Anda di halaman 1dari 39

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang
bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah.
a. Bagian Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi manusia terdiri dari sistem reproduksi wanita dan
sistem reproduksi pria.
1. Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna dan organ eksterna.
a. Organ Interna
Terdiri dari uterus, ovarium dan tuba falopii.

a) Uterus
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir dan
terletak di dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandung
kencing di depan. Uterus berfungsi untuk kehamilan, persalinan
dan siklus menstruasi. Dinding rahim terdiri dari peritoneum,
miometrium dan endometrium. Rahim terdiri dari serviks uteri dan
korpus uteri.
b) Ovarium
Ovarium adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak di
kanan dan di kiri uterus dan di bawah tuba uterine dan terikat di
sebelah belakang oleh legamentum latum uteri. Ovarium berfungsi
untuk produksi ova, produksi estrogen dan produk progesteron.
Ovarium terdiri dari kortaks ovarii dan modula ovarii.
c) Tuba Falopii
Tuba uterina adalah organ tubulo muskuer, kira-kira panjang 12
cm dan diameter 3 mm sampai 8 mm. Tuba uterina berfungsi
untuk menghantarkan ovum dari ovarium ke uterus dan sebagai
tempat untuk pembuahan. Tuba uterina terdiri dari pars
interstitialis, pars istmika tubae, pars ampularis tubae dan pars
infudibulo tubae.
b. Organ Eksterna
Terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris dan
vestibula.
a) Mons Veneris
Mons veneris adalah bantalan lemak yang terletak di simfisis
pubis.
b) Labia Mayora
Labia mayora adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva
yang terdiri dari kulit, lemak, jaringan otot polos, pembuluh darah
dan serabut saraf.
c) Labia Minora
Labia minora adalah dua lapisan kecil dari kulit antara bagian atas
labia mayora.
d) Klitoris
Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan
penis laki.
e) Vestibula
Vestibula di setiap sisi dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung
dengan vagina. Kelenjar vestibularis mayor terletak di belakang
labia mayora di setiap sisi. Kelenjar ini mengeluarkan lender dan
salurannya keluar antara himen dan labia monira.
2. Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ interna dan organ eksterna.

a. Organ Interna
Terdiri dari ductus seminalis, ductus ejaculatoris, prostata dan cowper.
a) Ductus Seminalis
Ductus seminalis adalah kantong kecil yang berbentuk tidak
teratur, panjang 5 cm dan terletak antara dasar vesica urinaria dan
rectum. Dectus seminalis berfungsi untuk mensekresi cairan yang
kental berwarna kekuningan yang ditambahkan pada sperma untuk
membentuk cairan seminal.
b) Ductus Ejaculatoris
Ductus ejaculatoris menghubungkan vasa deferentia dengan uretra,
dibentuk dari persatuan vas deferens dengan ductus seminalis dan
panjang kira-kira 2, 5 cm.
c) Prostata
Prostata adalah struktur yang berbentuk kerucut panjang 4 cm,
lebar 3 cm dan tebal 2 cm dengan berat kira-kira 8 gram. Prostata
terdiri dari jaringan kelenjar dan serabut otot involunter dan berada
di dalam kapsul fibrosa.
d) Cowper (Glandula Bulbourethralis)
Cowper adalah kelenjar kecil kira-kira sebesar kacang kapri,
berwarna kuning dan terletak di bagian bawah prostata. Saluran
kelenjar ini panjang kira-kira 3 cm dan bermuara ke dalam uretra
sebelum mencapai bagian penis.
b. Organ Eksterna
Terdiri dari penis, scrotum, testis, epididimis dan vas deferens.
a) Penis
Penis terdiri dari akar, batang dan glans penis. Penis terdiri dari
tiga rongga yaitu dua rongga jaringan spons korpus kavernosa dan
satu rongga jaringan spons korpus spongiosum. Jaringan spons
korpus kavernosa terletak di bagian atas dan jaringan spons korpus
spongioum terletak di bagian bawah.
b) Scrotum
Scrotum adalah struktur yang tertutup oleh kulit dan termpat
bergantungnya penis. Scrotum terdiri dari jaringan fibrosa yang
masing-masing berisi satu testis, satu epididimis dan bagian
permulaan vas deferens.
c) Testis
Testis adalah struktur yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-
kira panjang 4 cm, lebar 2,5 cm dan tebal 3 cm dan berat antara 10
gram sampai 14 gram. Testis berfungsi untuk memproduksi
spermatozoa dan memproduksi testosterone.
d) Epididimis
Epididimis menghubungkan testis dengan vas deferens, pipa halus
yang berkelok-kelok dan panjang 6 cm.
e) Vas Deferens
Vans deferens adalah saluran yang dapat dikat dan dipotong pada
saat vasektomi. Vans deferens mengangkut spermatozoa dari
epididimis ke uretra pars protastica, berbentuk tabung dan panjang
45 cm.
3. Hormon Reproduksi
Hormon reproduksi terdiri dari hormon reproduksi wanita dan hormon
reproduksi pria.
1. Hormon Reproduksi Wanita
Hormon reproduksi wanita antara lain FSH, LH, estrogen, progesterone,
oksitosis dan prolaktin.
a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Hormone FHS berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel
ovarium dan sekresi estrogen.
b. Hormon LH (Luteinzing Hormone)
Hormon LH berfungsi untuk merangsang ovulasi, mengubah folikel
menjadi korpus iuteum dan sekresi estrogen dan progesteron oleh
korpus iuteum.
c. Hormon Estrogen
Hormon estrogen berfungsi untuk merangsang pembentukkan kelamin
sekunder dan mempersiapkan uterus untuk kehamilan.
d. Hormon Progesteron
Hormon progesterone berfungsi untuk membantu menjaga kelamin
sekunder dan meyempurnakan uterus untuk proses kehamilan.

