TINJAUAN PUSTAKA
1. Identifikasi
maupun orang mati berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang
individu lain. Proses ini mencakup identifikasi korban hidup, korban mati,
maupun potongan tubuh yang di duga berasal dari tubuh manusia. Salah
7
8
teliti untuk memperoleh identitas seperti jenis kelamin, panjang dan berat
badan, suku bangsa, warna kulit, keadaan rambut, mata, gigi, berkas luka,
sekunder meliputi deskripsi individu (tato, bekas luka, jenis kelamin, dan
ditemukan di tubuh (Putri dkk., 2018). Jenis kelamin, usia dan tinggi
2015).
parameter, yaitu identifikasi usia, tinggi badan, ras dan jenis kelamin.
bahwa tulang tersebut adalah tulang manusia atau hewan, tulang berasal
dari satu individu atau lebih dari satu individu, usia, umur tulang, jenis
kelamin, tinggi badan, ras, lama kematian, deformitas tulang, dan sebab
9
penting dan berguna dalam penentuan identitas fisik suatu individu tidak
dikenal yang hanya ditemukan potongan tubuh saja (Oria dkk., 2016).
ditentukan, formula yang dirancang untuk suatu populasi tidak serta merta
2. Tinggi Badan
penting dan berguna dalam penentuan identitas fisik suatu individu tidak
dikenal yang hanya ditemukan potongan tubuh saja (Oria dkk., 2016).
dimensi tubuh, salah satunya pengukuran linier atau tinggi badan (Artaria,
2010).
centimeter (cm), hal ini juga didasari atas formula tentang perkiraan tinggi
badan yang sudah ada (Glinka dkk., 2008). Pada sikap anatomi bahwa
orang berdiri secara tegak lurus dengan ekstremitas atas disamping tubuh,
telapak tangan dan wajah menghadap kedepan (Snell, 2012). Tinggi badan
diukur pada saat berdiri secara tegak lurus dalam sikap anatomi. Kepala
berada dalam posisi sejajar dengan dataran frankfurt. Tinggi badan adalah
membentuk poros tubuh (the body axix), yaitu diukur dari titik tertinggi di
Tinggi badan manusia akan terus bertambah mulai dari usia bayi
spurt atau ledakan pertumbuhan adalah titik usia dimana terjadi lonjakan
pertumbuhan yang sangat cepat dari usia sebelumnya dan terjadi selama
anak perempuan dan 14 tahun untuk anak laki-laki. Selama masa growth
(Isselbacher dkk., 2002). Saat ini banyak teori mengenai tinggi badan yang
dirancang untuk suatu populasi tidak serta merta dapat menghasilkan data
a. Mengukur jarak kedua ujung jari tengah kiri dan kanan pada
2014).
Jenis Tinggi
Formula
Kelamin Badan
72.844 72.844 + 1.945 x F1
71.475 71.475 + 2.754 x H1
74.774 74.774 + 2.352 x TI
81.224 81.224 + 3.343 x R1
69.154 69.154 + 1.126 x (F1+T1)
Perempuan 69.154 69.154 + 1.126 x (F1 + 1.125 x T1)
69.911 69.911 + 1.628 x (H1+R1)
70.542 70.542 + 2.582 x (H1 + 0.281 x RI)
67.435 67.435 + 1.339 x F1 + 1.027 x H1
67.469 67.469 + 0.782 x F1 + 1.12 x T1 +
1.059 x H1–0.711 xR1
*F1 : Panjang maksimal tulang femur
H1 : Panjang maksimal tulang humerus
R1 : Panjang maksimal tulang Radius
T1 : Panjang maksimal tulang tibia
fibula.
tibia.
dan tibia.
Formula yang dibuat oleh Prof.dr.Amri Amir pada tahun 1989 ini
masing tulang.
20
telapak tangan kanan dan 0,684 untuk panjang telapak tangan kiri.
Rumus regresi:
sebesar 0,688.
Rumus regresi:
Rumus regresi:
perempuan.
Rumus regresi:
3. Telapak Tangan
Struktur anatomis telapak tangan terdiri dari dua bagian utama yaitu
Bagian tulang terdiri dari Carpal, Metacarpal, dan Phalangs serta bagian
lunak yang terdiri dari Otot, Saraf, Vascular, Jaringan lemak, dan Jaringan
23
tersebut akan berartikulasi dengan distal ulna dan distal radius, serta
b) Metacarpus
corpus dan caput. Tulang metacarpal 1 (ibu jari) dan metacarpal 2 (jari
24
a) Faktor Internal
1) Genetik
2) Jenis Kelamin
panjang, tulangnya yang lebih besar dan lebih berat serta massa
terhadap lengan atas yang lebih besar (Moore dan Agur, 2002).
pada masa pubertas akhir pada laki-laki dan pubertas awal pada
3) Ras
dapat diliat dari warna kulit rambut dan sebagainya. Pada ras
b) Faktor Eksternal
1) Lingkungan
gizi ibu pada saat hamil dapat menghambat pertumbuhan janin dan
2) Gizi
2002).
3) Obat-obatan
ini hanya terjadi jika obat tersebut digunakan dalam dosis tinggi,
4) Penyakit
tangan kanan dan 0,968 untuk panjang telapak tangan kiri. Penelitian lain
yang juga dilakukan Oria dkk., (2016) yang juga meneliti perkiraan tinggi
badan berdasarkan panjang telapak tangan dan lebar telapak tangan pada
dkk., 2016). Penelitian oleh Wakode dkk., (2015) yang juga meneliti
telunjuk dan jari manis terhadap tinggi badan dan hal ini lebih berkorelasi
menunjukkan adanya korelasi yang lebih kuat jika dilakukan pada laki-laki
Oleh karena itu, pada hubungan antara tinggi badan dengan jari tangan
ditemukan korelasi yang bermakna terutama pada jari telunjuk, jari tengah
dan jari manis namun pada ibu jari dan kelingking tidak ditemukan
B. Kerangka Teori
1. Kecelakaan
2. Tindak pidana Identifikasi
3. Bencana alam
Panjang Telapak
Tinggi Badan
Tangan
Pertumbuhan Tulang
C. Hipotesis
1. Hipotesis Nol
Tidak terdapat korelasi antara panjang telapak tangan dengan tinggi badan
Halu Oleo.
2. Hipotesis Alternatif
Terdapat korelasi antara panjang telapak tangan dengan tinggi badan pada
Oleo.
D. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel bebas
: Variabel terikat