Anda di halaman 1dari 29

Nama lengkap

Nama panggilan Senna Oktora Nasution


Jenis kelamin Perempuan
Tempat/tgl. lahir Medan/ 07 Oktober 1997
Agama Islam
Asal program studi Pulmonologi dan kedokteran Respirasi
Semester saat ini 1
Asal FK (S1) FK USU
Stambuk S1 2015
Stambuk S2/Spesialis 2023
Alamat rumah Jl. Sembada no.27 Padang Bulan Medan
Nomor HP/WA 081362062410
PNS/Non PNS Non PNS
Nama ayah / ibu Ir. Bachtiar Nasution
Nama suami/istri -
Jumlah anak -
Hobi Berenang
Tanggal stase di PA
Pembimbing tugas KTI Dr. dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked (PA),
Sp.P.A, Subsp. U.R.L (K)
Jadwal baca KTI Rabu, 11 Oktober 2023
Bila mendengar kata “Patologi Anatomik”, kesan pertama Anda adalah :
Pas foto
1.Sebagai salah satu alat diagnotik terutama pada kanker paru
2.Ilmu patologi untuk deteksi penyakit dengan pemeriksaan sampel
jaringan/organ tubuh
3.Pemeriksaan dengan mikroskopi untuk melihat adanya kelainan
4. Menentukan diagnosis apakah mengarah ke keganasan / jinak melalui
pemeriksaan histopatologi, sitologi, dan imunohistokimia
DOKUMENTASI SURAT PENGANTAR STASE & SURAT KELUAR
DOKUMENTASI BIMBINGAN PROSESING JARINGAN
DOKUMENTASI STASE FNAB
DOKUMENTASI STASE MAKROSKOPIS
DOKUMENTASI STASE MIKROSKOPIS
DOKUMENTASI PEMBACAAN KTI (sebagai peserta)
DOKUMENTASI PEMBACAAN KTI (sebagai penyaji)
KARYA TULIS ILMIAH
(JR / LK)
Comparative Study of Bronchial Wash, Bronchial Brush
Cytology and Bronchial Biopsy in Patients with Lung
Malignancy

Oleh :
dr. Senna Oktora Nasution

Pembimbing :
Dr. dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked (PA), Sp.P.A, Subsp. U.R.L (K)

PROGRAM STUDI SPESIALIS ILMU PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI


DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
1. PENDAHULUAN

• kanker paru : kanker terbesar keempat dan penyebab kematian akibat kanker yang
paling umum.
• menyumbang 13% dari seluruh kasus kanker baru dan 19% kematian terkait kanker di
seluruh dunia

• Sitologi saluran pernafasan telah dikenal di seluruh dunia sebagai prosedur diagnostik
dalam evaluasi pasien dengan dugaan keganasan paru

•Fiber Optic Bronchoscopy atau Bronkoskopi serat optik telah menjadi alat diagnostik
dan terapeutik yang penting untuk penatalaksanaan penyakit pada dada dan telah
merevolusi praktik kedokteran paru

• Bronkial wash, brush dan aspirasi jarum halus : untuk melengkapi biopsi jaringan dan
juga sebagai perbandingan
2. Tujuan dan Sasaran

menilai kegunaan diagnostik sitologi dari bronkial wash


dan brush dan biopsi bronkus dalam mendiagnosis
berbagai lesi paru

membandingkan sitologi bronkial wash dan brush dengan


biopsi bronkial pada pasien kanker paru.
3. Bahan dan Metode

• Semua pasien yang menjalani bronkoskopi fiberoptik karena dugaan


Kriteria lesi paru pada rontgen dada/CT dada
• datang ke divisi sitologi departemen patologi untuk sitologi bronkial
Inklusi wash dan brush diikutsertakan dalam penelitian bersama dengan
biopsi pada kasus yang ada

Kriteria Pasien yang menolak memberikan persetujuan


Eksklusi
• Data dikumpulkan dengan menggunakan MS Office 2010 dan
menggunakan statistik deskriptif.
• Studi dilakukan di Departemen Patologi di Akademi Ilmu
Kedokteran Alluri Sitarama Raju, Eluru.
• Masa Studi: Agustus 2016 s/d Juni 2018.
• Persetujuan untuk penelitian ini diambil dari komite etik
institusional.
• Persetujuan diambil dari semua pasien yang dilibatkan dalam
penelitian ini
4. Hasil

Dijumpai 60 kasus lesi abnormal yang terlihat pada bronkoskopi, dan dilakukan
sitologi bronkial wash dan/atau brush dan/atau biopsi bronkial

• 6 kasus : positif kanker paru


• 1 kasus : terdapat inflamasi saat bronkial wash dan hasil brush
dan biopsi tidak baik untuk dibandingkan dan dinilai.
• 14 kasus : dilakukan korelasi antara sitologi bronkial wash dan
bronkial brush serta biopsi
Distribusi Kelompok umur dan Jenis Kelamin yang menjalani bronkoskopi

Ratio 1,6 : 1

Gambar 1. Gambar 2.
Gambaran klinis pasien dan lobus paru yang terdapat lesi abnormal

14 kasus

Gambar 3. Gambar 4.
Diagram Venn yang terkonfirmasi kanker paru dideteksi dengan 3 metode.

Terdeteksi kanker paru :


Bronkial wash : 11,8%
bronkial brushing : 28,9%
Biopsi bronkus : 58,8 %

Terdeteksi kanker paru :


Sitologi bronkial wash dan bronkial brush : 18,9 %
Sitologi bronkial wash dan biopsi bronkus : 35,2 %
Sitologi bronkial brush dan biopsi bronkus : 69,2 %
Sitologi bronkial wash, bronkial brush dan biopsi bronkus : 42,8 %
Sitologi bronkial brush:
-1 kasus dijumpai karsinoma sel kecil (hasil hemoragik pada
bronkial wash dan biopsi tidak dilakukan).
- 2 kasus dijumpai suppurative/necrotizing granulamatous
inflammation
Tipe histologi dari keganasan yang terkonfirmasi diagnosis
kanker paru

Jumlah
Diagnosis Persentase
Kasus

Adenocarcinoma 6 54.5

Squamous cell carcinoma 3 27.2

Poorly differentiated 2 18.1


carcinoma
Gambaran sitologi adenocarcinoma Papillary adenocarcinoma paru (H&EX100)
paru
Dicurigai karsinoma paru sel kecil yang
Karsinoma sel skuamosa paru (H&EX100).
dilaporkan pada sitologi bronkial brush
(H&EX100)

24
5. Diskusi

• kanker paru lebih banyak terjadi pada laki-laki dengan rasio laki-
laki : perempuan sebesar 1,6:1
• Faktor penyebab : tingginya prevalensi merokok pada laki-laki,
faktor lingkungan, paparan karsinogen di tempat kerja
• Hal ini juga dilaporkan pada berbagai penelitian, yang juga
didominasi pada laki-laki oleh Neerav Tyagi dkk., [3], Jagdish
Rawat dkk., [4], Anupam sarma dkk., [5] dan Manoj Kumar dkk.,
[6].
Perbandingan penelitian ini dengan penelitian lain sebelumnya

Neerav J. Rawat et
Prosedur tyagi et Irom Ibungo et al., [7] Penelitian
al., [3] al., [9] (n=73) ini (n=60)
(n=63) (2016) (n=107)
(2018) (2007)
Bronchial biopsy 9 (14.2%) 71 (97.3%) 89(83.1%) 11/17(61.1%)

Bronchial brush cytology 11(17.4%) - 74(69.1%) 11/38(28.9%)

Bronchial wash cytology


- 2 (2.7%) 51(47.6%) 7/59(11.8%)

Bronchial biopsy and


32(50.7%) - 97(90.6%) 9/13(69.2%)
bronchial brush cytology

Bronchial biopsy and


- 71 (97.3%) 91(85%) 6/17(35.2%)
bronchial wash cytology

Bronchial biopsy,
6(9.5%) - 99(92.5%) 6/14(42.8%)
bronchial wash and
brush cytology
6. Kesimpulan

• Biopsi endobronkial bersama dengan bronkial brush


memberikan hubungan dan hasil yang lebih baik bila
dibandingkan dengan bronkial wash.
• Keterampilan dan kemajuan dalam bronkoskopi telah
menghasilkan bahan berkualitas baik untuk meningkatkan
diagnosis setiap lesi/ kelainan.
• memungkinkan menemukan subtipe histologis lebih tinggi pada
biopsi Endobronkial bila dibandingkan dengan sampel wash dan
brush
Keterbatasan

• Terlalu sedikit atau kecilnya besar sampel, sehingga


analisis variasi kasus sangat minimal.
• Diagnosis dengan bronkial washing pada sel-sel ganas
tidak menggambarkan dengan baik, oleh karena itu
kegunaan diagnostik dari bronkial washing menjadi
terbatas.

Nelly 28
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai