Anda di halaman 1dari 9

Perkembangan PIPS dalam sistem pendidikan di indonesia1.

Pendidikan IPS p
ada tahun 1945-1964
Pada kurun pada waktu tahun 1945-
1964 istilah IPS di indonesia belum dikenal.namun , pembelajaran yang memiliki karakteri
stik sama dengan IPSmerujuk ke
devinisi studies
menurut edgar wesley (1937) yang menyatakan
bahwa‟‟
social studies are the social sciences simplefed for pedagogical porpuces(
pendidikan IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuanpendidikan) .
2. Pendidikan ips dalam kurikulum 1964 dan 1968
Dalam kurikulum 1964, ada perubahan pendekatan dalam mengajar IPS diindonesia, meskipu
n istilah IPS pada kurun waktu ini belum di kenal.Ketika kurikulum 1968 masih berlak
u, istilah IPS (ilmu pengetahuan sosial) mulaimuncul dalam seminar nasional tentang
civic education
tahun 1972 di tawangmangun.IPS sebagai mata pelajaran pertama kali masuk dalam dunia perse
kolahan terjadipada tahun 1972-
1973, yakni dalam kurikulam proyek perintis sekolahpembangunan (PPSP) IKIP bandung.
3. Pendidikan ips sebagai kurikulum 1975 dan1984
Menurut winata pura (2001) kurikulum 1975 menaampilkan IPS dalam empatprovil sebagai ber
ikut :(1) Pendidikan moral pancasila menggatikan pendididkan kewarganegarannegara sebagai s
atu bentuk pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi
citeszensiep transmision
(2) Pendididkan IPS terpadu (integrateg) untuk sekolah dasar,

(3) Pendididkan IPS terkodenferensi untuk SMP yang menetapkan IPS sebagaikons
ep yang menaungi mata pelajaran geografi sejarah,dan ekonomikoperasi.(4) Pendidi
kan IPS terpisah-
pisah yang mencanngkup mata pelajaran sejarah,geografi,dan ekonomi untuk SMA
atau sejarah geografi untuk SPG
4. Pendidikan IPS dalam kurikulum 1994
Pada kurikulum 1994,mata pelajaran IPS mengalami perubahan yang cukupsignifikan. Hal ini t
erjadi setelah diberlakunya undang-
undang nomor 2/1989tentang pendidikan nasional. Sebagai iumplikasi dari pelaksanan UU ter
sebutmuncul kajian kurikuler yang menggatikan mata pelajaran pendidikan moralpanc
asila (PMP) menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)
5. Pendidikan IPS dalam permediknas
Mamasuki abad ke 21 yang di tandai oleh perubahan mendasar dalam segalaaspek kehidupan
khususnya perubahan dalam bidang politik, hukum,dan kondisiekonomi telah menimbul
kan perubahan yang sangat singnifikan dalam sistempendidikan di indonesia.

BAB 4Dimensi Dan Struktur Pendidikan IPSDimensi PIPS


Program pendidikan IPS yang komperehensif adlah program yang mencangkupempa
t dimensi meliputi :1. Dimensi pengetahuan (
knowledge
)2. Dimensi keterampilan (
skills
)3. Dimensi nilai dan sikap (
values and attitudies)
4. Dimensi tindakan (
action)

1. Dimensi pengetahuan (
k n o w l e d g e )
Fakta adalah data yamg spektif tentang peristiwa, objek, orang, dan hal-
hal yangterjadi (peristiwa).Konsep merupakan kata-
kata atau frase yang mengelompok, berkategori, danmemberi arti terhadap kelompo
k fakta yang berkaitan.
2. Dimensi ketarampilan (
s k i l l s )
Unsur dalam dimensi IPS dalam proses pembelajaran1. Keterampilan meniliti2. Keterampil
an berfikir3. Keterampilan partisipasi sosial4. Keterampilan berkomonikasi
3. Dimensi nilai dan sikap
( v a l u e s a n d a t t i t u d e s )

a. nilai substantif
b. nilai prosedural

4. Dimensi tindakan (
a c t i o n )
Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan pada semuatingkatan kela
s kurikulum IPS. Dimensi tindakan sosial untuk pembelajaran IPSmeliputi tiga model
aktifitas sebagai berikut.Percontohan kegiatan dalam memecahkan masalah dikelas
seperti carabernegosiasi dan kerja sama.

