Anda di halaman 1dari 23

URTIKARIA

DAN ANGIOEDEMA
Oleh:
Irfandinata - 21704101084

Dosen Pembimbing Klinik :


dr. Tewu K.L. Walangare, Sp.KK
URTIKARIA
 Reaksi kulit berupa wheal-and-flare
 Edema intrakutan terlokalisir pada
dermis (wheal) dengan kulit
disekitarnya eritem (flare)
 Disertai dengan rasa gatal
 30 menit - 36 jam
 Beberapa mm sampai 6-8 inch (giant
urtica)
ANGIOEDEMA

 Mekanisme timbulnya sama dengan


urtikaria
 Edema intrakutan meluas pada dermis
dalam dan jaringan sub kutis
 Kulit diatas lesi dapat berwarna normal
atau eritematous
 Gatal <<
 Nyeri dan rasa terbakar
Etiologi
Obat-obatan, makanan, inhalan
Infeksi kuman / jamur, parasit
Gigitan serangga
Penyakit sistemik, SLE, Limfoma, Rh. Fever
Psikogen, stress
Fisik : panas, dingin, tekanan, radiasi, UV
Autoimunitas
Idiopatik
Patofisiologi
Kelainan Patologis dan
Mediator
GEJALA PATOLOGI MEDIATOR

Permeabilitas Histamin, prostaglandin,


Bentol
vaskuler bradikinin, lekotrien

Histamin, prostaglandin,
Kemerahan Vasodilatasi
PAF, bradikinin, lekotrien

Rangsangan
Gatal Histamin
saraf
Klasifikasi

1. Urtikaria akut:
Bila serangan berlangsung < 6
minggu
2. Urtikaria kronik:
Bila serangan berlangsung > 6
minggu
Klasifikasi
1. Spontaneous urticaria
Acute urticaria
Chronic urticaria : Chronic continuous urticaria
Chronic reccurrent urticaria
2. Physical urticaria
Dermographism
Delayed pressure urticaria
Cold urticaria
Heat contact urticaria
Solar urticaria
Vibratory urticaria
Klasifikasi (lanjutan)
3. Special type urticaria
Cholinergic urticaria
Adrenergic urticaria
Contact urticaria
Aquagenic urticaria
4. Different Disease Related to Urticaria
Urticaria pigmentosa
Urticaria vasculitis
Familial Cold urticaria
Mekanisme
I. Urtikaria dengan perantara imunologik
1. Diperantarai IgE : obat-obatan, makanan,
gigitan serangga, reaksi
transfusi.
2. Diperantarai IgG : antibodi IgG anti-IgE,
antibodi IgG anti-FcεRI
3. Diperantarai komplemen : defisiensi C3b-
inactivator,
vaskulitis urtikaria
4. Diperantarai sel T
Mekanisme (lanjutan)
II. Mekanisme Non-Imunologik
1. Direct mast cell releasing agents : opiat,
antibiotika tertentu, kurare, bahan kontras, dll.
2. Hambatan metabolisme arakidonat : aspirin,
NSAIDs, COXib
3. Lain-lain : pengawet makanan (benzoat,
pewarna), obat ACE inhibitor
4. Urtikaria fisik : dingin, panas, tekanan,
getaran, sinar matahari, kolinergik
III. Idiopatik
Gejala Klinis
Gatal, panas; urtika +; dermografisme
Bisa kolik (sal. Cerna), sesak (sal. Nafas)
Dapat disertai angioedema : kelopak mata, bibir,
wajah
Perjalanan : dapat akut atau kronis
Bentuk klinis: Papular urtikaria, guttata,
anular, lokalisata, generalisata
Ice cube test
Kolinergik urtikaria
Diagnosis
1. Anamnesis :
Mencari penyebab : makanan, obat-obatan,
fisik, dll.
2. Pemeriksaan fisik :
- Lesi kulit
- Mata, bibir, muka
- Sendi
- Saluran cerna, saluran nafas
Diagnosis (lanjutan)
3. Pemeriksaan penunjang :
- Tes provokasi fisik
- Laboratorium :
 Uji kulit
 Feses, profil biokimia darah, faktor anti nuklear,
RAST, C1 esterase inhibitor, cryoprotein, imun
kompleks, Ab mikrosomal tiroid, PCC test,
komplemen, histamine releasing auto antibody
 Biopsi kulit
Diagnosis Banding
1. Purpura anafilaktoid
2. Pityriasis rosea bentuk papular
3. Urtikaria pigmentosa
4. Dermatitis kontak
5. Dermatitis atopik
6. Eritema multiforme
7. Psoriasis
8. Dermatitis herpetiformis
Terapi
I. Menyingkirkan penyebab
II. Pengobatan simtomatik :
1. Antihistamin :
a. AH1 klasik
b. AH1 generasi baru
c. Kombinasi AH1 dan AH2
2. -adrenergik agonis :
a. Epinefrin
b. Terbutalin
Terapi (lanjutan)
3. Kortikosteroid
4. Antidepresan trisiklik
5. Agen Imunosupresif
6. Imunoglobulin
7. Plasmaferesis
III. Lain-lain:
1. PUVA
2. Hydroxychloroquin
3. Leukotriene inhibitor

Anda mungkin juga menyukai