Anda di halaman 1dari 3

GERIATRIC (Selasa, 2 April 2019)

Populasi orang tua di Jerman adalah 20 – 25%. Begaimana seseorang dapat beraktivitas
secara fungsional adalah kunci membedakan orang tua. Sarcophenia adalah pengurangan
massa otot. Topik utama dari geriatric adalah berbicara tentang fungsional, dan cedera adalah
cara mengetahui kelemahan. Kata kunci dari kuliah hari ini adalah functional independent, dan
frailty. Cara mudah untuk menentukan apakah orang tua mengalami frailty adalah dengan
kecepatan berjalan dan hand grip.
Kelainan pada fisikal fungsional dapat didiagnosa melalui sarcophenia dan frailty. Status
kesehatan orang tua dapat dilihat jika memperhatikan penuaan fisiologi, genetik, multimobiliti
dan konsekuensi fungsional, gaya hidup serta lingkungan. Keterbatasan fungsional dari orang
tua merupakanfokus yang akan kita tangani. Jadi cara untuk meningkatkan aktivitas fungsional
merupakan cara untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Jangan hanya berfokus pada
penyakit yang terjadi pada saat itu tetapi apa penyebab utama dari penyakit tersebut.
Tugas kita sebagai fisioterapi adalah menangani lansia agar tetap berfungsional.
Bergerak itu penting tetapi bergerak bukanlah satu – satunya solusi. Kita harus bisa
menentukan masalah yang akan terjadi pada lansia bukan saat dia ada pada kondisi sakit tetapi
pada saat pergerakannya kita sudah harus curiga. Dalam penelitian yang dilakukan J. N. Morris
pada sopir dan kondektur bus, ternyata kondektur yang banyak bergerak lebih banyak memiliki
penyakit jantung.
Ada lima daerah yang memiliki populasi rata – rata orang tua yang memiliki harapan
hidup yang tinggi. Daerah ini disebut sebagai zona biru. Yang termasuk zona biru adalah
Okinawa utara, gunung Sadinia di Italia, Ikaria, Nikoya dan beberapa daerah di Amerika.
Faktor – factor yang membuat lansia memiliki harapan hidup tinggi berdasarkan kelima daerah
tersebut adalah aktivitas sehari – hari yang konsisten untuk bergerak (number of step) dan relasi
social (kasih saying). Kita bisa melakukan sesuatu yang lebih jika kita melakukannya untuk
orang lain. Terdapat empat kebiasaan yang menentukan kondisi kita bisa menjadi baik atau
buruk, yaitu bergerak, nurisi, merokok dan alkohol. Indikasi dari kemungkinan seorang lansia
memiliki harapan hidup yang tinggi dapat dilihat dari pola jalan dan kecepatan jalan.

HUMAN MOVEMENT, HEALTH AND AGING (Kamis, 4 April 2019)

Epistemologi artinya bagaimana cara kita untuk percaya dan setiap hal memiliki unsur
yang menjelaskan dirinya sendiri. Bergerak bukanlah soal latihan tetapi aktivitas fisik sehari –
hari. Pendapat dapat bersumber dari dasar ilmu atau pengalaman. Jawaban untuk genetic clock
adalah kita memiliki free will untuk menentukan aktivitas sehari – hari kita. Masalah yang bisa
dihadapi oleh negara berkembang adalah obesitas, diabetes dan masalah jantung.
Kita menggunakan kekuatan otot sampai 70% pada saat bergerak atau berkontraksi.
Istirahat adalah natural dan bergerak juga natural. Orang yang memiliki kebiasaan bergerak
lebih dari 15 menit memiliki tambahan hidup lagi 3 tahun. Sebagai fisioterapi tugas kita adalah
untuk memotivasi pasien untuk bergerak. Telomere terdapat pada ujung gen tetapi tidak ikut
dalam mengkode protein, fungsinya untuk menjaga kestabilan genom. Semakin sering
terjadinya pembelahan sel maka telomere akan semakin pendek.
Lebih baik latihan keseimbangan satu menit tetapi lima kali dalam sehari dari pada
latihan 5 menit sekali dalam sehari. Setiap satu menit sudah baik karena otak kita merespon
keseimbangan saat 30 detik pertama. Pada lansia, keseimbangan yang penting melatih pada sisi
sampingnya. Dan lansia lebih mudah jatuh ke sisi samping dibandingkan depan atau belakang.
Pada saat memberi latihan keseimbangan posisikan pasien pada keadaan yang sulit. Cara
mendiagnosa strength adalah dengan chair rise test, yaitu kemampuan untuk berdiri dari posisi
duduk (dengan ketinggian kursi 42 – 45cm). Persulit dengan berdiri dari posisi duduk dan
mengangkat satu kaki. Otot yang penting dalam tes ini adalah otot pantat. Kita dapat merasakan
kontraksi dari otot pantat saat kita berdiri dengan satu kaki diangkat dan badan membungkuk
lalu melompat. Pada lansia dapat dihitung waktu yang diperlukan dalam melakukan berdiri dan
duduk sebanyak lima kali. Chair rise test dilakukan tanpa bantuan lengan dan pada orang muda
lakukan dengan ketinggian kursi 30cm.
Kebanyakan perempuan lebih fleksibel dibandingkan laki – laki karena massa otot
perempuan lebih kecil. Posisikan tubuh berdiri lalu badan membungkuk tangan mencoba
menyentuh lantai. Hal ini membicarakan tentang kerja tulang belakang. Fleksibilitas
memberikan kesempatan bagi otot untuk melakukan metabolism dan pernapasan. Latihan
stretching harus dilakukan pelan dan tidak perlu terburu – buru. Ketika kita membungkuk akan
memberikan kontraksi pada otot punggung, jadi kita perlu tumpuan untuk mencegah kontraksi
tersebut dan kita dapat menstretchingnya secara perlahan. Lakukan latihan ini lima kali tiap
harinya.
Sebelum melakukan tes pada pasien harus mengobservasi dulu kebiasaan pasien.
Peningkatan jarak pada six minute walking test sebesar 0,4 meter sudah dapat dikatakan
signifikan. Peningkatan waktu sebesar 0,1 sampai 0,4 detik pada tes kecepatan sudah dapat
dikatakan signifikan. Untuk menentukan kualitas dari treatment jangan berdasarkan pendapat
dari pasien tetapi berdasarkan hasil objektif tes.
Dalam kekuatan otot, ukuran tidaklah penting. Cara untuk mengukur kekuatan otot pada
lansia adalah dengan hand grip test. Bangun dan duduk sebanyak 10 kali (kosentrik dan
esentrik) dengan hitungan 2 x 4 detik merupakan latihan kekuatn otot pantat. Detail yang harus
diperhatikan adalah saat mengangkat jangan terlalu tinggi dan punggung jangan sampai tegak
lurus karena tidak akan berefek, tangan tidak boleh membantu dan lakukan perlahan. Penelitian
yang dilakukan Duvivier et al tahun 2013, menyatakan bahwa kebiasaan duduk selama 14 jam
sehari dapat meningkatkan kadar lemak dan gula dalam darah. Dan kebiasaan duduk 13 jam
sehari dan ditambah latihan 1 jam setiap hari ternyata tidak memberikan dampak apapun.

REHABILITATION AND LONG TERM CARE (Senin, 8 April 2019)

Rehabilitasi berkaitan dengan optimalisasi function independence, team treatment,


pasien dengan kebutuhan dan berpotensi pulih, hospitality, kebutuhan rehab dan metode
berbasis comprehensive assessment. Long term care berkaitan dengan kualitas hidup,
keperawatan dan terapi, penduduk dengan kekurangan ADL, fasilitas keperawatan yang
berkualitas, bergantung pada ADL dan metode ambulasi dan keperawatan professional. Dalam
rehabilitasi membutuhkan interdisciplinary team dan social worker dibutuhkan untuk
menghubungkan antar bidang ilmu. Palliative care adalah penanganan terhadap masalah yang
serius dengan tujuan mengurangi gejala sampai akhir hidup pasien, sedangkan hopice care
adalah penanganan terhadap penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan terapi yang masuk
akal untuk memberikan kondisi yang nyaman bagi pasien sebelum akhir hidupnya.
Hubungan antara otak dan otot adalah otak kita relaksasi saat kita duduk dan mendengar,
tetapi kita butuh untuk berdiri dan bergerak untuk latihan. Kita tidak bisa membahas
rehabilitasi tanpa bergerak. Otak kita lebih banyak berintegrasi dengan tangan kita. Yang
berperan dalam otak kita adalah sinapsis. Sinapsis akan bertumbuh jika kita mendapat
informasi baru dan bergerak.
Pasien geriatric tidak ditentukan berdasarkan umurnya. Lansia adalah manusia dengan
multiple penyakit yang mengurangi functional independence. Geriatric adalah multidimensi
antar bidang ilmu. Dalam penanganan geriatric, hal yang harus diperhatikan adalah ukurlah
pasien anda, perhatikan dosis, harus saling memperhatikan antara bidang ilmu dan harus saling
sharing. Volition adalah bagaimana mewujudkan kemampuan pasien dalam realitas hidup.

FALLS, FRACTURE, AND OSTEOPOROSIS (Rabu, 10 April 2019)

Osteoporosis dapat diketahui dengan mengukur massa tulang dengan alat ukur DXA.
Osteoporosis dapat diketahui dengan cara mencoba mematahkan tulang tersebut. Ketebalan
tidak cukup hanya pada kepadatan tulang tetapi bergantung pada otot, tendon dan ligament.
Dalam osteo anabolic system jogging dan walking tidak meningkatkan kepadatan tulang, tetapi
hanya berdampak pada jantung. Dan tentu saja naik motor tidak meningkatkan otot, tulang dan
jantung. 20% orang meninggal karena hip fracture. Risiko mengalami hip fracture setelah 50
tahun adalah pada laki – laki 5,6% dan perempuan 20%. Wanita memiliki risiko lebih besar
karena massa otot laki – laki lebih besar dari perempuan. Menurut Asian federation,
kemungkinan orang untuk meninggal setelah hip fracture atau vertebral fracture adalah lebih
besar dibandingkan orang yang belum pernah fracture. Frailty dapat berujung pada kematian
dan hip fracture mempercepat proses menuju kematian
Cara membedakan tulang seorang archer dan orang biasa selain daripada besar tulangnya
adalah dengan melihat sendinya. Seorang archer akan memiliki arthritis pada sendinya.
Kurang dari 50% pasien dengan hip fracture mempunya osteoporosis. Pengecilan tulang dapat
disebabkan oleh penyakit poliomyelitis, yaitu merupakan penyakit oleh virus yang menyerang
otot sehingga otot tidak berkembang dan menyebabkan tulang tidak bertumbuh.
Tes yang dapat digunakan untuk mengetahui kestabilan aktivitas adalah hand grip test,
habitual gait speed, chair raising test dan tandem maneuver. Cara menstretching otot adalah
dengan memposisikan otot pada posisi yang tidak aktif. Adapun tiga dari lima esslinger yang
dapat diterapkan bagi pasien yang mengalami osteoporosis adalah latihan keseimbangan ke sisi
samping untuk mencegah terjadinya fall, kemudian latihan stretching, dan strengthening
exercise (chair raising)

Anda mungkin juga menyukai