Anda di halaman 1dari 18

Obsessive-Compulsive Disorder

Perkembangan Dalam Diagnosis dan Terapi

RESTU MARLIA RIZKY


H2A019015
Pembimbing: dr. Witrie Sutaty, Sp.KJ

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
‫الَر ِحيْ ِم‬ ‫ِب ْس ِم الل ّ ِه َّّـ‬
‫الَر ْح َم ِن َّّـ‬
DEFINISI

Obsessive-compulsive kompulsi merupakan perilaku


disorder (OCD) dapat ditandai berulang yang dilakukan semata –
oleh obsesi (pikiran, mata untuk mengurangi kecemasan
gambaran atau dorongan maupun kesulitan yang timbul dari
berulang yang tidak obsesi, yang tidak menimbulkan
kepuasan
diinginkan)
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi seumur hidup OCD pada orang dewasa di Amerika Serikat


diperkirakan sebanyak 1% sampai 3%.

Onset umur dari OCD yaitu memuncak pada masa kanak – kanak akhir atau
remaja awal, dan memuncak kembali pada masa dewasa awal (20 – 29 tahun).
TUJUAN

Untuk meninjau perkembangan dalam hal


skrining, assessmen, diagnosis dan manajemen
dari OCD pada dewasa dalam waktu 5 tahun
terakhir. Kemajuan yang terbaru yaitu
termasuk revisi dari kriteria diagnosis OCD
dalam Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5)
PPDG III (Gangguan Obsesif Kompulsif)

Gejala obsesif harus mencakup


•Harus disadari sebagai pikiran atau impuls
diri sendiri
Gejala obsesif atau tindakan kompulsif atau •Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan
keduanya harus ada yang tidak berhasil dilawan
Distress/ mengganggu aktivitas •Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut
bukan merupakan hal yang memberi kepuasan
atas kesenangan
•Gagasan, bayangan pikiran atau impuls
tersebut harus merupakan pengurangan yang
tidak menyenangkan
HASIL (PERKEMBANGAN DIAGNOSIS)

Seperti gangguan jiwa pada umumnya, diagnosis dari OCD


didasarkan :
•Temuan adanya obsesi dan / atau kompulsi(contoh > 1 am per
hari)
•Kesulitan atau mengganggu fungsi sehari-hari
•Bukan dampak langsung kondisi medis atau penggunaan zat
OCD
GEJALA PENYERTA

Kecemasan yang berhubungan dengan obsesi maupun kecemasan yang


muncul sebagai respon dari larangan melakukan kompulsi, dan perilaku
menghindar dari situasi atau kebiasaan yang dapat mencetuskan obsesi
atau kompulsi.
HASIL (PERKEMBANGAN DIAGNOSIS)

DSM-Vm
•Menghapuskan OCD dari gangguan cemas dan kategori baru
yang dinamakan obsessive-compulsive and related disorders;
•menghapuskan persyaratan bahwa seorang individu harus
memiliki tilikan terhadap obsesi yang muncul
•Menambahkan kriteria yang berguna untuk mengenali
derajat tilikan, menambahkan gangguan tic yang pernah
maupun saat ini masih terjadi sebagai salah satu kriteria, dan
menambahkan hoarding disorder sebagai diagnosis baru yang
terpisah
INTERVENSI PSIKOLOGIS

Yale-Brown Obsessive Compulsive


Obsessive-Compulsive Inventory, Short
Scale (Y-BOCS)
64 obsesi dan kompulsi serta
SKRININ Version (OCI-SV)
keparahan dari gejala yang G 5 menit untuk dikerjakan, terdiri dari 18
menyertai butir

Obsessive Compulsive Inventory


terdiri dari 20 butir checklist gejala dan 5
butir skala derajat keparahan.
INTERVENSI PSIKOLOGIS &
FARMAKOLOGIS

Terapi kognitif-behavioral (CBT). Selective Serotonin Reuptake


biasanya 1 jam atau lebih per minggu Inhibitors | SSRI merupakan lini
untuk sesi terapi, ditambah tugas pertama dari terapi farmakologis untuk
“pekerjaan rumah” harian selama minimal OCD. 8 sampai 12 minggu
12 minggu
INTERVENSI FARMAKOLOGIS

SSRI
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS

Serotonis Selective Tricyclic

Gold Standart dalam 50 Mulut kering, pandangan kabur,


tahun terakhir konstipasi, kelelahan, tremor, dan
hyperhidrosis
Clomipramine
Risiko aritmia dan kejang pada dosis
lebih dari 200 mg per hari
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS

STRATEGI TAMBAHAN PENGOBATAN OCD NON RESPONSIVE

Neuroleptik Benzodiazepine, efektif untuk


Augmentasi tambahan efektif mengurangi pengobatan jangka pendek gangguan
gejala OCD pada komorbid TIC cemas, Benzodiazepine seringkali
apabila tidak ada perkembangan gejala dipakai di awal terapi untuk mengontrol
yang tampak setelah 6 sampai 10 minggu kecemasan dan insomnia yang
pengobatan, augmentasi neuroleptik mengganggu sebelum efek terapi dari
sebaiknya dihentikan SSRI maupun CBT
DISKUSI

CBT masih memiliki basis bukti yang terkuat, dan


Walaupun OCD mengakibatkan dampak dan apabila tersedia, sebaiknya menjadi lini pertama dari
disabilitas yang parah, OCD seringkali tidak pengobatan OCD. Perkembangan terkini telah dicapai dalam
terdeteksi dan kurang mendapat terapi maupun penyebaran dari CBT melalui platform online dan kelompok.
SSRI merupakan satu – satunya jenis obat dengan
tidak diterapi sama sekali. Dokter pada
dokumentasi keberhasilan pengobatan sebagai terapi primer
pelayanan kesehatan primer seharusnya dapat dan secara umum memiliki toleransi baik. Augmentasi
dengan tanggap mengenali gejala – gejala OCD neuroleptik terhadap SSRI merupakan pendekatan yang
pada pasien mereka dan memberikan terapi efektif terhadap pasien yang tidak merespon pengobatan lini
farmakologis awal yang tepat maupun merujuk pertama pada OCD, sedangkan pada OCD parah dengan
untuk penanganan lebih lanjut. resistensi pengobatan, bedah otak dan deep-brain stimulation
merupakan opsi yang memungkinkan.
TERIMAKASIH
‫ال َْح ْم ُد لَِلّـَِّه َر ِّ ّـ‬
‫ِبال َْعال َ ِم َ‬
‫ين‬

Anda mungkin juga menyukai

  • Tifoid
    Tifoid
    Dokumen15 halaman
    Tifoid
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus - DHF
    Laporan Kasus - DHF
    Dokumen11 halaman
    Laporan Kasus - DHF
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Minipro (Autosaved)
    Minipro (Autosaved)
    Dokumen26 halaman
    Minipro (Autosaved)
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Laporan PBL Desa
    Laporan PBL Desa
    Dokumen45 halaman
    Laporan PBL Desa
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Laporan PBL Desa
    Laporan PBL Desa
    Dokumen45 halaman
    Laporan PBL Desa
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Ca Mammae
    Ca Mammae
    Dokumen39 halaman
    Ca Mammae
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Laporan PBL Desa
    Laporan PBL Desa
    Dokumen45 halaman
    Laporan PBL Desa
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Restu
    Laporan Kasus Restu
    Dokumen46 halaman
    Laporan Kasus Restu
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kecil BPH
    Kasus Kecil BPH
    Dokumen31 halaman
    Kasus Kecil BPH
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Restu
    Laporan Kasus Restu
    Dokumen30 halaman
    Laporan Kasus Restu
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Kasus Hipospadia
    Kasus Hipospadia
    Dokumen27 halaman
    Kasus Hipospadia
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Baca Ekg
    Baca Ekg
    Dokumen21 halaman
    Baca Ekg
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen15 halaman
    Journal Reading
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Reading
    Restu Marlia Rizky
    Belum ada peringkat