Anda di halaman 1dari 14

Tugas Individu Dosen Pembimbing

Kewirausahaan Dr. Syakdanur Nas, MS

Disusun Oleh :

Ummy Fauziah 1805113087

PENDIDIKAN EKONOMI A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
1. BIOGRAFI CHAIRUL TANJUNG

Nama : Chairul Tanjung


Lahir : Jakarta, 16 Juni 1962
Umur : 57 tahun
Pekerjaan : Pengusaha asal Indonesia, Menko perekonomian Indonesia
Orang Tua : Abdul Gafar Tanjung (ayah) Halimah (ibu)
Istri : Anita Ratnasari Tanjung
Anak : Putri Indahsari, Rahmat Dwiputra
Dikenal : Pendiri dan Pemilik CT Corp (Trans Corp)
Kekayaan : 3.9 Billion USD / 56.2 Triliun Rupiah (Forbes, 2018)
Perusahaan :
1. Mega Corpora 10. Trans Corp
2. PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) 11. Trans Corpora Media
3. PT Bank Syariah Mega Indonesia 12. PT Televisi Transformasi Indonesia
(Bank Mega Syariah) (Trans TV)
4. PT Asuransi Jiwa Mega Life 13. PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
5. PT Asuransi Umum Mega (Trans7)
6. PT Mega Capital Indonesia 14. PT Agranet Multicitra Siberkom
7. PT Para Multifinance (DetikCom)
8. PT Mega Auto Finance 15. PT Trans Lifestyle
9. PT Mega Central Finance
16. PT Anta Express Tour & Travel 29. PT Para Bandung Propertindo
Service Tbk (Bandung Supermal)
17. PT Trans Fashion 30. PT Batam Indah Investindo
18. PT Trans Mahagaya 31. PT Karya Data Mandiri
19. PT Mahagaya Perdana (Prada, Miu 32. PT Mega Indah Propertindo
Miu, Tod’s, Aigner, Brioni, Celio, 33. PT Para Bali Propertindo
Hugo Boss, Francesco Biasia, Jimmy 34. PT Trans Studio
Choo, Canali, Mango) 35. PT Trans Kalla Makassar (Trans
20. PT Trans F&B Studio Resort Makassar)
21. PT Trans Coffee (The Coffee Bean & 36. Trans Studio Resort Bandung
Tea Leaf) 37. PT Trans Retail
22. PT Trans Ice 38. PT Carrefour Indonesia
23. PT Naryadelta Prarthana (Baskin 39. PT CT Global Resources
Robbins) 40. PT Para Inti Energy
24. PT Metropolitan Retailmart (Metro 41. PT Para Energy Investindo
department store) 42. PT CT Agro
25. PT Trans Airways 43. PT Kaltim CT Agro
26. PT Trans Rekan Media 44. PT Kalbar CT Agro
27. PT Trans Entertainment 45. PT Kalteng CT Agro
28. PT Trans Property 46. PT Arah Tumata
47. PT Wahana Kutai Kencana

Karier dan kehidupan


Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981,
Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. (lulus 1987).
Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai
Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, ia
berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto kopi di kampus. Chairul juga pernah
mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratoriumdi bilangan Senen, Jakarta
Pusat, namun bangkrut Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama
bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka
memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor Keberuntungan berpihak padanya, karena
perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan
tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan
mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya
semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan
dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia
mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan
tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo
sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para
Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para
Inti Propertindo (properti).
Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial,
antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank
Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sementara di
bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung
Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah
Propertindo. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans
TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3
hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall
sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, pada awal
2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar
saham Carefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of
understanding) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret
2010 di Prancis.
Pada tahun 2010, majalah ternama Forbes menempatkan Chairul sebagai salah
satu orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke-937 dengan total kekayaan mencapai
USD 1 miliar. Satu tahun kemudian, menurut Forbes, kekayaan Chairul telah meningkat
lebih dari dua kali lipat, yakni dengan total kekayaan USD 2,1 miliar. Tahun 2014,
Chairul memiliki kekayaan sebesar USD 4 miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375
dunia.Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup
menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans
Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup,
hiburan, dan sumber daya alam.
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan
adalah penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan. Membangun
relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang
belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses
berkembangnya bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca:
sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan
petugas pengantar surat pun adalah penting
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa
menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional.[9].
Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar
negeri. Baginya ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi ini merupakan upaya
perusahaan nasional agar bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri[9]
Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan
bisnis. Namun kemauan dan kerja keras, merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki
seseorang yang ingin sukses. Baginya mendapatkan mitra kerja yang handal adalah
segalanya. Di mana membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas.
Di sinilah pentingnya berjejaring dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar,
dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya membangun sebuah bisnis
tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah
menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia
usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun
integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha, seseorang
ingin segera mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa diterima secara
langsung.
Menko Perekonomian
Pada 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Ketua Komite
Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian. Ia
menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri. "Saya telah mengambil
kesimpulan untuk mengangkat saudara Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian
yang baru" kata SBY di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta. Pelantikan Chairul
Tanjung dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin, 19
Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Hatta
Rajasa mengundurkan diri karena maju menjadi calon wapres Prabowo
Subianto dalam pilpres 2014 dengan dukungan dari Partai
Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP.
Guru Besar
Pada 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu
kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengukuhan tersebut dilakukan
di ruang Garuda Mukti, Gedung Rektorat, kampus C Unair. Ia menjadi guru besar ke-438
Unair
Penghargaan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award 2015

2. LATAR BELAKANG CHAIRUL TANJUNG


2.1 Latar belakang pendidikan
 SD Van Lith, Jakarta (1975)
 SMP Van Lith, Jakarta (1978)
 SMA Negeri I Boedi Oetomo, Jakarta (1981)
 Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
 Executive IPPM (MBA; 1993)

2.2 Latar belakang keluarga


Chairul Tanjung atau biasa disingkat CT adalah Pria kelahiran Jakarta, 16 Juni
1962. lahir dari keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan
zaman orde lama di sebuah surat kabar kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama
enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup
karena tulisannya dianggap berbahaya dan berseberangan secara politik dengan penguasa
saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di
kamar losmen yang sempit.
Kedua orangtua sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya, termasuk CT.
Orangtuanya mempunyai prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan
merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya.” Apa pun akan
mereka upayakan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebagai
bekal utama kehidupan masa depan. Sang ibunda, Halimah, mengatakan bahwa uang
kuliah CT pertama yang diberikan kepadanya, diperoleh ibunda dari menggadaikan kain
halus miliknya.
Walaupun banyak pengusaha sukses yang sudah lahir dari keluarga yang cukup
sukses juga, namun tidak begitu halnya dengan Chairul. Masa muda Chairul tidaklah
bergelimang harta dan kecukupan. Sang ayah hanya seorang jurnalis dari koran yang
terbilang kecil. Bahkan, memasuki periode Orde Baru, perusahaan tempat ayahnya
bekerja tersebut ditutup karena dianggap bertentangan dengan pemerintahan.
Jatuhnya keadaan ekonomi keluarga Chairul memaksa mereka untuk menjual
rumahnya dan tinggal dalam sebuah losmen kecil yang sangat sempit bila dihuni
keseluruhan anggota keluarga mereka. Dari sinilah Chairul disebut – sebut sebagai Si
Anak Singkong karena memiliki latar belakang keluarga yang sangat biasa – biasa saja.
Selain itu, julukan tersebut juga populer berkat buku biografi Chairul Tanjung yang
berjudul ‘Chairul Tanjung Si Anak Singkong” yang diterbitkan pada 2012 oleh Kompas.
Buku ini disusun oleh seorang penulis dan jurnalis bernama Tjahja Gunawan Diredja.

3. PERKEMBANGAN USAHA TRANS CORPORATION MILIK CHAIRUL


TANJUNG
Sejarah Trans Corp dimulai dari perusahaan bernama PT Para Inti Investindo.
Unit usaha Para Group ini pada awalnya memang fokus di bidang media, gaya hidup, dan
bisnis hiburan. Mulai mengudara pada 10 November 2001, Trans TV menjadi unit bisnis
pertama Trans Corp. Untuk mengudara pertama kali, perusahaan ini membangun stasiun
reli di Bandung dan Jakarta.
Setelah berkembang cukup besar dan menguasai industri TV nasional, Trans
Corp kemudian berekspansi dengan membeli 49% saham TV7 pada awal Agustus 2006.
Stasiun televisi yang sebelumnya dikuasai penuh oleh Grup Kompas Gramedia (KG) ini
kemudian berubah nama menjadi Trans7. Dengan membeli TV7, Trans Corp berusaha
mengonsolidasikan dua perusahaan televisi itu sehingga semakin eksis dan mampu
bersaing di industri televisi nasional. Apalagi sebagai televisi yang baru berumur enam
tahun, saat itu Trans TV harus melawan dominasi televisi yang sudah lahir dan besar
lebih dahulu, seperti RCTI, SCTV, dan Indosiar.
Agar mampu bersaing, Trans Corp kemudian mengambil strategi dengan memilih
pasar yang selama ini masih belum tergarap dengan baik, yaitu segmen A, B, dan C. Baik
Trans TV maupun Trans7 mencoba mencuwil pasar yang menginginkan tayangan non-
sinetron. Segmen pasar itu juga biasanya lebih memilih tayangan dengan sajian komedi
lebih banyak, variety show, termasuk sajian budaya dan petualangan seperti program
Jelajah dan Jejak Petualang.
Untuk melengkapi bisnis hiburan, Trans Corp kemudian berkongsi dengan Kalla
Group membangun Trans Studio di Makassar. Resmi beroperasi pada 9 September 2009,
wahana rekreasi dan permainan dalam ruangan atau indoor ini diresmikan oleh Jusuf
Kalla, Wakil Presiden Indonesia saat itu yang juga pemilik Kalla Group. Dengan nama
Trans Studio Theme Park, wahana ini berlokasi di kawasan Tanjung Bunga, dekat Pantai
Losari, Makassar. Studio ini memiliki lahan 24 hektare.
Chairul membangun wahana ini karena terinspirasi Disneyland dan Universal
Studio di Amerika Serikat. Ongkos membangun Trans Studio ini lebih dari Rp 1 triliun di
tahap awal. Setelah sukses di Makassar, Trans Corp giliran berekspansi ke Jawa. Kali ini,
Bandung yang menjadi pilihan lokasi Trans Studio yang kedua. Trans Studio di Bandung
beroperasi perdana pada 18 Juni 2011. Di kota kembang tersebut, Trans Studio berdiri di
lahan kurang lebih 4 hektare di Jalan Gatot Subroto, Bandung. Di lokasi yang sama,
Trans Corp juga membangun Hotel Trans dan Ibis Hotel berkapasitas 1.000 kamar.
Untuk membangun Trans Studio di Bandung, perusahaan ini diperkirakan harus
merogoh kocek sekitar Rp 2 triliun. Itu di luar ongkos akuisisi tanah. Selain Bandung,
Trans Studio juga akan membangun 20 wahana lain seperti di Solo dan Palembang, serta
di Jakarta.Ishadi Soetopo Kartosapoetro, Komisaris Trans Corp membenarkan rencana
perusahaannya membuka 20 Trans Studio di berbagai kota di Tanah Air.
"Pembangunan Trans Studio Jakarta ditargetkan mulai tahun depan," katanya ke
KONTAN, Jumat (4/5). Menurut Ishadi, 20 Trans Studio selesai dibangun dalam kurun
empat hingga lima tahun ke depan. Dia menjelaskan, khusus Trans Studio Jakarta, Trans
Corp akan membuat dua macam theme park, yaitu versi Trans dan versi Marvel. Trans
Corp memang telah membeli lisensi tokoh komik super hero dari Marvel Entertainment.
Nantinya pusat hiburan bermain dan rekreasi tersebut akan ada di dalam satu kawasan
kota mandiri yang diberi nama Trans City.
Konsep kota mandiri sebenarnya bukan yang pertama digarap Trans Corp.
Maklum, perusahaan ini juga mengembangkan proyek serupa di Bandung. Chairul
mengatakan, Trans City akan dibangun di lahan seluas 120 hektare dengan dana investasi
hingga sekitar US$ 2 miliar. Selain Trans Studio, di Trans City tersebut kelak akan hadir
studio televisi, pusat belanja, hotel, perkantoran, dan juga perumahan.
Di bisnis media, Trans Corp juga terus berekspansi dengan membeli situs berita
online detik..com pada Juni 2011. Menurut Ishadi, saat ini persaingan industri media
sangat ketat sehingga mau tidak mau pemain bisnis ini harus melakukan konsolidasi.
Sejumlah perusahaan media yang juga melakukan konsolidasi secara cepat adalah MNC
Group milik Hary Tanoesoedibyo maupun Viva Group milik keluarga Bakrie. Ishadi
menambahkan, ke depan, Trans Corp akan berusaha menjadi pemimpin pasar di industri
pertelevisian nasional. "Kami bekerja keras untuk menjadi pemain nomor satu di pasar
TV Tanah Air," ujarnya. Saat ini, Trans TV memiliki pangsa pasar sebesar 12% hingga
13% dan Trans7 memiliki pangsa sebesar 11% Di sektor ritel, Trans Corp melalui anak
usahanya PT Trans Retail juga telah mengakuisisi 40% saham
Selain bisnis hiburan dan ritel, Trans Corp juga merambah bisnis makanan dan
minuman. Di sektor ini, Trans memiliki PT Trans Coffee dengan merek The Coffee Bean
& Tea Leaf dan es krim Baskin-Robbins. Perusahaan ini juga memiliki lini bisnis properti
melalui PT Trans Property dengan sejumlah proyek di Bandung, Batam, dan Bali. Di
bisnis lifestyle dan jasa perjalanan, Trans memiliki PT Anta Express Tour & Travel dan
PT Trans Fashion. Perusahaan inilah yang membawa merek terkenal seperti Prada, Miu
Miu, Tod’s, Aigner, Brioni, Celio, Hugo Boss, Jimmy Choo, dan Mango ke Indonesia.
Dengan kesuksesannya itu, CT mendapat julukan "The Rising Star". Pada 2010,
majalah Forbes pertama kali menobatkannya sebagai salah satu orang terkaya dunia yang
berasal dari Indonesia. Forbes menyatakan bahwa CT berada di urutan ke 937 dunia
dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, Forbes kembali menempatkan CT di
peringkat ke-11 orang terkaya di Indonesia. Menurut majalah itu, total kekayaan CT
mencapai US$ 2,1 miliar.

4. KEGIATAN SOSIAL YANG PERNAH DILAKUKAN CHAIRULTANJUNG

Pada dasarnya TRANS CORP memiliki budaya berbeda dengan televisi-televisi


yang lainnya. Dimana TRANSCORP memiliki budaya yang karyawan atau tenaga kerja
yang masih muda dan memiliki kreatifitas tinggi.
Program-program yang ditayangkan juga sangat variatif, dan menjadi trendsetter di
industri media, tenaga kerja yang muda tersebut dituntut untuk kejar tayang dan sekreatif
mungkin, kerja yang dikejar waktu dimana perusahaan swasta lebih melihat kualitas
program tayangan yang dirasa cukup menarik.
TRANS CORP sendiri memiliki CSR (Corporate Social Responsibilty) yang
dimana sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan di sekitarnya
serta tanah air, yang telah berusaha melakukan beberapa kegiatan-kegiatan sosial yang
disalurkan oleh Unit Marketing Public Relations dan Unit Community Development.
Salah satu wujud kegiatan social tersebut adalah memberikan bantuan perbaikan dan
pembangunan sarana fisik termasuk pendirian tempat ibadah di beberapa kota, pendirian
taman bermain dan perpustakaan.
Tanggung jawab TRANS TV terhadap tanah air telah diwujudkan dengan
membantu Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu dalam membangun asrama dan
sekolah “Selamatkan Tunas Bangsa” untuk usia SD di lokasi Pesantren Tengku Cik
Oemar Diyan, Indrapuri, Aceh Besar pada tahun 2005.
Contohnya seperti ketika terjadi bencana gempa dan tsunami, TRANS TV
membangun Rumah Anak Madani (RAM) sebagai wisma bagi anak-anak korban gempa
dan tsunami yang terletak di Jalan Raya Veteran, Kebun Helvitia, Pasar 7, PTPN II –
Medan, Sumatera Utara. Pada 5 Februari 2005 Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla
melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan RAM, yang
kemudian diresmikan pada bulan Desember 2005 dan telah menampung lebih dari 300
anak.
Pembangunan RAM tersebut merupakan hasil sumbangan pemirsa TRANS TV
melalui program “Dompet Amal TRANS TV”. Selain itu, total dana sebesar Rp 5 miliar
tersebut juga berasal dari sumbangan beberapa donatur, baik berupa uang maupun bahan
bangunan. Selama pembangunan RAM, TRANS TV menyalurkan lebih dari 200 ton
bantuan pemirsa berupa bahan makanan dan pakaian layak pakai ke Aceh.
Program CSR TRANS TV tidak hanya terbatas pada bantuan musibah dan
bencana alam, tetapi juga meliputi program reguler. Setiap bulan puasa departemen
Marketing Public Relations secara rutin mengadakan acara “Buka Puasa bersama Anak
Yatim Piatu”, di mana beberapa Panti Asuhan akan diundang ke TRANS TV secara
bergantian setiap tahunnya. Dana hajatan tersebut berasal dari sumbangan zakat para
karyawan TRANS TV yang dikumpulkan selama bulan Ramadhan.
Program CSR regular lainnya yaitu kegiatan “Donor Darah” yang diadakan setiap
tiga bulan sekali. Bekerja sama dengan tim PMI, TRANS TV mengaja kseluruh karyawan
untuk secara rutin menyumbangkan darahnya demi kesehatan dan kepedulian sosial.
Sejak awal, pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa beroperasi menggunakan
teknologi digital penuh, mulai dari tahap praproduksi hingga tahap paska produksi dan
siaran on air. Tetapi karena system penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem
analog, maka output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Walaupun
demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih
dan tajam. Kelak jika system penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital,
TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja.
Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses kerja
dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape) nyaris hilang, karena
semua materi produksi mengalir dari satu server ke server computer lainnya melalui
jaringan kabel optik yang terpasang di seluruh gedung. Seluruh studio juga terintegrasi
satu sama lain sehingga memungkinkan siaran yang simultan.

5. KARAKTERISTIK ENTREPRENUER DARI CHAIRUL TANJUNG


1. Tekun dan pekerja keras
Hal ini telah ditunjukan sejak belia oleh CT, tentunya hal ini dapat menjadi
contoh yang baik bagi seluruh bawahan CT. Karena salah satu hakikat menjadi
pemimpin adalah menjadi contoh yang baik.
2. Idealis dan menjaga etika berbisnis
Dalam beberapa paparan jelas terlihat bahwa CT memiliki sifat yang idealis dan
sangat menjaga etika dalam berbisnis. CT tidak menghalalkan segala cara untuk
membesarkan usahanya. Bahkan disebutkan bahwa CT tidak pernah sekalipun
menyuap aparat negara dalam melancarkan bisnisnya.
3. Kreatif dan Inovatif
CT selalu menekankan pentingnya inovasi dalam melakukan bisnis. Salah satu
yang mudah terlihat adalah acara-acara yang mengisi stasiun TV yang dimiliki
oleh CT Corp seringkali menampilkan acara-acara yang sama sekali baru di
Indonesia bahkan diluar negeri. Tentunya pentingnya inovasi ini telah
ditanamkan kepada seluruh karyawan yang dimulai dari pucuk pimpinan setiap
lini bisnis.
4. Memiliki Visi dan Misi
CT adalah seorang pemimpin yang visioner. Visi yang ditetapkan sungguh jelas
berikut dengan parameternya. Sebagai contoh CT memiliki visi pada tahun 2030
indonesia harus menjadi kekuatan ekonomi 5 besar dunia, memiliki pendapatan
per kapita $ 18.000, Masuk kepadalam 10 besar tujuan wisata dunia, Mandiri
secara energy dan minimal 30 perusahaan asala Indonesia dapat masuk kedalam
fortune 500.
5. Percaya diri
CT memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, atau dengan kata lain CT dengan
integritasnya dan profesionalismenya mendapat kepercayaan yang tinggi dari
berbagai kalangan. Hal ini terlihat bagaimana CT dengan mudahnya orang-orang
terbaik untuk mengisi posisi pimpinan di unit-unit usahanya.
6. berani mengambil resiko.
Terkadang seorang pengusaha memandang sebuah resiko sebagai peluang. Naluri
inilah yang mendorong para pelaku usaha menjadi seorang “petarung” yang
berani mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Sebab, pada dasarnya dalam setiap masalah selalu ada celah yang bisa
dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
7. Disiplin
Kunci utama kesuksesan seorang entrepreneur itu harus disiplin yang dimulai dari
diri sendiri. Dengan membiasakan diri untuk disiplin, maka secara tidak langsung
bisnis yang Anda jalankan bisa berjalan sesuai dengan target yang telah
ditentukan dan mendapatkan kepercayaan dari para konsumen.
8. Jujur
Chairul tanjung mengakui dalam melaksanakan segala kegiatan bisnisnya
senantiasa dia coba sesuai hukum dan sistem “saya hampir tidak pernah
memberikan uprti kepada pejabat negara atau direksi bank karena itu bukan
tujuan saya. Saya mendapatkan kredit bank bukan dengan cara menyogok,
mendapatkan kredit karena mempunyai trank record yang baik”

6. KESIMPULAN
Kesimpulan yangapat saya petik dari perjalanan hidup Chairul Tanjung adalah
dirinya mampu membukakan mata kita bahwa kegagalan bukanlah sebuah dosa, namun
kegagalan adalah sebuah batu pijakan bagi kita untuk meraih kesuksesan Berawal dari
mimpi. Kegagalan bukanlah sebuah dosa besar. “Chairul Tanjung membuktikan bahwa
kegagalan bukanlah sebuah dosa besar. Dalam setiap bisnis kegagalan adalah hal yang
biasa. Gagal itu ibarat vitamin yang akan membuat semua orang menjadi dewasa untuk
terus tumbuh.”
Anggapan bahwa gagal itu adalah sesuatu yang tercela telah membuat banyak
orang takut mencoba dan bangkit lagi. Takut gagal menghadapi pemodal besar, harus
dapat dikalahkan dengan semangat untuk memperbaiki kualitas yang ada pada diri
dengan konsisten.“Jangan takut gagal, gagal bangkit lagi. Gagal itu bukan dosa. Sampai
kegagalan bosan mendatangi kita.”
Dan jika kita ingin sukses tak peduli bagaimana latar belakang keluarga kita,
berasal dari keluarga yang miskin tak menjadi penghalang asal mau kerja keras, kerja
cerdas dan ikuti serta tekuni passion diri sendiri mulai dari detik ini. Karena suskses tidak
menunggu besok.

7. MANFAAT MEMPELAJARI KEWIRAUSAHAAN


1. Memahami seluk-beluk kewirausahaan dengan baik.

Selama ini banyak orang takut berwirausaha karena tidak tahu atau tidak paham
mengenai wirausaha itu sendiri. Dengan mempelajari kewirausahaan diharapkan
mereka dapat memahami segala sesuatu mengenai kewirausahaan sehingga jika
mereka akan membuka usaha sendiri mereka telah memiliki bekal pengetahuan yang
baik.

2. Meningkatkan ketertarikan menjadi wirausahawan

Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Setelah memahami dengan baik
mengenai kewirausahaan diharapkan mereka juga tertarik menjadi wirausahawan
karena telah mengetahui berbagai keuntungan dan manfaatnya.

3. Meningkatkan motivasi untuk menjadi wirausahawan

Motivasi sangat diperlukan dalam bebagai tindakan agar setiap pekerjaan dapat
dilakukan dengan maksimal dan lebih bersemangat. Dengan mempelajari
kewirausahaan diharapkan lebih banyak orang yang termotivasi untuk memulai
berwirausaha.

4. Memanfaatkan dan mengembangkan potensi setiap orang secara maksimal

Pada dasarnya Indonesia memiliki banyak generasi bangsa yang memiliki potensi luar
biasa dalam berbagai bidang, hanya saja karena kurangnya pengetahuan sehingga
potensi tersebut terpendam dan tidak terasah dengan baik. Salah satunya dalam bidang
kewirausahaan. Sebagai bangsa kita tidak kekurangan bibit-bibit pengusaha handal
namun karena kurangnya pembinaan maka bakat-bakat ini terpendam dan tidak
berkembang dengan optimal. Dengan memberikan kesempatan mereka untuk
mempelajari kewirausahaan diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi yang
mereka miliki sehingga Indonesia tidak lagi kekurangan pengusaha sukses dan
berbakat.

5. Menyebarkan dan membudayakan semangat wirausaha dalam masyarakat

Dengan banyaknya orang yang mempelajari kewirausahaan diharapkan mental


wirausaha ini menyebar di masyarakat dan membudaya sehingga semakin banyak lagi
orang yang berwirausaha yang akan membuat perekonomian bangsa semakin maju.

6. Memberikan perubahan positif yang signifikan untuk bangsa dan negara

Semakin banyak orang yang mempelajari kewirausahaan maka akan semakin besar
pula peluang bermunculannya wirausahawan-wirausahawan baru yang dapat
memberikan kontribusi sangat positif bagi bangsa terutama dalam bidang
perekonomian.

Artikel terkait: manfaat uang dalam perekonomian – manfaat pemasaran global –


manfaat globalisasi

7. Meningkatkan taraf hidup masyarakat

Dengan mempelajari kewirausahaan dan mempraktekkannya diharapkan semakin


banyak orang yang menjadi wirausahawan yang mandiri sehingga mampu
meningkatkan ekonomi dan taraf hidupnya secara pribadi serta turut serta
meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya

8. Memberikan Pemahaman dan cara Berwirausaha kepana mahasiswa

Karena pada saat mahasiswa menyelesaikan kuliahnya dan mendapat gelar sarjana,
mereka belum tentu langsung mendapatkan pekerjaan. Manfaat mempelajari
kewirausahaan ini agar ketika kita tidak mendapatkan suatu pekerjaan, kita bisa
membuka usaha sendiri dan bisa memberi pekerjaan kepada orang lain. Dan tentunya
disini kita sendiri yang menjadi bosnya. Jika ingin perusahaan nya maju maka kita
harus lebih giat berusahanya.

Anda mungkin juga menyukai