BAB 5Beberapa Pemikiran Dalam Pembaharuan Pembelajaran IPSUpaya Pembaru


an
S o c i a l S t u d i e s
Di Amirika Serikat
Adanya pembaruan pendidikan di amerika serikat saat ini telah menyadarkan parapend
idik dan masyerakat umum tentang banyaknya kelemahan dalam programpembelajaran
social studies.
Banyak program perubahan yang telah di dukung olehdewan nasiona
social studies (the national council for the sicial studies

NCS)
dankelompok prifisional lainnya yang berpengaruh.
Upaya Poembaruan
S o c i a l S t u d i e s
Di Australia
Di australia,
social studies
sebagai suatu mata pelajaran yang di berikan sejaksekolah dasar sampai dengan sekolah menenga
h (P-
10) dianggap sebagai matapelajaran yang mempunyai kedudukan yang penting di seluruh negara b
agian.
Pendekatan inkuiri
( I n q u r i A p p r o a c h )
Pembelajaran inkuiri memperkenalkan konsep-
konsep untuk para siswa secarainduktif. Belajar dengan menggunakan pendekatan induktif yan
g mencakup prosesberpikir dari hal-hal yang khusus kepada hal-
hal yang bersifat umum dimulai denganupaya gurumemperkenalkan sejumlah contoh k
onsep yang spesifik.
Kecakapan berpikir kreatif
( c r e a t i f t h i n k i n g )
Berpikir kreatif lebih mengutamakan pada pendekatan untuk memecahkan masalahyang membingu
ngkan. Umumnya para penemu adalah orang-
orang kratif. Orang yangmenciptakan musik angklung di jawa barat adalah orang kreatif.

Kecakapan berpikir kritis(


c i t i k a l t h i n k i n g )
Berpikir kritis dapat mendorong siswaa untuk siswa mengeluarkan ide baru.Pembelajaran ketera
mpilan berfikir kritis kadam\ng-
kadang dikaitkan dengan keterampilanberfikir kreatif.apa bila hal ini dilakukan maka se
bagian pembelajaran berfikir kreatif yangdijadikan sebagai langkah pertama. Selama lamgkah
pertama ini,para siswa dapatmembuat ide baru lagi.sedangkan pada langkah berikutnya barulah mer
ekamenggunakan ketarampilan berfikir kritis untuk melakukan pengujian atau penilaiant
erhadap ide-ide ini.
Keterampilan Memecahkan Masalah(
p r o b l e m s o l v i n g )

Proses pembelajaran dengaan teknik (


problem sulving)
menvakup langkah-
langkahsebagai berikut:1. Mengenali adanya masalah.2. Mencari alternatif pendekan untuk
memecahkan masalah itu.

3. Memilih dan meneraokan pa=endakatan.

4. Mencapai kesimpulan yang dapat di pertanggung jawabkan.

Proses Pengambilan Keputusan


( d e c e s i o n m a k i n g p r o c e s s )
Proses pembelajaran dengan pendekatan „‟
decesion making‟‟
mengikuti langkah-lamgkah sebagai berikut:

Mengenal persoalan atau masalah dasar.

Memberikan jawaban alternatif.

Mendeksprisikan bukti yang mendukung setiap alternatif.

Mengenal nilai yang tersirat pada setiap alternatif jawaban .

Mendeksprisikan kemungkinan akibat yang muncul ketika memilih setiap alternatif.

Memuat pilihan dari tiap alternatif.

Mendeksprisikan bukti dan nilai yang digunakan dalam membuat pilihan.

Model Ingkuri Sosial


1. Perumusan masalah (
problem formation)

2. Perumusan hipotesis (
formalition of hypoteses)

3. Defenisi istilah: konseptualisasi4. Pengumpulan data


(collection of data)

5. Penguji dan analisis data (


evalotion and analysis of data)

6. Menguji analisis untuk memperoleh generalisasi dan teori


7. Memulai imgkuiri lagi

BAB 6Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam PIPSKedudukan konsep ilm
u, teknologi, dan masyarakat dalam pembelajaran IPS
Bahwa masalah-
masalah kemasyarakatan pada era kini tidak dapat di pecahkan olehhanya mengandalkan suatu
disiplin ilmu semata.1. Memahami ilmu pengetahuan di masyaeakat. Masyarakat moderen yang
mencita-citakan kehidupan demokrasi memerlukan warga negara yang kaya akanpengetahuan (
well-informet)
dan memahami persoalan-
persoalan kemasyarakatanbegitu komplek sebagai dampak dari kemajuan ilmu dan teknologi.

2. Pengabilan keputusan warga negara. Mengakat isu dan partisipasi dalam pembuatankeputusan y
ang berkaitan dengan konsep ilmu,teknologi dan masyarakat merupakanbagian yang tak dapat di hin
dari oleh dan dalam kehidupan warga negara.

3. Membuat koneksi antar pengetahuan. Salah satu ciri yang pling pnting dari warganegara yang ko
mpoten dalam lingkungan masyarakat yang serba komplek adlahkemampuannya membuat kaitan a
ntar hal-hal yang tampaknya sederhana dengancara mengunkapkan ciri-
ciri tertentu sehingga menjadi bermakna.

4. Meningkatkan generasi pada sejarah bangsa-bangsa beradap. Bungkarno


mengatakan bahwa‟‟hanya bangsa yang besar yang menghormati jasa
-jasa para
pahlawan‟‟. Perkatan ini sering di ulang
-ulang oleh generasi penerus.

Ide pemikiran tentang konsep ITM dimasukkan kedalam pembelajaran IPS terlebihdahul
u berkembang di negara-nea=gara eropa (barat) yang kemudian di adopsi oleh
amerika serikat. Noaris harms melalui suatu studinya.‟‟
projet syanthesis‟‟
mengembangkanIPA (
science)
untuk persekolahan dengan tujuan sebagai berikut:

IPA untuk memenuhi kebutuhan pribadi individu.

IPA untuk memecahkan persoalan kemasyarakatan masa kini.

IPA membantudalam memilih karir.

IPA mepersiapkan studi lanjutan.Pembelajaran konsep ITM dalam IPS merupakan jawaban at
as tiga tujuan pertamadari
projet analisis
yang di kemukakan oleh harems.konsep ITM memfokuskan padakebutuhan-
kebutuhan pribadi siswa.

Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran Ilmu,Teknologi,Dan Masyarakat


1. Infusi ITM kedalam mata pelajaran yang ada. Beberapa mata prlajaran yang endasaripembelajar
an IPS.seperti geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, antar negara, dansejarah memb
erikan peluang sebagai wadah untuk pembelajaran konsep ITM. Dalamsejarah dunia. Misalnya, revo
lusi di bidang ilmu dan teknologi di eropa merupakankesempatan yang baik untuk memasikkan
konsep ITM.

2. Perluasan mata pelajaran yang ada. Topik-


topik dan materi ITM dapat ditambahkanmata pelajaran yang sudah ada atau pada materi IPS
tradisional. Misalnya, kasus kebijakan pemerinta pusat tentang kegiatan kelompok kepentingan (
inter group)
yangtujuan mengubah perundang rundang tentang praktik pengolahan hutan.

3. Pemguatan mata pelajaran yang baru. Sejumlah sekolah di amerika serikat telahmemisahkan mat
eri ITM dan mata pelajaran tersendiri. Demikian pula di australia.
Science and teknology,
merupakan mata pelajaran yang di berikan sejak SD sampaiSMA secara tersendiri.isi materi m
ata pelajaran ini cendering di susun sekitar isu-isuaktual yang berkaitan dengan konsep-
konsep sejarah dan ilmu-ilmu sosial maupunilmu alam.
BAB 7Pendidikan global
Tujuan pedidikan global adalah untuk mengembangkan pengetahuan (
knoledge),
keterampilan (
skill),
dan sikap
(attitudes)
yang di perlukan untuk hidup sevara efektif dalamdunia yang sumber daya alamnya semakin menipis

dan di tandai oleh keragamanetnis,pluralisme budaya dan semakin saling ketergantungan.


Di asia pasifik berdiri APEC. Akibat perkembangan dalam dalam teknologi yang diiringi pula oleh mun
culnya permaslahan, sedikit demi sedikit,Peristiwa atau proses kejadian di atas di namakan proses gl
obalisasi yangberpengaruh pula terhadap proses pendidikan.
the american association of colloges forteacereducation (AACTE,
1994) mengemukakan bahwa “

globalisasi is said to necessitatechanges in teaching,such as more attention to diverse and unifersal hu


man falues,globalsistem.global issues,involvement of diverrent kinds of word actorn, and
global istory.
Ciri-ciri proses globalisasi?
national council for the socialstudies(NCSS,1992)
mengemukakan bebeerapa gejalah atau venomina proses globalisasisebagai berikut

Adanya evolusi dalam sistem komonikasi dan transportasi global

Pergabungan perekonomian lokal,regional nasional menjadi perekonomian global:

Meningkatmya intensitas antar masyarakat yang menciptakan budaya globalsebagai pa


duan dari budaya lokal regional dan nasional yang beragam:
Munculnya sistem nasionalyang mengikis batas-
batas tradisi politik internasionaldan politik nasional

Meningkatnya dampak aktivias manusia terhadap ekosistem di bumi:

Meningkatnya kesadaran global yang menumbuhkan kesadaran akan kedudukanmanusia dibumi s


e bagai anggota mahluk manusia,sebagai penduduk bumi dansebagai anggota dalam sistem global.

Materi pendidikan global


Kniep (1986.h 437)memperkenalkan empat unsur kajian yang di anggap ensiensildan mendasar bag
i pendidikan global.1. Kajian tentng nilai manusia(
the study of humas values)
2. Kajian tentang global
(the study of global system)
3. Kajian tentang masalah-maslah dan isu-isu global
(the study of global problems andesues) dan

Anda mungkin juga menyukai