Anda di halaman 1dari 32

PLEXUS

BRACIALIS
INJURY
2 Member of Group

Yuniar Putri A.M Tika Shafira


2019 - 054 2019 – 077

2019 – 066
Anisa Husnia
3 DEVINISI

PLEXUS BRACIALIS INJURY


adalah salah satu plexus saraf somatik yang
mengatur persarafan motoris kehampir semua otot-
otot ekstremits atas dan sebagaian besar kulit yang
membungkus ekstremitas atas. Trauma berkekuatan
tinggi pada ekstremitas atas dan leher bisa
menyebakan berbagai cidera pada Plexus
Brachialis.
Yang paling sering adalah cedera traksi/tarikan. Selain
itu juga bisa Karena penekanan antara klavikula dan
costa pertama, luka tertembus, atau hantaman langsung.

(Foster, M.R, Chaput, C., Prode, R.A. 2008. Traumatic Brachial Plexus Injuries. Medicine. Vol 2. 3.)
4

Secara garis besar, pleksus ini terbagi menjadi 5 buah


komponen penting, yaitu:
1. Akar saraf: merupakan ramus primer anterior dari
saraf spinal C5-T1
2. Trunkus: superior, tengah, dan inferior
3. Divisi: anterior dan posterior dari setiap bagian
trunkus
4. Korda: medial, lateral, dan posterior
5. Beberapa cabang saraf tepi yang di derivasi dari akar,
trunkus, divisi, dan korda
5
6 ETIOLOGI

Darryl Setiawan & Joudy Gessal. (2021). Rehabilitasi medik pada pasien
dewasa dengan cedera pleksus brakialis. Jurnal Medik Dan
Cedera akibat traksi / Trauma penetrasi TUMOR
traumatic traction pada bahu atau leher Ada 2 jenis tumor; tumor neural
sheath (neurofibroma, schwannoma,
injuries  luka trauma akibat tusukan pisau,
dll) dan tumor non neural (kanker
laserasi kaca, atau luka tembak pada
Penyebab terbanyak cedera pleksus regio supra atau infraklavikula mammae, kanker paru)
bracialis menyebabkan kontusio atau robeknya
pleksus brakialis.

Radiation-induced Entrapment Idiopatik


insidensi cedera pleksus brakialis postur tubuh dengan bahu yang pada Parsonage Turner Syndrome
yang dipicu oleh radiasi lunglai dan dada kolaps terjadi pleksitis brakialis tanpa

Rehabilitasi, 3(1).
diperkirakan sebanyak 1,8 - 4,9 %, menyebabkan thoracic outlet diketahui penyebab yang jelas,
paling sering terjadi pada pasien menyempit sehingga menekan namun diduga terdapat infeksi virus
dengan kanker pada thoraks atau struktur neurovaskuler. yang mendahului.
paru.
7 PATOFISIOLOGIS

Darryl Setiawan & Joudy Gessal. (2021). Rehabilitasi medik pada pasien
dewasa dengan cedera pleksus brakialis. Jurnal Medik Dan
Plexus Brachialis terjadi akibat robekan pada terminal plexus karena benturan keras
dibahu. Akibat tarikan keras leher dan bahu munculah patologis saraf dua titik yaitu
proksimal di medulla spinals dan akar saraf, titik distal di neuromuscular junction.

KLASIFIKASI
~ Erbs Palsy, cidera pada C5 – C7 klompok saraf atas yang menyebabkan
kelumpuhan pada lengan.
~ Klumpkes Palay, terjadi pada C8 – T1 yang akan menyebabkan 3 gangguan pada

Rehabilitasi, 3(1).
otot – otot kecil dari tangan dan otot otot flexor dari antebracium.
8 MANIFESTASI KLINIS
GANGGUAN SENSORIK
DAN PARESTESIA
NYERI ATROFI
Kehilangan sensorik secara
umum mengikuti distribusi
dermatom. Pasien dengan lesi
Sebagian besar pasien pleksus brakialis trunkus secara umum,
dengan gangguan pleksus superior mengalami kehilangan kelemahan mengikuti
brakialis merasakan nyeri sensorik pada lateral lengan distribusi miotom, dengan
berupa sakit, rasa terbakar atas dan lengan bawah, lesi kelemahan pada pleksus
pleksus trunkus brakialis brakialis secara menonjol
di sekitar bahu, lengan atas,
medial pada dorsal lengan mengenai abduksi, eksternal
atau lengan bawah, yang
bawah dan tangan, serta lesi rotasi dan fleksi lengan pada
bertambah berat bila lesi pleksus superior; fleksi
pleksus brakialis trunkus
menggerakkan lengan atas dan ekstensi lengan dan jari-
inferior pada medial tangan
atau bahu, dan jarang jari tangan dengan lesi
dan lengan bawah
diperburuk oleh Valsava trunkus medial, dan
maneuver yang lebih khas kelemahan instrinsik tangan
pada akar sarafulopati dengan lesi pleksus inferior

Darryl Setiawan & Joudy Gessal. (2021). Rehabilitasi medik pada pasien dewasa dengan cedera pleksus brakialis. Jurnal Medik Dan
Rehabilitasi, 3(1).
Seorang pasien datang ke klinik fisioterapi dengan keluhan nyeri menjalar pada
leher hingga lengan. Pasien tersebut merasakan lemah pada lengan sebelah
kanannya, dapat digerakan dengan gerakan terbatas dan tidak dapat melawan
gravitasi. Pasien mengatakan bahwa 2 minggu lalu jatuh dari motor hingga
overstretch pada bahu kanan. Hasil pemeriksaan tidak menunjukan adanya
penyakit penyerta. Kondisi lengan kanan pasien sudah drop dan adanya pengecilan
masa otot. Nilai VAS pada kondisi diam (4), tekan (6), gerak (7).

9
I. KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : Tn. Bima
10 Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki – Laki III. SEGI FISIOTERAPI
Agama : Islam A. Pemeriksaan Subyektif
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Pisang Mas No.23 Lumajang

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT


A. Diagnosis Medis : Plexus Bracialis Injury

B. Catatan Klinis : Tidak ada catatan klinis.

C. Rujukan Dari Dokter : Rujukan dari dokter saraf.


B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Nyeri pada bagian leher hingga lengan bagian kanan, Kelemahan serta keterbatasan gerak pada lengan bagian kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan kelemahan pada lengan sebelah kanan dan hanya dapat menggerakkanya secara terbatas dan tidak dapat
melawan gravitasi dan pasien sudah mengalami sejak 2 minggu lalu diakibatkan jatuh dari motor hingga bahu sebelah kanannya
overstretch.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
4. Riwayat Penyakit Penyerta
Tidak ada
5. Anamnesis Sistem
Kepala dan leher : (+) Nyeri menjalar
Kardiovaskular : (+) Denyut nadi melemah
Respirasi : (-) Tidak ada keluhan
Gastrointestinal : (-) Tidak ada keluhan


Urogenital : (-) Tidak ada keluhan
Musculoskeletal : (+) Wekness dan atrofil pada otot lengan.
Nervoum : (+) Radicular pain dan paresthesia.
11
12 PEMERIKSAAN

▹ 1. Pemeriksaan Fisik
A) Tanda Tanda Vital
~ Tekanan Darah : 120 / 90 mm/hg
~ Denyut Nadi : 55x / menit
~ Pernafasan : 19x / menit
~ Temperatur : 36 C
~ Tinggi Badan : 175 cm
~ Berat Badan : 55kg

-
13 B) Inspeksi (Statis & Dinamis)
~ Statis : Pasien datang ke klinik dengan
Pamannya, pasien terlihat menahan rasa sakit,
memegang lengan kanan dan bahu sebelah
kanan tampak membengkak.
~ Dinamis : Pasien Kesusahan
menggerakkan lengan kanan.

C) Palpasi : Terdapat nyeri tekan.

D) Perkusi : Tidak Dilakukan.

E) Auskultasi : Tidak Dilakukan.


F) Gerak Dasar
Gerak Aktif
14
Nilai ROM Nyeri Kemampuan
Gerakan
Shoulder
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Flexi
Flexi 140 165 +
+ -- Tidak Mampu
Tidak Mampu Mampu
Mampu

Tidak
Tidak Mampu
Mampu Mampu
Mampu
Extensi
Extensi 45 45 -- --

Tidak Mampu Mampu


Abduksi 70 170 + - Tidak Mampu Mampu
Abduksi + -

Tidak Mampu Mampu


Adduksi 50 75 - -
Tidak Mampu Mampu
Adduksi - -
Tidak Mampu Mampu
Endorotasi 70 90 + -
Tidak Mampu Mampu
Endorotasi + -
Tidak Mampu Mampu
Eksorotasi 70 90 + -
Tidak Mampu Mampu
Eksorotasi + -
Nilai ROM Nyeri Kemampuan
Gerakan
Elbow
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra

15 Flexi 100 150 + - Tidak Mampu


Mampu

Mampu Mampu
Extensi 0 0 - -

Tidak Mampu Mampu


Pronasi 40 90 - -

Tidak Mampu Mampu


Supinasi 30 80 - -

Nilai ROM Nyeri Kemampuan


Gerakan
Wrist
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Tidak Mampu Mampu


Flexi 45 60 - -

Mampu
Extensi 50 50 - - Mampu

Tidak Mampu Mampu


Radial deviasi 5 20 - -

Tidak Mampu Mampu


Ulnar deviasi 10 30 - -
Gerak Pasif
16 Nilai ROM Nyeri Endfeel
Gerakan
Shoulder
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Flexi
Flexi 170 160 -- -- Firm
Firm End
End Feel
Feel Elastic
Elastic EndFeel
EndFeel

Firm End Feel Elastic EndFeel


Extensi 45 45 - - Firm End Feel Elastic EndFeel
Extensi - -

Firm End Feel


Abduksi 160 170 - - Firm End Feel Soft EndFeel
Abduksi - - Soft EndFeel

Firm End Feel Soft EndFeel


Adduksi 75 75 - -
Firm End Feel Soft EndFeel
Adduksi - -
Firm End Feel Soft EndFeel
Endorotasi 30 35 - -
Firm End Feel Soft EndFeel
Endorotasi - -
Firm End Feel Elastic EndFeel
Eksorotasi 80 90 - -
Firm End Feel Elastic EndFeel
Eksorotasi - -
Nilai ROM Nyeri Endfeel
Gerakan
Elbow
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra

17 Flexi 150 150 - - Soft EndFeel


Soft EndFeel

Hard EndFeel
Extensi 0 0 - - Hard EndFeel

Soft EndFeel Soft EndFeel


Pronasi 90 90 - -

Soft EndFeel Soft EndFeel


Supinasi 80 80 - -

Nilai ROM Nyeri EndFeel


Gerakan
Wrist
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Flexi 60 60 - - Soft EndFeel Soft EndFeel

Extensi 50 50 - - Soft EndFeel Soft EndFeel

Radial deviasi - - Hard EndFeel Hard EndFeel


Radial deviasi 20 20 - - Hard EndFeel Hard EndFeel
Ulnar deviasi - - Hard EndFeel Hard EndFeel
Ulnar deviasi 30 30 - - Hard EndFeel Hard EndFeel
G) Kognitif, Intra-personal, Inter-personal
18
Kognitif : Pasien mampu berkomunikasi dengan baik.
Intra-personal : Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
Inter-personal : Pasien didampingi dan didukung oleh keluarga untuk sembuh

H) Kemampuan Fuingsional Dasar, Aktifitas Fungsional, & Lingkungan


Aktivitas

Kemampuan Fungsional Dasar : Pasien kesulitan pada gerakan shoulder dan elbow.
Aktifitas Fungsional : Pasien tidak bias melakukan aktifitas secara maksimal seperti :
mengangkat tangan, menggambil benda yang tinggi, mengangkat
benda yang cukup tinggi.
Lingkungan Aktifitas : Pasien kesulitan menggendarai motor.
19 2. PEMERIKSAAN FISIK
VAS
VAS T0

Diam 5

Gerak 7

Tekan 6

MMT
MMT T0

Tangan Kiri 5

Tangan Kanan 2
20
Nama Tes interpretasi

Dextra Sinistra

Drop Arm Test + -

Allen Test + -

Manuver Adson Test + -


D. UNDERLYING
PROCCESS
TRAUMA
21 OVERSTRETCH

Penarikan Otot
Leher dan Bahu

Cedera akar
saraf C5-C6

Impairment - Pasien sulit - Pasien tidak


melakukan aktivitas dapat bekerja
Muscle yang menggunakan secara
Neuro
tangan kanan. maksimal.
Impuls motorik - Pasien merasa tidak
Motorik Sensorik - Pasien
MuscleMobilitas nyaman saat
Kelemahan Cedera saraf menyentuh barang
mengalami
Kekuatan Otot otot C5-C6 menggunakan tangan kesulitan
Drop Arm kanan. berkomunikasi
Keterbatasan Nyeri menjalar
gerak - Pasien mengalami atau berinteraksi
Strenthening kesulitan saat
Tens dengan
Kelemahan mengendarai motor
otot
Atrofi Stretching keluarga
E) DIAGNOSIS FISIOTERAPI
22 ( International Clatification of Functonal and disability)

weakness, parastesia & atrophy at causa injury plexus brachialis dextra.

Body Fungsion and structural


- Nyeri menjalar pada leher hingga ke lengan
- Kelemahan otot pada m. biceps, m. deltoid, m. brachialis, m. brachoradialis.
- Pengecilan otot atau atrofi.

Activity and participation


- Pasien sulit melakukan aktivitas yang menggunakan tangan kanan.
- Pasien merasa tidak nyaman saat menyentuh barang menggunakan tangan kanan.
- pasien mengalami kesulitan saat mengendarai motor

Enveonmental
- Pasien tidak dapat bekerja secara maksimal.
- pasien mengalami kesulitan berkomunikasi atau berinteraksi dengan keluarga
23
F. PROGNOSIS
Qua at vitam : Bonam
Qua at sanam : Dubia at sanam
Qua at fungsionam : Bonam
Qua at cosmeticam : Bonam
G. PROGRAM / RENCANA
24
FISIOTERAPI
1. Tujuan Treatment
▹ Jangka Pendek
1. Mengurani nyeri dan spasme.
2. Meningkatkan kekuatan otot.
3. Meningkatkan Lingkup gerak sendi
▹ Jangka Panjang
1. Mengembalikan MMT Normal.
2. Mampu membuat pasien beraktifitas normal.
3. Memaksimalkan Lingkup gerak sendi
2. Rencana Tindakan
25 a) Teknologi Fisioterapi
- TENS
- Stretching
- Strenthening
26 G) Prognosis

Qua at vitam : Bonam


Qua at sanam : Dubia at sanam
Qua at fungsionam : Bonam
Qua at cosmeticam : Bonam
H) Pelaksanaan Fisioterapi
27 Tens
F : 50 - 100 Hz
L : 15.30 w/m (menyesuaikan ) terapi dilanjutkan minggu dan di kurangin bertahap setelah 8- 12 minggu
T : 30 menit - 1 jam persesi, maksimal 2 jam persesi dengan total 8 jam perhari
T: arus IDC
Streching
F: 2x seminggu
L: 5-10 repetisi
T: 20 menit
T: Gantie passive stretching
Strethening
F : 2 kali
L : 6 - 8 repetisi / 1 set
T : 10- 15 menit
T : Aktif assistive
K) Hasil Evaluasi Akhir
28
VAS
Nyeri Diam Nyeri Tekan Nyeri Gerak

T1 4 6 7

T2 3 6 7

T3 3 5 6

T4 2 4 5

T5 2 3 4

T6 1 2 3
MMT
29 T1 T2 T3 T4 T5 T6
Nama Otot
D S D S D S D S D S D S

M. Biceps 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5

M. Deltoideus 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5

M. Bracialis 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5

M. Bracioradialis 2 5 2 5 3 5 3 5 4 5 5 5
Tes Khusus
30
Nama Tes T1 T2 T3 T4 T5 T6

Drop Arm Test + + + + - -

Allen Test + + + + - -

Manuver Adson Test + + + + - -


31 L. EDUKASI DAN KOMUNIKASI

Pasien diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat selama masa pemulihan,
dan diminta untuk melakukan olahraga atau peregangan ringan secara rutin. Serta pasien
diminta untuk melakukan exercise-exercise yang disarankan oleh fisioterapis dan selalu
mengkonsumsi makanan yang bergizi serta seimbang.
THANKS!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai