Anda di halaman 1dari 11

EMFISEMA

KELOMPOK 3
Apa Itu EMPISEMA ?
Emfisema adalah penyakit paru kronik dan
progresif yang terjadi ketika dinding-dinding alveoli
rusak/hancur bersama dengan pembuluh-pembuluh
darah kapiler yang mengalir didalamnya. Hal ini
mengurangi total area didalam paru dimana darah
dan udara dapat bersentuhan sehingga membatasi
potensi untuk pertukaran oksigen dan karbon
dioksida. Akibatnya terjadi penurunan aliran udara
ekspirasi dan terjadi hiper-inflasi yang menyebabkan
aliran udara terhambat dan terperangkap di paru-
paru, sehingga tubuh tidak mendapatkan oksigen
yang diperlukan
JENIS EMPISEMA

1. Emfisema Sentriasinar (Sentrilobular)


2. Emfisema Panasinar (Panalobular)
3. Emfisema Asinar Distal (Paraseptal)
ANATOMI DAN FISIOLOGI PARU-PARU
Anatomi
Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan
apeks (puncak) diatas dan sedikit muncul lebih tinggi
daripada clavikula didalam dasar leher. Pangkal paru-paru
berada diatas landau rongga thoraks, diatas diafraghma.
Paru-paru mempunyai permukaan luar yang menyentuh
iga-iga, permukaan dalam yang memutar tampuk paruparu,
sisi belakang yang menyentuh tulang belakang, dan sisi
depan yang menutup sebagian sisi depan jantung. Paru-
paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh
fisura. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-
paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula.
Jaringan paru-paru elastis, berpori, dan seperti spons.
Fisiologi

Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan


karbondoksida. Pada pernafasan melalui paru-paru atau
pernafasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung
dan mulut pada waktu bernafas; oksigen masuk melalui
trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat
behubungan erat dengan darah didalam kapiler
pulmonaris. Hanya satu lapisan membran, yaitu
membran alveoli kapiler, yang memisahkan oksigen dari
darah.
Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh
hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari
sini dipompa didalam arteri kesemua bagian tubuh. Dan
meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100
mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95% jenuh
oksigen.
ETIOLOGI
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung
yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya
dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit
emfisema, antara lain:
• Rokok
• Polusi
• Infeksi
• Obstruksi jalan napas
PATOFISIOLOGI
Kelainan radang bronchus dan bronchiolus yang
sering disebabkan oleh asap rokok, debu industri.
Radang peribron- chiolus disertai fibrosis
menyebabkan iskhemia dan parut sehingga
memperluas dinding bronchioles. Kelainan atrofik
yang meliputi pengurangan jaringan elastik dan
gangguan aliran darah; hal ini sering dijumpai pada
proses menjadi tua. Obstruksi inkomplit yang
menyebabkan gangguan pertukaran udara; hal ini
dapat disebabkan oleh perubahan dinding
bronchiolus akibat bertambahnya makrophag pada
penderita yang banyak merokok. Insiden emfisema
meningkat dengan disertai bertambah- nya umur.
GEJALA
• Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis
Kronis
• Napas terengah-engah disertai dengan suara
seperti peluit
• Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak
menonjol, penderita sampai membungkuk
• Bibir tampak kebiruan
• Berat badan menurun akibat nafsu makan
menurun
• Batuk menahun
KOMPLIKASI
• Sering mengalami infeksi ulang pada saluran
pernapasan
• Daya tahan tubuh kurang sempurna
• Proses peradangan yang kronis di saluran napas
• Tingkat kerusakan paru makin parah
• Pneumonia
• Atelaktasis
• Pneumothoraks
• Meningkatkan resiko gagal nafas pada pasien
PENANGANAN
• Pursed Lips Breathing
• Segmental Breathing (Right Middle – Lobe /
Lingula Expansion )
• Batuk efektif
• Postural Drainage
• Infra Red ( IR )
• Right Middle Ekspansion
• Posisioning Untuk Rileksasi
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai