Anda di halaman 1dari 21

Pemeriksaan Corpus

Allienum Pada Faring,


Laring, Trakea
Kelompok 3
TRO 16 B

Dosen Pengampu: Oktarina Damayanti, ST.,M.Si.,MCE


Anggota kelompok:
• Adam Habieb Firdaus TRO/16/01150
• Alfian Rihan Firdaus TRO/16/01152
• Devi Chintya TRO/16/01158
• Fabbil Dimozar TRO/16/01161
• M. Zaki Nasyath Syamaidzar TRO/16/01171
• Mochamad Saepuloh TRO/16/01173
• Muhammad Ihsan E TRO/16/01176
• Rizky Putri Octaviani TRO/16/01183
• Salsabiila Janatul Makwa TRO/16/01185
• Tubagus Hilmi TRO/16/01189
• Pardan A TRO/16/01194
Corpus Allienum
Corpus allienum atau benda asing merupakan benda yang berasal dari
luar tubuh maupun dalam yang normalnya tidak terdapat dalam tubuh.
Pada kasus corpus alienum di bagian faring, laring, trakea dapat terjadi
pada semua umur, tetapi lebih sering ditemukan pada anak-anak. Benda
yang sering ditemukan pada kasus ini yaitu , mainan, uang logam,
makanan (seperti tulang dan duri ikan) dan peralatan rumah tangga yang
kecil.
Anatomi
Laring
Anatomi Faring
Proyeksi Pemeriksaan Faring
& Laring

01 02
AP Lateral
Mengapa Harus Dilakukan
Pemeriksaan dengan Proyeksi Ap
dan Lateral?
● Pemeriksaan foto sisi PA dan lateral penting dalam membedakan lokasi benda asing
apakah benda asing tersebut berada pada faring, laring, atau trakea dan untuk
menentukan jenis benda asing yang tertelan. Sebagai contoh, baterai berbentuk bulat
yang mempunyai karakteristik double contour pada posisi lateral, bisa kelihatan
seperti uang logam pada posisi PA. Pada pemeriksaan radiologi, benda asing
biasanya terlihat pada foto leher posisi lateral dengan bidang coronal, manakala
benda asing di laringotrakeal bisa terlihat pada bidang sagittal. Hal ini disebabkan
oleh orientasi dari pita suara
Proyeksi Ap
Posisi Pasien
Pasien dalam posisi tegak, baik duduk atau berdiri
bila dimungkinkan. Kecuali untuk tomografi,
memerlukan posisi recumbent.

Posisi Objek
• Pusatkan midsagital plane ke tengah grid yang vertical
• Tanyakan pada pasien untuk duduk atau berdiri, pastikan berat
badan tubuh menopang di kaki.
• Sesuaikan bahu pasien sejajar dengan garis horizontal untuk
mencegah rotasi kepala dan leher.
• Sesuaikan bahu pasien sejajar dengan garis horizontal untuk
mencegah rotasi kepala dan leher.
Proyeksi Ap
CP: Pada jakun (C4) / cartilago tyroid

CR: 10˚ Kearah Cephalad

FFD: 100cm

Kaset: 18x24 cm

Kriteria Radiograf:
· Area dari superimpose mandibula dan dasar tengkorak ke paru-
paru dan superior mediastinum
· Tidak ada tumpang tindih di area laring ke mandibula· Tidak
ada rotasi leher
· Tenggorokan terisi udara
· Densitas radiografi menunjukkan gambaran struktur
pharyngolaringeal.
Hasil Radiograf
Proyeksi Lateral
Posisi Pasien
• Lateral kanan atau kiri
• Tanyakan pada pasien untuk duduk atau berdiri·
• Sesuaikan pasien sehingga coronal plane yang melewati
temporomandibular joints yang berpusat pada midline ke kaset
Posisi Objek:
• Tanyakan pada pasien untuk duduk atau berdiri, pastikan bahu pasien sejajar.·
• Sesuaikan tubuh sehingga midsagital plane parallel dengan kaset
• Tekan bahu semampunya, sesuaikan untuk berbaring di pesawat. Jika diperlukan,
tangan pasien di belakang dengan memutar bahu.·
• Tegakkan kepala sedikit
• Imobilisasikan kepala dan mintalah pada pasien untuk menatap lurus ke sumbu
visual
Proyeksi Lateral
CP :Pada C4, dibawah proc.mastoideus diatas cartilago tiroid melalui vertebrae cervical 4

CR: Tegak lurus kaset, pusatkan kaset 1 inchi (2,5 cm) di bawah meatus acusticus externa ke
nasofaring dan sumbing, di angulus mandibula ke orofaring, atau di laring atas ke laring, laring faring,
dan ujung atas kerongkongan

FFD: 100

Kaset: 18 x 24 cm

Kriteria Gambaran:
. Soft tissue struktur pharyngolaryngeal
· Area dari nasopharynx ke bagian teratas paru-paru
· Area spesifik terlihat jelas
· Tidak ada superposisi trachea
· Superposisi bayangan mandibular
· Kerongkongan terisi udara
Hasil Radiograf
Anatomi
Trakea
Proyeksi Pemeriksaan Trakea

01 02
AP LATERAL
Proyeksi AP
• Posisi pasien
Erect perpendicular dengan kepala posterior dan bahu sejajar tegak lurus

Posisi objek: MSP perpendicular dengan grid Istirahatkan dagu dengan


acanthiomeatal perpendicular dengan kaset. Batas atas kaset 3-4 cm di bawah MAE

• CP: (T1-T2) yakni pada manubrium

• CR : perpendicular dengan kaset

FFD: 120 cm

• Kaset: 24x30 cm

• Faktor Eksposi: 53-54 kvp, 10-12 mAs


Proyeksi Lateral
Posisi Pasien: Duduk / erect tegak bila memungkinkan

Posisi objek : Letakkan anterior larynx dan trachea sejajar pada cervikal dan vertebra
thorakalRotasikan shoulder ke posterior dengan kedua lengan tangan ke bawah, letakkan
tangan dibelakang tubuh.

CP: C6 atau C7 (diantara pertengahan prominent di tiroid danjugular notch)

CR: Horisontal Tegak lurus dengan kaset

FFD: 180 cm

Kaset: 24 x 30 cm

Ekspose: Inspirasi pelan-pelan

Faktor Eksposi : 53-54 kVp, 10-12 mAs


Kriteria Radiograf Pemeriksaan Trakea
• Tampak udara pada larynx dan tracea dari cervical 3-thoracal 4 tervisualisasi pada
cervical 5
• Terlihat vertebra cervicalis sampai vertebra thoracalis
• Dalam kondisi normal trachea superposisi dengan bayangan dari vertebra
cervical.
• Harus memperlihatkan area dari midcervical dengan bagian mid thorax.
• Udara yang mengisi trachea tidak ada rotasi pada trachea
Hasil Radiograf Pemeriksaan
Trakea
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai