CIDERA OTAK
MAKALAH
OLEH :
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada
Stase Neuromuskuler yang berjudul “Penatalaksanaan Fisioterapi pada Cidera Otak”. Tujuan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas profesi pada Stase Neuromuskuler.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
Yogyakarta,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
A. Assesment Fisioterapi........................................................................... 8
B. Diagnosis Fisioterapi............................................................................ 11
C. Rencana Intervensi................................................................................ 11
D. Intervensi............................................................................................... 11
E. Evaluasi................................................................................................. 19
A. Implikasi Klinis.................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
(Borley& Grace, 2006). Cidera kepala adalah kerusakan neurologis yang terjadi
akibat adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun
efek sekunder dari trauma yang terjadi. Cidera kepala merupakan trauma yang
terjadi pada otak yang disebabkan kekuatan atau tenaga dari luar yang
Jadi kesimpulannya cidera kepala adalah trauma yang mengenai otak yang
terjadi secara langsung atau tidak langsung atau efek sekunder yang
• Konkusi;
• Muntah;
• Kejang
pukulan (coup injury) atau pada sisi yang berlawanan dari pukulan
perdarahan intraserebral;
3
5. Trauma saat lahir misalnya sewaktu lahir dibantu dengan forcep atau
vacum;
Cidera kepala terjadi karena trauma tajam atau tumpul seperti terjatuh,
dipukul, kecelakaan dan trauma saat lahir yang dapat mengenai kepala dan
seluruh sistem dalam tubuh. Bila trauma mengenai ekstra kranial akan dapat
menyebabkan adanya leserasi pada kulit kepala dan pembuluh darah sehingga
hipoksia ini otak mengalami edema serebri dan peningkatan volume darah di
otak sehingga tekanan intra cranial akan meningkat. Namun bila trauma
desakan pada otak dan perdarahan pada otak, kondisi ini dapat menyebabkan
jaringan otak bahkan bias terjadi kerusakan susunan syaraf cranial terutama
Grace, 2006).
4
perhatian, maupun proses pikir. Sedangkan pada cedera otak derajat sedang dan
berat gejala tersebut tetap dapat ditemukan, namun sakit kepala yang dirasakan
bertambah berat atau menetap; mual dan muntah berulang; kejang; dilatasi pupil;
BAB II
PROSES FISIOTERAPI
A. Assesment
Nama : An. X
Umur : 19 th
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Data data medis rumah sakit
Diagnosis :
Mild Head Injury serta skull base fracture anterior dan panfacial fracture dengan pneumocephalus
pada daerah frontal.
3. Pemeriksaan subyektif
Pasien dibawa ke RS dengan keluhan utama penurunan kesadaran dan luka pada
4. Physical Assesment
tampak wajah asimetris, oedem dan hematom pada regio orbita bilateral dan frontal
serta terdapat multipel vulnus abrasivum pada regio wajah, perdarahan mulut positif,
pada hidung ditemukan rhinorea positif, serta tidak ditemukan luka lain di anggota
tubuh lainnya.
Dari pemeriksaan klinis intraoral ditemukan vulnus punctum pada daerah labii
inferior dan vulnus laceratum pada daerah palatum, gingiva regio gigi 11-21, labii
superior, dan vestibulum regio gigi 21. Dari pemeriksaan gigi geligi tampak gigi 11
fraktur 1/3 mahkota, gigi 21 avulsi, gigi 31-41 fraktur dentolaveolar dengan goyang
6
°3. Dilakukan pemeriksaan secara manual palpasi ditemukan krepitasi dan mobile
5. Pemeriksaan penunjang
dan pemeriksaan foto ronsen dan CT scan daerah wajah. Hasil pemeriksaan foto
ronsen toraks dan servikal dalam batas normal. Hasil pemeriksaan CT scan 3D
gambaran CT scan potongan korona tampak gambaran fraktur sinus frontalis aspek
anterior dan posterior. Selain itu adanya udara yang terperangkap pada aspek
frontalis rongga kranialis yang menekan otak atau yang biasa disebut pneumosefalus.
B. Diagnosis
3. Disability/Participation restriction
Belum mampu berkumpul bersama teman temannya
7
C. Planing
D. Intervansi
Brething Exercise
Exercise pada wajah
Menjaga fisiologis otot
E. Evaluasi
Fisioterapi melakukan evaluasi dari hasil sebelum dan sesudah intervensi dan
mengevalusi keefektifan dari intervensi yang diberikan agar melambatnya laju kelemahan
otot agar tidak memperparah sehingga kualitas hidup pasien lebih baik.
F. Edukasi
Memberikan edukasi pada pasien terutama pada keluarga pasien terkait
penyakitnya dan latihan yng perlu dilakukan di rumah untuk menjaga kondisi otot pasien
BAB III
PENUTUP
A. Implikasi Klinis
Cidera kepala adalah kerusakan neurologis yang terjadi akibat adanya trauma pada
jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang terjadi.
Cidera kepala merupakan trauma yang terjadi pada otak yang disebabkan kekuatan atau
tenaga dari luar yang menimbulkan berkurang atau berubahnya kesedaran, kemampuan
kognitf, kemampuan fisik, perilaku, ataupun kemampuan emosi. Pasien mengalami gejala
seperti kelemahan otot dan kehilangan keseimbangan setelah periode penyakit kritisnya.
Untuk itu fisioterapi dapat berperan dalam membantu mengembalikan kemampuan
fungsional pasien dengan modalitas intervensi berupa terapi latihan
9
DAFTAR PUSTAKA