Anda di halaman 1dari 22

Thoracic Cavity [Rara, Beta, Damar, Dimas, Meta, Gilang, Elsa, SarWil, Yoni]

Thoracic Cavity [Rara, Beta, Damar, Dimas, Meta, Gilang, Elsa, SarWil, Yoni]

Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut,


pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan
pada bagian
belakang lebih
panjang dari pada
bagian depan.

Thorax terletak
antara leher dan
perut.

Rangka thorax dibentuk

oleh columna vertebralis,


tulang costa, cartilago
costa, dan sternum.
Tulang-tulang tersebutlah
yang melindungi cavum
thorax dan beberapa organ
abdomen, contohnya hati
dan limpa.

Cavum thorax terdiri dari jantung,


trakea, esophagus, pembuluh darah,
paru-paru dan cavum pleura, di
bagian tengah paru-paru dan pleura
disebut sebagai mediastinum.

Daerah-daerah
mediastinum diantaranya:
Anterior mediastinum,
terletak diantara
pericardium dan sternum
yang diisi oleh limfonodi.
Middle mediastinum, yang
di dalamnya terdapat
pericardium dan jantung.
Posterior mediastinum,
terletak diantara
pericardium dan collum
vertebra, yang di dalamnya
berisi esofagus, ductus
toracicus, trunkus simpatis,
dan aorta desenden.

FRAKTUR

OSTEOMYELITIS

: Radang tulang

OSTEOPOROSIS

: Pengeroposan tulang

TUMOR

: Jaringan baru yang tumbuh dimana


sel berkembang secara berlebihan
dan tidak terkontrol.

Thoracic Cavity [Rara, Beta, Damar, Dimas, Meta, Gilang, Elsa, SarWil, Yoni]

1. Sebelum memanggil pasien, radiografer


mempersiapkan alat dan bahan.
2. Kaset sesuai ukuran
3. Film yang sesuai dengan kaset
4. Marker
5. Alat bantu lain (sandbag, softbag)
6. Radiografer memanggil pasien, mempersilakan
pasien masuk, menyapa dan memperkenalkan
diri.
7. Mencocokan identitas pasien dengan yang sesuai
permintaan foto.
8. Pasien menggunakan baju pemeriksaan.
9. Mencocokan klinis dengan permintaan foto.
10. Menanggalkan barang-barang yang bisa
mengganggu pada waktu pemeriksaan.
11. Posisikan pasien sesuai objek yang akan difoto.

Proyeksi Postero-Anterior

PP :

Erect/supine dengan lengan


disamping tubuh

PO :

Atur MSP tepat tegak lurus pada

pertengahan grid atau kaset


Rotasikan shoulders ke arah anterior
(endorotasi) agar tidak menutupi
paru-paru
Angkat dagu untuk menghindari
superimposisi dengan upper ribs
Kepala lurus ke depan Tidak ada
rotasi pada thorax
Melakukan Inspirasi

Kaset

: 35 x 35 cm (Menggunakan grid)

CP

: Pada Thoracal 7
pertengahan antara kedua

Faktor Ekposi
Central Ray

angulus inferior scapulae


: 54 kV, 12 mAs dengan grid
: Tegak lurus dengan kaset

FFD

: 180 cm

Kriteria Radiograf

Foto mencakup
keseluruhan thorax,

Bagian atas : apeks paruparu tidak terpotong.


Bagian bawah: kedua sinus
costophrenicus tidak
terpotong
Terlihat vertebrae
thorachalis 1-4

Kedua Os scapula
terlempar ke arah
lateral

Proyeksi Lateral
PP :

Pasien berdiri true lateral


dengan bagian yang diperiksa
menempel kaset / stand
chest dan batas atas kaset
kira-kira 1 inchi (4cm) di
atas shoulder joint.

PO :

Tempatkan MSP pasien


sejajar dengan garis tengah
kaset. Angkat tangan ke atas
dengan elbow fleksi serta
kedua antebrachi bersilang
diletakkan di belakang
kepala seperti bantalan
dengan kedua tangan
memegang elbow.
Usahakan pasien bernapas
dan inspirasi penuh untuk
memaksimalkan lap. paru.

CR

: Sinar tegak lurus film

CP

: MCP pada angulus superior


scapula

Faktor Ekposi

: 56 kV, 32 mAs dengan grid

FFD

: 180 cm

Gunakan lateral kiri untuk memperlihatkan


gambaran jantung dan paru-paru kiri dan lateral kanan
untuk memperlihatkan paru-paru kanan.

