BRACIALIS
INJURY
2 Member of Group
2019 – 066
Anisa Husnia
3 DEVINISI
(Foster, M.R, Chaput, C., Prode, R.A. 2008. Traumatic Brachial Plexus Injuries. Medicine. Vol 2. 3.)
4
Darryl Setiawan & Joudy Gessal. (2021). Rehabilitasi medik pada pasien
dewasa dengan cedera pleksus brakialis. Jurnal Medik Dan
Cedera akibat traksi / Trauma penetrasi TUMOR
traumatic traction pada bahu atau leher Ada 2 jenis tumor; tumor neural
sheath (neurofibroma, schwannoma,
injuries luka trauma akibat tusukan pisau,
dll) dan tumor non neural (kanker
laserasi kaca, atau luka tembak pada
Penyebab terbanyak cedera pleksus regio supra atau infraklavikula mammae, kanker paru)
bracialis menyebabkan kontusio atau robeknya
pleksus brakialis.
Rehabilitasi, 3(1).
diperkirakan sebanyak 1,8 - 4,9 %, menyebabkan thoracic outlet diketahui penyebab yang jelas,
paling sering terjadi pada pasien menyempit sehingga menekan namun diduga terdapat infeksi virus
dengan kanker pada thoraks atau struktur neurovaskuler. yang mendahului.
paru.
7 PATOFISIOLOGIS
Darryl Setiawan & Joudy Gessal. (2021). Rehabilitasi medik pada pasien
dewasa dengan cedera pleksus brakialis. Jurnal Medik Dan
Plexus Brachialis terjadi akibat robekan pada terminal plexus karena benturan keras
dibahu. Akibat tarikan keras leher dan bahu munculah patologis saraf dua titik yaitu
proksimal di medulla spinals dan akar saraf, titik distal di neuromuscular junction.
KLASIFIKASI
~ Erbs Palsy, cidera pada C5 – C7 klompok saraf atas yang menyebabkan
kelumpuhan pada lengan.
~ Klumpkes Palay, terjadi pada C8 – T1 yang akan menyebabkan 3 gangguan pada
Rehabilitasi, 3(1).
otot – otot kecil dari tangan dan otot otot flexor dari antebracium.
8 MANIFESTASI KLINIS
GANGGUAN SENSORIK
DAN PARESTESIA
NYERI ATROFI
Kehilangan sensorik secara
umum mengikuti distribusi
dermatom. Pasien dengan lesi
Sebagian besar pasien pleksus brakialis trunkus secara umum,
dengan gangguan pleksus superior mengalami kehilangan kelemahan mengikuti
brakialis merasakan nyeri sensorik pada lateral lengan distribusi miotom, dengan
berupa sakit, rasa terbakar atas dan lengan bawah, lesi kelemahan pada pleksus
pleksus trunkus brakialis brakialis secara menonjol
di sekitar bahu, lengan atas,
medial pada dorsal lengan mengenai abduksi, eksternal
atau lengan bawah, yang
bawah dan tangan, serta lesi rotasi dan fleksi lengan pada
bertambah berat bila lesi pleksus superior; fleksi
pleksus brakialis trunkus
menggerakkan lengan atas dan ekstensi lengan dan jari-
inferior pada medial tangan
atau bahu, dan jarang jari tangan dengan lesi
dan lengan bawah
diperburuk oleh Valsava trunkus medial, dan
maneuver yang lebih khas kelemahan instrinsik tangan
pada akar sarafulopati dengan lesi pleksus inferior
Darryl Setiawan & Joudy Gessal. (2021). Rehabilitasi medik pada pasien dewasa dengan cedera pleksus brakialis. Jurnal Medik Dan
Rehabilitasi, 3(1).
Seorang pasien datang ke klinik fisioterapi dengan keluhan nyeri menjalar pada
leher hingga lengan. Pasien tersebut merasakan lemah pada lengan sebelah
kanannya, dapat digerakan dengan gerakan terbatas dan tidak dapat melawan
gravitasi. Pasien mengatakan bahwa 2 minggu lalu jatuh dari motor hingga
overstretch pada bahu kanan. Hasil pemeriksaan tidak menunjukan adanya
penyakit penyerta. Kondisi lengan kanan pasien sudah drop dan adanya pengecilan
masa otot. Nilai VAS pada kondisi diam (4), tekan (6), gerak (7).
