Anda di halaman 1dari 19

2/7/2013

SOSIOLOGI UMUM (KPM


130)

Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum


Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

POKOK BAHASAN 3
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

1
2/7/2013

Sub Pokok Bahasan

1. Tipologi Masyarakat dan


Kebudayaan
2. Kebudayaan: Rumusan dan
Unsur-Unsurnya
3. Integrasi dan Diversitas
Kebudayaan
4. Tradisi dan Inti Kebudayaan
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

1. Tipologi Masyarakat

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

2
2/7/2013

Pada suatu hari datanglah seorang antropolog ke suatu kelompok masyarakat kecil (komunitas),
yang menetap di suatu tempat terpencil di Benua Amerika (selatan), hendak melakukan suatu
penelitian. Sudah barang tentu pada hari-hari pertama yang dilakukan oleh sang antropolog tersebut
adalah berkenalan pada tokoh-tokoh warga setempat sambil memberikan cinderamata yang dibawa
dari negeri asalnya, Belanda, sambil berharap semuanya akan melicinkan rencana kegiatan
penelitiannya pada hari-hari berikut. Apa yang terjadi adalah semua tindakannya itu termasuk
pemberian cinderamatanya selalu disambut-balas tuan rumah dengan meludah. Anehnya, setiap kali
cinderamata yang diberikan berharga lebih mahal, mula-mula dengan gula-gula (permen), tembakau,
makanan kaleng, sampai dengan radio transistornya, maka balasan yang diterima adalah justru
makin membesarnya volume dan mengentalnya ludah yang disemburkan dari mulut si tuan rumah ke
arah bawah (bukan ke wajah sang tamu lho......). Sang antropolog pun kemudian frustrasi karena
merasa mendapatkan penghinaan hebat, dan lalu ia memilih pulang ke negerinya. Setibanya di sana
ia pun segera menulis di berbagai media massa minta nasehat kepada siapa saja tentang apa yang
harus ia lakukan untuk menarik hati warga komunitas tersebut agar ia dapat sukses melakukan
penelitian. Suatu hari muncullah surat dari Antropolog lain yang berpengalaman meneliti di
komunitas yang memiliki ciri serupa. Ia katakan menyemburkan ludah adalah suatu cara pemberian
penghormatan yang lazim diberikan kepada tamu. Lazimnya sang tamu diharapkan membalas
meludah pula demi saling-menghormati.

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Tipologi Masyarakat &


Kebudayaan

Koentjaraningrat (1979)
1. Pola adaptasi ekologi
2. Sistem dasar kemasyarakatan
3. Pengaruh luar

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

3
2/7/2013

Kriteria
Contoh
Tipologi Pola
Sistem Dasar Pengaruh Masyarakat dan
Masyarakat Adaptasi
Kemasyarakatan Luar Kebudayaan
Ekologi
Sistem berkebun Sangat sederhana (desa Kebudayaan  Mentawai
sederhana; padi dan terpencil); tanpa differensiasi menanam padi,
ubi jalar sebagai dan stratifikasi yang berarti Kebudayaan  Papua
Tipe-1 tanaman pokok
kombinasi dengan
Perunggu, Agama
Hindu dan Islam tidak
berburu dan meramu; dialami; isolasi dibuka
padi tak dibiasakan oleh Zending atau
Missionaris
Masyarakat Differensiasi dan stratifikasi Bagian dari  Nias
pedesaan bercocok sosial sedang (berorientasi kepada)
tanam di ladang atau kebudayaan kota  Batak
di sawah; padi (peradaban
sebagai tanaman kepegawaian) yang

Tipe-2 pokok dibawa oleh Kolonial


beserta Zending
(Missionaris) dan
Pemerintah Indonesia;
pengaruh Agama
Hindu dan Islam tidak
dialami

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Kriteria
Contoh
Tipologi Sistem Dasar
Pola Adaptasi Masyarakat dan
Masyarakat Kemasyarakat Pengaruh Luar
Ekologi Kebudayaan
an
Masyarakat pedesaan Komunitas desa dan Masyarakat kota menjadi arah  Minangkabau
dengan bercocok tanam petani; differensiasi dan orientasinya mewujudkan
padi (tanaman pokok) di stratifikasi sedang peradaban bekas kerajaan  Bugis
ladang atau di sawah berdagang; pengaruh kuat
Tipe-3 Agama Islam; bercampur
dengan peradaban
kepegawaian yang dibawa
Pemerintah Kolonial

Masyarakat pedesaan Komunitas petani Masyarakat kota menjadi arah  Jawa


berdasarkan bercocok dengan differensiasi dan orientasinya mewujudkan
tanam di sawah dengan stratifikasi sosial yang peradaban bekas kerajaan  Sunda
tanaman padi sebagai agak kompleks pertanian bercampur peradaban
tanaman pokoknya. kepegawaian di bawah Sistem
Tipe-4 Kolonial; semua gelombang
pengaruh kebudayaan asing
dialami dan pengaruh Agama
Hindu, Nasrani, dan Islam