Kriteria
Radiograf
Bagian superior ribs
saling superposisi
Sternum dalam posisi
true lateral
Angulus costoprenicus
tidak boleh terpotong
Margin Objek terlihat
tajam dan jelas
Terlihat batas atas
apex paru
Gambaran bahu tidak
menutupi apex
paru

Proyeksi Antero-Posterior
PP

: Pasien semi supine diatas


meja pemeriksaan atau
brankard.
Kedua tangan lurus
disamping tubuh.
PO
: MSP tubuh berda
dipertengahan kaset. Beri
softbag dikepala pasien.
CR
: 5 ke arah caudad
CP
: Pada thoracal 7 atau 8-10cm
dibawah jugular notch.
Eksposi : 55 kV, 12 mAs dengan grid
FFD
: 180cm
Kaset : 35 x 35 cm (grid)
Melakukan inspirasi

Kriteria Radiograf
Tampak gambaran
thorax proyeksi AP
Batas atas apex
paru
Dinding lateral tidak
terpotong
Kedua sinus
costophrenicus tidak
terpotong
Tampak bayangan
bronchus
Foto simetris

Proyeksi AP Axial Top Lordotic position


PP

: Pasien erect didepan bucky


stand, maju satu langkah dan
menyandarkan tubuhnya
menempel bucky stand.
PO
: MSP tubuh berda
dipertengahan kaset.
CR
: Tegak lurus
CP
: Dipertengahan sternum
Eksposi : 55 kV, 12 mAs dengan grid
FFD
: 180cm
Kaset : 35 x 35 cm (grid)
Melakukan inspirasi

Kriteria Radiograf
Sternal bejarak sama
Clavicula overlaping
dengan costae 1,2
Apex paru lebih luas
Coste distorsi pada
bagian anterior dan
posterior

a.
b.
c.
d.

e.

c.
f.
g.

Jangan sekali-kali berada pada berkas sinar secara langsung


Luas lapangan penyinaran harus dibatasi secara tepat dengan sistem
kolimasi
Harus selalu berdiri dibelakang tirai timbal disekitar meja kontrol
(control table) atau berada diluar kamar pemeriksaan. Apabila hal ini
tidak memungkinkan pakailah selalu baju proteksi (lead apron)
Perlengkapan proteksi radiasi seperti (lead apron), sarung tangan,
timbal, dan perisai gonad harus secara berkala dicek, apakah ada
kebocoran atau kerusakan. Posisi, kilovolt dan eksposi yang tepat,
kombinasi film dam screen harus selalu digunakan agar dihindari
adanya pengulangan foto.
Teknik kamar gelap yang baik harus selalu diperhatikan agar dapat
dihindari kemungkinan terjadinya double exposure atau kerusakan
film lainnya yang disebabkan karena kesalahan penanganan.
Berkas sinar primer harus dibatasi secara tepat dengan konus,
diafragma atau kollimator sehingga bagian tubuh yang diperiksa saja
yang mendapat radiasi
Pemotretan pasien hamil hanya dilakukan apabila perlu sekali dan bila
dilakukan pemotretan, janin harus diberikan pelindung radiasi.
Harus dihindari teknik pemotretan jarak pendek, karena dosis radiasi
yang diterima kulit sangat tinggi.

Untuk menentukan indikasi pada thoracic cavity


seperti tumor, fraktur, osteomyelitis, osteoporosis
dll. dapat dilakukan teknik pemeriksaan dengan 3
proyeksi, yaitu :
1. PA
2. Lateral
3. AP
3. Top Lordotic

Kolimasi harus dibatasi agar pasien tidak perlu menerima radiasi


yang sia-sia, tetapi jangan sampai salah satu sisi terpotong.
Berhati-hati dalam pemasangan marker, baik posisi maupun letak
marker, karena jika sampai marker terbalik atau posisi tidak pas
maka hasil radiografi bisa salah dinilai, atau marker dapat
menutupi gambaran Thorax. Proyeksi yang digunakan
menyesuaikan dengan kasus yang terjadi. Proyeksi PA lebih
dianjurkan dari pada proyeksi AP, karena pada proyeksi PA lebih
dekat dengan kaset.

Thoracic Cavity [Rara, Beta, Damar, Dimas, Meta, Gilang, Elsa, SarWil, Yoni]

Anda mungkin juga menyukai