Anda di halaman 1dari 21

BRONCHOSCOPY & CT-SCAN

HERY PURNOMO, SKM, MM(rs)


BRONCHOSCOPY
Bronchoscopy adalah suatu jenis pemeriksaan / inspeksi secara
langsung terhadap laring, trakea dan bronkus, melalui suatu
bronkoskop logam standar atau bronkoskop serat optik fleksibel
yang disebut dengan bronkofibroskop.
LANJUTAN,,,,,,,

Dalam perkembangannya, bronkoskop dibagi atas bronkoskop rigid


dan bronkoskop fleksibel. Bronkoskop rigid (kaku) diperkenalkan
oleh Gustav Killian (1860). Bronkoskop fleksibel mulai
diperkenalkan oleh Shigeto Ikeda, pada International Congress on
Diseases of the Chest ke 9 di Kopenhagen tahun 1966.1921) dan
Joseph P. O'Dwyer (1841-1894).
BRONCHOSCOPY DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PENGOBATAN :
INDIKASI PEMERIKSAAN
BRONSKOSKOPI

1. Penderita yang dicurigai menderita kanker paru.

2. Kelainan Rontgen Thoraks yang tidak diketahui penyebabnya.

3. Batuk berulang yang tidak diketahui penyebabnya.

4. Pengembangan paru yang tidak sempurna atau atelektasis.

5. Penderita terbaring lama dengan menggunakan mesin pernafasan

6. Pada keadaan tertentu bila dibutuhkan seperti halnya pengambilan


benda asing, aspirasi, plak mukus
PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
BROCHOSCHOPY :

1. Pemeriksaan Fisik.

2. Pemeriksaan darah rutin, faktor pembekuan darah, dan waktu perdarahan.

3. Pemeriksaan Rontgen X toraks AP dan Lateral atau CT Scan atas indikasi dari
medis.

4. Pemeriksaan EKG

5. Pemeriksaan lain atas indikasi medis.

6. Pasien yang akan dilakukan bronchoscopy harus puasa selama 6 jam sebelum
tindakan pemeriksaan ini dilakukan.
BAHAN DAN ALAT UNTUK PEMRIKSAAN
BRONKOSKOPI :
PROSEDUR TINDAKAN
PENGGUNAAN BRONKOSKOPI :
1. Permintaan tindakan dokter yang merawat
2. Buat status bronkoskopi
3. Pasien dipersiapkan di ruang pemeriksaan dengan memeriksa tanda
tanda vital,status paru dan jantung
4. Premedikasi dengan SA 0,25 mg  IM dan atau diazepam 5 mg.
Dosis tergantung umur dan kondisi pasien
5. Anestesi lokal dengan kumur tenggorokan menggunakan lidokain 2
% Sebanyak 5 ml selama 5 menit dalam posisi duduk
6. Anestesi lokal lanjutan didaerah laring dan faring serta pita suara
demgan bantuan kaca laring menggunakan xylocain spray (5-7 semprot )
dilanjutkan dengan instilasi lidokain 2 % sebanyak 5ml kedalam trakea
melalui pita suara
7. Pasien siap diperiksa dalam posisi telentang dengan kepala ekstensi
maksimal (posisi duduk bila tidak bisa telentang) dengan operator berdiri di
belakang kepala pasien
8. Oksimeter ditempelkan pada jari telunjuk [pasien,kanul hidung di pasang
dan oksigen di berikan sebesar 3-4 x / menit dan kedua mata ditutup dengan
kain penutup untuk mencegah terkena larutan lidokain/pembilasan
9. Mouth piece diletakan di antara gigi atas dan bawah untuk mencegah
tergigitnya bronkoskop (jika bronkoskopi melalui mulut)
10. Bila telah sampai pita suara dan pasien terbatuk selama
melakukan tindakan, dapat diberi instilasi lidokain 1-2 ml
bronkoskop (dosis aksimal lidocain 400mg)

11. Nilai keadaan pita suara,trakea dan kanina,bronkus kanan dan


kiri beserta cabang cabangnya sampai bronkus subsegmen

12. Membuat laporan bronkoskopi


CT-SCAN

CT_Scan adalah alat diagnostik imaging medis yang


menggunakan cara anatomi untuk melakukan pemeriksaan imaging
terhadap fungsi, metabolisme dan reseptor tubuh, berkemampuan
diferensiasi dan sensitif yang tinggi untuk memeriksa keberadaan
lesi kanker yang kecil sekalipun dan deteksi dini kanker pada
stadium awal, tingkat kecermatan diagnosis mencapai di atas 90%.
Teknik CT scan dikembangkan oleh Sir Godfrey Hounsfield dari
Inggris, yang dianugerahi Hadiah Nobel untuk karyanya. CT
scanner pada awalnya dirancang untuk mengambil gambar dari
otak. Sekarang dengan teknologi yang jauh lebih maju, CT scanner
digunakan untuk mengambil gambar pada hampir semua bagian
tubuh.
PRINSIP KERJA CT-SCAN :
Penangkapan gambar pada metabolisme tumor terutama melalui
beberapa radio nuklida seperti 18F-FDG(18F-2-fluro-D-deoxy-glucose),
radio nuklida ini akan membuat metabolisme tumor tersebut
mengeluarkan zat tertentu yang dapat dijadikan sebagai tanda jejak sel
tumor dan menampilkan dalam bentuk gambar, sehingga dapat secara
jelas memperlihatkan reaksi perbedaan metabolisme jaringan sel normal
tubuh dan jaringan tumor, dengan begitu dapat mendeteksi dini tumor,
pemilihan rancangan pengobatan, dan memantau hasil pengobatan.
PROSES PEMERIKSAAN CT-SCAN:

1. Pasien : 6 jam sebelum pemeriksaan, dilarang makan dan


minum, infus glukosa serta menghindari olahraga berat

2. Perawat : memperkenalkan proses pemeriksaan, mengukur


tinggi dan berat badan, mengisi data pemeriksaan

3. Dokter : menanyakan sejarah penyakit, memastikan gula darah,


menyetujuinya setelah mengetahui segala kondisi pasien
4. Penyuntikan obat PDG, kemudian pasien istirahat 45 menit

5. Harus dalam keadaan tenang, tidak banyak gerak dan bicara,


menguras urin sebelum pemeriksaan

6. Pemeriksaan PET/CT adalah 30 menit

7. Untuk menyelesaikan pemeriksaan PET/CT, dibutuhkan


persiapan selama 2,5 sampai dengan 3jam.
KEUNGGULAN CT-SCAN:

1. Aman dan tidak luka

2. Secara akurat mengidentifikasi tumor ganas dan tumor jinak

3. Meringankan biaya pengobatan


TINGKAT KEAKURATAN PET/CT TERHADAP
DIAGNOSIS TUMOR/KANKER YANG SERING
DITEMUKAN :
Jenis tumor/kanker Tingkat keakuratan

kanker paru-paru 94%

kanker kolorektal 90%

Melanoma 100%

tumor kelenjar getah


95%
bening

kanker payudara 90%

kanker leher dan


90%
kepala

kanker ovarium 90%


KELOMPOK ORANG YANG COCOK
MELAKUKAN PEMERIKSAAN PET/CT :

1. Penanda tumor yang tidak normal


2. Ada sejarah keluarga yang terkena kanker
3. Orang yang sering kontak dengan zat karsinogen atau zat penyebab
kanker
4. Orang yang mempunyai riwayat penyakit yang mudah berubah menjadi
kanker
5. Penderita kanker yang ingin mengetahui lebih lanjut sesuatu yang
berkaitan dengan penyakitnya atau keadaan kankernya
6. Check up kesehatan untuk memeriksa tumor bagi orang berusia 30
tahun ke atas.
TRIMAKASIH *_*

Anda mungkin juga menyukai