2. Hormon Reproduksi Pria


Hormon reproduksi pria antara lain FSH, LH dan testosteron.
a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Hormon FSH berfungsi untuk merangsang spermatogenesis.
b. Hormon LH (Luteinzing Hormone)
Hormon LH berfungsi untuk merangsang sekresi testosteron oleh sel
leydig.
c. Hormon Testosteron
Hormon testosteron berfungsi untuk merangsang pembentukkan
kelamin sekunder.
4. Kelainan Klinis Sistem Reproduksi
Kelainan sistem reproduksi terdiri dari kelainan reproduksi pada wanita dan
kelainan reproduksi pada pria.
1. Kelainan Reproduksi Wanita
Kelainan reproduksi wanita antara lain kanker serviks, kanker ovarium,
hamil anggur, keputihan dan gangguan menstruasi.
a. Kanker Serviks
Kanker Serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim yang
disebabkan oleh virus HPV (Humam Papilloma Virus). Cara
mengatasi dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfa panggul.
b. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang terjadi pada ovarium. Cara
mengatasi dengan melakukan kemoterapi dan pembedahan.
c. Hamil Anggur
Hamil anggur adalah kehamilan yang tidak berisi janin tapi berisi
gelembung-gelembung mola dan bekuan darah.
d. Keputihan
Keputihan terdiri dari dua yaitu keputihan normal dan keputihan
abnormal. Keputihan normal adalah keputihan yang cairan encer,
warna cairan bening, cairan tidak lengket, tidak bau dan tidak gatal,
sedangkan keputihan aabnormal adalah keputihan yang cairan kental,
warna cairan putih susu, cairan kadang lengket, bau dan gatal.
e. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi adalah gangguan yang berupa amenore primer
dan amenore sekunder. Amenore primer adalah keadaan dimana
menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun, sedangkan amenore
sekuder adalah keadaan dimana tidak mengalami menstruasi selama 3
bulan sampai 6 bulan.
2. Kelainan Reproduksi Pria
Kelainan reproduksi pria antara lain kanker prostat, sifilis, epididimitis,
hipogonadisme, impotensi dan mikropenis.
a. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada bagian kelenjar
prostat.
b. Sifilis
Sifilis adalah kelainan kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Treponema palladium.
c. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang
disebabkan oleh infeksi.
d. Impotensi
Impotensi adalah kelainan yang membuat penis tidak melakukan
ereksi yang disebabkan oleh faktor hormonal dan faktor psikologis.
e. Mikropenis
Mikropenis adalah kelainan dimana penis berukuran dibawah rata-rata.
2.2 Kategori Obat-Obatan sistem reproduksi
Kategori obat-obatan menurut FDA-USA dan Australia Drug Evaluation
Commite :
Kategori A
Obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai
kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya.
Obat-obat yang termasuk dalam kategori A adalah parasetamol, penisilin,
eritromisin, glikosida jantung, isoniazid serta bahan-bahan hemopoetik
seperti besi dan asam folat
- Paracetamol
Nama Generik : Paracetamol
Nama dagang : Panadol, Sanmol dll
Indikasi : Analgetik dan Antipiretik
Kekuatan sediaan : 250 mg, 500 mg
Sediaan : Tablet, tablet kunyah, sirup, injeksi, (supositoria)
Aturan pakai /Dosis :

Takaran (minimal maksimal dosis tiap 4-6 jam) per miligram


Usia (tahun) (mg)

>16 500 1000

12-16 480 750

10-12 480 500

8-10 360-375

6-8 240-250

4-6 240

2-4 180

6 24 bulan 120
3 6 bulan 60

2 3 bulan 60
setelah imunisasi

Pabrik : Kalbe farma, Indo Farma, Sanbe Farm,a dll


- Gol Antibiotik Penisilin (Amoxicillin)
Nama Generik : Amoxicillin
Nama dagang : Amoxan, arcamox, amoxil, bannoxillin, dll
Indikasi : Mengobati infeksi anti bakteri seperti sistem pernafasan, THT
(tenggorokan hidung telinga) sistem pencernaan, saluran kemih,
sistem reproduksi wanita, meninges, kulit dan jaringan lunak,
infeksi gonore
Kekuatan sediaan / bentuk sediaan : tablet, kaplet, kapsul 250 mg, 500 mg,
1000 mg atau syrup 125 mg/5 mL, serbuk
dan injeksi
Aturan pakai/Dosis : Dewasa dan anak BB > 20 kg tiap 6 jam 250-500 mg tiap
8 jam ; anak BB <20 kg, 20-40 mg/kg BB/hari/ dalam
dosis bagi 8 jam
Pabrik : Hexpharm jaya Farma
- Isoniazid
Nama Generik : Isoniazid
Nama dagang : Beniazide, Decadoxin, INH ciba, dll
Indikasi : tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
bentuk sediaan / kekuatan sediaan : Tablet 300 mg
Aturan pakai/dosis : Anak : sehari 10mg/kg BB (antara 10-15 mg/Kg BB) ;
dewasa : sehari 1 tab
- Eritromisin
Nama Generik : Eritromisin
Nama dagang : Erytromisin, Alphathrocin, Althrocin dll
Indikasi : sebagai alternatif untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan
enteritis kampilobakter, pneumonia, penyakit Legionaire, sifilis,
uretritis non gonokokus, prostatitis kronik, akne vulgaris, dan
profilaksis difetri dan pertusis.
Kekuatan sediaan/ bentuk sediaan : Tablet 500 mg, Kapsul 250 mg, Sirup
kering 200 mg/ 5mL
Aturan pakai/dosis : Anak-anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kg berat badan/hari
dibagi dalam jumlah yang sama tiap 6 jam. Dewasa dan
anak-anak diatas 20 kg : 1 kapsul ERY,250 tiap 6 jam
atau 1 kaplet ERITROMISIN 500 tiap 12 jam (sebaiknya
sebelum makan).
Pabrik :
Kategori B
meliputi obat-obat yang pengalaman pemakainya pada wanita hamil masih
terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau
pengaruh buruk lainnya pada janin.
obat-obat kategori B dibagi lagi berdasarkan temuan-temuan pada studi
toksikologi pada hewan, yaitu :
Kategori B1
Dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian
kerusakan janin (fetal damage). Contoh obat-obat yang termasuk pada
kelompok ini misalnya simetidin, dipiridamol, dan spektinomisin
Kategori B2
Data dari penilitian pada hewan belum memadai, tetapi ada petunjuk
tidak meningkatnya kejadian kerusakan janin. Obat-obat yang
termasuk kriteria ini adalah: tikarsilin, amfoterisin, dopamin,
asetilkistein, dan alkaloid belladona.
Kategori B3
Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan
janin, tetapi belum tentu bermakna pada manusia. contoh
karbamazepin, pirimetamin, griseofulvin, trimetoprim, dan
mebendazol.
Kategori B1
- Simetidin
Nama generik : Simetidin, Simetidin HCl
Nama dagang : Corsamet, Licomet, Nulcer, dll
Indikasi : Pengobatan jangka pendek untuk tukak usus 12 jari aktif, tukak
lambung aktif, pengobatan refluks gastroesofagus erosif, terapi
pemeliharaan pengobatan keadaan hipersekresi patologis.
Kekuatan sediaan/bentuk sediaan : Tablet 200 mg
Aturan pakai/dosis : Tukak usus 12 jari yang aktif : 800 mg 1 kali perhari
pada malam hari. Untuk terapi pemeliharaan diberikan 400 mg 1
kali perhari malam hari sebelum tidur. Refluks gastroesofagus
erosif : 1600 mg perhari dalam dosis terbagi selama 12 minggu.
Hipersekresi patologis sehari 4 X 300 mg pada saat makan dan
sebelum tidur.
Pabrik : Pertiwi Agung, Holi Pharma

Kategori B2
- Dopamin
Nama generik : Dopamin, Dopamin HCl
Nama dagang : Dopamin Giulini, Dopamin DBL
Indikasi : Pengobatan syok kardiogenik. Pasca operasi, syok toksik dan
anafilaktik yang disertai hipotensi berat.
Kekuatan sediaan/bentuk sediaan : Ampul 50 mg/mL x 5 mL x 5
Aturan pakai/dosis : Untuk pengobatan intensif pada penyakit dalam : rata-
rata 200 mcg/menit = kira-kira 3 mcg/kg berat
badan/menit. Untuk pengobatan intensif pada
pembedahan, termasuk pembedahan jantung : rata-rata
6.5 mcg/kg berat badan/menit. Untuk pengobatan syok
septik : rata-rata 14-17 mcg/kg berat badan/menit
Pabrik : Kimia farma
- Kategori B3
- Karbamazepin
Nama Generik : karbamazepin
Nama dagang : Bamgetol
Indikasi : Epilepsi lobus temporalis, epilepsi psikomotor, kejang tonik-
klonik (Grand mal) terutama pada anak, neuralgia trigeminal,
neuralgia glosofaringeal, polidipsia dan poliuria neurohormonal.
Kekuatan sediaan/bentuk sediaan : Tablet 200 mg
Aturan pakai/dosis : Dosis dewasa, awal 2 kali 1 tablet sehari, kemudian
ditingkatkan secara bertahap maksimum 6 tablet sehari
dalam dosis terbagi sehabismakan. Dosis penunjang,
4;6 tablet untuk epilepsi dan 3;4 tablet untuk neuralgia
trigeminal. Anak dibawah 1 tahun, sehari 12tablet.
Anak 1-6 tahun, sehari 12;3 tablet.
Anak 6-12 tahun, sehari 2 kali 1;2 tablet.
Pabrik : IndoFarma
- Griseofulfin
Nama Generik : Griseofulfin
Nama dagang :
Indikasi : untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur
pada kulit dan kuku.
Kekuatan sediaan/bentuk sediaan : Tablet 125 mg
Aturan pakai/dosis : Dewasa: PO 0.5-1 g sehari dalam dosis tunggal atau
terbagi. durasi pengobatan: 2-8 minggu (rambut dan
kulit infeksi); sampai dengan 6 bulan (infeksi kuku);
12 bulan (infeksi kuku). Harus diminum dengan
makanan. Minum segera setelah makan.
Pabrik : indofarma
- Kategori C
Merupakan obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa
disertai malformasi anatomik semata-mata karena efek farmakologiknya.
Umumnya bersifat reversibel (membaik kembali).
Contoh analgetika-narkotik, fenotiazin, rifampisin, aspirin, antiinflamasi
non-steroid dan diuretika.
- Rifampisin
Nama Generik : Rifampisin
Nama dagang : Famri, lanarif, Rifamtibi, dll
Indikasi : Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain. Leprae Profilaksis
meningitis meningococcal dan infeksi haemophilus influenzae.
Brucellosis, penyakit legionnaires, endocarditis dan infeksi
staphylococcus yang berat dalam kombinasi dengan obat lain.
bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Kapsul 150 mg, 300 mg, 450 mg,
dan 600 mg
Aturan pakai/dosis :

Penyakit Dosis

TBC 8-12 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan)

Pencegahan meningitis 600 mg dua kali sehari selama dua hari

Infeksi staphylococcus 600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis
Pneumonia Legionnaires 600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis

Bruselosis 600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis

Kusta 10 mg/kg per hari atau 600 mg per bulan

Mencegah 20 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan) selama
influenza Haemophilus empat hari

Untuk pasien anak-anak, tanyakan dosis pada dokter.


Pabrik : IndoFarma
- Aspirin
Nama generik : aspirin, asetosal
Nama dagang : Aggrenox, analgan, aptor, ascardia, aspilets, aspirin, dll
Indikasi : Sebagai analgetik, anti inflamasi dan antipiretik pada sakit kepala,
pusing, nyeri otot, nyeri sendi dan demam.
Mengurangi risiko kematian dan serangan ulang pada penderita
dengan riwayat serangan jantung (infark miokardiak) dan nyeri
dada (angina pektoris).
Mengurangi risiko serangan ulang pada gangguan suplai darah
sementara ke otak (TIA) atau stroke akibat pembekuan darah.
- Disamping itu aspirin juga dapat digunakan sebagai antiplatelet
yang juga berefek antitrombotik.
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Kekuatan dosis tablet: 50 mg, 100 mg,
500mg
Kekuatan dosis tablet kunyah: 80 mg
Kekuatan dosis kaplet: 300 mg, 650 mg (forte)
Kekuatan dosis tablet salut enterik: 80 mg, 100 mg,
160 mg
Aturan pakai/dosis :
Nyeri, demam dan inflamasi: 325-650 mg setiap 4-6 jam jika p
Antiplatelet dan antitrombotik: 80-160 mg/hari, pada infark miokardiak d
ditingkatkan hingga 300 mg/hari sedangkan pada TIA atau stroke dapat ditingka
Dewasa hinggan 1000 mg/hari.

Anak < 12 tahun: 10-15 mg/kg berat badan setiap 4 jam, dapat dinaik
hingga 60-80 mg/kg berat badan per harinya. Anak 12 tahun: 325-650 mg se
Anak-anak 4-6 jam jika perlu.

Pabrik : PT Bayer Indonesia


- Ibuprofen
Nama Generik : Ibuprofen
Nama dagang : nafen, Arthrifen, Arthrifen Plus, Axalan, Bimacul, Bufect, Dofen,
Dolofen-F, Ethifen
indikasi : Nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau
pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, gejala artritis
reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid,
menurunkan demam pada anak.
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Tablet: 100 mg, 200 mg, 400 mg, 600mg
Suspensi: 100mg/5ml, 200mg/5ml
Suppositoria: 125 mg
Aturanpakai/dosis : Dewasa, dosis yang dianjurkan 200-250 mg 3-4 kali sehari.
Anak 1-2 tahun, 50 mg 3-4 kali sehari. 3-7 tahun, 100-125
mg 3-4 kali sehari. 8-12 tahun, 200-250 mg 3-4 kali sehari.
Tidak boleh dipergunakan pada anak dengan berat badan
kurang dari 7 kg. Sebaiknya diminum setelah
makan. Osteoartritis, artritis reumatoid. 1200 mg 1800
mg 3 kali sehari. Eksaserbasi akut. Dosis maksimum 2400
mg/hari, jika kondisi sudah stabil selanjutnya dosis
dikurangi hingga maksimum 1800 mg/hari
Pabrik : Indofarma
- Obat golongan analgetik narkotik (Nalokson)
Nama generik : nalokson, nalokson HCl
Nama dagang :
Indikasi : depresi sebagian atau menyeluruh yang reversibel yang disebabkan
oleh opioid, over dosis opiod akut, termasuk depresi pernafasan, yang
diinduksi oleh opioid alami maupun sintetik.
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan Parenteral : 0,4; 1 mg/ml; 0,02 mg/ml
Aturanpakai/dosis:Dewasa: Over dosis opioid (dugaan maupun sudah
dipastikan): Dosis awal 0,4 mg-2 mg diberikan secara
intravena. Pemberian diulang dengan interval 2 sampai 3
menit apabila tidak terjadi perbaikan fungsi pernafasan.
Apabila tidak terjadi perbaikan setelah pemberian 10 mg
nalokson hidroklorida, perlu diwaspadai kemungkinan
toksisitas parsial maupun menyeluruh yang diinduksi oleh
opioid.
Depresi pasca bedah yang disebabkan oleh opioid: untuk
depresi parsial reversibel yang disebabkan oleh pemakaian
opioid selama pembedahan, pemberian dosis terkecil
nalokson hidroklorida biasanya sudah cukup. Dosis
nalokson hidroklorida sebaiknya dititrasi berdasarkan respon
pasien. Dosis awal depresi pernafasan reversibel, 0,1-0,2 mg
diberikan secara intravena dengan interval pemberian 2
sampai 3 menit sampai dicapai keadaan yang diinginkan.
Anak-anak:
Over dosis opioid (dugaan maupun sudah dipastikan): Dosis
awal yang lazim pada anak adalah 0,01 mg/kg bb yang
diberikan secara intravena. Apabila tidak terjadi perbaikan
secara klinis, dosis selanjutnya 0,1 mg/kg bb dapat
diberikan. Apabila injeksi intravena tidak dapat diberikan,
dapat diberikan secara intramuskuler atau subkutan dalam
dosis terbagi.
Depresi pasca bedah yang disebabkan oleh opioid: lihat
informasi dosis pada depresi pasca bedah yang disebabkan
oleh opioid pada dewasa. Pada depresi pernafasan reversibel
awal, dosis yang sebaiknya diberikan adalah 0,005 mg
sampai 0,01 mg secara intravena dengan interval 2 sampai 3
menit sampai dicapai perbaikan seperti yang diinginkan.
Neonatus:
Depresi yang diinduksi oleh opioid: dosis awal yang lazim
0,01 mg/kg bb diberikan secara intravena, intramuskular,
atau subkutan.
Pabrik :
- Kategori D
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi
janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat
ireversibel (tidak dapat membaik kembali).
Obat-obat dalam kategori ini juga mempunyai efek farmakologik yang
merugikan terhadap janin.
Misalnya: androgen, fenitoin, pirimidon, fenobarbiton, kinin, klonazepam,
valproat, steroid anabolik, dan antikoagulansia
- Fenitoin
Nama Generik : Fenitoin
Nama dagang : dilantin, phenytek
Indikasi : semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Kapsul 25 mg, 50 mg, 100 mg
Injeksi 50mg/ml
Liquid oral : 2-30 mg/5mL
Tablet : 25 mg, 50 mg, 100 mg
Aturan pakai/dosis : oral: dosis awal 3-4 mg/kg bb/hari atau 150-300 mg/hari,
dosis tunggal atau terbagi 2 kali sehari. Dapat dinaikkan
bertahap. Dosis lazim: 300-400 mg/hari, maksimal 600
mg/hari. ANAK: 5-8 mg/kg bb/hari, dosis
tunggal/terbagi 2 kali sehari. Status epileptikus:
intravena lambat atau infus, 15 mg/kg bb, kecepatan
maksimal 50 mg/menit (loading dose). Pemeliharaan:
sekitar 100 mg diberikan sesudahnya, interval 6-8 jam.
Monitor kadar plasma. Pengurangan dosis berdasar
berat badan.
Pabrik :
- Valproat
Nama generik :
Nama dagang :
Indikasi : Sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan pada pengobatan partial
seizure (elementary dan kompleks) dan absence seizure (petit mal
seizure).
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Tablet 250 mg, 500 mg, Sirup 250 mg / 5
ml
Aturan pakai/dosis : -
Untuk kejang:
Dewasa dan anak usia 10 tahun atau lebih: Dosis didasarkan pada berat badan.
Pada awalnya, dosis biasa adalah 10 sampai 15 mg per kg berat badan.
Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap setiap minggu dengan 5 sampai 10
mg per kg berat badan jika diperlukan. Namun, dosis biasanya tidak lebih dari
60 mg per kg berat badan sehari. Jika dosis total sehari lebih besar dari 250
mg, biasanya dibagi menjadi dosis kecil dan diminum dua kali atau lebih pada
siang hari.
Untuk mania:
Dewasa : Pada awalnya, 750 mg sekali sehari, biasanya dibagi dalam dosis
yang lebih kecil. Dosis dapat ditingkatkan bila diperlukan.
Untuk migrain:
Dewasa : Pada awalnya, 250 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan bila
diperlukan. Namun, dosis biasanya tidak lebih dari 1000 mg sehari
Pabrik : DexaMedica
- Pirimidon
Nama generik : Pirimidon
Nama dagang : Phenobarbital, Luminal, Sibital, Ditalin, Bellapheen, Coritrat,
Halfiflu Forte C Luminal, Piptal Pediatric Drops, Proflugon
Indikasi : Mencegah kejang pada penderita epilepsi
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Tablet 30 mg, 50 mg, 100 mg, Ampul 50
mg/ml
Aturan pakai/dosis : Dosis phenobarbital yang biasa diberikan kepada orang
dewasa adalah 60-180 mg per hari. Sedangkan dosis untuk
anak-anak diberikan sesuai dengan berat tubuh, yaitu 5-8
mg per kg tiap hari. Biasanya obat ini diminum sehari
sekali, sebelum tidur.
Pabrik :
- Klonazepam
Nama generik : klonazepam
Nama dagang : klonopin, rivotril, clonotril
Indikasi : epilepsi, semua jenis, termasuk petit mal, mioklonus, status
epileptikus.
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Sediaan: tablet 0,5 mg, 1 mg, 2 mg
Aturan pakai/dosis : dosis awal 1 mg (LANSIA: 500 mcg) malam hari, selama
4 hari. Bertahap dosis dinaikkan dalam 24 minggu
sampai dosis pemeliharaan: 4-8 mg/hari, dalam dosis
terbagi. ANAK sampai 1 th, 250 mcg, dinaikkan bertahap
sampai 0,5-1 mg; 1-5 th: 250 mcg, dinaikkan bertahap
sampai 1-3 mg; 5-12 th: 500 mcg, bertahap naik sampai
3-6 mg
Pabrik :
Kategori X
Obat-obat yang masuk dalam kategori ini adalah yang telah terbukti
mempunyai risiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap
(irreversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan.
Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama
kehamilan.
contoh isotretionin
- Isotretionin
Nama generik : isotretionin
Nama dagang :
Indikasi : menekan aktivitas kelenjar minyak di kulit sehingga jumlah minyak
yang dihasilkan berkurang. Selain itu obat ini juga bisa mengurangi
ukuran kelenjar minyak dan peradangan yang timbul akibat jerawat.
Bentuk sediaan/kekuatan sediaan : Kapsul, Oral: 10 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg.
salep
Aturan pakai/dosis : Dosis rata-rata isotretinoin dalam bentuk kapsul atau tablet
untuk dewasa diberikan sesuai dengan berat badan, yaitu 0,5-1
mg/kg per hari. Durasi konsumsi obat ini berkisar antara 4-6 bulan
Pabrik :
2.2 Pengertian
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang mengatur
keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh, dan sebagai pengatur
volume dan komposisi kimia darah dengan mengeksresikan air yang
dikeluarkan dalam bentuk urine apabila berlebih. Diteruskan dengan ureter
yang menyalurkan urine ke kandung kemih. Sejauh ini diketahui bahwa
saluran kemih atau urine bebas dari mikroorganisme atau steril.Masuknya
mikroorganisme kedalam saluran kemih dapat melalui Penyebaran endogen
yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat (ascending) Hematogen
Limfogen Eksogen sebagai akibat pemakaian berupa kateter.
Dua jalur utama terjadinya ISK adalah hematogen dan ascending, tetapi
dari kedua cara ini ascendinglah yang paling sering terjadi. Kuman penyebab
ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora normal usus. Dan
hidup secara komensal di dalam introitus vagina, prepusium penis, kulit
perineum, dan di sekitar anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih
melalui uretra prostate vas deferens testis (pada pria) buli-buli ureter,
dan sampai ke ginjal. Meskipun begitu,faktor-faktor yang berpengaruh pada
ISK akut yang terjadi pada wanita tidak dapat ditemukan. Mikroorganisme
yang paling sering ditemukan adalah jenis bakteri aerob. Selain bakteri aerob,
ISK dapat disebabkan oleh virus dan jamur.
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan
antar mikroorganisme penyebab infeksi sebagai agent dan epitel saluran
kemih sebagai host. Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena
pertahanan tubuh dari host yang menurun atau karena virulensi agent
meningkat Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam
saluran kemih disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah :
1. Pertahanan lokal dari host
2. Peranan dari sistem kekebalan tubuh yang terdiri atas kekebalan
humoralmaupun imunitas seluler.
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi
saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan
oleh bakteri terutama Escherichia coli, resiko dan beratnya meningkat dengan
kondisi sepertirefluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis
perkemihan, pemakaian instrumen uretral baru,
septicemia. Etiologi : Bakteri (Eschericia coli), jamur dan virus, infeksi ginjal,
prostat hipertropi (urine sisa). Penyebab utama ISK non-komplikasi adalah
bakteri Escherichia coli (85%), Staphylococcus saphrophyticus (5-15%),
Klebsiella pneumoniae, Proteus sp., Pseudomonas aeruginosa dan
Enterococus sp.
Infeksi saluran kemih (ISK) hampir selalu diakibatkan oleh bakteri aerob
dari flora usus. Prevalensi kejadian antara usia kurang lebih 15-60 tahun dan
jauh lebih banyak wanita daripada pria menderita infeksi saluraan kemih
bagian bawah. Hal ini dikarenakan bahwa pada wanita uretranya lebih pendek
(2-3 cm) daripada pria, sehingga kandung kemih mudah dicapai oleh bakteri
dari dubur melalui perineum, khususnya basil Escherichia coli. Pada pria
selain uretranya lebih panjang (15-18 cm) cairan prostatnya juga memiliki
sifat bakterisisd sehingga menjadi pelindung terhadap infeksi oleh bakteri
uropatogen.
Secara normal, urine adalah steril (bebas kuman). Infeksi terjadi bila
bakteri yang berasal dari saluran cerna masuk ke uretra atau ujung saluran
kencing untuk kemudian berkembang biak disana. Oleh karena itu bakteri
yang paling sering menyebabkan ISK adalah Escherichia coli yang umum
terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah. Infeksi tractus
urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari
perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan
mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih,
melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk
menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan
cetusan inflamasi. Inflamasi, abrasi mukosa uretral, pengosongan kandung
kemih yang tidak lengkap, gangguan status metabolisme (diabetes, kehamilan,
gout) dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih dengan
cara mengganggu mekanisme normal.
Jenis infeksi saluran kemih dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. ISK bagian bawah (sistitis), umumnya radang kandung kemih pada pasien
dengan saluran kemih normal. Sistitis yang paling sering disebabkan oleh
menyebarnya infeksi dari uretra, hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik
urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks
utrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop. Gejala
ISK bagian bawah antara lain, sakit dan nyeri menggigit pada perut bagian
bawah diatas tulang kemaluan, terasa sakit di akhir kencing, anyang-
anyangan atau rasa masih ingin kencing lagi namun air kencing tidak
dapat keluar, ada darah di dalam urin (hematuria), adanya sel-sel darah
putih dalam urin, kondisi parah dapat disertai demam.
2. ISK bagian atas, terdapat pada pasien dengan saluran kemih yang