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

4
2/7/2013

Kriteria Contoh
Tipologi
Pola Adaptasi Sistem Dasar Pengaruh Masyarakat dan
Masyarakat
Ekologi Kemasyarakatan Luar Kebudayaan

Masyarakat kekotaan Differensiasi dan stratifikasi sosial Mengalami seluruh  Kota-kota


yang mempunyai ciri-ciri kompleks gelombang pengaruh
kabupaten
Tipe-5
pusat pemerintahan kebudayaan asing
dengan sektor
perdagangan dan
ondustri yang lemah
Masyarakat Metropolitan Differensiasi dan stratifikasi sosial Mengalami seluruh  Jakarta
yang mulai sangat kompleks gelombang pengaruh
mengembangkan sektor kebudayaan asing  Surabaya
perdagangan dan industri
tetapi masih didominasi  Bandung
Tipe-6 kehidupan pemerintahan;
sektor kepegawaian yang  Medan
luas; kesibukan politik
aras daerah dan nasional
 Makassar

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Masyarakat Agraris

Tipe masyarakat agraris Indonesia berdasarkan


adaptasi ekologi :
 Masyarakat pemburu peramu: masyarakat
'pra-agraris‘
 Masyarakat peladang berpindah:
masyarakat 'agraris awal',
 Masyarakat petani sawah irigasi:
masyarakat 'agraris maju'
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

5
2/7/2013

Masyarakat Agraris dalam Pola Adaptasi Ekologi

Masyarakat Pemburu Masyarakat Peladang Masyarakat Petani


Meramu Berpindah Sawah Irigasi
 Tidak ada kegiatan budidaya pertanian  Budidaya pertanian heterokultur  Monokultur tanaman pangan terbuka
(domestikasi), yang ada hanya berupa 'tertutup'
berburu satwa liar &
mengumpulkan/meramu hasil hutan
(tumbuhan, biji-biji-an, getah, dll)

 Ekosistem alam yang ada  Kesuburan tanah dipulihkan dengan  Kesuburan tanah dipertahankan
dipertahankan kelestariannya rotasi dengan irigasi
 Berpindah-pindah mengikuti pergerakan  Berpindah-pindah mengikuti rotasi  Menetap
satwa dan/atau siklus produksi hasil ladang
hutan
 Cenderung subsisten  Cenderung subsisten  Cenderung komersial
 Permukiman tersebar dalam kelompok  Permukiman berkelompok dalam satu  Permukiman berkelompok
kecil lokasi membentuk desa
 Relatif tidak terjadi differensiasi sosial  Diferensiasi sosial mulai tampak/sedang  Diferensiasi sosial tinggi

 Egaliter  Stratifikasi sederhana  Sistem sosial sangat berstratifikasi

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Masyarakat Pemburu
dan Peramu

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

6
2/7/2013

Peladang Berpindah

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Petani Sawah Beririgasi

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

7
2/7/2013

Orientasi Nilai Budaya


(Klucklohn, 1953)
 Pasrah/takluk terhadap kekuatan alam: manusia
dipandang tidak mempunyai kekuatan yang
menaklukkan alam
 Menaklukkan alam: alam harus ditaklukkan dan
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
 Selaras alam: alam dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia dengan cara mengembangkan cara-cara
hidup dan teknologi yang selaras dengan alam
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

2. Kebudayaan: Rumusan dan


Unsur-unsurnya

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

8
2/7/2013

RUMUSAN KEBUDAYAAN
 Mengapa kebiasaan antar-orang atau kelompok
masyarakat dapat menimbulkan salah tafsir ? 
“pola perilaku kebudayaan” memberikan nilai
berbeda;

 Kebudayaan yang dikembangkan oleh setiap


kelompok masyarakat senantiasa akan mencari dan
membentuk nilai-nilai dan norma-norma yang
fungsional untuk dirinya sendiri sehingga
menghasilkan wujud yang beragam  pesisir; padi
sawah; dataran tinggi

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

 Seperangkat nilai-nilai dan norma-norma menjadi


pedoman atau acuan perilaku melalui sosialisasi
membangun interaksi.

 Kebudayaan juga merupakan aspek material:


 Benda fisik buatan manusia
 Obyek alam bukan bagian dari produk kebudayaan

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

9
2/7/2013

 Dalam konteks perangkat normatif, kebudayaan memuat


nilai, yaitu gagasan orang tentang apa yang baik dan buruk,
apa yang dianjurkan dan apa yang seharusnya
dihindarkan. “Nilai” mewarnai seluruh kehidupan
masyarakat dan mengabstraksikan situasi-situasi tertentu
melalui proses sosialisasi dalam keluarga --- komunitas;

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

 “Norma” merupakan derivat dari “nilai” yang memerinci


lebih spesifik tentang apa yang baik dan buruk dalam
konteks sosial, kelompok, masyarakat tertentu

 Untuk menunjukkan arah kepada tingkah laku dan ide


tentang yang “baik” dan “buruk”, kebudayaan menciptakan
simbol pada benda atau tindakan tertentu  Warna;
Bahasa

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

10
2/7/2013

 Suatu kompleks yang mencakup pengetahuan,


kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan
lain kemampuan yang diperoleh manusia selaku anggota
masyarakat, meliputi semua pola berpikir, merasakan, dan
bertindak ( E.B. Tylor, 1987).
 Sesuatu yang superorganik, artinya berada di atas
sesuatu badan. Kebudayaan diturunkan dari generasi-
generasi dan tetap akan hidup terus (M.J. Herskovits
1955).
 Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan cara
mempelajarinya (Koentjaranigrat, 1979)
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Unsur Kebudayaan Universal


 Mulai dari abstrak sampai kongkrit:
 (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem ekonomi,
(4) organisasi sosial, (5) sistem pengetahuan, (6)
kesenian, dan (7) sistem religi
 Setiap unsur universal kebudayaan itu memiliki tiga
wujud:
 Idiil (kompleks gagasan, dan nilai-nilai)
 Aktivitas (kompleks tindakan berpola, terorganisasi,
terstruktur)
 Fisik (benda-benda hasil karya manusia)
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

11
2/7/2013

Unsur-Unsur dan Wujud-Wujud


Kebudayaan
Wujud
Unsur
Idiil Aktivitas Fisik
Bahasa
Sistem Teknologi
Sistem Ekonomi
Organisasi Sosial
Sistem Pengetahuan
Kesenian
Sistem Religi
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Bangunan Khas

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

12
2/7/2013

Alat Transportasi

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Pakaian

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

13
2/7/2013

Bangunan Tradisional

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Makan ala Jepang

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

14
2/7/2013

Makan Bersama Ala…

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

3. Integrasi dan Diversitas


Kebudayaan

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

15
2/7/2013

 Penyatuan beberapa kebudayaan


berbeda dapat menghasilkan dua gerak
kebudayaan:
 Integrasi Kebudayaan
 Diversitas Kebudayaan

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Integrasi Kebudayaan
 Pembauran (asimilasi)
 Kebudayaan sebagai sistem fungsional yang terintegrasi
(kelompok masyarakat berupaya saling-menyesuaikan)
 Wujud struktur sosial dan relasi kekuasaan
 Bentuk asimilasi
 Asimilasi struktural (masuknya golongan-golongan minoritas
secara besar-besaran dalam perkumpulan-perkumpulan dan
lembaga-lembaga tingkat primer dari golongan mayoritas)
 Asimilasi “Civic” (yang berkaitan dengan tidak adanya
bentrokan mengenai nilai-nilai dan pengertian kekuasaan)

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

16
2/7/2013

Diversitas Kebudayaan
 Proses penyatuan kebudayaan dimana masing-masing
budaya mempertahankan jatidirinya (dengan mewujudkan
kemajemukan (diversitas kebudayaan)
 Terjadi jika kebudayaan-kebudayaan tersebar dalam kelompok-
kelompok masyarakat yang saling berbeda antara lain dari segi
latar belakang pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, umur, dan
sebagainya.
 Bisa muncul ketika budaya minoritas tidak bersedia berasimilasi
ke dalam budaya dominan melalui hukum anti-diskriminasi, atau
mempertahankan privilese dan kekuasaan melalui pembedaan
kelompok
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

4. Tradisi dan Inti Kebudayaan

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

17
2/7/2013

 Pada pengertian kebudayaan tercakup unsur immanent 


tradisi  'inti kebudayaan' (cultural core),
bila 'tradisi' diterjemahkan sebagai pewarisan norma-norma,
adat-istiadat, dan kaidah-kaidah
 Tidak berarti tradisi tidak dapat berubah (diubah)
 Integrasi unsur-unsur budaya lama dengan baru yang
saling menyesuaikan  dapat membentuk suatu 'tradisi
baru'
 Kebudayaan  tentang perubahan-perubahan riwayat
manusia yang selalu memberi ciri baru kepada pola-pola
kehidupan yang sudah ada  ciri-ciri pokok inti budaya
sulit digeser & akan memakan waktu relatif panjang
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

Baca Buku Teks


1. Tim Editor Sosiologi Umum IPB. 2003.
Sosiologi Umum. Bogor: Bagian Ilmu-Ilmu
Sosial, Komunikasi dan Ekologi Manusia
Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB
(Halaman 19-28)
2. Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada (Halaman 187-216)
3. Koentjaraningrat, 2004. Manusia dan
Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Penerbit Djambatan (Halaman 1-36)

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

18
2/7/2013

BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN


DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB

19

Anda mungkin juga menyukai