Patofisiologi
Gejala klinis
Etiologi
Diagnosa banding
Pemeriksaan penunjang
A. Pemeriksaan laboratorium:
Hitung darah lengkap : leukositosis dengan WBC
melebihi 10.000/mL terjadi pada kurang lebih 50%
kasus.
Kimia darah : hasil kimia darah biasanya dalm batas
normal kecuali pada pasien dengan mual dan
muntah parah yang bisa terjadi dengan metabolic
alkalosis dan azotemia.
Serologi bisa mendukung untuk diagnosis dari agen
etiologi yakni Y enterocolitica. Tes serologi sering
ditunda dan beberapa antigen mungkin harus dites.
Urinalisis berguna ketika diagnosis masih belum jelas
dan untuk mengeksklusi saluran kencing.
Pada pasien dengan gejala klinis diare, kultur feces
seharusnya dikerjakan.
Kultur darah dikerjakan untuk membantu
menentukan terapi yang tepat dan evaluasi lebih
lanjut terutama pada pasien dengan septicemia.
B. Pemeriksaan imaging
CT contract menunjukan pembesaran kelenjar getah
bening mesenteric dengan atau tanpa penebalan
dinding ileal atau ileocecal, dan appendik terlihat
normal. Rao et al menspesifikkan criteria dengan 3
atau lebih kelenjar dengan axis diameter pendek
setidaknya 5 kluster pada kuadran kanan bawah.
Abdominal ultrasound scanning dengan doppler
scanning berguna untuk mengeksklusi diagnosis
banding. Sebagai contoh, adanya penebalan mural
dari ileum terminal dan penebalan mesenteric
menunjukan adanya regional enteritis. Pemeriksaan
ultrasound sering disukai sebagai prosedur
pemeriksaan diagnosis awal khususnya pada anak-
anak dengan nyeri perut tanpa komplikasi.
Prosedur
Penatalaksanaan