Anda di halaman 1dari 21

TUBERKULOSIS

ABDOMINAL
REFERAT KEPANITERAAN KLINIK
ILMU RADIOLOGI

DELLA TAMARA RINDASIWI/ 01073180113

DR. JEANNE LEMAN, SP. RAD


Definisi

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri tahan asam (BTA), secara primer menginfeksi paru dan terbawa ke saluran
cerna melalui sputum yang tertelan.
Epidemiologi

 WHO 2014, sebanyak 9,6 juta orang terinfeksi TB dan 1,5 juta meninggal.

 Prevalensi TB Indonesia 2014 sejumlah 647 per 100.000 penduduk, sedangkan insidensinya

ditemukan sebanyak 399 kasus per 100.000 penduduk.

 TB Ekstrapulmonal ditemui pada 15-20% populasi dengan insiden HIV rendah.

 TB Abdomen didapatkan pada 11% pasien TB Ekstrapulmonal  2-3% TB terjadi di kolon.

 TB intestinal dapat ditemui oleh rentang usia 20-40 tahun.


Etiologi
 Mycobacterium tuberculosis  bentuk batang, panjang 1-10 mikron, lebar 0,2 – 0,6 mikron.

 Bersifat tahan asam

 Dalam pewarnaan Ziehl Neelsen berbentuk batang berwarna merah.

 Memerlukan media khusus untuk biakan seperti Lowenstein Jensen.

 Peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar UV yang mengakibatkan bakteri mari

 Mycobacterium tuberculosis bersifat dorman.

 Kelompok Mycobacterium : Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum, Mycobacterium

leprae
Diagnosis
Tanda dan gejala TB Abdomen Pemeriksaan fisik
 Ascites (73 %)
 Teraba massa pada kuadran kanan bawah
 Nyeri Abdomen (64,5%)
abdomen.
 Penurunan berat badan (61%)
 Limfadenopati mesenterika
 Demam (59%)
 Daerah ileocaecal  obstruksi, perforasi
 Hepatomegali (28,2%)

 Splenomegali (14,3%)  Ulkus kolon dan anorectal

 Diare (21,4%)  Peritonitis

 Konstipasi (11%)
Bakteriologi
Diperluhan sediaan  Dahak, Cairan plaura, LCS, dan jaringan biopsy.

 Dahak : diperlukan sampel sebanyak 3 kali (sewaktu, pagi, sewaktu di RS)

 Biopsi: dibuat apusan kering digelas objek (bila dilakukan kultur, tambahkan NaCl 0,9%, 3-5

ml)

 Cairan LCS: mikroskopis (pewarnaan Ziehl Neelsen), biakan (Lowenstein Jensen)

Dapat dilakukan Uji Tuberkulin, PCR dan pemeriksaan IGRA


Histologi Patologis
1. Tuberkulosis Ulseratif  terlihat pada 60% pasien. Ulkus superficial multiple terdapat

di permukan epitel. Hal ini dipertimbangkan sebagai bentuk aktif penyakit tersebut

2. Tuberkulosis Hipertropik  terlihat pada 10% pasien dan terdiri dari penebalan

dinding usus dengan pembentukan jaringan parut, fibrosis, dan massa yang keras

menyerupai karsinoma

3. Tuberkulosis Ulserohipertropik  terlihat pada 30% pasien. Pasien memiliki

kombinasi bentuk ulseratif dan hipertropik


Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan CT Scan menunjukkan infiltrasi
omentum, peritoneum dan mesenterium pada
penebalan lapisan peritoneum dan adanya cairan
peritoneum yang berdensitas tinggi.

 Penebalan dinding dari terminal ileum dan sekum


 Penebalan yang asimetrik dari ileosekal valve
 Adanya limfadenopati mesenterika dengan central
low attenuation areas.
Pemeriksaan
Radiologi
CT Scan kontras wanita 33
tahun dengan gambaran Slightly
enlarged mesenteric lymph
nodes dengan penampakan
homogeneous
Pemeriksaan
Radiologi
CT Abdomen dengan
kontras pria 65
tahunn dengan
gambaran penebalan
dinding kolon
asending, regular dan
sekum.
MIKRONODULAR VS MAKRONODULAR
GAMBAR A: TAMPAK CT SCAN AKSIAL DARI TORAKS MENUNJUKKAN SUBMILIMETRIC MILITARY
PULMONARY NODULES YANG DIPRESENTASIKAN SEBAGAI TB MILIAR PARU.
GAMBAR B: TAMPAK CT SCAN AKSIAL DENGAN KONTRAS MENUNJUKKAN TINY LOW ATTENUATED
GRANULOMAS CLOSED TO PORTAL TRACTS YANG JUGA DIPRESENTASIKAN SEBAGAI TB MILIAR
HEPAR
Gambar A: CT Scan potongan aksial yang menunjukkan multiple tiny low attenuated
granulomas yang menyebar keseluruh parenkim hepar dan disertai abses pada kavitas peritoneal.
Gambar B: tampak garis linier low attenuated branching TB yang menjalar sampai traktus biliar.
Diagnosa Banding

Crohn’s Disease
Diagnosa Banding
Kolorektal karsinoma

Penebalan dinding colon dan adanya bukti metastasis ke organ


Small bowel
lymphoma
• Penebalan yang sangat tebal
pada dinding usus (>2 cm)
• Striktur yang lebih sedikit
• Kadang terlibat
limfadenopati dan
hepatosplenomegali
Amoebic
colitis
• Gambaran CT Scan
menunjukkan lesi low
attenuation di lobus kiri
hepar dikelilingi oleh
inflamasi abses hepar
Tatalaksana

Regimen pengobatan tuberkulosis secara umum sama, yang membedakan hanya durasi pengobatan
dan adanya komplikasi dari penyakit. Untuk pengobatan tuberkulosis dapat diberikan Obat Anti
Tuberkulosis atau dikenal sebagai OAT. OAT terbagi menjadi dosis tunggal dan fixed dose
combination yang masing masing mengandung Rifampisin, Isoniazid, Pyrazinamid, dan Ethambutol.
OAT ekstraparu termasuk TB Abdominal diberikan pengobatan OAT setidaknya 12 bulan.
Komplikasi
Tuberkulosis abdomen dapat menyebabkan komplikasi seperti obstruksi usus dan perforasi. Kondisi
tersebut membutuhkan tindakan pembedahan sesegera mungkin.

Wanita 25 tahun menunjukkan perforasi intestinal sekunder

terhadap TB intestinal, memproduksi cairan dalam jumlah


Prognosis
Selama pengobatan Tuberkulosis, pasien harus dimonitor secara berkala secara rutin karena

adanya komplikasi dari konsumsi obat antituberkulosis, yakni toksik hepar. Obat antituberkulosis

akan menyebabkan disfungsi hepar dan gambaran pasien menjadi kuning/ jaundice disertai

keadaan umum yang memburuk. Pasien dengan aktif TB juga harus ditelusuri adanya HIV atau

penurunan sistem imun tubuh yang akan memperburuk kondisi pasien. Berdasarkan dari tipe

tuberkulosis abdomen, pengobatan TB lesi ulseratif lebih responsif jika di bandingkan dengan

lesi hipertropik.

Anda mungkin juga menyukai