilmu sosial tidak
menekankan aspek pendidikan, namun ilmu-ilmu sosial dirumuskan
sebagai disiplin akademik mengenai manusia dan konteks sosialnya yakni
berusaha mengetahui apa dan menjelaskan mengapa (to describe and to
explain). Sedangkan ilmu pengetahuan sosial (social studies) lebih
menekankan pada aspek pendidikannya. Oleh sebab itu, IPS disebut juga
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS). Materi IPS diambil dari ilmu-
ilmu sosial untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran. Ilmu yang
disajikan dalam pendidikan IPS merupakan Synthetic antara ilmu-ilmu
sosial dengan ilmu pendidikan untuk tujuan pendidikan. Ilmu yang
dikembangkan dalam pendiidkan IPS merupakan hasil seleksi, adaptasi.
Dan modifikasi dari hubungan antar disiplin ilmu pendidikan dan ilmu-
ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.6

6
Cheppy HC. tt. Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Karya Anda), h. 14-15.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi Sosial ialah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-
tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
Konsekuensi dari hal tersebut, maka setiap orang yang akan mengajarkan IPS
dirasa perlu mengenal terlebih dahulu pemikiran-pemikiran yang berkembang
di dalam berbagai ilmu-ilmu sosial, seperti konsep dasar sosiologi,
antropologi, geografi, ilmu politik, sejarah, ekonomi, dan lain-lain. Disiplin
ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan dalam social studies di Indonesia
meliputi ilmu ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, politik, hokum dan
pendidikan kewarganegaraan. untuk mengetahui dan mengembangkan
kemampuan anak didik sedemikian rupa,dan mempersiapkan peserta didik
sebagai warga negara yang baik. Warga negara yang baik harus menguasai
pengetahuan sikap dan nilai dan keterampilan yang membantunya untuk
memahami lingkungn sosialnya dan dapat digunakan untuk memecahkan
masalah pribadi dan masalah sosial, mampu mengambil keputusan serta
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan saya
berharap bagi pembaca dan dosen pembimbing. Untuk dapat memberikan
keritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk perbaikan makalah dimasa
akan mendatang. Dan dengan permbuatan atau telah terselesainya makalah
ini agar bermanfaat bagi kita .

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Rineka Cipta.

Barr, Robert. 1987. Konsep Dasar Studi Sosial. Bandung: Sinar Baru.

Cheppy HC. tt. Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Karya Anda.

Iti Fatimah. 2015. Pembelajaran IPS. Padang: UNP Press.

Sumaatmadja, Nursid. 1986. Pengantar Studi Sosial. Bandung: Alumni.

Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendektan


Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai