PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individu lain. Proses ini mencakup identifikasi korban hidup, korban mati,
maupun potongan tubuh yang diduga berasal dari tubuh manusia. Salah satu
mortem (data semasa hidup) dan data post-mortem (data setelah kematian)
pada orang yang tidak dikenal. Identifikasi forensik dilakukan dengan tujuan
kelamin, panjang dan berat badan, suku bangsa, warna kulit, keadaan rambut,
Pada suatu identifikasi forensik yang harus dapat ditentukan antara lain
jenis kelamin, usia, ras dan tinggi badan. Tinggi badan merupakan parameter
rumus yang telah ditemukan beberapa ahli untuk menentukan panjang badan
melalui panjang tulang. Formula yang dirancang untuk suatu populasi tidak
1
2
serta merta dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan untuk populasi
bumi, tsunami, letusan gunung api, dan jenis-jenis bencana geologi lain.
Indonesia, baik dalam skala kecil hingga skala besar yang dapat merusak.
bencana seperti letusan gunung berapi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.
Februari 2019 sebanyak 890 bencana alam dengan korban meninggal dan
hilang 143 jiwa dan luka-luka sebanyak 272 jiwa serta 199,839 terkena
dengan data 0 meninggal dan hilang, 0 luka-luka dan 15 korban jiwa terkena
potongan tubuh korban pada bagian kepala dari leher atau badan, tangan dari
3
ketiak atau siku, tangan dari paha atau lutut, kemungkinan juga akan dijumpai
badan korban sehingga diperlukan suatu cara atau formula untuk mengukur
352.936 kasus dan semakin meningkat pada tahun 2016 sebanyak 357.197
kasus, untuk wilayah Sulawesi Tenggara terjadi sebanyak 3.756 kasus pada
kerusakan pada tubuh dan hilangnya sarana bukti lain sehingga tidak dapat
Data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012
atau turun 11%, jumlah korban luka berat mengalami penurunan sebesar
11.266 korban jiwa atau turun 28%, jumlah korban luka ringan mengalami
penurunan sebesar 17.864 korban jiwa atau turun 14% dan kerugian materiil
4
dapat dilakukan. Beberapa penelitian yang di lakukan oleh para ahli di India
dan Afrika mendapatkan korelasi yang sinergis antara tinggi badan dengan
panjang telapak tangan. Dalam penelitian yang juga dilakukan oleh Santosa
tinggi badan dengan panjang telapak tangan, yaitu semakin panjang telapak
tangan akan diikuti dengan semakin tingginya badan seorang individu (Oria
tangan dengan tinggi badan serta belum adanya formula regresi untuk
menentukan tinggi badan pada populasi di Sulawesi Tenggara. Hal ini yang
Penelitian ini diharapkan memiliki arti penting bagi ilmu pengetahuan pada
5
umumnya serta pada ilmu kedokteran forensik khususnya, terutama dalam hal
identifikasi forensik.
B. Rumusan Masalah
Halu Oleo?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Institusi
b. Bagi Masyarakat
identitas seseorang.
3. Manfaat Metodologis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Identifikasi
maupun orang mati berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang
individu lain. Proses ini mencakup identifikasi korban hidup, korban mati,
maupun potongan tubuh yang di duga berasal dari tubuh manusia. Salah
7
8
teliti untuk memperoleh identitas seperti jenis kelamin, panjang dan berat
badan, suku bangsa, warna kulit, keadaan rambut, mata, gigi, berkas luka,
sekunder meliputi deskripsi individu (tato, bekas luka, jenis kelamin, dan
ditemukan di tubuh (Putri dkk., 2018). Jenis kelamin, usia dan tinggi
2015).
parameter, yaitu identifikasi usia, tinggi badan, ras dan jenis kelamin.
bahwa tulang tersebut adalah tulang manusia atau hewan, tulang berasal
dari satu individu atau lebih dari satu individu, usia, umur tulang, jenis
kelamin, tinggi badan, ras, lama kematian, deformitas tulang, dan sebab
9
penting dan berguna dalam penentuan identitas fisik suatu individu tidak
dikenal yang hanya ditemukan potongan tubuh saja (Oria dkk., 2016).
ditentukan, formula yang dirancang untuk suatu populasi tidak serta merta
2. Tinggi Badan
penting dan berguna dalam penentuan identitas fisik suatu individu tidak
dikenal yang hanya ditemukan potongan tubuh saja (Oria dkk., 2016).
dimensi tubuh, salah satunya pengukuran linier atau tinggi badan (Artaria,
2010).
centimeter (cm), hal ini juga didasari atas formula tentang perkiraan tinggi
badan yang sudah ada (Glinka dkk., 2008). Pada sikap anatomi bahwa
orang berdiri secara tegak lurus dengan ekstremitas atas disamping tubuh,
telapak tangan dan wajah menghadap kedepan (Snell, 2012). Tinggi badan
diukur pada saat berdiri secara tegak lurus dalam sikap anatomi. Kepala
berada dalam posisi sejajar dengan dataran frankfurt. Tinggi badan adalah
membentuk poros tubuh (the body axix), yaitu diukur dari titik tertinggi di
Tinggi badan manusia akan terus bertambah mulai dari usia bayi
spurt atau ledakan pertumbuhan adalah titik usia dimana terjadi lonjakan
pertumbuhan yang sangat cepat dari usia sebelumnya dan terjadi selama
anak perempuan dan 14 tahun untuk anak laki-laki. Selama masa growth
(Isselbacher dkk., 2002). Saat ini banyak teori mengenai tinggi badan yang
dirancang untuk suatu populasi tidak serta merta dapat menghasilkan data
a. Mengukur jarak kedua ujung jari tengah kiri dan kanan pada
2014).
Jenis Tinggi
Formula
Kelamin Badan
72.844 72.844 + 1.945 x F1
71.475 71.475 + 2.754 x H1
74.774 74.774 + 2.352 x TI
81.224 81.224 + 3.343 x R1
69.154 69.154 + 1.126 x (F1+T1)
Perempuan 69.154 69.154 + 1.126 x (F1 + 1.125 x T1)
69.911 69.911 + 1.628 x (H1+R1)
70.542 70.542 + 2.582 x (H1 + 0.281 x RI)
67.435 67.435 + 1.339 x F1 + 1.027 x H1
67.469 67.469 + 0.782 x F1 + 1.12 x T1 +
1.059 x H1–0.711 xR1
*F1 : Panjang maksimal tulang femur
H1 : Panjang maksimal tulang humerus
R1 : Panjang maksimal tulang Radius
T1 : Panjang maksimal tulang tibia
fibula.
tibia.
dan tibia.
Formula yang dibuat oleh Prof.dr.Amri Amir pada tahun 1989 ini
masing tulang.
20
telapak tangan kanan dan 0,684 untuk panjang telapak tangan kiri.
Rumus regresi:
sebesar 0,688.
Rumus regresi:
Rumus regresi:
perempuan.
Rumus regresi:
3. Telapak Tangan
Struktur anatomis telapak tangan terdiri dari dua bagian utama yaitu
Bagian tulang terdiri dari Carpal, Metacarpal, dan Phalangs serta bagian
lunak yang terdiri dari Otot, Saraf, Vascular, Jaringan lemak, dan Jaringan
23
tersebut akan berartikulasi dengan distal ulna dan distal radius, serta
b) Metacarpus
corpus dan caput. Tulang metacarpal 1 (ibu jari) dan metacarpal 2 (jari
24
a) Faktor Internal
1) Genetik
2) Jenis Kelamin
panjang, tulangnya yang lebih besar dan lebih berat serta massa
terhadap lengan atas yang lebih besar (Moore dan Agur, 2002).
pada masa pubertas akhir pada laki-laki dan pubertas awal pada
3) Ras
dapat diliat dari warna kulit rambut dan sebagainya. Pada ras
b) Faktor Eksternal
1) Lingkungan
gizi ibu pada saat hamil dapat menghambat pertumbuhan janin dan
2) Gizi
2002).