abnormal, misalnya adanya batu, penyumbatan dan diabetes. Contoh dari
ISK ini adalah radang pasu-ginjal (pyelitis), pyelonephritis,
dan prostatitis. Pielonefritis akutbiasanya terjadi akibat infeksi kandung
kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi
hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua
ginjal. Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan
biasanya dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain,
ataurefluks vesikoureter. Gejalanya hampir sama dengan ISK bagian atas
namun biasanya pyelonephritis disertai nyeri pada pinggang (di lokasi
ginjal).
Gejala infeksi saluran kemih
1. Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa
panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa
tidak enak di daerah suprapubik
2. Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala, malaise, mual,
muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri di pinggang
Ada beberapa faktor penting yang mempermudah timbulnya infeksi yaitu:
1. Jarang berkemih
Pengeluaran urine (mictio) merupakan mekanisme ketahanan penting dari
kandung kemih. Bila mictio normal terhambat karena misalnya obstruksi, ISK
dapat lebih mudah terjadi.
2. Gangguan pengosongan kandung kemih
Akibat obstruksi (batu ginjal), disfungsi atau hipertropi prostat bisa
mengakibatkan tertinggalnya residu dimana kuman-kuman mudah
berproliferasi
3. Kebersihan pribadi kurang baik
Bisa menyebabkan kolonisasi kuman uropatogen disekitar (ujung) uretra,
misalnya penggunaan pembalut wanita. Kuman lalu menjalar ke atas menuju
uretra, lalu ke kandung kemih dan kemudian menyebar melalui ureter ke
ginjal (ISK bagian atas)
4. Penggunaan kateter
Melalui senggam dan karena adanya infeksi lokal (misalnya vaginitis) dapat
mempermudah infeksi
5. Penderita diabetes
Lebih peka untuk ISK karena meningkatnya daya melekat bakteri pada epitel
SK akibat beberapa sebab tertentu.
II.2 Penatalaksanaan Terapi ISK
Terapi tanpa obat pada ISK adalah minum air dalam jumlah banyak agar
urine yang keluar juga meningkat. Pengobatan ISK adalah dengan
menggunakan antibiotik. Idealnya, antibiotik yang digunakan harus dapat
ditoleransi dengan baik, mencapai konsentrasi tinggi dalam urine dan
mempunyai spektrum aktivitas terhadap mikroorganisme penyebab infeksi.
Pemilihan antibiotik untuk pengobatan didasarkan pada tingkat keparahan,
tempat terjadinya infeksi dan jenis mikroorganisme yang menginfeksi.
Penatalaksanaan : Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal
adalah pemberian agen antibakterial yang secara efektif menghilangkan
bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal terhadap flora fekal dan
vagina. Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan
atas : terapi antibiotika dosis tunggal, terapi antibiotika konvensional : 5-14
hari, terapi antibiotika jangka lama : 4-6 minggu, terapi dosis rendah untuk
supresi. Pemakaian antimikrobial jangka panjang menurunkan resiko
kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di
awal infeksi, faktor kausatif (mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus
segera ditangani. Setelah penanganan dan sterilisasi urin, terapi preventif
dosis rendah.
Penggunaan medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin),
trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim, septra), terkadang
ampicillin atau amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap
antibiotik ini. Pyridium, suatu analgesik urinarius juga dapat digunakan untuk
mengurangi ketidaknyamanan akibat infeksi.
Terapi Non-Farmakologi :
Hindari stress.
Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil.
Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar
kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.
Kurangi makanan yang banyak mengandung gula.
Minum banyak cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih
sehari).
Terapi farmakologi
Obat Tepat Indikasi untuk Infeksi Saluran Kemih
Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian
terapi, namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan
antibiotika. Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test
kepekaan antibiotika. Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan
menghilangkan gejala, mencegah dan mengobati bakteriemia, mencegah dan
mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan
pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman dengan efek samping yang
minimal.
Banyak obat-obat antimikroba sistemik diekskresikan dalam konsentrasi
tinggi ke dalam urin. Karena itu dosis yang jauh dibawah dosis yang
diperlukan untuk mendapatkan efek sistemik dapat menjadi dosis terapi bagi
infeksi saluran kemih.
Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan adanya bakteri di dalam
urin. Indikasi yang paling penting dalam pengobatan dan pemilihan antibiotik
yang tepat adalah mengetahui jenis bakteri apa yang menyebabkan
ISK. Biasanya yang paling sering menyebabkan ISK adalah bakteri gram
negatif Escherichia coli. Selain itu diperlukan pemeriksaan penunjang pada
ISK untuk mengetahui adanya batu atau kelainan anatomis yang merupakan
faktor predisposisi ISK sehingga mampu menganalisa penggunaan obat serta
memilih obat yang tepat.
1. Golongan Sulfonamid
a. Trimetroprim
Indikasi : Digunakan untuk infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal
Nama generik : Trimethroprim
Nama dagang : Primsol, Trimpex, Proloprim, Monotrim, Triprim,
Trimethoprim, Omegtrim
Kekuatan sediaan : Tablet 200 mg dan 100 mg, syrup 60 ml
Sediaan : Tablet, syrup
Aturan pakai : Dosis Anak-anak usia 12 tahun ke atas sampai dewasa
yaitu 100 mg dua kali sehari atau 200 mg sehari sekali.
Penggunaan biasanya untuk jangka waktu 10 hari. Anak-
anak usia di bawah 12 tahun tidak dianjurkan kecuali ada
instruksi dokter.
Pabrik : sanbe
b. Sulfamethoxazole
Indikasi : Bronkitis, Gangguan pencernaan, Infeksi saluran kemih, Infeksi
kulit, Pneumonia akibat bakteri Pneumocystis jiroveci dan
Pneumocystis carinii
Nama generik : Sulfamethoxazole
Nama dagang : Gantanole, Sultrimmix, Sanprima forte
Kekuatan sediaan :
Injeksi (80mg)/mL,
suspensi oral (200mg)/5mL
tablet 800mg
Sediaan : Tablet, obat cair, injeksi
Aturan pakai : Dosis sulfamethoxazole pada umumnya adalah 1600 mg