9
I. KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : Tn. Bima
10 Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki – Laki III. SEGI FISIOTERAPI
Agama : Islam A. Pemeriksaan Subyektif
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Pisang Mas No.23 Lumajang
”
Urogenital : (-) Tidak ada keluhan
Musculoskeletal : (+) Wekness dan atrofil pada otot lengan.
Nervoum : (+) Radicular pain dan paresthesia.
11
12 PEMERIKSAAN
▹ 1. Pemeriksaan Fisik
A) Tanda Tanda Vital
~ Tekanan Darah : 120 / 90 mm/hg
~ Denyut Nadi : 55x / menit
~ Pernafasan : 19x / menit
~ Temperatur : 36 C
~ Tinggi Badan : 175 cm
~ Berat Badan : 55kg
-
13 B) Inspeksi (Statis & Dinamis)
~ Statis : Pasien datang ke klinik dengan
Pamannya, pasien terlihat menahan rasa sakit,
memegang lengan kanan dan bahu sebelah
kanan tampak membengkak.
~ Dinamis : Pasien Kesusahan
menggerakkan lengan kanan.
Flexi
Flexi 140 165 +
+ -- Tidak Mampu
Tidak Mampu Mampu
Mampu
Tidak
Tidak Mampu
Mampu Mampu
Mampu
Extensi
Extensi 45 45 -- --
Mampu Mampu
Extensi 0 0 - -
Mampu
Extensi 50 50 - - Mampu
Flexi
Flexi 170 160 -- -- Firm
Firm End
End Feel
Feel Elastic
Elastic EndFeel
EndFeel
Hard EndFeel
Extensi 0 0 - - Hard EndFeel
Kemampuan Fungsional Dasar : Pasien kesulitan pada gerakan shoulder dan elbow.
Aktifitas Fungsional : Pasien tidak bias melakukan aktifitas secara maksimal seperti :
mengangkat tangan, menggambil benda yang tinggi, mengangkat
benda yang cukup tinggi.
Lingkungan Aktifitas : Pasien kesulitan menggendarai motor.
19 2. PEMERIKSAAN FISIK
VAS
VAS T0
Diam 5
Gerak 7
Tekan 6
MMT
MMT T0
Tangan Kiri 5
Tangan Kanan 2
20
Nama Tes interpretasi
Dextra Sinistra
Allen Test + -
Penarikan Otot
Leher dan Bahu
Cedera akar
saraf C5-C6
Enveonmental
- Pasien tidak dapat bekerja secara maksimal.
- pasien mengalami kesulitan berkomunikasi atau berinteraksi dengan keluarga
23
F. PROGNOSIS
Qua at vitam : Bonam
Qua at sanam : Dubia at sanam
Qua at fungsionam : Bonam
Qua at cosmeticam : Bonam
G. PROGRAM / RENCANA
24
FISIOTERAPI
1. Tujuan Treatment
▹ Jangka Pendek
1. Mengurani nyeri dan spasme.
2. Meningkatkan kekuatan otot.
3. Meningkatkan Lingkup gerak sendi
▹ Jangka Panjang
1. Mengembalikan MMT Normal.
2. Mampu membuat pasien beraktifitas normal.
3. Memaksimalkan Lingkup gerak sendi
2. Rencana Tindakan
25 a) Teknologi Fisioterapi
- TENS
- Stretching
- Strenthening
26 G) Prognosis
T1 4 6 7
T2 3 6 7
T3 3 5 6
T4 2 4 5
T5 2 3 4
T6 1 2 3
MMT
29 T1 T2 T3 T4 T5 T6
Nama Otot
D S D S D S D S D S D S
M. Biceps 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5
M. Deltoideus 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5
M. Bracialis 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5
M. Bracioradialis 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5
Tes Khusus
30
Nama Tes T1 T2 T3 T4 T5 T6
Allen Test + + + + - -
Pasien diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat selama masa pemulihan,
dan diminta untuk melakukan olahraga atau peregangan ringan secara rutin. Serta pasien
diminta untuk melakukan exercise-exercise yang disarankan oleh fisioterapis dan selalu
mengkonsumsi makanan yang bergizi serta seimbang.
THANKS!
Any Question?