Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hamzah Ahmzad Syuja’i

NIM : 41032103191001

Matkul : Ekonomi Kerakyatan & Life Skill

Dosen : Dr. Maman Suherman, M.M.Pd.

Pengertian Jaringan Pengaman Sosial

Jaringan Pengaman Sosial adalah program yang dirancang untuk membantu rakyat miskin
yang terkena dampak akibat krisis ekonomi dan dilaksanakan melalui tahapan penyelamatan dan
pemulihan menuju pada kondisi yang normal.

Pengertian Jaringan pengaman sosial menurut Nurlela adalah, Program transfer non-iuran
berusaha untuk mencegah orang miskin atau mereka yang rentan terhadap guncangan dan
kemiskinan semakin jatuh di bawah tingkat kemiskinan tertentu.

a. Prinsip dasar jaring pengaman sosial

1. Transparansi
2. Cepat penyampaiannya
3. Langsung & tepat kepada sasaran penerimaan manfaat
4. Dapat dipertanggung jawabkan
5. Partisipatif serta potensial untuk berkelanjutan

b. Arah kebijakan jaring pengamanan sosial

1. Ketahanan pangan
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penciptaan lapangan kerja produktif
5. Pemberdayaan masyarakat
c. Pelaksanaan dan alokasi dana jaring pengaman sosial

1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PNPM Pedesaan)


2. Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin)
3. Pendidikan
4. Kesehatan
5. Bantuan langsung Tunai (BLT)
6. Program Keluarga Harapan (PKH)
7. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

d. Tim pengendali dan evaluasi jaring pengaman sosial

1. Tim pengendali JPS


a) Manajemen keluhan (complaint management)
b) Manajemen kampanye (campaign management)
2. Evaluasi JPS
3. Rekomendasi JPS

e. Permasalahan penerapan jaring pengaman sosial

1. Tingkat individu
a) Pemahaman pelaku tentang safeguarding masih minim. Umumnya baru sebatas
pemahaman safeguarding di program jaringan pengaman sosial.
b) Kesungguhan pelaku untuk menerapkan mekanisme safeguarding dalam
program pembangunan daerah masih minim.
2. Tingkat kelembagaan (entitas)
a) Ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi (infrastruktur) belum
didayagunakan dalam interaksi antar pelaku.
b) Belum meratanya kapasitas sumber daya manusia dalam rangka safeguarding
program pembangunan daerah.
3. Tingkat sistem
a) Belum ada produk kebijakan atau peraturan perundangan yang khusus dibuat
untuk mendukung penerapan mekanisme safeguarding.
b) Hubungan antar institusi/organisasi belum terbangun dengan baik, dan forum
yang mengakomodasi kebutuhan tersebut belum terselenggara.
c) Kemampuan keuangan daerah tidak merata sehingga dukungan terhadap
program penerapan safeguarding beragam antar daerah.

f. Strategi mengatasi permasalahan dalam penerapan jaring pengaman sosial

1. Prayaratanprasyaratan yang harus dipenuhi


a) Hubungan negara dan masyarakat
b) Legitimasi pemerintah
c) Tipe rezim yang berkuasa
d) Elit politik dan Massa
2. Kerangka Pendekatan Mewujudkan Safeguarding
a) Landasan filosofis Semua pihak yang berkepentingan
b) Rumusan rencana aksi dan penerapan mekanisme safeguarding
c) Secara teknis operasional dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemerintah
(eksekutif dan DPRD) dan non-pemerintah
d) Tidak selalu membuat kelembagaan baru
e) Bersifat komplementer
3. Peran Masing-masing Pelaku
a) Eksekutif
b) DPRD
c) Kelompok Mediasi (LSM, Perguruan Tinggi, dunia usaha, pers)

g. Ekonomi kerakyatan dan jaring pengaman sosial

Ekonomi kerakyatan merupakan sistem perekonomian yang dibangun dari kekuatan dari
ekonomi rakyat. Ekonomi kerakyatan merupakan suatu kegiatan ekonomi yang bisa
memberikan suatu kesempatan bagi masyarakat lain untuk bisa berpartisipasi sehingga
perekonomian tersebut bisa terlaksana dan dapat berkembang dengan baik.
Sedangkan jaring pengaman sosial merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk
meminimalisir krisis ekonomi atau mengatasi dampak negative krisis maupun berbagai
program reguler pengurangan kemiskinan. Secara sederhana jaringan pengaman sosial adalah
suatu upaya untuk memberikan perlindungan dan pertolongan kepada anggota masyarakat
miskin yang terkena dampak krisis atau masalah sosial lainnya.

Anda mungkin juga menyukai