Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fernando P.

Salipadang

Tutor 1

Tugas Skenario 2 gangguan obsgyn

Pemeriksaan Laboratorium

 Pemeriksaan darah lengkap/ Complete blood counts (CBC) :


- Pemeriksaan Hb dan Ht sangat membantu dalam menentukan jumlah kehilangan darah,
namun pada pasien dengan perdarahan akut, ukuran Hb dan Ht memerlukan waktu
sehingga beberapa jam untuk menunjukkan jumlah kehilangan darah dan platelet count.
- Mengetahui jumlah leukosit dan trombosit.
- Pemeriksaan golongan darah dan tes antibodi (crossmatch) harus dilakukan sejak periode
antenatal yang sangat membantu sekiranya transfusi darah diperlukan.
 Coagulation Laboratory Studies :
- Peningkatan PT , aPTT dan INR (International Normalized Ratio) dapat menunjukkan
adanya kelainan pembekuan darah atau koagulopati.
 Fibrinogen Level :
- Kadar fibrinogen sering meningkat sehingga 300-600 mg/dl pada kehamilan. Nilai
normal atau kadar yang rendah memungkinkan sesuatu koagulopati.
 Pemeriksaan Elektrolit.
- Memeriksa apakah ada gangguan pada elektrolit seperti hipokalsemia, hipokalemia, dan
hipomagnesemia. Pemeriksaan diperlukan sebagai dasar untuk membandingkan antara
sebelum dan setelah dilakukan resusitasi cairan atau resusitasi darah.
 BUN/Kreatinin
- Pemeriksaan ini dapat membantu untuk mengidentifikasi apakah ada kegagalan pada
ginjal sebagai suatu komplikasi syok. Jika nilai BUN meningkat selama atau setelah
resusitasi cairan, pertimbangkan suatu hemolisis yang terjadi dari komplikasi.

Pemeriksaan Radiologi.
 Ultrasonografi
- Secara umum, ultrasonografi pelvik (transabdominal/transvaginal) sangat membantu
untuk melihat adanya sisaplasenta yang besar, hematoma, atau abnormalitas intrauterin
yang lainnya. Sisa plasenta dan hematoma dapat terlihat identik, namun dapat dibedakan
antara satu lainnya dengan menggunakan Doppler USG di mana hematoma tampak
avaskule sedangkan pada sisa plasenta dapat terlihat adanya aliran darah persisten dari
uterus. Pemeriksaan abdominal FAST (focused assessment with sonography in trauma)
dapat membantu mengidentifikasi cairan dalam peritoneal yang dapat disebabkan oleh
perdarahan.
 CT-Scan: memperlihatkan gambaran detail terhadap hematoma pelvis, luka persalinan sectio
Caesarea, dan sisa plasenta.
 MRI : membantu mengidentifikasi hematoma dan abses pada intrauterin atau ekstrauterin
yang tidak dapat dilihat jelas oleh USG atau CT-scan 6

Anda mungkin juga menyukai