Anda di halaman 1dari 13

Impaksi Gigi

(Wisdom Tooths)
Definisi
Impaksi merupakan gigi yang erupsi sebagian atau tidak dapat erupsi
oleh karena terhalang oleh gigi, tulang atau jaringan lunak yang ada
disekitarnya.

• Epidemiologi
Gigi impaksi sering terjadi pada gigi molar ketiga (m3) bawah, gigi m3
atas, gigi kaninus atas dan insisivus kedua, dapat juga terjadi pada
kaninus bawah dan premolar atas dan bawah.
Setiap tahun seiring perkembangan impaksi meningkat dari tahun ke
tahun.
Etiology
1. Sistemik, masa prenatal maupun postnatal.
• Masa prenatal : hereditary syndrome dan
miscegenation.
• Masa postnatal : rickets, anemia, syphilis, tuberculosis
dan endocrine deficiencies.
• Penyebab gangguan pertumbuhan : oxycephaly, cleidocranial
dysplasia, achondroplasia, progeria, cleft palate.
2. Lokal
• Persistensi gigi sulung,
• Malposisi benih gigi,
• Defisiensi lengkung rahang,
• Gigi supernumerari,
• Tumor odontogenik,
• Lokasi erupsi yang abnormal,
• Inflamasi kronis,
• Bone necrosis disease,
• Prematur ekstraksi dan tekanan dari gigi sebelahnya.
Klasifikasi (winter)
1. Impaksi gigi M3 pada mandibular
Klasifikasikan berdasarkan angulasi gigi
menurut george winter yaitu angulasi sumbu
panjang gigi impaksi molar terhadap sumbu
panjang gigi M2, meliputi;
A. Vertikal (10o sampai dengan -10o)
B. Mesioangular (11o sampai dengan -79o)
C. Horizontal (80o sampai dengan 100o)
D. Distoangular (-11o sampai dengan -79o)
E. Lainnya (-111o sampai dengan -80o)
Klasifikasi (Pell dan Gregory)

Antero-posterior mandibula klasifikasi


Pell dan Gregory I, II dan III yaitu berdasarkan perbandingan
ukuran mesio-distal M3 bawah dengan ruang yang tersedia dari
distal M2 sampai ramus asenden mandibula.
• Kelas I jika antero-posterior gigi m3 = jarak dari anterior ramus ke distal m2,
• Kelas II jika jarak dari anterior ramus ke distal m2 lebih kecil dari
anterioposterior gigi m3, terdapat sejumlah tulang yang masih menutupi
bagian distal m3,
• Kelas III jika tidak ada ruang sama sekali untuk erupsi gigi m3
Berdasarkan hubungan bidang oklusal
menurut Pell dan Gregory yang dilihat
berdasarkan letak molar tiga dalam tulang
mandibula.
A. Kelas A jika ketinggian puncak gigi M3 sama
dengan oklusal gigi M2,
B. Kelas B jika ketinggian puncak gigi M3
dibawah garis oklusal gigi M2, tetapi diatas
garis servikal.
C. Kelas C jika ketinggian puncak gigi M3 di
bawah garis servikal gigi M2
2. Impaksi gigi M3 pada maksila,
3. Impaksi gigi kaninus pada mandibula,
4. Impaksi gigi kaninus pada maksila,
5. Impaksi gigi insisivus lateral maksila dan impaksi gigi M2 mandibula
Manifestasi

Gejala terjadinya gigi impaksi adalah :


1. Inflamasi, yaitu pembengkakan disekitar rahang dan warna
kemerahan pada gusi.
2. Kista (folikuler)
3. Rasa sakit atau perih disekitar gusi atau rahang dan sakit kepala
yang lama (neuralgia)
4. Fraktur rahang
5. Cephalgy
Komplikasi

Komplikasi paling sering yang terkait dengan gigi impaksi yang tidak diobati
antara lain adalah :
1) Morbiditas dari migrasi gigi yang berdekatan,
2) Perkembangan kista gigi, dan abses gigi
3) Resorpsi mahkota gigi yang impaksi,
4) Resorpsi akar gigi yang berdekatan,
5) Ankylosis,
6) Infraoklusi,
Treatment

• Tindakan Bedah Orthodontik


Tindakan bedah orthodontik dimaksudkan untuk menarik gigi yang impaksi atau
tidak erupsi ke dalam lengkung rahang. Tindakan ini dilakukan untuk gigi insisif
impaksi, kaninus dan premolar impaksi. Pada tindakan ini dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu:
• Surgical Exposure
• Pemasangan Alat Orthodonti ke Gigi
• Mekanisme Penarikan Gigi ke Lengkung Rahang
• Analgetic
• Antibiotic
Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad fungtionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai