Prof. drg.
Chairul Tanjung
M.B.A.
Masa jabatan
Pelaksana Tugas
Masa jabatan
Pelaksana Tugas
Masa jabatan
11 September 2014 – 20 Oktober 2014
Masa jabatan
2000–2004
Pendahulu Subagyo HS
Informasi pribadi
Lahir 16 Juni 1962 (umur 58)
Jakarta, Indonesia
Halimah (ibu)
Julius Ruslan
Denise Tjokrosaputro
Pusat
Manajemen
Profesi Pengusaha
Tanda tangan
Masa kecil
Chairul Tanjung lahir di Jakarta dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang
wartawan pada orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil.[2] Sedangkan ibunya merupakan seorang
ibu rumah tangga. Ayah Chairul berasal dari Sibolga, Sumatra Utara, sedangkan ibunya dari Cibadak, Jawa Barat.
[6]
Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup
karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu[2]. Keadaan ini memaksa orang tuanya menjual
rumah dan mereka tinggal di kamar losmen yang sempit.[2]
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah penting. Selain itu memiliki
rekanan yang baik sangat diperlukan.[14] Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah
ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu
proses berkembangnya bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka
jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting[14]
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa menjadi perusahaan yang bisa
bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional.[10]. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama
dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi ini
merupakan upaya perusahaan nasional agar bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri[10]
Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja
keras, merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses.[7] Baginya mendapatkan mitra
kerja yang handal adalah segalanya. Di mana membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun
integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring dalam menjalankan bisnis.[14]
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga
usaha satu persatu.[9] Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan.
[9]
Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika,
karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.[9] Membangun
integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha, seseorang ingin segera mendapatkan
hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.[9]
Menko Perekonomian
Pada 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul
Tanjung sebagai Menko Perekonomian. Ia menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri. "Saya
telah mengambil kesimpulan untuk mengangkat saudara Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian yang
baru" kata SBY di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta.[15][16] Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin, 19 Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41
Tahun 2014. Hatta Rajasa mengundurkan diri karena maju menjadi calon wapres Prabowo Subianto dalam pilpres
2014 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP.[17].
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
SD Van Lith, Jakarta (1975)
SMP Van Lith, Jakarta (1978)
SMA Negeri I Boedi Oetomo, Jakarta (1981)
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
Executive IPPM (MBA; 1993)
Penghargaan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award 2015[20].
Jabatan politik