3
Kelompok
• Tempat kerja Bekerja pada tubulus proksimal dan ansa henle bagian desenden
• Ekskresi natrium Meningkatkan ekskresi natrium dan air
• Ekskresi air dan volume urin Meningkatkan ekskresi air karena bekerja
meningkatkan tekanan osmotik pada lumen tubulus dan meningkatkan volume urin
• Keseimbangan kalium Kalium yang dieksresikan bertambah banyak
• Keseimbangan kalsium Kalsium yang diskeskresikan bertambah banyak
• Keseimbangan ion bikarbonat ion bikarbonat yang diekskresikan bertambah
banyak
• Tempat kerja hilir tubuli distal dan ductus koligentes daerah cortex
• Ekskersi natrium dengan ekskresi air dan volume urine memblok
penukaran ion Na+ dengan ion H+ dan K+ , menyebabkan retensi ion K+
dan meningkatkan sekresi ion Na+ dan air
• Keseimbangan kalium memblok penukaran ion Na+ dengan ion H+ dan
K+ , menyebabkan retensi ion K+ ( kalium di pertahankan)
• Keseimbangan kalsium kalsium yang disekresikan mengalami peningkatan
• Keseimbangan ion bikarbonat Ion bikarbonat mengalami peningkatan
Efek obat Penghambat Karbonik Anhidrasi
Semua thiazide diabsorbsi pada pemberian secara oral, umumnya efek obat
tampak setelah 1 jam. Tetapi terdapat perbedaan dalam metabolismenya.
Semua thiazide disekresi oleh sistem sekretorik asam organik dan bersaing
pada beberapa hal dengan sekresi uric acid oleh sistem tersebut. Sebagai
hasilnya, kecepatan sekresi uric acid dapat menurun, dengan diikuti
peningkatan kadar uric acid serum. Pada steady state, produksi uric acid
tidak dipengaruhi oleh thiazide. Klorothiazide didistribusikan ke seluruh
ruang ekstrasel dan dapat melewati sawar uri, tetapi obat ini hanya
ditimbun dalam jaringan ginjal saja. Dengan suatu proses aktif, tiazid
diekskresi oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan tubuli. Jadi klirens ginjal
obat ini besar sekali, biasanya 3-6 jam sudah diekskresikan dari badan.
Klorotiazid dalam badan tidak mengalami perubahan metabolik.
Spironolakton
Farmakokinetik
Absorbsi: Di absorpsi dalam saluran gastrointestinal dengan
bioavailabilitas sekitar 90% serta ikatan protein plasma yang tinggi
yaitu sekitar 90%.
Metabolisme: Di metabolisme di Liver menghasilkan kanrenon dan
7ɑ-spironolactone dan 6-β-hydroxy-7ɑ sebagai metabolit aktif
Eksresi : Dieksresikan terutama dalam urin dan feses
Distribusi: Mampu melewati plasenta dan air susu ibu (sebagai
kanrenon)
Farmakodinamik
Obat ini merupakan antagonis aldosteron. Dengan pemberian
antagonis aldosteron, mampu meningkatkan retensi kalium dan
eksresi natrium di tubulus distal.
Spironolakton 3 C
Spironolakton
Farmakokinetik
Absorbsi: Di absorpsi dalam saluran gastrointestinal dengan
bioavailabilitas sekitar 90% serta ikatan protein plasma yang tinggi
yaitu sekitar 90%.
Metabolisme: Di metabolisme di Liver menghasilkan kanrenon dan
7ɑ-spironolactone dan 6-β-hydroxy-7ɑ sebagai metabolit aktif
Eksresi : Dieksresikan terutama dalam urin dan feses
Distribusi: Mampu melewati plasenta dan air susu ibu (sebagai
kanrenon)
Farmakodinamik
Obat ini merupakan antagonis aldosteron. Dengan
pemberian antagonis aldosteron, mampu meningkatkan
retensi kalium dan eksresi natrium di tubulus distal.
FUROSEMID 4 A
Indikasi
• Hipertensi
• Edema refrakter
• Gagal jantung kongestif
• Hipertensi hiperaldosteronisme primer
• Hipertensi hiperaldosteronisme sekunder
(asites, sirosis hepatis dan sindrom nefrotik)
Kontraindikasi
• Anuria
• Gangguan ginjal
• Hiperkalemia
Efek Samping
• Ginekomastia
• Hiperkalemia
• Mastodinia
• Gangguan menstruasi
• Penurunan libido pada pria