Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PUSKESMAS GEMBONG
Jl.Raya Serang KM 31 Ds.Gembong, Kec.Balaraja, Kab.Tangerang Banten
Email : pkmgembong@gmail.com

KERANGKA ACUAN KELAS IBU BALITA

A. PENDAHULUAN
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena bermacam
gangguan kesehatan (kesakitan dan kematian). Menurut survei demografi dan
kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian belita di indonesia
sebesar 40/10.000 kelahiran hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam
setiap jamnya terjadi 22 kematian balita di indonesia, suatu jumlah yang
tergolong fantastis untuk ukuran globalisasi. Oleh karena itu depkes telah
meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini. Ada
banyak program kesehatan yang telah di implementasikan departemen
kesehatan mulai dari pusta, provinsi hingga kabupaten, misalnya buku KIA,
manajemen terpadu balita sakit (MTBS), pengendalian penyakit menular maupun
tidak menular, dsb. Salah satu program kesehatan yang di harapkan dapat turut
berperan aktif dalam menurun kan angka kesakitan dan kematian pada anak
balita adalah buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yaitu suatu buku yang berisi
catatan kesehatan ibu mulai kehamilan hingga anak usia 6 tahun yang berisi
informasi cara menjaga kesehatan. Namun tidak semua ibu mau/ dapat
membaca buku KIA karena berbagai sebab atau alasan, misalnya malas
membaca, tidak punya waktu membaca, sulit mengerti atau atau mengalami buta
aksara.

Berdasarkan pertimbangan ini, maka sangat perlu mengajari ibu-ibu tentang isi
buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui
penyelenggaraan kelas ibu balita. Kelas ibu balita di tunjukan bagi ibu yang
mempunyai anak balita (0-59 bulan) sedangkan kelas ibu hamil ditunjukan bagi
ibu hamil.

B. LATAR BELAKANG
Kelas ibu balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak 0-5
tahun secara bersama-sama berdikusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan
memenuhi pelayanan kesehatan gizi dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan di bimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA.

C. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, merubah sikap dan prilaku ibu
balita tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
D. MANFAAT KELAS IBU BALITA
Bagi ibu balita dan keluarganya kelas ibu balita merupakan sarana untuk
mendapatkan teman, bertannya dan memperoleh informasi penting yang harus
dipraktekkan.

Bagi petugas kesehatan, penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media


untuk lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan keluargannya
serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta
keluargannya dan masyarakat.

E. KONSEP PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA


Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran
Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu
partisipati, interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, penugasan dan
simulasi
Materi : buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh kembang
anak) dan alat-alat bantu lain
Kurikulum : disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/ masalah kesehatan di
tempat tersebut. Agar efektif kelas ibu balita dapat diintregasikan dengan
kegiatan terkait yang ada di masyarakat, misalnya bina keluarga balita (BKN)
dan pengembangan anak usia dini (PAUD) atau kegiatan desa lainnya.
Dari,oleh dan untuk masyarakat. Seluruh masyarakat dan tokoh-tokoh agama
dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan kelas ibu balita.
Peserta : ibu-ibu yang mempunyai anak berusisa 0-5 tahun tiap kelas dibagi
berdasarkan kelompok umur balita : 0-1 tahun dan 2-5 tahun jumlah peserta
idealnya maksimal 15 orang/kelas
Fasilitator/ pengajar: bidan atau petugas kesehatan yang telah di latih menjadi
fasilitator kelas ibu balita atau yang telah menjalani on the job training kelas ibu
hamil
Narasumber : narasumber di perlukan untuk memberi input tentang topik
tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik
tertentu seperti dokter, bidan, perawat, perawat gigi dll
Waktu : disesuaikan dengan kesiapan ibu/ bapak/ keluarga, bisa pagi atau
sore hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau di seuaikan dengan kondisi
setempat.
Frekuensi pertemuan : 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara
fasilitator dengan peserta
Tempat : fleksibel (bisa di balai desa, memakai salah satu rumah warga atau
posyandu).

F. CARA PELAKSANAAN KELAS BUBAL


Di posyandu, pada meja penyuluhan atau pada awal atau akhir kegiatan
posyandu
Bersamaan dengan kegiatan PAUD atau BKB
Di jadwalkan tersendiri, miosal : di rumah warga, balai desa, posyandu

G. SASARAN KELAS BUBAL


1. Usia 0-1 tahun
2. Usia 1-2 tahun
3. Usia 2-5 tahun

H. JADWAL KELAS BUBAL


Kelompok A ( usia 0-1 th) 2x pertemuan dengan jarak pertemuan 1-3 bulan
Kelompok B ( usia 1-2 th) 2x pertemuan dengan jarak 3-6 bulan
Kelompok C (usia 2-5 th) 2x pertemuan dengan jarak 6 bulan 1 tahun
I. EVALUASI
a. Kelas ibu balita telah dilaksanakan di 4 desa wilayah puskesmas gembong di
kabupaten tangerang
b. Sasaran terlayani dengan baik
c. Target kelas bubal dan nakes tercapai
J. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Dilaksanakan sesuai dengan prosedur kelas bubal

Tangerang, Januari 2017

Mengetahui

Kepala UPTD Puskesmas Gembong

dr. Hj.Sulastri

NIP. 19786022008012017

Anda mungkin juga menyukai