Anda di halaman 1dari 5

Nama : Devi Permatasari

NIK : 042616941
UPBJJ : Kota Malang
Tugas.1 : Perilaku Organisasi

TUGAS 1-EKMA4158
CT Corp merupakan salah satu kelompok perusahaan yang bergerak dalam beberapa bisnis
industri di Indonesia. Perusahaan ini dikelola oleh Chairul Tanjung yang terfokus dalam tiga
lini bisnis utama yakni jasa keuangan, media serta hiburan dan gaya hidup. Perusahaan ini
terus berkembang di bawah anak-anak perusahaan yang telah terkenal sebelumnya antara lain
Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, dan Mahagaya. Pada awalnya
perusahaan ini berdiri sejak tahun 1987 dengan nama Para Group yang bergerak dalam bidang
pembuatan alas kaki untuk komoditas ekspor serta genteng untuk kebutuhan perumahan
domestik. Pada tahun 1995, perusahaan mulai mengembangkan industrinya dalam sektor jasa
keuangan, properti dan multimedia. Pada masa-masa ini, perusahaan memperoleh momentum
untuk terus tumbuh melalui berbagai sektor bisnis yang telah dikembangkan perusahaan salah
satunya dengan mendirikan Para Multi Finance.

Selanjutnya pada tahun 1996, perusahaan melakukan upaya akuisisi terhadap Bank Karman
yang kemudian berganti nama menjadi Bank Mega. Tiga tahun setelah itu, perusahaan kembali
mengakuisisi Indovest Securities yang berganti nama menjadi Mega Capital. Pada tahun yang
sama, perusahaan juga mulai mendirikan stasiun televisi yang berada di bawah naungan PT.
Televisi Transformasi Indonesia seiring dengan proses perolehan izin siaran secara nasional.
Rencana ekspansi yang diterapkan perusahaan ini memang tak pernah berhenti. Pada tahun
2001, perusahaan kembali mengakuisisi PT Bank Umum Tugu. Pada tahun itu pula Trans TV
mulai diluncurkan menjadi salah satu stasiun televisi favorit masyarakat Indonesia. Tak hanya
sampai di situ, perusahaan juga mulai mendirikan PT. Asuransi Jiwa Mega Life yang
merupakan perusahaan patungan dengan perusahaan asuransi jiwa Sinar Mas Group sejak
tahun 2003.

Sejak tahun 2006, perusahaan mulai mengakuisisi PT Duta Visual Nusantara dengan stasiun
televisi Tivi 7 yang kemudian berganti nama menjadi Trans 7 serta mengambil alih industri
waralaba Coffee Bean yang sekarang terkenal dengan nama Trans Coffee. Pada era tahun 2006
hingga 2007, CT Group telah berhasil menjadi salah satu konglomerat bisnis yang mencapai
tahap pertumbuhan tercepat di Indonesia. Hal ini diperoleh berkat proses akuisisi dan
perluasan terhadap bisnis intinya. Salah satunya dibuktikan melalui perkembangan secara
signifikan anak perusahaan-nya yaitu Bank Mega serta dua stasiun televisi yakni Trans TV dan
Trans 7. Pada tahun 2007, Bank Mega telah berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam
sektor pendapatan dan kartu kredit di antara bank-bank lainnya di Indonesia. Selain itu, Trans
TV dan Trans 7 telah berhasil mendulang keuntungan dari sektor media. Beberapa proses
akuisisi yang dilakukan pada tahun 2007 antara lain terhadap Mahagaya Perdana, PT.
Naryadelta Prarthana, dan PT. Anta Tour & Travel Services.

Nama CT Corp sendiri mulai dipakai secara resmi sejak tahun 2008. CT Corp merupakan
merek yang merepresentasikan nama dan karakter dari Chairul Tanjung terhadap perusahaan.
Selain itu, pergantian nama ini juga sebagai langkah strategis untuk mempromosikan
perusahaan secara nasional dan internasional. Perusahaan kemudian resmi mengakuisisi
retailer terbesar di Indonesia yakni PT. Carrefour Indonesia sejak tahun 2010. Dengan visi
"memberikan layanan yang melebihi ekspektasi pelanggan melalui pemahaman yang luar
biasa terhadap kebutuhan dan aspirasi mereka dengan inovasi-inovasi yang bertanggung jawab
guna membantu pertumbuhan bangsa Indonesia", CT Corp siap melangkah menuju masa
depan yang lebih baik.

Selain itu CT Corp mendirikan CT Foundation. Bermula dari Bencana Tsunami menerjang
Nanggroe Aceh Darussalam, mengakibatkan kurang lebih 200.000 orang meninggal dunia dan
hilang. Banyak anak-anak kehilangan keluarga dan harapannya. Kejadian ini menggugah hati
Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari Tanjung untuk menggagas Rumah Anak Madani. Rumah
Anak Madani didirikan di Deli Serdang, Sumatera Utara. Tempat ini menampung anak-anak
korban tsunami Aceh yang kemudian dirawat, disekolahkan dan diberi kehidupan layak.
Mereka diberi pendidikan dan semangat agar bisa kembali menatap masa depan dengan penuh
keyakinan. Rumah Anak Madani kemudian berkembang menjadi Sekolah Menengah Atas
Unggulan CT Foundation. Selain anak-anak yang dirawat di Rumah Anak Madani, Sekolah
berasrama ini juga dikhususkan untuk anak-anak lain yang pintar dan berasal dari keluarga
tidak mampu. Diluncurkan Oktober 2013, Mobil Sehat CT ARSA Foundation adalah sebuah
klinik berjalan, berfasilitas dental unit. Mobil ini bergerak ke berbagai wilayah, menemui
banyak orang yang membutuhkan bersama dokter gigi relawan, mobil ini memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara gratis bagi masyarakat tidak mampu.

Pendidikan anak usia dini di lingkungan masyarakat yang kurang mampu untuk memastikan
pendidikan berkualitas dan kesadaran kesehatan anak usia dini. CT ARSA Foundation menjadi
pembina 20 PAUD yang tersebar di berbagai wilayah. Menyadari bahwa pendidikan penting
sejak dini, CT ARSA Foundation membuktikan komitmennya untuk ikut andil menjadi
pemutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan berkualitas, sejak masa kecil. Peduli
terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar demi kehidupan lebih baik, CT ARSA Foundation
menjadi pembina bagi beberapa perajin di Indonesia. Produk hasil kreativitas masyarakat
disalurkan ke butik ARSA, yang kemudian dijual dengan seratus persen keuntungannya untuk
kegiatan sosial. Hadir di tahun ini, Mobil Pintar bertugas sebagai penyebar ilmu pengetahuan
kepada masyarakat kurang mampu, terutama anak-anak. Mobil yang dilengkapi dengan
perpustakaan berjalan ini, bergerak ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memberikan
pengalaman belajar menyenangkan bagi masyarakat tidak mampu.

Ketua CT ARSA Foundation, Anita Ratnasari Tanjun juga berperan sebagai ketua Pembina
Yayasan Mitra Netra. Yayasan ini memberikan pelatihan khusus pada penyandang tunanetra,
agar mereka memiliki kesiapan dan kapasitas sama dengan orang lain, dalam dunia pendidikan
ataupun pekerjaan. CT Foundation bertransformasi menjadi CT ARSA Foundation. Nama ini
yang kemudian digunakan hingga saat ini.

Dari fenomena yang terjadi pada CT Corp dan CT Arsa Foundation:


1. Jelaskan Jenis organisasi dari CT Corp ?
CT Corp merupakan sebuah konglemerasi yang didalamnya terdapat berbagai anak
perusahaan yang dikelola sebagai bagian dari CT Corp. Sebagai Organisasi kongolomerasi,
CT Corp memiliki beberapa "pilar" yang menjadi fokus diversifikasi anak usaha yang
terdiri dari keuangan & finansial, media hiburan, serta gaya hidup yang menyusun
portofolio anak bisnis CT Corp. Masing2 pilar bisnis memiliki grup perusahaan yang
memiliki hubungan strategis satu sama lain sebagai bagian dari portofolio lini bisnis CT
Corp.
2. Jelaskan jenis organisasi dari CT Arsa Foundation?
CT Arsa Foundation merupakan sebuah organisasi nirlaba (non-profit) yang berada di
bawah bendera CT Corp, sebuah konglomerasi bisnis kepemilikin Chairul Tanjung. CT
Arsa Foundation didirikan dengan latar belakang kepedulian sosial terhadap korban
bencana alam Tsunami Aceh pada tahun 2006. Dari mulanya mengelola tempat
penampungan korban bencana, CT Arsa Foundation berkembang menjadi organisasi yang
berfokus pada pendidikan dan kesehatan bagi kalangan tidak mampu. CT Arsa Foundation
berperan sebagai organisasi penyalur dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari
berbagai perusahaan bisnis pada konglomerasi CT Corp. Meskipun orientasinya pada
kegiatan nirlaba, CT Arsa Foundation memegang peranan penting dalam menanamkan
nama dan merk dagang CT Corp pada berbagai lini sosial kemasyarakatan dengan
menjamin berjalannya aktivitas etikal sebagai imbal balik CT Corp pada masyarakat
Indonesia

3. Sebutkan Komponen Utama Organisasi Pembentuk CT Corp dan CT Arsa


Foundation ?

Komponen Organisasi Menurut McKinsey:

1. Strategi: CT Corp memiliki tujuan memaksimalkan profit, sementara sebagai organisasi


nirlaba CT Arsa Foundation memiliki strategi atau tujuan untuk memaksimalkan value
organisasinya secara sosial.
2. Struktur: CT Corp memiliki struktur organisasi konglomerasi dengan berbagai
perusahaan sebagai bagian dari grup CT, sementara CT Arsa Foundation sebagai
organisasi tunggal memiliki struktur organisasi yang dikepalai oleh Anita Ratnasari
sebagai ketua.
3. Sistem: CT Corp dibentuk dengan sistem yg berorientasi pada efektivitas dan efisiensi
kegiatan bisnis, sementara CT Arsa Foundation ditopang sistem yang menjangkau aktivitas
sosial.
4. Staff: staff CT Corp memiliki kualifikasi yang memaksimalkan nilai bisnis dan profit-
seeking, sementara staff CT Arsa Foundation memiliki kualifikasi yang lebih menekankan
pada dimensi pengabdian sosial.
5. Skill: skill yang dimiliki anggota organisasi CT Corp berfokus pada kemampuan bisnis,
sementara pada CT Arsa Foundation anggota organisasi memiliki skill yg menunjang
kegiatan sosial.
6. Style: style pada CT Corp lebih rigid dan transformativ sebagai perusahaan yang terus
mengejar profit sehingga inovasi yang memiliki value added dikedepankan, sementara
style pada CT Arsa Foundation lebih fleksibel
7. Shared Value: value utama dari CT Corp adalah profit-maximization selayaknya
perusahaan yang berorientasi bisnis dan profit, sementara CT Arsa Foundation
menekankan pada utilitas sosial

Anda mungkin juga menyukai