Anda di halaman 1dari 3

Nama: Mia Garmiyana

NPM: 021811023
Kelas: Fisioterapi A 2018 (A)

1. Berapa cc udara yang dihirup dalam bernafas ?


a. 2-5 cc/Kg BB
b. 5- 8 cc/KgBB
c. 7-10 cc/Kg BB #
d. 1-14 cc/KgBB
e. 14-20 cc/KgBB
Karena kapasitas tidal volum yang normal 7-10 cc/Kg
2. Frekuensi pernafasan bertambah dan turun secara otomatis dan di kendalikan syaraf
krania ke X (N. Vagus) secara neurotransmitter.
Apa yang menjadi stimulator syaraf vagus tersebut.
a. SpO2.#
b. CO2.
c. FiO2.
d. H2CO3
e. H2O.
Karena
3. International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) merupakan
framwork Fisioterapi, untuk menklasifikasi problem pasien/klien dalam 4 besar antara
lain: person Factors dan Environmental factors. Apa kelompok problem pertama dan
keduanya ?
a. Fungsion and structur.
b. Fungsional and participation.
c. Impairment and activities participation. #
d. Physical and Psychologies .
e. Muscular and neurologis
Karena sudah ketentuan dari who.
4. Berdasarkan sistem tubuh problem pernafasan dapat diakibatkan oleh 7 kelompok
masalah salah satunya adalah gangguan sistem darah. Apa yang tidak termasuk
masalah gangguan sistm darah tersebut :
a. Hb.
b. Volume
c. Eritrosit #
d. Vicositas
e. Ph.
Karena eritrosit merupakan jenis sel darah yang berfungsi sebagai transportasi
oksigen
Soal
1) Berapa tidal volume, IRV,ERV,Casitas Vital paru Dan Residual volume berdasarkan
Berat badan (7-10 cc/Kg/BB).
2) Dimana pusat pernafasan dan diatur secara otomatis? bagaimana proses sistem
neurotranmister ini terjadi jelaskan.
3) Bagaimana pemeriksaan wheezing paru
4) Bagaimana tehnik (cara) pemeriksaan sesak nafas berdasarkan ICF.
5) Berikan 4 contoh masalah fisioterapi anatomi dan 4 contoh masalah fisiologis pada
kasus respirasi. Lihat masalah ICF (impairment, activity dan partisipasi dan
envirorment) person.
Jawaban :
1. Volume paru: (50 kg BB)
TV : 7-10 cc/kg BB:1=500
IRV : 5 x TV=5x500=2500
ERV : 3 x TV=3x500=1500
RV. : 2 x TV=2x500=1000
Total kapasitas paru-paru : 5500
2. Disyaraf krania ke X (N. Vagus) secara neurotransmitter.
3. Examination for wheeze lung
a. Inspeksi :
Dari ujung tempat tidur mungkin ada petunjuk pendengaran dan visual bahwa
pasien memiliki keterbatasan aliran udara. Jika keterbatasan aliran udara parah, pasien
dapat mengerutkan bibir dan menggunakan otot aksesori untuk membantu ventilasi.
Mengi dari pasien mungkin terdengar tanpa bantuan stetoskop, atau pasien mungkin
cachectic yang menunjukkan karsinoma paru atau penyakit paru obstruktif kronik
yang sangat lanjut. Mungkin ada inhaler di sampingnya yang menunjukkan penyakit
paru obstruktif kronik atau asma. Mungkin ada pot dahak yang berisi dahak kotor
yang menunjukkan bronkiektasis. Amati dinding dada dan catat apakah ada resesi
interkostal, jika dinding dada simetris dan jika ada bekas luka.
b. Palpasi :
Periksa trakea sentral dan ekspansi dada harus diperhatikan. Seorang pasien
dengan keterbatasan aliran udara akibat penyakit paru obstruktif kronik mungkin
memiliki dada yang sangat membesar dan ekspansi dada berkurang secara simetris.
c. Auskultasi :
Diafragma secara konvensional digunakan untuk auskultasi suara paru-paru
yang harus didengarkan pada semua lobus paru. Lower frekuensi sound (37,5–112,5
Hz) diperkuat dengan lebih baik oleh bel daripada diafragma dan suara frekuensi yang
lebih tinggi umumnya kurang dilemahkan oleh diafragma daripada bel (Abella et al,
1992). Wheeze cenderung menjadi suara berfrekuensi tinggi sehingga secara teoritis
paling baik didengar dengan diafragma. Ini mungkin ada dalam expi-ration, inspirasi
atau keduanya, dan harus dibedakan dengan hati-hati dari stridor dan rhonchus.
Stridor menunjukkan obstruksi saluran udara bagian atas dan dapat terdengar melalui
saluran udara bagian atas atau dari kejauhan tanpa stetoskop. Rhonchus adalah suara
bernada rendah yang dikaitkan dengan sekresi di saluran udara yang lebih besar dan
sering hilang dengan batuk. Pemeriksaan ini menggunakan stetoskop.
Sumber : British Journal of Hospital Medicine, September 2014, Vol 75, No 9
4. Dengan skala borg.
5. ICF :
a. 4 contoh masalah fisioterapi anatomy
1. Atropi thorak
2. Fraktur thorak
3. skoliosis
4. kiposis
b. 4 contoh masalah fisiologis
1. TBC
2. Efusi pleura
3. Emphysema
4. Asma

Anda mungkin juga menyukai