Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kefarmasian dalam dunia profesi apoteker merupakan hal penting

yang perlu diterapkan dalam setiap kegiatan keprofesian. Hal tersebut merupakan

salah satu tanggung jawab masing-masing orang yang berprofesi sebagai seorang

apoteker. Begitu juga dengan yang diharapkan oleh masyarakat agar mendapatkan

informasi yang jelas untuk menggunakan pengobatan yang akan digunakan.

Bahkan hal tersebut sudah diatur atau diarahkan oleh badan kesehatan dunia

yaitu World Health Organization (WHO), dimana hal tersebut terdapat dalam 7

stars of pharmacist yang sekarang sudah bertambah menjadi 9 stars of

pharmacist. Didalamnya terdapat pedoman bagi seorang apoteker dalam

melaksankan keprofesiannya dan perlu diterapkan oleh seluruh apoteker agar

senantiasa dapat menjalankan peran sebagai seorang farmasis dalam pelayanan

kesehatan.

Salah satu peranan apoteker dalam praktek kefarmasian yaitu melakukan

peracikan dan pelayanan obat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, di bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi Pelayanan

Kefarmasian dari pengelolaan Obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang

komprehensif (pharmaceutical care) dalam pengertian tidak saja sebagai

pengelola Obat namun dalam pengertian yang lebih luas mencakup pelaksanaan

pemberian informasi untuk mendukung penggunaan Obat yang benar dan

1
2

rasional, monitoring penggunaan Obat untuk mengetahui tujuan akhir, serta

kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dibuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan apoteker sebagai profesional?

2. Bagaimana proses simulasi dan praktek compounding dan dispensing?

3. Bagaimana studi kasus yang biasa terjdi dalam praktek compunding dan

dispensing?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini

yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan apoteker sebagai profesional,

2. Untuk mengetahui simulasi dan praktek apotek dalam kegiatan compunding

dan dispensing,

3. Untuk mengetahui salah satu kasus yang biasa terjadi dalam proses

compunding dan dispensing?

Anda mungkin juga menyukai