Anda di halaman 1dari 3

Nama: Amelia Putri Ariyani

NIM: 201910490311071
Fisioterapi B

Jenis Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti
pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan
cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang
jelas.

Chairul Tanjung, anak dari pasangan Halimah dan Abdul Ghafar Tanjung yang saat itu
berprofesi sebagai seorang wartawan masa orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah
minim. Dilahirkan pada tanggal 16 Juni 1962 di Sibolga, dari kondisi kalangan menengah ke
bawah. Ia bersama orangtua dan keenam saudaranya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah
ke kamar losmen yang sempit. Jenjang pendidikan ia tempuh sampai tamat, mulai dari SD dan
SMP Van Lith, Jakarta pada 1975, SMA Negeri 1 Boedi Oetomo pada 1981, dan berhasil lulus
dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia pada 1987.
Perjalanan Karier Chairul Tanjung
Setelah lulus dati SMA, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pada
saat kuliah inilah ia mulai masuk kedalam dunia bisnis san mendapatkan penghargaan sebagai
Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya,
Chairul berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto kopi di kampus. Chairul juga pernah
mendirikan toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun
bangkrut. Setelah selesai kuliah, pada tahun 1987 Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama
bersama tiga rekannya dengan modal awal Rp.150 juta dari Bank Exim. Mereka memproduksi
sepatu anak-anak untuk ekspor, keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut
langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Namun, karena perbedaan visi
tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya
membangun jaringan dan pengusaha, bisnisnya semakin berkembang dengan mengarahkan
usahanya ke konglomerasi. Chairul memposisikan diri pada tiga bisnis utama yaitu keuangan,
properti dan multimedia. Pada bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman (kini bernama
Bank Mega). Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial,
antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega,
Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Pada bidang properti dan
investasi, perusahaan Chairul Tanjung ini membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali
Propertindo, Batam Indah Investindo dan Mega Indah Propertindo. Sedangkan, pada bidang
penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans
Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus pada bisang bisnis properti, Para Group
memiliki Bandung Supermall yang diluncurkan pada tahun 1999 sebagai Central Business
District dengan luas 3 hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Sementara, pada bidang
investasi, pada awal tahun 2010, melalui anak perusahaannya yaitu Trans Corp membeli
sebagian besar saham Carefour Indonesia, yaitu sebesar 40% dengan MoU (memorandum of
understanding) pembelian saham Carrefour tersebut ditandatangani pada 12 Maret 2010 di
Perancis. Pada 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan nama Para Grup
menjadi CT Corp dengan terdiri dari tiga perusahaan sub holding yaitu Mega Corp, Trans Corp,
dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan dan
sumber daya alam. Menjadi Menko Perekonomian Pada 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menunjuk Chairul Tanjung yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi
Nasional (KEN) menjadi Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi
mengundurkan diri. Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan di Istana Negara pada Senin, 19 Mei
2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Menjadi Guru Besar Universitas
Airlangga Pada 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu
kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai