Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENGANTAR ILMU
SOSIAL DAN BUDAYA (ISBD)

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini,mahasiswa diharapkan mampu memahami
konsep dasar ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD), yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah social manusia dan kebudayaan.

Substansi Materi
1. Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
2. ISBD Sebagai Mata Kuliah Berkehidupan Masyarakat (MBB)
3. ISBD Sebagai Program Pendidikan Umum ( General Education)
4. ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah

A. HAKIKAT ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


1. Pengertian ISBD
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) adalah cabang ilmu
pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu lainnya,
yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi (sosio : sosial,
logos : ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang
dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah
cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin
ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial, sedangkan ilmu
budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya,
mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Secara umum dapat dikatakan ilmu Sosial dan Budaya
Dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsepkonsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan.
Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah
humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humus yang
artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities di samping tidak meninggalkan tanggungjawabnya
yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu
Sosial dan Budaya Dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmu
pengetahuan. Harsya Bactiar (2007) mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar
yaitu:
a. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah
bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum
yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil
analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi.
b. Ilmu-ilmu sosial (social science). Ilmu-ilmu sosial bertujuan
untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal
ini menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di
masyarakat yang cenderung berubah-ubah.
c. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari
arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan
yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.
Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang
keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll.
Sedangkan ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain, ISBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan sosial
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa
dalam mengkaji masalah-masalah sosial manusia
di masyarakat dalam tingkah lakunya dalam kehidupan dan
kebudayaan yang menyertainya.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya
dasar dalam bahasa Inggris disebut
basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya
(homo humanus). Sedangkan ilmu Sosial dan Budaya Dasar
bukan hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia
dan kebudayaannya. Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan,
dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Kedua
masalah pokok itu adalah:
a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the
humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin)
di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan
(antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masingmasing zaman dan
tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam
mata kuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai
obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam,
dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana
pula hubungan dengan Sang Pencipta menjadi tema sentral dalam
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini.
Secara garis besarnya ISBD mempunyai pokok, yaitu:
hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
Adapun sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai
berikut:
a. Masalah sosial yang dapat ditanggapi melalui pendekatan
sendiri maupun pendekatan antar bidang.
b. Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat.
Tujuan dari ISD sendiri yaitu membantu perkembangan
wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh
wawasan pemikiran yang lebih luas.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan kelompok ilmu dan
pengetahuan termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya.
Tujuan dari IBD adalah mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan
kemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya.
2. Ruang Lingkup ISD, IBD, dan ISBD
a. Ruang lingkup yang disajikan dari ISD adalah sebagai
berikut:
1) Individu, keluarga, dan masyarakat
2) Masyarakat kota dan desa
3) Masalah penduduk
4) Pelapisan sosial
5) Pemuda dan sosialisasi
b. Ruang lingkup yang disajikan dari IBD adalah sebagai
berikut:
1),Manusia dan pandangan hidup
2) Manusia dan keindahan
3) manusia dan keadilan
4) Manusia dan cinta kasih
5) Manusia dan tanggung jawab
6) Manusia dan kegelisahan
7) Manusia dan harapan
c. Ruang lingkup dari ISBD adalah sebagai berikut:
1) Pengantar ISBD
2) Manusia sebagai makhluk budaya
3) Manusia dan peradaban
4) Manusia sebagai makhluk individu dan social
5) Manusia, keragaman, dan kesejahteraan
6) Moralitas dan hukum
7) Manusia, sains, dan teknologi
8) Manusia dan lingkungan
B. ISBD SEBAGAI MATAKULIAH BERKEHIDUPAN,
BERMASYARAKAT (MBB)
1. Latar Belakang Historis, Mengapa ISBD Diberikan di
Perguruan Tinggi?
ISBD adalah perpaduan antara IBD (Ilmu Budaya Dasar)
dan ISD (Ilmu Sosial Dasar).
a. Berdasarkan Kelompok Ilmu Pengetahuan dibagi 3, yaitu:
1) Kelompok Ilmu Alam (Biologi, Fisika, Kimia, dll).
2) Kelompok Ilmu Sosial (Sosiologi, Hukum, Ekonomi,
Politik, dll).
3) Kelompok Ilmu Humaniora (Filsafat, Sejarah, Kebudayaan, Antropologi
Budaya, dll).
b. Mata Kuliah Umum (dahulu MKDU-MKU), antar lain:
1) Ilmu Alamiah Dasar
2) Ilmu Sosial Dasar
3) Ilmu Budaya Dasar.
Ketiga matakuliah tersebut bukan sebagai “Body of
Knowledge” tetapi suatu pengetahuan/kajian tentang: Masalah
alam, masalah sosial, masalah budaya dengan memakai pendekatan dari Ilmu-
Ilmu Alam, Ilmu-Ilmu Sosial, dan Pengetahuan
Budaya sesuai dengan mata kuliah tersebut (IAD, ISD, IBD).
Oleh karena itu mahasiswa dari: Fakultas Teknik,
Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi (Kelompok Eksakta),
tidak mendapatkan mata kuliah IAD, tetapi mendapatkan mata
kuliah ISD dan IBD.
Mahasiswa dari FISIP, Ekonomi, tidak mendapatkan mata
kuliah Ilmu Sosial Dasar, tetapi mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
dan Ilmu Budaya Dasar. Mahasiswa dari Fakultas Sastra (Fakultas
Ilmu Budaya) tidak mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar,
tetapi mendapatkan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu
Bab I: Pengantar | 7

Alamiah Dasar.
Sekarang mahasiswa kelompok eksakta mendapatkan
mata kuliah ISBD dan mahasiswa Kelompok Ilmu Sosial dan
Humaniora (Hukum, FISIP, Ekonomi, FIB) mendapatkan mata
kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Diharapkan dengan tambahan mata kuliah tersebut mahasiswa agar dapat
berkomunikasi dengan mahasiswa di luar bidang
studinya, sehingga apabila mahasiswa melakukan penelitian,
KKN dapat memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi
oleh masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda. Hal
ini sejalan dengan visi, misi, dan tujuan mata Kuliah ISBD.
2. Dasar Kelompok MBB
Berdasarkan Keputusan Mendikbud RI nomor 232/U/2000
tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan
penilaian hasil belajar mahasiswa, maka kajian dan pelajaran
dicakup dalam program studi yang dirumuskan dalam kurikulum
yang terdiri dari:
a. Kelompok matakuliah pengembangan pribadi (MPB)
b. Kelompok matakuliah keilmuan dan keterampilan (MKK)
c. Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB)
d. Kelompok matakuliah perilaku berkarya (MPB)
e. Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
Mata kuliah ISBD termasuk kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat
(MBB), berdasarkan kurikulum
2002/2003 yang ditetapkan dalam Keputusan Mendiknas
No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa,
Kepmendiknas Nomor 045/U/2002.
3.Kajian Mata Kuliah ISBD
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) merupakan suatu
kajian tentang masalah sosial budaya yang diharapkan agar
mahasiswa memiliki rasa kemanusiaan, menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan
secara universal (Keputusan Ditjen Dikti

Anda mungkin juga menyukai