3) Obat-obatan
ini hanya terjadi jika obat tersebut digunakan dalam dosis tinggi,
4) Penyakit
tangan kanan dan 0,968 untuk panjang telapak tangan kiri. Penelitian lain
yang juga dilakukan Oria dkk., (2016) yang juga meneliti perkiraan tinggi
badan berdasarkan panjang telapak tangan dan lebar telapak tangan pada
dkk., 2016). Penelitian oleh Wakode dkk., (2015) yang juga meneliti
telunjuk dan jari manis terhadap tinggi badan dan hal ini lebih berkorelasi
menunjukkan adanya korelasi yang lebih kuat jika dilakukan pada laki-laki
Oleh karena itu, pada hubungan antara tinggi badan dengan jari tangan
ditemukan korelasi yang bermakna terutama pada jari telunjuk, jari tengah
dan jari manis namun pada ibu jari dan kelingking tidak ditemukan
B. Kerangka Teori
1. Kecelakaan
2. Tindak pidana Identifikasi
3. Bencana alam
Panjang Telapak
Tinggi Badan
Tangan
Pertumbuhan Tulang
C. Hipotesis
1. Hipotesis Nol
Tidak terdapat korelasi antara panjang telapak tangan dengan tinggi badan
Halu Oleo.
2. Hipotesis Alternatif
Terdapat korelasi antara panjang telapak tangan dengan tinggi badan pada
Oleo.
D. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel bebas
: Variabel terikat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
yang bertujuan untuk menilai kekuatan hubungan antar dua variabel, yaitu
korelasi panjang telapak tangan dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas
melakukan observasi atau pengukuran variabel satu kali saja pada saat yang
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Tenggara.
36
37
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵(𝒅)𝟐
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran Populasi
d : tingkat kesalahan yang dipilih (5%)
kesalahan 5% adalah :
𝑁
𝑛= 1+𝑁(𝑑)2
998
𝑛= 1+998(0,05)2
𝑛 = 285,55
38
𝑛 = 286.
sebanyak 286 responden, yang terdiri dari 143 orang laki-laki dan 143
orang perempuan.
3. Kriteria Sampel
a) Kriteria Inklusi
3) Ras mongoloid
b) Kriteria Eksklusi
pertumbuhan tulang.
39
penelitian.
2. Cara Kerja
berikut :
dengan posisi telapak tangan dalam sikap terbuka serta jari jemari
b) Tinggi Badan
1. Definisi Operasional
b) Tinggi Badan
Halu Oleo
2016.
2. Kriteria Objektif
b) Tinggi Badan
F. Analisis Data
Pengolahan data dan analisis data statistik pada penelitian ini dilakukan
yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat.
a) Analisis Univariat
telapak tangan dan tinggi badan dalam bentuk rerata dan simpangan
baku untuk data sebaran normal atau median dan rentang untuk sebaran
b) Analisis Bivariat
dinyatakan sebagai:
𝒚 = 𝒂 + 𝒃𝒙
Keterangan :
y = Variabel terikat
x = Variabel bebas
a = Konstanta
b = koefisien regresi
45
G. Alur Penelitian
Populasi penelitian
Laki-laki Perempuan
Hasil
Analisis data
Pembahasan
Kesimpulan
H. Etika Penelitian
langsung dengan manusia, sebab setiap manusia memiliki hak asasi. Peneliti
BAB IV
1. Fakultas Kedokteran
dalam lingkungan Universitas Halu Oleo dengan Prof. Dr. Nur Nasry
yang pertama. Saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo telah
49
50
dan satu ruang kuliah. Gedung kedua terdiri dari 4 ruang kuliah, 1
perpustakaan, ruang clinical skill lab atau ruang tutorial, ruang dosen, ruang
pimpinan, ruang kantor program studi, ruang seminar, ruang rapat, aula,
studi Kedokteran angkatan 2015 dan 2016 yaitu : 2015 terdiri dari 138
orang : 32 laki-laki dan 106 perempuan, 2016 terdiri dari 110 orang : 31
Kedokteran Universitas Halu Oleo angkatan 2015 dan 2016 adalah 248
orang.
51
Oleo berdiri pada tahun 1998 bedasarkan surat keputusan Mendikbud R.I
terdiri dari empat jurusan, tanpa adanya program studi. Empat jurusan
tersebut adalah; Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Pada tahun 1999
dan Potensi (PPMP), dan selanjutnya melakukan usulan program studi. Pada
empat program studi yaitu Program Studi Matematika, Fisika, Kimia dan
Biologi.