per hari yang dibagi ke dalam beberapa kali dosis selama
5-7 hari. Dosis akan disesuaikan dengan usia, tingkat
keparahan, jenis infeksi, dan kondisi kesehatan pasien
secara keseluruhan.
Pabrik : Sultrimmix (Bernofarm), Sanprima (Sanbe)
c. Cotrimoxazole
Indikasi : Untuk mengobati infeksi pada saluran kemih, pernafasan,
telinga dan infeksi sinus yang disebabkan oleh Haemophilus
influenza dan Moraxella catarrhalis.
Nama generik : Cotrimoxazole
Nama dagang : Bactoprim; Bactoprim Combi; Bactoprim Combi Forte;
Bactricid; Bactrim; Bactrim Forte; Bactrizol;
Sanprima; Sanprima Forte; Septrin Pediatrik Cherry;
Sikotrim; Sisoprim; Sisoprim Forte; Spectrem;
Spectrem Forte; Sulprim; Sultrimmix; Sultrimmix
Red; Toxaprim Forte; Trimeta; Trimeta Forte;
Trimezol; Trimoxsul
Kekuatan sediaan :
Cotrimoxazole tablet dengan tiap tabletnya mengandung kombinasi
Sulfamethoxazole 400 mg dan trimethoprim 80 mg
Cotrimoxazole kaplet forte dengan tiap kaplet forte mengandung
kombinasi Sulfamethoxazole 800 mg dan trimethoprim 160 mg
Cotrimoxazole Syrup dengan tiap 1 sendok takar 5 ml mengandung
kombinasi Sulfamethoxazole 200 mg dan trimethoprim 40 mg
Sediaan : tablet, kaplet, syrup
Aturan pakai :
Untuk penderita dewasa dan anak dengan usia di atas 12 tahun dosis
yang dianjurkan adalah cotrimoxazole 960 mg yang diberikan 2 kali
sehari.
Untuk penderita anak dengan usia antara 6 hingga 12 tahun dosis yang
dianjurkan adalah cotrimoxazole 480 mg yang diberikan 2 kali sehari.
Untuk penderita anak dengan usia antara 6 bulan hingga 6 tahun dosis
yang dianjurkan adalah cotrimoxazole sirup 1 sendok takar 5 ml yang
diberikan 2 kali sehari.
Untuk penderita bayi dengan usia antara 6 minggu hingga 6 bulan
yang dianjurkan adalah cotrimoxazole sirup sendok takar 5 ml yang
diberikan 2 kali sehari
Pabrik : indo farma
2. Golongan Sefalosporin
a. Sefalosporin generasi 1. (sefazolin)
Indikasi : untuk mengobati infeksi saluan kemih, saluran nafas, infeksi
kulit dan jaringan lunak
Nama generik : sefazolin, cefazolin
Nama dagang : Cefacidal, Cefamezin, Cefrina, Elzogram, Faxilen,
Gramaxin, Kefazol, Kefol, Kefzolan, Kezolin,
Novaporin, Reflin, Zinol dan Zolicef.
Kekuatan sediaan : Serbuk injeksi: 1 g/vial, 500 mg/vial
Bentuk sediaan : injeksi
Aturan pakai :
Dewasa 1 gram per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 3-5 gram
Anak 20-40 mg/kg berat badan/hari dalam 2-4 dosis terbagi, dapat
ditingkatkan sampai 100 mg/kg berat badan.
Bayi baru lahir 2 kali sehari 10-20 mg/kg berat badan.
Pabrik : PT. Dexa Medica
b. Sefalosporin generasi 3. (sefotaksim)
Indikasi : infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kemih dan
kelamin, serta infeksi kulit
Nama generik : Cefotaxime
Nama dagang : Claforan, Claforan ADD-Vantage
Kekuatan sediaan : serbuk injeksi 0,5 g
Sediaan : injeksi
Aturan pakai : cefotaxim umum yang disarankan untuk menangani infeksi
adalah 2 gram per hari. Tetapi untuk pasien dengan
infeksi yang parah, dosis cefotaxim akan ditambah
hingga 12 gram per hari yang terbagi dalam 3-4 kali
pemberian.
Pabrik : PT. Dankos Farma
c. Sefalosporin generasi 4. (sefepim)
Indikasi : digunakan unntuk infeksi saluran kemih dan komplikasinya,
pneumonia, serta bronkhitis.
Nama generik : cefepim
Nama dagang : Actacef, Biocepime, Caprifim, Cefemet, Cefinov,
Ceforim, Daryacef, Exepime, Falocef, Fourcef, Futapim,
Interpim, Maxicef, Maxilan, Maximer 1, Procepim, Rapime,
Cefepime Hexpharm, Emax, Macef, Rimax, Sandocef,
SopimedanVipime.
Kekuatan sediaan : serbuk injeksi 1 g
Sediaan : injeksi
Aturan pakai : Dewasa ISK ringan hingga sedang 500 mg hingga 1 g
secara inj IM atau IV tiap 12 jam. Infeksi ringan hingga sedang
lainnya 1 g inj IV atau IM tiap 12 jam. Anak 2 bln-16 thn
Pneumonia, terapi empirik pada febril neutropenia 50 mg/kg
BB/dosis tiap 12 jam (pneumonia) atau tiap 8 jam (febril
neutropenia) selama 7-10 hr.
Pabrik : PT. Dexa Medica
d. Sefalosporin generasi 3. (sefotaksim)
Indikasi : adalah obat untuk berbagai macam infeksi bakteri seperti infeksi
pernapasan bagian bawah, infeksi saluran kemih, meningitis,
dan gonore.
Nama generik : cefixime
Nama dagang : Biocef, Baxima, Cefarin, Cefor, Cefovell, Clacef, Clafexim,
Clarofan, Clatax, Combicef, Efotax, Ethiclaf, Fobet, Foxim,
Glocef, Goforan, Kalfoxim, Lancef, Lapixime, Rycef, Siclaxim,
Soclaf, Starclaf, Taxecap, Taxef, Taxegram, Taximax
Kekuatan sediaan : 500 mg dan 1 g
Sediaan : injeksi
Aturan pakai : pemberian injeksi intramuskuler, intravena atau infus:1 g
tiap 12 jam, dapat ditingkatkan sampai 12 g per hari dalam
3-4 kali pemberian
Pabrik : Kalbe Farma
3. Golongan Penisilin
a. Ampisilin
Indikasi : Ampisilina digunakan untuk pengobatan: Infeksi saluran
pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis. Infeksi
saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis. Infeksi saluran
kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis,
pielonefritis. Infeksi kulit dan jaringan kulit. Septikemia, meningitis
Nama generik : ampicilin
Nama dagang : Principen, penbiotic, lactapen,ambripen, decapen, polypen,
bannsipen,broadapen,bimapen, aktoralin, amcillin, ampicillin,
corsacillin, dancillin, erphacillin, kalpicilin, metacillin, mycill,
opicillin, parpicillin, penbritin, primacillin, rampicillin, sanpicillin,
varicillin, viccilin, xepacillin, yekacillin, ampi.
Kekuatan sediaan : Tersedia dalam kemasan tablet, kaplet atau kapsul 250
mg, 500 mg atau 1000 mg dan 125 mg/ 5 ml sirup atau 250 mg/ 5 ml
sirup forte
Sediaan : Tablet, kaplet, sirup
Aturan pakai :
Dosis dewasa untuk infeksi saluran kemih 500 mg secara oral atau
injeksi intramuskular / intravena setiap 6 jam.
Dosis lazim anak untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas
(termasuk pneumonia), infeksi kulit dan jaringan lunak, serta
infeksi saluran kemih :
Neonatus :
Usia < 7 hari (BB < 2 kg) : 50 mg/ kg BB injeksi intramuskular atau
intravena setiap 12 jam.
Usia < 7 hari (BB > 2 kg) : 50 mg/ kg BB injeksi intramuskular atau
intravena setiap 8 jam.
Usia 8-28 hari (BB < 2 kg) : 50 mg/ kg BB injeksi intramuskular
atau intravena setiap 8 jam.
Usia 8-28 hari (BB > 2 kg) : 50 mg/ kg BB injeksi intramuskular
atau intravena setiap 6 jam.
Usia > 1 bulan : infeksi ringan-parenteral : 25-37.5 mg/kg BB injeksi
intramuskular atau intravena tiap 6 jam
Oral : 12.5-25 mg/kg BB setiap 6 jam.
Pabrik : PT. Indo Farma
b. Amoksisilin
Indikasi : untuk infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan dan
sakit magh yang disertai infeksi bateri
Nama generik : amoksisislin
Nama dagang : Amobiotic, abdimox, Aclam, Amosine, Amoxil,
Amoxillin, Amoxan, Arcamox, Bimoxyl, Bintamox,
Broadamox, Bufamoxy, Corsamox, Danoxilin, Decamox,
Dexymox, Erphamoxy, Etamox, Ethimox, Farmoxyl, Goxallin,
Hiramox, Hufanoxil, Ikamoxyl, Inamox, Intermoxil,
Kalmoxillin, Kamox, Kemosilin, Keniko, Kimoxil, Lactamox,
Lapimox, Leomoxyl, Liskoma, Medimox, Mestamox, Mexylin,
Mokbios, Moxaxil, Moxigra, Moxtid, Novax, Nufamox,
Omemox, opimox, ospamox, Pehamoxil, Penmox, Pritamox,
Ramoxyl, Robamox, Sammoxin, Scannoxyl, Silamox
Kekuatan sediaan : Tersedia amoksisilin tablet dan kapsul dengan ukuran
250 mg dan 500 mg. Sedangkan untuk sirup, tersedia ukuran
dosis 125 mg/5ml, 200 mg/5ml, dan 250 mg/ml.
Sediaan : tablet, kaplet, sirup
Aturan pakai :
Dosis amoksisilin sebagai terapi infeksi tenggorokan, telinga, dan
infeksi saluran kemih pada pasien dewasa ialah 2-3 kali 500 mg.
Amoksisilin diberikan selama 5 hari. Untuk infeksi berat, amoksisilin
dapat diberikan untuk 10-14 hari.
untuk anak-anak, dosis amoksisilin tergantung berat badan. Dosisnya
ialah 25-30 mg/kg/hari terbagi dalam 2-3 kali minum. Misalkan,
seorang anak memiliki berat 10 kg, maka dosis amoksisilin untuk anak
tersebut ialah 250-300 mg/hari. Jika diminum tiga kali sehari, maka
sekali minum dosisnya adalah 80-100 mg.
Pabrik : Bima Mitra Farma
c. Penisilin v
Indikasi : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif
terhadap penicillin meliputi infeksi saluran pernafasan, otitis
media, sinusitis, kulit, dan saluran kemih. profilaksis pada
demam rheumatoid.
Nama generik : penisilin v (Fenoksimetil penicillin)
Nama dagang : fenocin, ospen, penisilin v, penprof
Kekuatan sediaan : tablet 250 mg, 500mg
Sediaan : tablet, serbuk oral suspensi
Aturan pakai :
Anak < 12 tahun, 25-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam;
dosis maksimal 3 g/hari.
Anak > 12 tahun dan dewasa: 125-500 mg setiap 6-8 jam.
Pabrik : Dumex Alpharma Indonesia
d. Co-Amoxiclav
Indikasi : Co-Amoxiclav (amoxicillin + asam klavulanat) diindikasikan
untuk pengobatan jangka pendek yang disebabkan oleh kuman
penghasil enzim beta-laktamase. Infeksi saluran nanfas atas dan
bawah, infeksi saluran kemih, serta gonore.
Nama generik : Co-Amoxiclav
Nama dagang : augmentin, clabat, claneksi, clavamox, lansiclav
Kekuatan sediaan :
Tablet: 375 mg (amoksisilin 250 mg + asam clavulanat 125 mg), 625
mg (amoksisilin 500 mg + asam clavulanat 125 mg), 1 g (amoksisilin
875 mg + asam clavulanat 125 mg)
Suspensi, tiap 5 ml: amoksisilin 125 mg + asam clavulanat 31,25 mg,
amoksisilin 250 mg + asam clavulanat 62,5 mg
Sediaan : tablet, suspensi oral
Aturan pakai :
Dewasa dan anak lebih dari 12 tahun (Infeksi berat) : 1 tablet 3 kali
sehari
Anak-anak : Anak kurang dari 12 tahun atau 40 kg BB : 20 mg/kg BB
per hari dihitung terhadap amoksisilina tiap 8 jam dalam dosis terbagi .
Pada keadaan infeksi yang berat dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/kg
BB per hari dihitung terhadap amoksisilina tiap 8 jam dalam dosis
terbagi.
Pabrik : PT. Indo Farma
4. Golongan Kuinolon
a. Norfloxacin
Indikasi : norfloksasina (norfloxacin) digunakan untuk infeksi saluran
saluran kemih , gonokokus dan infeksi saluran gastrointestinal
yang spesifik disebabkan oleh shigella.
Nama generik : norfloxacin
Nama dagang : urobacid, lexinor
Kekuatan sediaan : tablet 400 mg
Sediaan : tablet
Aturan pakai :
Infeksi saluran kemih bagian bawah : 400 mg 2 kali selama 7 hingga
10 hari
Infeksi saluran kemih bagian bawah yang kronik dan kambuh 400 mg
2 kali selama 12 minggu
Pabrik : sanbe
b. Ciprofloxacin
Indikasi : Mengatasi infeksi akibat bakteri ( infeksi saluran pernafasan,
saluran kemih, pencernaan, dan infeksi perut, termasuk infeksi
oleh baketri gram negatif (Escherichia coli, Haemophilus
influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila,
Moraxella catarrhalis, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas
aeruginosa) , dan gram positif (Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis,
Enterococcus faecalis, dan Streptococcus pyogenes).
Nama generik : Ciprofloxacin
Nama dagang : Cipro, Cipro XR, Proquin XR, Cipro I.V., Cipro Cystitis
Pack, Ciproxin
Kekuatan sediaan : Ciprofloxacin pada umumnya dipasarkan dengan
kadar 250 mg / tablet atau 500 mg / tablet. Infus 200 mg
Sediaan : Tersedia dalam kemasan obat Tablet, cairan yang diminum, obat
oles, infus, obat tetes mata
Aturan pakai :
Akut dan tidak terkomplikasi 250 mg selama 3 hari
Ringan/sedang 250 mg selama 1-2 minggu
Parah/terkomplikasi 500 mg selama 1-2 minggu
Pabrik : Hexpharm Jaya
c. Levofloxacin
Indikasi : digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi
saluran kemih, pneumonia, sinusitis, infeksi kulit, jaringan lunak,
dan infeksi prostat.
Nama generik : Levofloxacin
Nama dagang : Levaquin, Levaquin Leva-Pak, Tavanic, Iquix, voxin,
volequin, prolevox, nufalev, mosardal, lexa, levovid, nislev
Kekuatan sediaan : tablet (250 mg, 500 mg), vial 5 mg/ml 100ml
Sediaan : tablet, infus
Aturan pakai : 250 mg selama 7-10 hari (selama 3 hari untuk infeksi
tanpa komplikasi), prostatitis kronik 500 mg sekali selama 28
hari (oral atau intravena)
Pabrik : PT. Dexa Medica

d. Ofloxacin
Indkasi : digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan,
infeksi kulit, dan infeksi menular seksual, misalnya gonore.
Nama generik : ofloxacin
Nama dagang : Akilen, Danoflox, Efexin, Ethiflox, Flotavid, Floxika,
Loxinter, Mefoxa, Nilavid, Nufafloqo, Ofloxacin OGB Dexa,
Ostrid, Pharflox, Poncoquin, Qipro, Quinovid, Rilox, Tariflox,
Tarivid, Zelavel, Zyflox
Kekuatan sediaan : tablet salut selaput 200 mg 400 mg, infus 2 mg
Sediaan: tablet salut selaput, infus
Aturan pakai :
Dosis umum untuk dewasa : Ofloxacin 200 400 mg setiap 12 jam.
Pengobatan infeksi saluran kemih tanpa atau dengan komplikasi
Ofloxacin 200 mg setiap 12 jam.
Dosis umum ofloxacin IV adalah 200-400 mg dengan infus pelan
selama 60 menit setiap 12 jam.
Pabrik : PT. Dexa Medica

Anda mungkin juga menyukai