*Kendala
Sebelum bisa sesukss sperti sekarang ini Chairul Tanjung jga pernah mengalami
kendala - kendala seperti :
1. Lingkungan pergaulan di masa kuliah yang sempat memperbesar pengeluaran usaha
yang baru di rintis.
2. Proyek pembangunan pabrik yang sempat terhenti di tengah jalan.
3. Pandangan orang-orang di sekitarnya terhadap Chairul Tanjung yang memiliki
pergaulan luas, namun bagi Chairul hal ini bukanlah hambatan untuk terus maju
meraih kesuksesan.
4. Chairul Tanjung sempat memulai sebuah bisnis dengan 3 rekanny dalam pembuatan
sepatu anak-anak ekspor yang diberi nama PT Pariarti Shindutama. Modal awalnya
sebesar Rp 150 juta yang dipinjam dari Bank Exim dapat menghasilkan 160 ribu pasang
sepatu dari Italia. Bisnis bersama ini pun nyatanya berhasil maju pesat. Tetapi
sangat disayangkan, kerja sama mereka mendapat jalan buntu karena perbedaan visi
dalam hal ekspansi usaha.
*Kebangkitan / Solusi
Sosoknya yang mau berkawan dengan siapapun, bahkan dengan petugas pengantar
surat, membuat perkembangan usahanya semakin lancar.
Relasi dibangun dengan berbagai perusahaan, baik yang sudah ternama bahkan yang
tidak terkenal sekalipun.
Ia mengarahkan bisnisnya ke konglomerasi (perusahaan yang punya beragam bisnis
dan memungkinkan tidak ada kaitan antara satu sama lain) dengan mereposisikan
dirinya kepada tiga bisnis inti, yaitu Keuangan, Properti, dan Multimedia.
Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding
company, yang membawahi beberapa sub-holding, yaitu Para Global Investindo (bisnis
keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo
(properti).
Oleh karena perkembangan bisnisnya, ia pun lebih senang mengakuisisi perusahaan
dibandingkan membangun bisnis karena tidak adanya waktu untuk membangun usahanya
dari nol.