3065/D/T/2004.
2005 FMIPA melakukan pengusulan studi Diploma III Statistika dan pada
Studi Farmasi dan dengan perbaikan dan pengusulan berkali-kali, yang pada
dan saat ini telah menjadi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.
telah mempunyai 7 (tujuh) program studi S-1 dan 2 (dua) program S-2 yang
terdiri dari program studi S-1 Matematika, program studi S-1 Fisika,
program studi S-1 Kimia, program studi S-1 Biologi, program studi S-1
53
sebanyak 2 gedung. Saat ini FMIPA telah menempati kampus baru yang
B. Hasil Penelitian
dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan pada
dan Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo dengan data yang diperoleh
adalah data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 286
responden, yang terdiri dari 143 laki-laki dan 143 perempuan. Data hasil
penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai uraian yang dianalisis
simpangan baku untuk data sebaran normal atau median dan rentang untuk
1. Analisis Univariat
Kelamin
Distribusi
Karakteristik Responden
Jumlah (n) Presentase (%)
Usia
19 tahun 18 6,3
20 tahun 42 14,7
21 tahun 128 44,8
22 tahun 89 31,1
23 tahun 9 3,1
Jenis Kelamin
Laki-laki 143 50,0
Perempuan 143 50,0
Total 286 100
Sumber : Data Primer 2019
maksimal 170.0 cm. Panjang telapak tangan kanan pada laki-laki yaitu
panjang telapak tangan kanan minimal 15.0 cm dan maksimal 19.0 cm.
panjang telapak tangan kiri minimal 15.5 cm dan maksimal 19.9 cm.
2. Analisis Bivariat
tangan terhadap tinggi badan pada 286 sampel yang terdiri dari 143
data berdistribusi normal dengan nilai p > 0,05 sehingga uji korelatif
2013).
0,468 untuk data tinggi badan laki-laki dan 0,507 untuk data tinggi
badan perempuan dan nilai p 0,871 untuk data panjang telapak tangan.
serta nilai p 0,570 untuk data panjang telapak tangan kiri laki-laki dan
panjang telapak tangan dengan tinggi badan pada subjek laki-laki dan
perempuan.
tangan kiri. Hal ini menunjukkan korelasi yang sangat kuat dengan
Tabel 14. Hasil uji regresi linier panjang telapak tangan terhadap tinggi badan
Regresi
Konstanta SE Beta p
koefisien
Panjang L 6,390 48,742 0,198 0,939 0,000
telapak P 6,556 45,399 0,197 0,942 0,000
59
tangan kanan
Panjang L 6,801 41,768 0,162 0,962 0,000
telapak
P 6,642 44,228 0,234 0,923 0,000
tangan kiri
Sumber : Data Primer 2019
Tabel diatas menujukan hasil regresi dari pengukuran panjang
telapak tangan kanan dan panjang telapak tangan kiri terhadap tinggi
tangan kiri dengan tinggi badan laki-laki dan tinggi badan perempuan.
Laki-laki Perempuan
TB = 48,742+6,390 (PTTKa) TB = 45,399+ 6,556 (PTTKa)
TB = 41,768+ 6,801 (PTTKi) TB = 44,228+ 6,642 (PTTKi)
Keterangan:
TB : Tinggi Badan
C. Pembahasan
Perempuan usia ≥ 18 tahun dan laki-laki usia ≥ 21 tahun tahun dan ras
tahun untuk perempuan dan minimal 21 tahun untuk laki-laki dipilih karena
besar didominasi oleh ras Paleomongoloid atau ras Melayu yang merupakan
bagian dari ras Mongoloid. Ras Melayu ini kemudian dibedakan atas
2018).
penting dan berguna dalam penentuan identitas fisik suatu individu tidak
dikenal yang hanya ditemukan potongan tubuh saja (Oria dkk., 2016).
rata-rata tinggi badan perempuan yaitu 160,063 cm. Hasil penelitian ini
yaitu 156 cm. Data ini juga menunjukkan bahwa tinggi badan laki-laki
badan perempuan yaitu 156,34 cm. Data ini juga menunjukkan bahwa
cm. Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Hesty Asmiliaty (2012)
sedangkan rerata tinggi badan perempuan yaitu 155,06 cm. Data ini
tinggi badan laki-laki pada usia >21 tahun yaitu 164,2 cm dan rata-rata
tinggi badan perempuan > 18 tahun yaitu 153,5 cm. Data ini juga
perempuan.
penelitian oleh Miqdad Arya Putra (2018) yang meneliti estimasi tinggi
cm dan panjang telapk tangan kiri perempuan yaitu 16,896 cm.. Data ini
kanan laki-laki yaitu 18,839 cm dan panjang telapak tangan kiri laki-
laki 0,939 untuk panjang telapak tangan kanan dan 0,962 untuk panjang
Miqdad Arya Putra (2018) yang meneliti estimasi tinggi badan menggunakan
sebesar 0,840 untuk panjang telapak tangan kanan dan korelasi sebesar
terdapat korelasi sebesar 0,746 untuk panjang telapak tangan kanan dan
korelasi sebesar 0,713 untuk panjang telapak tangan kiri. Penelitian lain
korelasi yang didapat pada telapak tangan kanan 0,971 dan 0,968 untuk
telapak tangan kiri yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara
kanan dan korelasi sebesar 0,786 untuk panjang telapak tangan kiri.
panjang telapak tangan kanan dan korelasi sebesar 0,809 untuk panjang
Variasi ini bisa terjadi karena faktor internal dan factor eksternal.
(Supriasa, 2002).
seperti tulang panjang, dan salah satu dimensi tubuh tersebut adalah
D. Keterbatasan Penelitian
1. Tidak dilakukan pada etnik atau suku tertentu sehingga tidak bisa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
67
B. Saran
tinggi badan.
DAFTAR PUSTAKA
68
Ananta, A., Arifin, E.N., Hasbullah, M.S., Handayani, N.B., Pramono, A. 2015.
Demography of Indonesia's Ethnicity. Institute of Southeast Asians
Studies. Singapura.
Byers, S.N. 2008. Basics of Human Osteology and Odontology. In: Introduction
to Forensic Anthropology. Third Edition. Boston 28-59.
Direktorat Statistik Politik dan Keamanan. 2017. Statistik Kriminal. Badan Pusat
Statistik. Jakarta.
Fatati, A. 2014. Korelasi Antara Tinggi Badan Dan Panjang Jari Tangan. Skripsi.
Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Erlangga 40–44.
Gilsanz, V., Ratib, O., 2012. Hand Bone Age Bone Development. Second Edition.
Los Angeles.
69
Handajani, P.T., Prima, A. 2014. Panjang Tulang Femur Dapat Menjadi Penentu
Tinggi Badan Pria Dewasa Muda. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala
14(1):38-42.
Korah, T., Siwu, J. F., Mallo, J. F. 2016. Identifikasi Tinggi Badan Melalui
Pengukuran Panjang Lengan Bawah. Jurnal e-Clinic (eCl) 4(1).
Ludwig. 2002. Handbook of Autopsy Practice. 3rd ed. New Jersey: Humana Press
Inc 95–99.
70
Maat, G.J.R., Panhuysen, R.G.A.M., Mastwijk, R.W. 2002. Manual for The
Physical Anthropological Report. Third Edition. Barge’s Anthopologica
Leiden University Medical Centre. Leiden 1-29.
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Korps Lalu Lintas. 2013.
Polantas Dalam Angka 2013. Indonesia.
Moore, K.L., Agur, A.M.R. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Edisi Pertama. Jakarta.
Oladipo, G., Ezi, G., Okoh, P., Abidoye, A. 2015. Index And Ring Finger Lengths
And Their Correlation With Stature In A Nigerian Population. Annals of
Bioanthropology 3(1):18.
Oria, RS., Igiri, AO., Egwu, OA., Nandi ME. 2016. Prediction Of Stature From
Hand Length And Breadth-Anthropometric Study On An Adult Cross
River State Population. Annals Bioanthropology 4:12-16.
Pal A., De S., Sengupta P., Maity P., Dhara PC. 2016. Estimation Of Stature From
Hand Dimensions In Bengalee Population, West Bengal, India. Egyptian
Journal of Forensic Sciences 6:90-98.
Paulsen, F., Waschke J. 2014. Sobotta Atlas Anatomi Manusia: Anatomi Umum
dan Sistem Muskuloskeletal. 23rd ed. Jakarta: EGC.
Putri, D.R., Imanto M., Irianto M.G. 2018. Identifikasi Jenis Kelamin
Menggunakan Sinus Maksilaris Berdasarkan Cone Beam Computed
Tomography (CBCT). Majority 7(2): 232-236.
Santosa, N.A. 2014. Estimasi Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Telapak Tangan
Dan Panjang Telapak Tangan. Skripsi. Jurusan Fakultas Kedokteran.
Surakarta.
Septadina, I.S. 2015. Identifikasi Individu dan Jenis Kelamin Berdasarkan Pola
Sidik Bibir. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2(2): 231.
Shah, T., Thaker, M.B., Menon, S.B.K. 2015. Assessment Of Cephalic And Facial
Indices: A Proof For Ethnic And Sexual Dimorphism. Journal Of Forensic
Science & Criminology 3(1): 1-11.
Shrestha, R., Shrestha, P.K., Wasti, H., Kadel, T., Kanchan, T., Krishan, K. 2015.
Craniometric Analysis For Estimation Of Stature In Nepalese
Population—A Study On An Autopsy Sample. Forensic Science
International 248 : 187.E1–187.E6.
Styne, D.M. 2003. The Regulation Of Pubertal Growth. Horm Res (60):22-6.
Thaher, M. 2013. Hubungan Panjang Telapak Tangan dengan Tinggi Badan Pada
Pria Dewasa Suku Lampung di Desa Negeri Sakti Kabupaten Pesarawan
Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.
Wakode, NS., Wakode, SL., Ksheersagar, DD., Tajane, VD., Jachak, AN. 2015.
Prediction of Stature based on Measurement of Hand Length in
Maharashtra Region. Indian Journal of Clinical Anatomy and Physiology
2(3):131-135.
LAMPIRAN
74
RIWAYAT HIDUP
2008.
SMP Negeri 05 Kendari dan lulus tahun 2008-2011. Setelah itu penulis
Universitas Halu Oleo sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran.
75
(INFORMED CONSENT)
Nomor Hp : 081242873014
sampel yang terdiri dari 143 orang laki-laki dan 143 orang perempuan..
pergelangan tangan yaitu pada titik tengah inter styloid line. dilakukan
dengan cara Telapak tangan diletakkan di atas sebuah alas datar dengan
posisi telapak tangan dalam sikap terbuka serta jari jemari tangan
(vertex) sampai ke tumit (calcaneus) pada posisi badan berdiri secara tegak
dengan cara Posisi badan berdiri secara tegak lurus sempurna (kepala,
paksaan. Bila Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk
mengundurkan diri atau berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau
sanksi apapun.
77
B. Prosedur Penelitian
adalah :
aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang
telapak tangan dan tinggi badan dengan menggunakan kaliper geser dan
E. Manfaat
mengetahui data panjang telapak tangan anda khususnya jari tangan terjauh
(phalang 3 / medius) sampai ke pergelangan tangan (titik tengah inter styloid line)
78
dan data tinggi badan (puncak kepala / vertex) sampai ke tumit (calcaneus). Serta
Tenggara sehingga dapat menjadi salah satu metode identifikasi yang dapat
F. Kerahasiaan
akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti dan staf penelitian.
G. Pembiayaan
H. Informasi Tambahan
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur : tahun
Alamat :
No. HP :
dengan judul “Korelasi Panjang Telapak Tangan dengan Tinggi Badan”, maka
saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedia berpartisipasi dalam penelitian
Kedokteran Universitas Halu Oleo, dengan catatan apabila suatu ketika merasa
Responden Peneliti
Saksi
(..........................................)
80
No. Responden :
A. Identitas
Nama : .........................................................................
Usia : .........................................................................
Ras : .........................................................................
B. Hasil Pengukuran
Keterangan :
JK : Jenis Kelamin
TB : Tinggi Badan
89